Menjadi Istri Kedua Seorang Mafia

Mereka makan makan dengan senang, pekerja mereka pun begitu senang dengan pernikahan kedua tuannya, meskipun dibelakang sana ada yang menunduk dan merasa sangat sakit hati.

Bella yang melihat situasi celingak celinguk, siapa tahu dirinya bisa kabur Bella dengan perlahan-lahan berjalan ke arah pintu luar namun baru juga melangkah satu langkah tangannya sudah dicekal saat Bella membalikkan badannya ternyata itu Adi suami yang tidak pernah dirinya inginkan.

"Kau mau kemana "

"Aku hanya ingin melihat lihat saja memangnya tak boleh yah, aku ingin ke taman "

"Benarkah kau akan ke taman atau kau akan lari dariku"

"Emm tidak aku tidak akan lagi kok "

"Sudah ayo kita ke kamar "

Adi langsung memangku Bella bahkan Bella yang kaget sampai terpekik, mereka naik kelantai dua, Bella yang melihat Ziva melihat kearahnya langsung melambaikan tangannya "babay " dengan tanpa suara.

Bella dengan sengaja juga langsung memeluk tengkuk Adi dan menyandarkan kepalanya di dada Adi.

Setelah sampai kamar Adi langsung membaringkan Bella "apakah kau sudah siap "

"Siap apa "tanya Bella dengan polos sambil bangun dari tidurnya.

Namun Adi malah mendorongnya kembali dan membuat Bella terbaring kembali, Adi menatap wajah Bella dan akan mencium bibir Bella. Namun tiba tiba ada suara ledakan.

Adi langsung bangkit dan melihat kearah jendela ternyata ada penyerangan. Adi langsung pergi meninggalkan Bella didalam kamar.

Bella yang penasaran segera melihat kearah jendela, banyak sekali orang disana dan sedang saring serang, "Ya ampun ada apa ini, aku ada didunia apa ini "

Pintu terbuka dan Bella langsung melihat kearah pintu dengan was was "ayo nona kita keluar "

Bella menganggukan kepalanya lalu meraih tangan Zack dan mereka segera lari, diruang tamu juga sedang saling tembak.

Bella melihat Adi yang sedang melindungi istrinya Ziva, "ada apa ini, kenapa tiba tiba saling tembak "

"Ada yang menyerang nona, kau tetap dibelakang ku "

Bella hanya bisa mengangguk sambil memegang pakaian Zack, makin parah saja mereka saling tembaknya bahkan sampai banyak yang berjatuhan dan terluka.

Bella yang kesulitan melangkah merobek roknya sampai sebatas lutut, lalu mengambil pistol yang ada disaku Zack, dia mulai menembak satu persatu orang itu, orang yang mengepung Zack.

Zack kaget saat melihat Bella mengunakan pistol itu, namun Zack kembali fokus pada musuh, selama membatu Zack Bella berteriak saat selesai menembak "akhh maafkan aku, "

Bella kembali maju dan menembak kembali yang menurutnya adalah musuh, dan akhirnya mereka menang juga, Bella langsung berlari kearah Zack dan memeluknya "yey kita menang kita menang "

Adi yang melihat Bella memeluk asistenya segera melangkah maju, bahkan tangan istrinya yang selalu saja dia pegang langsung dilepaskan.

"Kau ini Bella lepaskan "

Bella langsung melepaskan pelukannya, malahan tadi Zack sudah mencoba untuk melepaskan pelukan itu tapi begitu kuat, jadi Zack hanya diam tapi tidak membalas pelukan itu.

"Apaan sih " ucap Bella dengan ketus lalu Bella mengarahkan pistol itu kearah Adi.

Adi malah makin marah melihat Bella yang mengacungkan pistol "simpan "

"Tidak "

"Bella "

Adi mengerahkan pengawalnya untuk diam saja dan jangan mengarahkan senjata pada Bella.

"Apa kenapa emangnya aku tidak bisa melawanmu dengan pistol ini, kau jangan remehkan aku, begini-gini aku bisa menembak ya aku bisa membunuhmu maka lepaskan aku sekarang juga"

"Coba kau tembak aku "

"Oke kau menantang ku maka akan aku lakukan "

Dor benar saja Bella langsung menembak Adi, namun ternyata hanya terkena tangan Adi saja, dan itu tergores saja, karena Zack malah membuat tembakannya melenceng sambil mengambil pistol itu.

Adi hanya melihat luka itu dengan sekilas lalu langsung mengangkat Bella seperti karung beras "akhhh lepaskan aku, aku tidak kau ke kemar bersama mu, aku tidak mau,akhh tolong aku kak Ziva tolong aku, suamimu gila kak Ziva tolonglah anak kecil ini " teriak Bella.

Namun tak ada yang menolong Bella mereka hanya melihat kearah Bella saja, "bereskan semuanya Zack " ucap Adi sebelum menutup pintu.

Bella langsung dihempaskan begitu saja oleh Adi ditempat tidur, dan Bella juga langsung bangkit dan membenarkan rambutnya yang disanggul.

"Aku tidak mau "

"Kau sudah menjadi istriku jadi kau harus melayaniku "

"Tidak aku tidak mau, aku tidak mau pernikahan ini tidak sah, tidak ada papihku disini, jadi semuanya tidak sah lepaskan aku, aku tidak mau bersama mu, aku tak mau bersama suami orang lain "

Bella terus saja mundur sampai sampai dia sampai di balkon kamarnya dan saat melihat kearah sana ada kolam, apakah dirinya harus meloncat saja supaya bisa kabur, atau tidak mati sajalah dari pada harus bersama laki laki ini.

Bella benar benar naik keatas pagar, Adi langsung mendekatinya "kau benar benar ingin mati "

"Ya aku mau mati saja, dari pada aku harus memberikan keperawanan ku pada laki laki yang tak aku cintai lebih baik aku mati saja "

"Aku tanya sekali lagi apakah kau benar benar ingin mati sekarang juga "

"Iya aku yakin, Aku ingin mati saja daripada aku harus bersanding dengan suami orang lain, harus menjadi istri kedua aku tidak mau itu dan aku tidak mau dimanfaatkan hanya untuk menjadi pembuat anak saja, aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak aku cintai aku lebih baik mati daripada harus melakukan sesuatu yang menjijikkan bersamamu, aku tidak mau sungguh aku tidak mau kau seharusnya setiap pada kak Ziva bukannya seperti ini menikah denganku, apalagi kau menikah di hadapan kak Ziva sendiri aku tidak mau, aku tidak mau menyakiti hati perempuan lain, kau tak mau karma datang padaku suatu saat nanti "

"Baiiklah jika itu keinginanmu maka aku akan kabulkan semuanya aku akan bilang pada papimu kalau kau benar-benar mati sekarang, sayang sekali padahal kau masih muda tapi kau malah ingin mati baiklah akan aku kabulkan apapun yang kau inginkan maka sekarang bersiaplah"

Adi langsung mendorong Bella, Bella berteriak sekencang-kencangnya dia melayang dan byur suara air yang begitu keras, sedangkan Adi hanya dia menatap Bella yang sudah makin tenggelam ke dalam air. Kita lihat apakah Bella benar benar ingin mati atau hanya gertakan semata saja.

Bella yang sudah makin tenggelam dia hanya bisa menutup kedua bola matanya dan memikirkan hal bahagia bersama keluarganya dulu bersama Alvaro bersama teman-temannya yang lain 'ya Tuhan kalau memang ini sudah jalanku untuk mati maka aku akan terima semuanya, aku akan terima semuanya' Bela langsung tak sadarkan diri.

Adi yang melihat Bella tak keluar kembali langsung mengumpat "**** dia benar benar ya "