Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Percuma Saja Jika Dia Hanya Cantik Tapi Tidak Memiliki Skill Yang Bagus

 Siang hari beberapa orang terlihat memasuki sebuah gedung rusun. Mereka berjalan dengan langkah kaki yang serempak menuju salah satu kamar. Diantara mereka ada seorang gadis yang berjalan didepan dengan elegan dan penuh wibawa.

“Buka pintunya sekarang!” Pinta gadis itu dengan sikap yang dingin dan tegas

“Baik, bu” ujar salah satu pria yang mengikutinya dibelakang. Pria itu pun maju kedepan gadis itu dan membuka paksa pintu didepan mereka.

Dug

Dug

Brak

Setelah beberapa kali mencoba akhirnya pintu itupun terbuka. Gadis itu kembali melenggang masuk kedalam ruangan, melewati pria yang membuka paksa pintu

“B-bu Dara. Sa-saya bisa jelaskan ini. Tolong beri saya kesempatan” seorang pria paruh baya dengan wajah yang terlihat pucat dan panik memohon agar dia diberikan kesempatan karena melakukan kesalahan. Dia terlihat sedang menghabiskan waktu  bersama seorang wanita.

“Bukankah kamu sendiri tahu kalau bos kita itu tidak suka dengan adanya kecurangan? Setelah kamu membocorkan rahasia perusahaan kita, sekarang kamu malah asyik bermain perempuan. Apa kamu tidak punya rasa malu?Atau kamu justru tidak punya otak?” ujar gadis itu bicara dengan senyum tipis yang terlihat menyeramkan.

“Saya mohon bu, tolong berikan saya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan saya. Saya akan lakukan apapun asalkan anda mau memberikan kesempatan kedua untuk tetap bekerja dengan anda diperusahaan” pria paruh baya itu terus memohon agar kesalahannya diampuni, namun gadis itu justru berkata

“Jika semua orang memiliki kesempatan kedua, maka mereka akan melakukan kesalahan dengan sikap yang tenang karena memiliki kesempatan kedua dalam hidupnya” gadis itu kembali menimpali dengan senyum yang dingin dan menyeramkan. Setelah dia selesai bicara, dia berbalik dan bicara pada pria dibelakangnya

“Urus dia. Jangan sampai dia terlihat lagi diperusahaan kita” ujarnya sambil berbalik pergi meninggalkan pria itu dan anak buahnya.

“Baik bu” jawab salah satu dari pria yang mengikutinya.

“Bu Dara tolong berikan saya kesempatan. Saya akan bertanggung jawab atas semuanya. Bu Dara! Bu Dara!”

Gadis itu tetap melenggang pergi meninggalkan gedung meskipun pria paruh baya itu terus memanggil namanya.

Drrt drrt drrt

Tak berselang lama, ponselnya bordering. Dia melihat nama yang tertera dilayar ponselnya terlebih dahulu sebelum menerima panggilan.

“Halo, Pak” Sapa gadis itu dengan sikap yang sopan dan elegan

“Dara, apa kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu?” tanya seorang pria dari ujung telepon

“Sudah, Pak. Anda tidak perlu khawatir lagi. Pak tua itu tidak akan terlihat lagi diperusahaan dan juga dia sudah membayar mahal karena telah jadi pengkhianat. Dia tidak akan bisa bekerja diperusahaan manapun lagi” ujar gadis itu menjelaskan dengan senyum tipis dibibirnya

“Kerja bagus. Tidak salah aku menjadikanmu sekertarisku” ujar pria dari ujung telepon

“Terimakasih atas pujian anda, Pak. Sampai jumpa dikantor” gadis itupun langsung menutup panggilan teleponnya dan kembali melanjutkan langkah kakinya menuju mobil.

Namanya adalah Andara Prianka Darmawan, dia seorang sekertaris salah satu CEO perusahaan besar di Negara D, meskipun perusahaan ini hanya perusahaan cabang dan belum lama didirikan, namun nama perusahaan ini sudah dikenal sejak lama.

Tak berselang lama Dara tiba dikantornya. Dia melenggang masuk ke perusahaan dengan elegan. Semua orang terpana dengan kecantikan dan keanggunan Dara.

“Selamat siang Bu Dara?”

“Siang”  Dara menanggapi sambil tersenyum pada setiap orang yang meyapanya. Dara terus melangkahkan kaki menuju ruangan bosnya untuk melaporkan apa yang telah

dikerjakannya.

Tok tok tok

Dara langsung mengetuk pintu begitu dia tiba disalah satu ruangan yang terletak dilantai atas gedung.

“Masuk!” Dara langsung masuk setelah dia mendapatkan izin dari atasannya.

Saat Dara masuk, terlihat seorang pemuda tengah duduk dengan sebuah dokumen ditangannya. Dia mengenakan setelan kemeja rapih dengan jas yang digantungkan dibelakangnya

“Bagaimana pekerjaanmu?” tanya pemuda itu dengan kedua tangan menyangga dagu

“Semua sudah saya tangani, Pak. Saya yakin dia tidak akan pernah melupakan saat ini” Dara menjawab dengan senyum tipisnya yang terlihat dingin

“Aku sangat penasaran dengan wajahnya, tapi apa mau dikata, pekerjaanku masih sangat banyak, jadi aku tidak bisa menikmati pertunjukanmu secara langsung” pemuda itu mengeluh dengan nada yang tenang

“ Anda tidak perlu repot lagi. Cukup berikan perintah saja pada saya. Saya akan melaksanakannya dengan sangat baik” Dara bicara dengan sikap yang tenang dan penuh

percaya diri

“Sepertinya kamu sangat yakin bisa mengerjakan semuanya dengan sangat baik?” Kenzie bicara dengan sedikit senyum dibibirnya

“Tentu saja, Pak. Anda sendiri sudah tahu bagaimana kemampuan saya kan? Selama ini saya tidak  pernah mengecewakan anda” ujar Dara membanggakan diri sendiri

“Sudahlah kembali kepekerjaanmu. Tidak akan ada habisnya jika bicara denganmu” ujar Kenzie yang mengakhiri pembicaraannya.

“Baiklah. Saya akan kembali ke meja saya. Permisi” Dara pun berbalik dan hendak pergi dari ruangannya

“Tunggu. Ingat kalau nanti sore kamu harus menemani saya ke pesta perusahaan Pak Desta” Langkah Dara terhenti saat Kenzie kembali memanggilnya. Dia pun berbalik dan mendengarkan apa yang dikatakan Kenzie

“Baik, Pak. Saya mengerti” jawab Dara dan langsung kembali melangkahkan kaki meninggalkan ruangan Kenzie.

Kenzie tersenyum sambil memperhatikan punggung Dara yang perlahan menghilang dibalik pintu.

“Dara, jika aku tidak memutuskan untuk membuka cabang disini, mungkin aku tidak akan pernah mengenalmu” gumam Kenzie sambil tersenyum. Pikirannya pun mulai melayang jauh dan kembali pada saat dia pertama kali datang ke Negara D untuk membuka cabang perusahaan Kusuma.

Flash back on

“Noey apa kamu sudah mencari sekertaris yang akan membantuku disini?” Kenzie bertanya pada asistennya untuk mencarikan seorang sekertaris pribadi yang akan membantunya diperusahaan cabang yang baru dibuka dinegara D. Sementara Noey akan kembali ke negara A untuk membantu Chefa dengan perusahaan Kusuma yang ada disana.

“Ada beberapa orang yang mendaftar sebagai kandidat. Tapi sepertinya belum ada yang cocok untuk itu” ujar Noey menanggapi Kenzie dengan sikapnya yang tenang.

“Kenapa belum ada yang cocok?” tanya Kenzie dengan dahi berkerut karena penasaran.

“Karena setelah dites, belum ada yang memiliki mental yang kuat untuk itu. Aku belum menemukan orang sabar dan cekatan untuk berada disampingmu” Noey menanggapi dengan sikap yang dingin dan tenang.

“Sabar dan cekatan? Memangnya seberapa tinggi kriteria yang kamu tetapkan untuk jadi sekertaris pribadiku?” Kenzie kembali bertanya dengan raut wajah bingung dan juga penasaran

“Dia haruslah orang yang sabar dan juga bisa mengendalikanmu. Aku tahu betul kalau kamu keras kepala dan selalu bersikap seenaknya. Jika dia tidak sabar, mungkin saja dia hanya akan bertahan selama 1 hari. Sekertarismu juga harus cekatan karena aku tidak bisa menemanimu disini, jadi dia harus bisa bergerak dengan cepat mengikuti keinginanmu dan menyelesaikan masalah

secepatnya. Zo mengatakan padaku untuk bisa menjadi tangan kananmu dan sekarang

aku harus mencarikan tangan kirimu” Noey kembali menjelaskan seseorang yang dia

cari untuk menjadi sekertaris Kenzie.

“Kamu ini asistenku tapi kamu lebih patuh pada Kenzo. Sepertinya kamu hanya akan mendengarkan apa yang dikatakan Kenzo saja daripada aku” Zie menanggapi Noey dengan sikap acuh tak acuh.

“Yaah bisa dibilang kalau aku ini berdiri disampingmu sebagai mata-mata Kenzo” Noey menimpali dengan nada acuh tak acuh

“Dasar menyebalkan!” Noey tidak menanggapi keluhan Kenzie dan terus saja mengabaikannya. Kenzie pun kembali melihat CV dari kandidat yang akan jadi sekertarisnya. Dia membaca CV milik Dara

“Andara Prianka Darmawan. Aku ingin mewawancarai sendiri gadis ini” ujar Kenzie sambil menunjukkan CV milik Dara

“Yang ini? Apa kamu yakin?” tanya Noey memastikan pada Kenzie

“Ya, atur waktu untukku bisa bertemu dengannya. Aku yakin kalau dia ini bisa jadi sekertaris sempurna untukku”

"Entahlah. Percuma saja jika dia hanya cantik tapi tidak memiliki skill yang bagus"

Terpopuler

Comments

Tama Ngenana

Tama Ngenana

bagus juga karakter cewek kayak dara gitu semoga ceritanya menarik tuk di baca☺️

2024-08-30

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

suka nih sama karakter cewek2 zg gahar kek dara gini... critanya jdi lbih mnarik aja buat dibaca

2023-06-05

4

Oma Umi

Oma Umi

generasinya tuan kusuma...anak lian dan cheva...

2023-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Percuma Saja Jika Dia Hanya Cantik Tapi Tidak Memiliki Skill Yang Bagus
2 Terkejutnya Dara
3 Sedikit Masa Lalu Dara
4 Maling Teriak Maling
5 Tidak Ada Kesempatan Kedua
6 Kemarahan Kenzie
7 Rumah Sakit
8 Undangan Pertunangan
9 Aku Akan Selalu Melakukan Apapun Yang Kamu Katakan
10 Kedatangan Noey
11 Pesta pertunangan Nasya
12 Perdebatan Dara Dan Nenek Melati
13 Pengumuman
14 Mulut Kenzie Sangat Tajam
15 Undangan Reuni SMA
16 Perdebatan Dara Dan Nasya
17 Jadilah Pacarku Dan Gunakan Aku Sebagai Senjatamu
18 Hari Ini Terasa Seperti Naik Roller Coaster
19 Rasa Rendah Diri Dara
20 Kecelakaan Dara
21 Pencarian Dara
22 Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Kesembuhan Dara
23 Yang Aku Cintai Adalah Dara Bukan Wajah Dara
24 Kemesraan Noey Dan Mariana
25 Awal Pertemuan Dara Dan Kenzie
26 Hari Paling Berarti Untuk Dara Dan Kenzie
27 Belanja Di Mall
28 Pengumuman Kematian Dara
29 Pertemuan Dara Dan Sita
30 Identitas Baru Dara
31 Jadi Sekretaris Seumur Hidup
32 Selalu Saja Membuat gugup
33 Memulai Rencana Dara
34 Kegundahan Lucky
35 Aku Sudah Punya Keluarga Sendiri, Yaitu Kamu
36 Terbongkarnya Perselingkuhan Ayah Nasya
37 Runtuhnya Rumah Tangga Delia Dan Soni
38 One Night Stand Nasya
39 Hari Pertama Gathering
40 Hari Pertama Gathering
41 Kedatangan Kenzie Ke Tempat Gathering
42 Rencana Delia
43 Pertemuan Dengan Delia
44 Kerja Sama Dengan Delia
45 Keteguhan Delia
46 Bangkrutnya Keluarga Darmawan
47 Malam Panas Kenzie Dan Dara
48 Pelelangan Perusahaan Darmawan
49 Terungkapnya Identitas Dara
50 Nasya Dipenjara
51 Bu Melati Mengalami Stroke
52 Akhir Dari Nasya, Soni dan Bu Melati
53 Keributan Dikantin
54 Siapkan Telinga Cadangan
55 Pertemuan Cheva Dan Dara
56 Tantangan Dari Cheva
57 Aku Hanya Peduli Apa Kata Istriku
58 Perasaanku Untuk Keluarga Dan Logika Untuk Bisnis
59 Gosip Di Kantor
60 Impian Dara
61 Identitas Baru Dara
62 Interview Kerja
63 Kenzie Dan Ana Come Back
64 Sekretaris Pribadi Dikantor Dan Dirumah
65 Kepergian Zie Dinas Diluar kota
66 Kunjungan Ana Ke Perusahaan Darmawan
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Percuma Saja Jika Dia Hanya Cantik Tapi Tidak Memiliki Skill Yang Bagus
2
Terkejutnya Dara
3
Sedikit Masa Lalu Dara
4
Maling Teriak Maling
5
Tidak Ada Kesempatan Kedua
6
Kemarahan Kenzie
7
Rumah Sakit
8
Undangan Pertunangan
9
Aku Akan Selalu Melakukan Apapun Yang Kamu Katakan
10
Kedatangan Noey
11
Pesta pertunangan Nasya
12
Perdebatan Dara Dan Nenek Melati
13
Pengumuman
14
Mulut Kenzie Sangat Tajam
15
Undangan Reuni SMA
16
Perdebatan Dara Dan Nasya
17
Jadilah Pacarku Dan Gunakan Aku Sebagai Senjatamu
18
Hari Ini Terasa Seperti Naik Roller Coaster
19
Rasa Rendah Diri Dara
20
Kecelakaan Dara
21
Pencarian Dara
22
Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Kesembuhan Dara
23
Yang Aku Cintai Adalah Dara Bukan Wajah Dara
24
Kemesraan Noey Dan Mariana
25
Awal Pertemuan Dara Dan Kenzie
26
Hari Paling Berarti Untuk Dara Dan Kenzie
27
Belanja Di Mall
28
Pengumuman Kematian Dara
29
Pertemuan Dara Dan Sita
30
Identitas Baru Dara
31
Jadi Sekretaris Seumur Hidup
32
Selalu Saja Membuat gugup
33
Memulai Rencana Dara
34
Kegundahan Lucky
35
Aku Sudah Punya Keluarga Sendiri, Yaitu Kamu
36
Terbongkarnya Perselingkuhan Ayah Nasya
37
Runtuhnya Rumah Tangga Delia Dan Soni
38
One Night Stand Nasya
39
Hari Pertama Gathering
40
Hari Pertama Gathering
41
Kedatangan Kenzie Ke Tempat Gathering
42
Rencana Delia
43
Pertemuan Dengan Delia
44
Kerja Sama Dengan Delia
45
Keteguhan Delia
46
Bangkrutnya Keluarga Darmawan
47
Malam Panas Kenzie Dan Dara
48
Pelelangan Perusahaan Darmawan
49
Terungkapnya Identitas Dara
50
Nasya Dipenjara
51
Bu Melati Mengalami Stroke
52
Akhir Dari Nasya, Soni dan Bu Melati
53
Keributan Dikantin
54
Siapkan Telinga Cadangan
55
Pertemuan Cheva Dan Dara
56
Tantangan Dari Cheva
57
Aku Hanya Peduli Apa Kata Istriku
58
Perasaanku Untuk Keluarga Dan Logika Untuk Bisnis
59
Gosip Di Kantor
60
Impian Dara
61
Identitas Baru Dara
62
Interview Kerja
63
Kenzie Dan Ana Come Back
64
Sekretaris Pribadi Dikantor Dan Dirumah
65
Kepergian Zie Dinas Diluar kota
66
Kunjungan Ana Ke Perusahaan Darmawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!