NovelToon NovelToon
Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:514k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eli

Dara adalah seorang sekretaris cantik dari CEO muda yang tampan dan jadi incaran banyak wanita. Dia sangat pandai dan cekatan. Meskipun dia hanya sekertaris, namun banyak orang yang kagum dan iri padanya karena sang CEO selalu memberikan perhatian yang berbeda padanya.

Kenzie yang merupakan CEO bisa melakukan apa saja. Dia terlihat dingin dan acuh tak acuh namun dia bersikap lain dihadapan Dara dan juga orang-orang terdekatnya.

"Meskipun kamu sekretaris dikantorku tapi kamu adalah CEO dihatiku"

Bagaimana kisah cinta CEO dan sekertarisnya ini? Akankan semuanya berjalan lancar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadilah Pacarku Dan Gunakan Aku Sebagai Senjatamu

Saat Nasya dan Dara sedang berdebat, kebetulan sekali seorang pelayan membawa sebuah nampan berisi sup panas melintas disebelahnya. Nasya yang sedang kesal sontak meraih nampan itu dan menyiramkannya pada Dara.

Byuuur!!!

Aahh!

Dara langsung berteriak sambil menutupi bagian wajahnya. Alhasil kedua tangannya yang tersiram oleh sup panas, sedangkan wajahnya hanya terkena sedikit saja.

"Nasya! Apa yang kamu lakukan?!", teriak Lucky dengan spontan sambil memegangi Nasya.

"A-aku tidak sengaja. A-aku sama sekali tidak bermaksud mencelakainya", ujar Nasya yang ketakutan dengan wajah pucat dan panik ketika melihat Dara meringis sambil menutupi wajahnya.

"Ya tidak papa. Aku tahu kalau kamu tidak sengaja. Sebaiknya kita bawa Dara kerumah sakit". Lucky kembali bersikap tenang agar Nasya juga tenang dan berniat membantu Dara.

"Dara, kemari! Kita harus cuci bagian yang tersiram dengan air dingin terlebih dahulu!", ujar Lucky setelah dia bicara pada Nasya untuk menenangkannya. Dia berjalan kearah Dara dan memegang tangannya untuk dipapah ke toilet.

"Lepaskan dia!". Semua orang menoleh mendengar suara seorang pria yang terdengar dingin dan berwibawa. Dari balik kerumunan, Kenzie berjalan mendekati Dara dengan gagahnya diikuti Noey dibelakangnya.

"Noey, ambilkan air untuk mencuci wajah dan tangan Dara". Kenzie memberikan instruksi dengan penuh wibawa.

"Baik"

"Siapa kamu? Apa hakmu menghentikanku? Aku harus segera membawanya kerumah sakit". Lucky berusaha menahan Kenzie agar dia yang membawa Dara kerumah sakit.

Suara ini …? Bukankah ini … pak Kenzie?

Pikir Dara mendengar suara yang familiar ditelinganya.

"Pak Kenzie?Apa itu benar anda? Bisakah anda menolong saya?". Dara berusaha bersikap tenang dibalik suaranya yang bergetar.

"Ya, ini aku. Aku akan membawamu kerumah sakit. Huh, bisa-bisanya kamu membiarkan orang lain melukai tubuhmu?". Kenzie bicara dengan sikap tenang, lalu dia mencibir Dara dengan mata menatap tajam pada Nasya.

"Saya tahu kalau saya salah. Bisakah anda membantu saya terlebih dahulu? Wajah dan tangan saya terasa panas". Dara bicara dengan nada manja dan lembut seraya memohon pada Kenzie.

"Kamu bisa merasa sakit juga? Noey, berikan air itu". Noey langsung menyodorkan 2 botol air mineral besar untuk mencuci wajah dan tangan Dara. Kenzie tidak mempedulikan tempat dia membersihkan luka Dara. Dia langsung membersihkannya disitu juga.

"Nasya, selama ini aku selalu mengalah padamu dan juga nenek. Anggap saja kalau sup tadi adalah kali terakhir aku mengalah pada kalian. Setelah ini aku pastikan kalian akan mengembalikan semuanya padaku dengan tangan kalian sendiri. Aku akan buat kalian menyesal atas apa yang telah kalian lakukan padaku". Dara yang wajahnya telah dicuci kini bisa membuka mata dan bicara pada Nasya dengan sikap yang dingin.

Apa? Sejak kapan Dara bisa bersikap seperti itu? Bukannya selama ini dia selalu diam?.

Batin Nasya cukup terkejut dengan sikap Dara yang berbeda dari biasanya.

"Ayo kita pergi sekarang! Noey, selesaikan semua urusan sisini. Untuk berjaga-jaga, ambil rekaman CCTV yang menunjukkan terjadinya kekerasan dan penganiayaan tadi. "

"Baik". Setelah Kenzie memberikan instruksi pada Noey, Dia memapah Dara meninggalkan Ruang perjamuan dan berkendara menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi.

"Seperti yang kamu lihat. Saudaramu itu bukan orang yang akan dengan mudah menyesal, apa kamu akan membiarkan dia begitu saja?". Kenzie bertanya dengan sikap yang tenang sambil fokus pada jalanan didepannya.

"Ehm... selama ini saya diam saja meskipun mereka melakukan hal buruk pada saya, tapi sekarang … saya tidak akan tinggal diam. Saya sudah cukup mengalah pada mereka. Kali ini saya harus membuat mereka menyesal atas apa yang sudah mereka lakukan pada saya". Dara bicara dengan penuh kebencian.

"Kalau begitu, gunakan saja aku", ujar Kenzie yang saat ini masihi sedang mengendarai mobil. Dara yang terkejut mendengar tawaran Kenzie langsung menoleh dengan kedua mata membelalak tajam.

"Hah? Apa maksud anda? Apa saya tidak salah dengar?", tanya Dara tak percaya.

"Tidak. Aku serius dengan tawaran yang aku berikan padamu. Pikirkan dulu baik-baik. Kita sudah sampai. Ayo masuk dulu dan obati lukamu". Kenzie langsung bergegas turun dari mobil dengan langkah cepat dan membantu Dara turun dari mobil.

"Permisi, suster. Saya butuh penanganan segera. Dia tersiram sup panas. Sepertinya tangannya mulau melepuh". Kenzie langsung bergegas memanggil suster untuk segera memeriksa Dara.

"Baik. Anda bisa gunakan kursi roda ini. Kami akan tangani anda diruang IGD". Salah satu suster menanggapi dengan cekatan dan membawa Dara menuju ruang IGD.

Sembari menunggu Dara, Kenzie menghubungi Noey untuk memastikan sesuatu.

Tuut tuut tuut

"Halo". Sapa Noey begitu menerima telepon dari Kenzie.

"Halo, Noey. Apa kamu sudah dapatkan informasi yang ku minta?". Kenzie langsung bertanya pada Noey begitu mendengar suara Sang Asisten Dari ujung telepon

"Ya, aku sudah dapatkan semua yang kamu minta. Aku akan kirimkan datanya melalui email", ujar Noey dengan sikap tenang.

"Baiklah. Aku tunggu sekarang juga". Kenzie langsung menutup telepon dan kembali fokus menunggu Dara.

Tak berselang lama, Dara keluar di dampingi suster yang mendorong kursi rodanya.

"Ra! Suster, bagaimana kondisinya?". Kenzie memanggil Dara dan langsung menghampiri suster yang mendorong kursi roda Dara.

"Untuk luka diwajahnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena bagian wajahnya tidak terkena sup secara langsung. Hanya saja … bagian tangannya melepuh cukup parah dan bisa saja meninggalkan bekas luka". Suster menjelaskan dengan raut wajah penuh penyesalan.

Dara pun terlihat menunjukkan wajah sedih mendengar penjelasan suster tentang kondisi tangannya.

"Kalau itu tidak masalah. Kita bisa melakukan operasi setelah lukamu sembuh agar tidak meninggalkan bekas luka". Kenzie tersenyum tipis dan terlihat santai saat dia bicara.

"Ya, itu memang satu-satunya cara yang bisa dilakukan agar tidak ada bekas luka, jadi anda tidak perlu berkecil hati Nona karena masih ada cara untuk menghilangkan bekas luka itu". Suster pun ikut menanggapi dengan senyum yang manis untuk membesarkan hati Dara.

"Baik, suster. Terima kasih", ujar Dara yang mulai bersikap tenang.

"Kalau begitu kami bisa pulang atau harus dirawat disini dulu?" tanya Kenzie memastikan tindakan yang harus dilakukan.

"Anda bisa pulang. Ini resep dari dokter yang bisa di ambil disana! Pastikan untuk lukanya tidak terkena air dulu selama beberapa hari nanti". Suster mengingatkan sambil memeberikan sebuah resep obat untuk Kenzie ambil dibahian.

"Baik, Sus. Saya mengerti". Kenzie meraih resep itu dan mengambil alih kursi roda Dara lalu mendorongnya menuju bagian obat-obatan.

Sembari menunggu resep obat Dara, Kenzie membaca email yang dikirim Noey padanya mengenai sebuah informasi keluarga Darmawan.

"Keluargamu sepertinya cukup kacau. Bagaimana bisa kamu tumbuh dengan baik dalam rumah yang seperti itu?". Kenzie bicara dengan sikap yang tenang dan senyum mencibir dibibirnya.

"Kamu benar. Keluarga yang sangat kacau terlebih lagi setelah kematian orang tuaku. Rasanya ingin kuhancurkan sendiri keluarga itu dengan kedua tanganku yang penuh luka ini". Dara menanggapi dengan penuh sesal.

"Kalau begitu … hancurkan saja keluarga itu. Aku akan dengan senang hati membantumu". Kenzie bicara dengan penuh keyakinan.

"Benarkah?Anda bisa membatu saya?". Dara bertanya dengan raut wajah penasaran.

"Tentu saja. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Kenzie. Aku sudah bilang padamu 'gunakan aku'". Kenzie kembali menanggapi dengan percaya diri.

"Apa tidak masalah jika saya menggunakan anda?", tanya Dara dengan ragu-ragu.

"Tidak masalah. Hanya saja setelah kamu menggunakanku. Kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku".

"Maksud anda?". Dara memicingkan mata mendengar ucapan Kenzie.

"Ya, jadilah pacarku dan gunakan aku sebagai senjatamu"

"Apa?!"

1
율리
𝘐𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬?
𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘥 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘬...
𝘶𝘥𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘵𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢
Alvi Mufi
Luar biasa
Alvi Mufi
Lumayan
율리
still waiting for continuation 🤗
율리
I'm always waiting for it to continue 🤗
율리: ?????
total 1 replies
Ana Rela
lnjut thor upx 🙏🙏🙏❤❤❤
Asyatun 1
lanjut
Ana Rela
lnjut thor upx🙏🙏🙏 ❤❤❤
mama_im
jangan sampai jadi sekertaris emil lah kak, keliahatan ada udang dibalik bakwannya
Ratna Anggraeni
lanjut kak,tetap semangat 💪💪
Reny Rizky Aryati, SE.: ada novel terbaru, tolong kasih sarannya 👋🎂
total 1 replies
Nayi Siti
aku lupa LG Thor crta , jd baca ulang LG,, lanjut Thor,
Asyatun 1
lanjut
Tama Ngenana
😭😭😭🙏🙏
Tama Ngenana
lanjut🤭
Tama Ngenana
jadi bosan🙏🙏
Tama Ngenana
kok tak ada romentisnya kn dh bersama🤭🤭
Tama Ngenana
baiknya di pertimbangkan dulu🤣🤣🤣
Tama Ngenana
❤️❤️❤️
Tama Ngenana
🥰🥰🥰🤭🤭
Tama Ngenana
Buruk
Eli Haryaningsih: Buruk dimananya? Biar saya diperbaiki. Kalau memang tidak sesuai dengan tema yg kamu suka, sebaiknya jangan dibaca. Kamu bisa coba buat cerita sendiri yg sesuai sama keinginan kamu /Smile//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!