NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta tanggung jawab

"Lo kurang ajar, Lo harus tanggung jawab, dasar mesum dasar tukang cari kesempatan" pekik Sari yang sudah bangkit dan memukuli dada Adrian sementara yang di pukul masih shok dengan apa yang terjadi dan tidak menyangka kalau kejadian itu akan terjadi begitu cepat

Tangannya reflek memegangi tangan Sari yang terus memukul dadanya agar berhenti, dan mencoba menenangkan Sari

"Sari tenang dulu, Lo nggak apa apa, gue beneran nggak sengaja Sari" ucap Adrian memegang pundak Sari

"Bunda, ini gimana kalau sari nikah nanti suami Sari dapatnya dada bekas" ucap Sari mulai menangis sambil berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Adrian yang mendengar itu, entah kenapa merasa senang dan mencoba menahan tawanya tapi dia tahan agar Sari tidak semakin histeris.

"Maaf, Sari tadi gue nggak sengaja, reflek nangkap Lo karena panik lihat Lo hampir jatuh" ucap Adrian ikut berjongkok

"Gue nggak mau tahu, Lo nanti harus tanggung jawab, kata ayah dan bunda laki laki yang boleh megang gue itu cuma suami gue doang" jawab Sari masih menangis di pinggir jalan

"Gue tanggung jawabnya gimana?" Tanya Adrian bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Lo harus bilang ke ayah, kalau Lo udah nodain gue dan akan tanggung jawab" jawab Sari mendongak dan menatap tajam Adrian dengan wajah yang sudah sembab

"Tapi gue nggak nodain Lo Sar" jawab Adrian mencoba menjelaskan

"Lo nggak mau ngaku!" Pekik Sari kembali menangis dan menjadi pusat perhatian beberapa orang yang lewat Bahkan sengaja berhenti untuk menonton mereka yang di kira sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

"Padahal tadi sepi, kenapa sekarang ramai" gumam Adrian melihat sekitar dengan perasaan sedikit malu.

"Udah jangan nangis, nanti gue beliin Lo gorengan" bujuk Adrian mengusap rambut Sari dan tersenyum canggung pada orang orang yang menatapnya serius.

"Nggak! pokoknya Lo harus tanggung jawab!" Pekik Sari masih menangis sambil jongkok

"Gini nih kalau pergaulan anak terlalu bebas" bisik seseorang yang menonton mereka

"Iya sudah hamil saja mau di campakan, padahal bikinnya pasti enak enak aja tuh sampai hamil begitu" sinis seorang lagi

"Tanggung jawab mas, jangan mau enaknya aja" ucap seseorang lagi

"Kasihan mbaknya harus nanggung malu sendirian" ucap seseorang lagi dan membuat Adrian pusing

"Maaf pak, Bu, kalian salah faham, kita nggak ngelakuin apa apa" ucap Adrian mencoba menjelaskan

"Terus kenapa ini mbaknya nangis minta tanggung jawab, pasti lagi hamil kan!" Ucap seorang yang menonton mereka dengan nada sinis

"Apa kalau di nodain itu bakal hamil ya Bu?' tanya Sari polos dan membuat Adrian tepuk jidat

"Ya iya lah neng, makanya jaga diri baik baik jangan sampai terjebak rayuan buaya darat" jawab seorang ibu ibu berbadan subur dan membuat Sari semakin histeris

"Bundaaaaa" pekik Sari yang sekarang terduduk sambil menangis kencang

"Tuh kan bener, dia pasti hamil duluan itu" ucap seseorang lagi

"Ayo sari kita pulang, gue temui ayah Lo dan akan tanggung jawab" bujuk Adrian yang sudah pusing mendengar omongan orang orang yang menonton mereka

" Lo jangan bohongin gue ya, Lo harus tanggung jawab sama gue kalau gue hamil" jawab Sari masih menangis

"Iya gue tanggung semuanya!" Pekik Adrian semakin pusing dengan sifat polos menjurus ke bodoh seorang Sari

"Ini anak udah kelas sepuluh tapi masa nggak tahu soal proses reproduksi sih, dia beneran anak SMA apa anak SD?" Batin Adrian heran sambil terus menuntun Sari agar segera mendekati motornya.

"Ayo, Lo naik motor gue cepat" bujuk Adrian menarik tangan Sari dan diangguki Sari

"Gue kayanya ngidam pengen makan mie ayam dulu" ucap Sari terisak dan membuat Adrian semakin pusing

"Iya kita makan mie ayam dulu" jawab Adrian geregetan

Ingin sekali rasanya Adrian mencubit bibir Sari sekarang ini, dengan enteng dia bilang ngidam padahal di terobos saja belum.

"Lo jangan berani kabur!" Ancam Sari yang sudah naik ke motor Adrian

"Iya bawel" jawab Adrian kesal lalu menyalakan motornya

"Dadah semuanya, do'ain kita ya biar jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah" ucap Sari melambaikan tangannya

"Iya, kalian yang akur kalau sudah menikah ya" jawab semuanya tersenyum

"Diam Puspita Sari" pekik Adrian mulai melajukan motornya

"Rumah Lo dimana?" Tanya Adrian serius

"Di gang haji duloh" jawab Sari santai

Adrian lalu segera mengantarkan sari pulang setelah membelikannya mie ayam bahkan membungkus juga untuk ayah dan bundanya Sari. Hampir lima belas menit mereka berkendara akhirnya Adrian sampai di rumah yang di tunjuk Sari.

"Itu rumah gue" tunjuk sari pada sebuah rumah bercat hijau di samping pohon mangga

Motor Adrian berhenti disana dan Sari mulai turun masih dengan mengawasi Adrian dengan sangat ketat, bahkan tatapnya membuat Adrian bergidik ngeri

"Ayo" ajak sari menunggu adrian turun dari motor karena takut kalau sampai Adrian kabur

"Hai Sari, Lo itu nggak bakalan hamil cuma karena itu Lo di pegang" ucap Adrian mencoba menjelaskan lagi dengan penjelasan yang mungkin bisa di mengerti otak polos Sari dengan suara pelan

"Lo jangan coba ngakalin gue ya, Lo pasti mau lari dari tanggung jawab kan? Ayah bilang kalau sampai Sari di pegang laki laki, nanti Sari bakal hamil, Lo pasti mau lari kan? mau tinggalin gue kalau gue hamil kan?" Tanya Sari yang matanya sudah mulai berkaca kaca lagi

"Eh.. bukan gitu, Lo jangan nangis lagi Sari" jawab Adrian panik

"Ayahhhh... Bundaaaaa" pekik Sari berlari ke arah rumahnya dan membuat Adrian mau tak mau mengejarnya karena takut kalau sampai warga disana berfikir yang tidak tidak tentang Adrian melihat Sari berlari sambil menangis kencang.

"Sari tunggu gue" ucapannya segera menarik Sari agar duduk di teras rumah Sari dan memintanya untuk mendengarkan semua penjelasan Adrian

"Duduk dulu deh disini sebelum kita masuk temuin orang tua Lo, gue cape, mau istirahat dulu" bujuk Adrian mengulur waktu karena dia takut.

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!