Zain kembali jatuh cinta setelah sempat menyembunyikan perasaan pada sahabatnya yang ternyata sudah menikah, Zain jatuh cinta kembali pada gadis yang masih bocah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen nya, namun sayang saat dirinya jatuh cinta kembali Ayahnya meminta dirinya untuk menikahi calonnya, tak ingin kehilangan cintanya kembali Zain berbohong pada semua orang dan menikahi Faiza diam-diam namun juga menerima perjodohan yang Ayahnya minta. Akankah pernikahan itu baik-baik saja? adakah hati yang akan terluka? apakah yang terjadi jika semua orang tau? bagaimana dengan perasaan dua wanita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apa yang terjadi?
Seminggu kemudian.
Zain gelisah setelah mengungkapkan perasaannya waktu itu Faiza tak pernah lagi datang bekerja, Zain merasa kehilangan dan kesal karena nomor Faiza tak bisa di hubungi.
Zain sudah mengunjungi rumah Faiza yang dia belikan namun rumah itu kosong dan terkunci hingga rasanya Zain frustasi.
Zain akhirnya hanya bisa menunggu di depan rumah hingga sebuah ojek berhenti di depan rumah Faiza bersama Nenek Faiza.
"Nek..." Zain turun dan meraih tangan Nenek tersebut untuk di salimi.
"Faiza mana ya nek?? " Zain bertanya langsung karena tak melihat Faiza di belakang Nenek.
Nenek terlihat sedih lalu nampak berkaca-kaca, Zain semakin penasaran mengapa Nenek nampak sedih begitu pikirnya.
"Apa terjadi sesuatu pada Faiza nek??" Zain semakin gelisah namun nenek bukannya menjawab justru duduk di kursi depan rumah.
"Maaf, Faiza sedang di rumah sakit." Kata Nenek membuat Zain semakin tak karuan.
"Ponselnya rusak sehingga Nenek tak bisa menghubungi Nak Zain." Lanjut Nenek menundukkan kepalanya.
"Nenek malam itu sedang menanti kepulangan Faiza namun saat Faiza ingin menyeberang di depan jalan itu tiba-tiba ada mobil kencang sekali melintas dan menabrak sepedanya namun sayang mobil itu pergi setelah Faiza tak berdaya." Lanjut Nenek sedih dan pilu saat teringat bagaimana semalam terjadi.
"Apa??? "
Seperti ada petir di siang hari Zain luar biasa terkejut tiba-tiba saja bayangan buruk terbayang di kepalanya hingga sudut matanya berair dan dadanya sesak.
"Nenek pulang karena harus membayar administrasi, tapi Nenek tak punya apa-apa selain tabungan nenek yang ada di kaleng roti." Kata Nenek karena dia yang tua sehingga tak mengenal bagaimana menyimpan uang di bank sementara itu, meskipun Faiza punya tabungan dirinya juga tak tau cara mengambilnya.
Nyuuuutttt
Sesak dan nyeri saat mendengar itu Zain lalu raih tangan sang Nenek, "Nenek jangan khawatir Zain yang akan tanggung, tapi bolehkah Zain minta sesuatu???" Ucap Zain kemudian.
"Apa itu nak?? Nenek tak punya apa-apa jika yang kau mau barang nenek bahkan tak memiliki harta apapun." Kata Nenek berkaca-kaca.
"Restui Zain Nek, aku mencintai cucu nenek, terima Zain jadi cucu mantu nenek." Mohon Zain.
"Tapi, Faiza saat ini tak pantas jadi istrimu Nak, kau terlalu baik. Kami hanya orang miskin." Kata Nenek.
Zain menggelengkan kepalanya, "Aku menerima Faiza apa adanya nek, perasaanku tulus." Ucap Zain masih memohon dan itu membuat hati nenek trenyuh di buatnya.
"Kamu lihat dulu bagaimana Faiza sekarang, kamu baru boleh bilang tulus." Kata Nenek dan itu membuat Zain semakin tak karuan perasannya.
Zain pun pergi kerumah sakit bersama nenek, sampai di sana Zain langsung mengurus semua administrasi yang di perlukan dan melunasi semua biaya rumah sakit.
Keduanya pun melangkah ke ruang Faiza masuk kedalam sana dimana Faiza terbaring dan memejamkan matanya.
Deg
Zain langsung sedih dan menghampiri Faiza yang pucat, tidak banyak luka namun mengapa bisa sampai tak sadarkan diri begini batinnya.
"Apa yang terjadi nek??" Tanya Zain sedih.
"Mata Faiza buta Nak." Zain langsung lemas mengapa hal ini bisa terjadi pada gadis sebaik Faiza. Mengapa ujian gadis kecil itu tak ada habisnya, mengapa takdir begitu kejam pada Faiza.
"Ini yang membuat Nenek tak berani merestui begitu saja, nenek tau diri kondisi seperti saat ini tak akan bisa membuat Faiza bahagia meskipun menikah." Air mata nenek terus mengalir dan Zain pun tak kuasa merengkuh tubuh lemah di hadapannya.
"Jadi ini mengapa kamu tak ada kabar??"
"Maafkan aku karena tak tau dan menolong dirimu."
Zain terisak di tempatnya rasanya tubuhnya lemas namun kemudian giginya bergetak saat tersadar jika Faiza perlu mendapatkan keadilan.
Zain langsung menghubungi Abbas dan meminta Abbas untuk menyelidiki lingkungan rumah Faiza berikut mengecek CCTV tadi malam.
Zain ingin orang yang sudah membuat Faiza tak berdaya seperti ini mendapatkan balasan yang setimpal akan perbuatannya.
"Nek, Zain akan tetap menikahi Faiza, Zain mohon restui, hari ini juga Zain akan menikahi Faiza." Kata Zain yang membuat hati nenek begitu terkejut bagaimana bisa orang kaya dan tampan seperti Zain mau menikah dengan cucunya meskipun buta batinnya.
"Saya akan mencari pendonor mata untuk Faiza, secepatnya dia akan melihat kembali." Kata Zain lagi membuat Nenek terharu.
"Jika sudah seperti ini apa lagi alasan Nenek untuk menolakmu nak." Batin Nenek hanya bisa mengangguk dan terisak sembari mengusap air mata dengan punggung tangan keriputnya.
"Terimakasih karena masih mau menerima cucu nenek, tolong jaga dia." Nenek semakin tersendu-sendu di tempatnya hingga Faiza terbangun.
"Nek..." Suara Faiza lemah.
"Nenek menangis???" Tanya Faiza lagi hanya bisa mendengar tanpa melihat dimana neneknya.
"Nenek jangan sedih, Faiza tidak apa-apa, gelap tidak terlalu buruk hanya sedikit bosan." Kata Faiza menghibur nenek dengan senyuman pucatnya nyatanya hatinya sedih namun dia tak mau nenek lebih sedih jika dia menangis lagi pula ini tak akan mengubah keadaan pikirnya.
"Nenek merestui kamu nak, esok kalian boleh menikah." Ucap Nenek sembari menggenggam tangan Faiza dan ini sukses membuat Faiza heran.
"Apa maksud nenek?? " Faiza mengerutkan keningnya.
"Kita akan menikah besok." Kata Zain parau.
Deg
Faiza terkejut lalu menggelengkan kepalanya tak mau, dia bisa melihat saja sudah cukup buat dirinya tau diri bagaimana dengan dirinya buta, Faiza tak mau itu, ini hanya akan mendhalimi Zain, pernikahan seperti ini tak akan bahagia, dia tak akan bisa berbakti. Faiza tak ingin menjadi beban.
"Kenapa??"Zain kecewa.
"Kamu terlalu sempurna untuk aku yang cacat Bos." Kata Faiza serak dan sesak.
"Stttt kamu akan mendapatkan pendonor jadi jangan berpikir begitu, aku akan jadi matamu, aku akan menjadi petunjuk jalanmu, aku akan menjadi penerangan bagimu jadi please, Will you marry me???"
Faiza tak menjawab namun hatinya justru sedih bagaimana bisa bosnya bisa mencintai dirinya sedalam itu, jika dia tak buta mungkin dia tak akan menolak namun Faiza benar-benar tak merasa layak sedikitpun.
"Bos, aku hanya akan menjadi bebanmu."
"Aku tak mau."
Faiza berkata parau ada yang tercekat di tenggorokannya, sakit dan sedih, jujur hatinya sudah lama jatuh pada pesona Zain yang baik hati namun rasa tau dirinya membuat dia selalu berusaha menyimpan dalam diam.
Dan kini Zain melamar dirinya saat dirinya menjadi wanita yang tak berguna ini sungguh lelucon takdir yang bahkan ingin Faiza tangisi, mengapa kehidupan pada dirinya begitu berat dan kisah cintanya juga drama begini pikirnya.
"Aku hanya ingin kamu, kita akan menikah besok, aku sudah punya restu nenek, aku tak keberatan jika terbebani bagiku kamu anugrah itu sudah lebih dari cukup, aku tak mau kehilangan cinta lagi." Ucap Zain.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ayok dong kasih Vote biar makin semangat, like juga ya kak please 🙏🙏🙏🥰
siapa tau dia ngerti
kihtan ny Talita wanita baik
Doa yng sama untuk author nya 😍😍
Yang sabar Faiza bukan maksud bos Zain menyembunyikan pernikahan dngn mu Faiza , semua yng di lakukan Zain untuk kebaikan mu juga
Itu keluarga nya Lentera kemana yak , bukan nya Faiza saat kecelakaan terjadi masih bekerja pada keluarga itu
Kasihan Faiza 🥲🥲