Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
"Pantas saja nggak ngirimin uang,ternyata udah bayar pembantu." Sungut Berti ketika duduk di kursi meja makan. Meski sedang marah,mata wanita itu tak lepas dari makanan yang sangat menggiurkan di atas meja.
Zeline tak menghiraukan perkataan mertuanya dan mulai sibuk makan tanpa menawarkan makanan pada ibu mertua dan suaminya.
"Sayang,kamu... Mau makan sendiri semuanya ?" Tanya Delon sambil menelan air ludah melihat istrinya makan tanpa menawarkan dirinya dan sang ibu.
"Mas mau ? Makan saja kalau mau." Balas Zeline dengan santai.
"Lihat saja kelakuan istri mu ini yang semakin kurang ajar Del. Sama ibu saja nggak ada hormatnya sama sekali." Ucap Berti berusaha membakar emosi putranya.
Delon yang langsung terpancing dengan perkataan ibunya seketika terlihat emosi. Dirinya membenarkan apa yang dikatakan oleh ibunya. Saat ini ia merasa harga dirinya sebagai seorang suami terluka. Dan untuk pertama kalinya Zeline bersikap kurang ajar pada ibu nya. Biasanya istrinya itu sangat hormat pada Berti meskipun dimarahi.
"Zel,kamu itu kenapa ?" Tanya Delon dengan nafas yang tersengal-sengal karena marah. Matanya berkilat marah dengan sikap istrinya yang sangat cuek,lebih tepatnya tak menghargai dirinya. Berti yang melihat putranya sudah emosi semakin senang dan berharap Delon menampar wajah istrinya dengan begitu dirinya akan merasa sangat puas.
"Aku kenapa ? Apa ada yang salah Mas ?" Dengan santai Zeline balik bertanya hingga Delon semakin naik pitam hingga memukul meja. Hal itu membuat Bi Yati yang baru saja datang untuk menaruh minuman ikut terkejut hingga mengelus dada. Sedangkan Berti tampak senang dan mulai menonton pertunjukan tersebut tanpa berniat merelai.
"Kamu!" Bentak Delon dengan keras namun hanya dibalas dengan senyuman sinis oleh Zeline. Dalam hati wanita itu tak terbersit sedikitpun rasa takut jika suaminya berani melakukan kekerasan. Justru menurutnya itu adalah sebuah keberuntungan. Karena dengan begitu kasus perceraiannya akan semakin mudah dikabulkan oleh hakim jika ada laporan bahwa sang suami melakukan KDRT.
"Jadi kamu sekarang mulai tak menghargai aku dan ibu ? Kamu semakin sombong karena memiliki banyak uang ?" Tuduh Delon dengan penuh amarah.
Zeline hanya menatap suaminya sekilas dan kembali makan. Sedikit pun dirinya tak merasa terganggu dengan bentakan kasar dari pria itu. Hal ini membuat Delon semakin tersulut.
"Dasar wanita pembangkang dan angkuh!" Maki Delon karena tak tahan lagi dengan sikap Zeline yang tak terpengaruh .
Karena tak direspon oleh sang istri,Delon akhirnya diam dan kembali duduk di hadapan Zeline yang kini terlihat sudah selesai makan.
"Sudah selesai bicaranya Mas ?" Tanya Zeline sambil tersenyum memandang Delon yang masih melotot kesal padanya. Sedang kan Berti hanya bisa memonyongkan bibir dengan sikap Zeline dan tak berani bicara.
"Kamu bilang aku tak lagi menghargai kamu sekarang ? Jika seperti itu pertanyaan mu,maka aku pun akan bertanya pada mu terlebih dulu,masi kah diri mu menghargai aku sebagai istri mu Mas ?!" Tanya Zeline dengan nada suara yang semakin tinggi.
"Kamu pergi entah ke mana tanpa pamit Mas. Selama berhari-hari tak ada kabar. Apa itu cara mu menghargai aku sebagai istri mu ? Atau kamu sudah memiliki wanita lain yang sangat kamu hargai saat ini Mas ?" Pancing Zeline dengan tatapan tajam. Hal ini membuat Delon gelagapan dan tak berani berbicara.
"Jangan menuntut ku untuk menghargai kalian jika kalian sendiri tak bisa menghargai ku. Perlakuan ku tergantung siapa kalian." Ucap Zeline penuh tekanan sambil melirik sang mertua yang hanya bisa terdiam sambil mengipas tubuhnya.
"Aku hanya tak ingin kamu memperlakukan ibu seperti ini sayang. Kenapa kamu berubah ?" Tanya Delon mulai melunak.
"Kenapa aku berubah ? Masih Mas bertanya tanpa merasa bersalah ? Apa kalian masih punya muka menghadapi ku setelah apa yang kalian lakukan di belakang ku ?" Tembak Zeline tanpa mau menutupi lagi semuanya. Menurutnya inilah saatnya membongkar semua kebusukan Delon.
"Maksud kamu apa sayang ?" Tanya Delon pura-pura bingung. Akan tetapi sebenarnya hatinya sang terkejut. Begitupun dengan Berti yang mulai mengerti arah pembicaraan sang menantu.
"Apa maksud mu Zel ?" Tambah Berti ikut berakting.
"Hahaha ... Anak Sama ibu memang sangat pandai berakting. Aku rasa menantu baru ibu sangat senang dengan kemampuan ibu dan Delon.
"Menantu baru ? Apa maksudmu sayang ?" Tubuh Delon mulai gemetar ketakutan. Begitupun dengan Berti mulai terlihat panik.
"Mas,mulai sekarang aku mau kita bercerai!" Tegas Zeline hingga membuat Delon sangat terkejut. Begitu pun dengan Berti yang tak menyangka menantunya itu akan langsung meminta cerai tanpa berpikir panjang.
"Sayang,kamu itu kenapa marah-marah langsung minta bercerai ?" Delon langsung bangkit dari duduknya dan berusaha menghampiri istrinya itu. Namun dengan cepat Zeline menghindar.
"Diam di sana Mas! Aku ingin bicara. Biar sekalian ibu mu menjadi saksinya." Tegas Zeline. Hal ini membuat Delon terdiam di tempat. Ia sendiri merasa takut dengan ketegasan istrinya yang tak ingin di bantah sedikitpun.
"Mulai hari ini angkat kaki dari rumah ini dan silahkan tinggal bersama ibu mu atau istri baru mu sekalipun aku tak perduli. Yang penting segera pergi dari rumah ini !"
"Istri baru ? Apa maksud mu sayang ? Istri ku hanya kamu seorang." Delon berusaha membujuk agar Zeline tak semakin emosi. Namun tanpa disadarinya hal itu semakin membuat wanita itu murka.
"Berhenti untuk berbohong. Aku bukan wanita bodoh seperti yang kau pikirkan selama ini Mas." Sentak Zeline membuang tangan Delon yang ingin menggenggam tangannya.
"Enak saja main usir anak ku dari rumah ini. Heh,Delon juga punya hak akan harta yang kamu miliki termasuk rumah ini." sambung Berti tak mau kalah saat melihat putranya diperlakukan seperti itu oleh Zeline.
"Hahaha .....astaga,ibu sama-sama tak punya malu. Atas dasar apa sehingga anak mu memiliki hak pada harta yang aku punya ?" Zeline perlahan-lahan mendekati Berti dan menantang ibu mertuanya itu yang sebentar lagi akan menjadi mantan mertua.
"Karena Delon adalah suami mu. Sehingga harta yang kalian miliki setalah menikah adalah milik bersama."
"Oya ?Enak saja,setelah berkhianat masih berharap mendapatkan harta. Benar-benar tak tahu malu. Cepat pergi dari sini atau aku akan menyewa orang untuk menyeret kalian keluar dari rumah ini.
Delon terlihat sangat panik ketika melihat Zeline tak main-main dengan perkataannya. Dalam hati ia segera mencari ide agar bisa tetap tinggal di rumah itu karena masih ada hal yang ingin dilakukannya meskipun harus bercerai setelah itu.
"Sayang,kita bicarakan semuanya baik-baik oke ? Mas janji nggak akan mengulangi semuanya. Ketika ke luar, Mas akan selalu berpamitan." Tawar Delon berharap Zeline akan luluh dengan perkataannya.
Zeline tak menghiraukan perkataan Delon dan langsung berbalik menuju kamar. Wanita itu tak mau lagi terpengaruh akan rayuan pria tersebut.