NovelToon NovelToon
The Way To Mesovania

The Way To Mesovania

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Vampire / Vampir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:127.3k
Nilai: 5
Nama Author: Brille23

Nama ku adalah Chandra Felix Lance, seorang siswa SMA biasa, setidaknya itu lah ku pikirkan selama 16 tahun aku hidup. Hingga saat umurku menjelang 17 tahun tiba-tiba saja aku terkena penyakit misterius dan kebenaran pun terungkap saat pacarku (mantan) mengatakan bahwa aku adalah manusia setengah vampir, sekaligus salah satu kandidat putera dari salah satu pemimpin Mesovania The Great Four Majesty yaitu Valter Blau Haar von Diedrich si pemimpin ras vampir yang menghilang 750 tahun yang lalu saat pemberontakan di negeri itu sedang berada pada puncaknya.

Dimulai dari sini kehidupan normal ku sebagai siswa SMA biasa berubah menjadi kehidupan siswa SMA tidak biasa.

Apakah aku memang putera dari si pemimpin ras vampir itu? Jika iya, apa yang harus ku lakukan? Bagaimana cara kami semua dapat kembali ke negeri Mesovania? Dan yang terpenting bagaimana kehidupan remaja SMA tidak biasa ku itu akan berlangsung?

Untuk mengetahui hal itu, maka ku saran kan kau membaca kisah ku sampai habis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brille23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17 Mengunjungiku

Hari ini aku hanya di rumah saja. Meski hari ini aku si orang yang berulang tahun, tapi disinilah aku, rebahan di sofa sendirian di ruang keluarga sambil menonton acara TV di sore hari yang mendung ini. Tadi pagi sebelum berangkat kerja, ayah bilang hari ini ia pulang terlambat karena banyak pekerjaan yang belum selesai di kantor, jadi seharian ini aku hanya sendirian di rumah. Oh iya, kotak kecil pemberian ibunda sudah aku amankan dalam lemari pakaianku. Aku lelah berpikir seharian ini, jadi ku putuskan untuk mencari tahu lagi nanti. Ah iya, ayah juga melarangku untuk keluar dari rumah hari ini, ia mengancam akan mengunciku di gudang jika aku tidak mematuhi perintahnya itu. Aku sih ogah di kunci disana, hiiih...itu mengingatkanku saat aku masih kecil di kunci di gudang oleh ayah karena aku terlalu nakal dan sampai sekarang aku trauma jika masuk ke dalam sana.

Tapi tak apa aku sendirian, yang penting sebentar lagi Stella akan datang berkunjung hehe...Aku tidak sabar menceritakan kotak kecil itu kepadanya dan yaa ku harap ia mengetahui sesuatu tentang ibunda.

Zrasss....

Tiba-tiba hujan turun, aku bisa lihat lewat jendela hujan turun begitu deras disertai angin yang kencang. Seketika aku ingat tentang Stella, apakah ia kehujanan? aku harap ia belum berangkat atau kalau tidak, ia berhasil menemukan tempat berteduh. Aku benar-benar mengkhawatirkannya.

Hari sudah malam dan hujan masih deras, tidak ada tanda-tanda hujan akan reda dan Stella juga tidak kunjung datang. Sudah ku periksa handphoneku berkali kali, tapi tetap tidak ada pesan darinya. Aku coba menghubunginya tetapi tidak ada jawaban, disini aku berpikir mungkin Stella berhasil berteduh dan baterai handphonenya habis. Ya mudah-mudahan dia tidak apa-apa.

Disaat aku sedang gelisah memikirkan Stella yang tak kunjung datang, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintuk.

Tok...

Tok...

Tok...

Seketika aku tersadar dari lamunanku dan langsung menuju pintu untuk mengetahui siapa gerangan yang datang ke rumah hujan-hujan begini. Saat ku bukakan pintu untuk orang yang telah mengetuk pintu sedari tadi itu, aku merasa sangat lega saat ku tahu orang itu ternyata Stella. Ia berdiri di hadapanku dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan sambil menenteng sesuatu di tangannya dan lagi wajahnya yang makin pucat membuatku makin khawatir padanya.

"Stella ayo cepat masuk" ucapku sambil merangkul tangannya dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Chandra aku-"

"AAHH..." teriakku sambil menempelkan tanganku di mataku. Setelah Stella masuk ke dalam rumah, aku bisa melihatnya dengan jelas, air yang menetes dari rambutnya, sekujur tubuhnya yang dibasahi air hujan, dan .... bajunya yang transparan karena basah membuat apa yang ada di dalamnya terlihat.

"Ke..kenapa Chandra?" tanya Stella yang heran melihat tingkahku.

"I...itu, Stella kamu basah kuyup, Itu loh, itu kelihatan-" ucapku dengan wajah yang merah dan tanganku masih menutupi mataku.

"Ah...maaf" kata Stella yang mengerti dengan maksudku dan berusaha menutupinya dengan tangannya.

"Sudahlah, kamu mandi dulu saja takut nanti masuk angin, kamar mandinya di belakang, nanti aku simpan handuk dan baju ganti di meja dekat pintu kamar mandinya, kamu sekarang ke kamar mandi sana!" ucapku sambil memejamkan mataku dan tangan yang menunjukkan arah kamar mandi.

"Emm...ba...baiklah" kata Stella yang seketika berjalan menuju kamar mandi.

Setelah Stella berlalu ke kamar mandi, perlahan-lahan ku buka mataku untuk memastikan kalau dia sudah pergi.

"Pemandangan tadi sangat tidak baik untuk pikiranku!" gumamku dengan wajah yang masih merah karena mengingat kembali apa yang tadi ku lihat.

Beberapa saat kemudian aku mulai menyadari sesuatu, bukannya tadi Stella menenteng sesuatu di tangannya, ku lihat di sekelilingku tidak ada apa-apa, hmm mungkin tadi aku salah lihat.

***

Sekarang aku sudah berada di depan pintu kamar mandi dengan handuk dan baju yang sudah ada ditanganku.

"Stella, masih lama tidak?" teriakku dari balik pintu.

"Hmm...ya sebentar lagi" jawab Stella dari dalam kamar mandi.

"Ba...baiklah, aku tinggalkan handuk dan bajunya di atas meja ya" ucapku sambil meletakkan handuk dan baju itu di meja dekat pintu kamar mandi.

"Baiklah" jawab Stella.

Setelah itu aku menuju dapur untuk membuat 2 gelas coklat panas untuk aku dan Stella. lalu ku bawa coklat panas itu ke ruang keluarga dan menunggu Stella selesai mandi di sana.

1 jam berlalu, tapi Stella belum juga selesai mandi. Hmm, aku penasaran apakah semua wanita itu memerlukan waktu yang lama untuk mandi? dan dengan waktu selama itu, sebenarnya apa saja yang mereka lakukan di dalam sana? memikirnya membuatku berpikir terlalu jauh sehingga aku bisa merasakan wajahku memerah lagi.

Sambil menunggu Stella ku nikmati coklat panas yang rencananya akan ku minum bersama dengannya, tapi karena terlalu lama jadi lebih baik aku habiskan saja selagi panas.

Sruput..~

"Ih, ternyata coklatnya sudah dingin" gumamku.

Mengetahui coklat yang ku buat dari tadi sudah dingin, aku langsung menghabiskannya ke dua gelas coklat itu sampai habis dan bergegas ke dapur untuk membuatkan Stella coklat panas yang baru. Saat aku hendak melewati kamar mandi untuk sampai ke dapur, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan ku dapati Stella sudah selesai mandi dan memakai pakaian yang tadi ku bawakan untuknya.

Wajah Stella sebelum dan sesudah mandi itu terlihat sangat berbeda sekali. Saat ini aku seperti melihat malaikat, ia terlihat lebih cantik dan lebih segar, pokoknya melihatnya seperti ini membuat mataku terasa bersih kembali.

"Ca..cantik" ucapku yang tanpa ku sadari kata itu keluar dari mulutku saat melihat sosok indah di hadapanku.

Mendengar ucapanku wajah Stella memerah karena malu. Untuk mengalihkan pembicaraan ia bertanya padaku,

"Em, kamu mau kemana Chandra?"

"Aku mau membuatkan kamu coklat panas untuk menghangatkan tubuhmu, kamu mau? atau ada yang lain yang kamu mau?" Jawabku.

Pertanyaanku itu membuat kedua mata Stella terbuka lebar.

"Ya...yang aku mau?" tanya Stella.

"Iya, apapun yang kamu mau" jawabku.

Ia terlihat ragu untuk mengatakan keinginannya. Aku lihat ia menggigit bibir bawahnya seakan ia sedang menahan sesuatu.

"Sa..sayanggg...a..aku i...ingin-" ucap Stella terbata-bata karena merasa masih ragu dengan apa yang akan ia katakan.

"Iya sayang kamu ingin apa?" kataku yang sangat heran dengan tingkah laku pacarku itu.

Ku pelajari wajah Stella yang terlihat bingung untuk mengungkapkan sesuatu itu sekali lagi, tapi tetap saja aku tidak tahu apa itu. Ku pikir-pikir lagi hingga akhirnya aku baru menyadari sesuatu, aku hampir lupa kalau dia itu vampir yang tidak bisa merasakan makanan atau minuman apapun meskipun itu melewati lidahnya, kecuali...

Aku langsung memegangi leherku dengan tanganku.

"Stella, apa maksudmu kamu ingin darahku?" tanyaku dengan tangan yang masih memegangi leherku.

"Aku...aku...ya aku mau darahmu!" kata Stella sambil mendekat menuju arahku.

Melihatnya yang terus berjalan ke arahku, tanpa sadar kaki ku bereaksi dengan melangkah mundur menjauhinya.

"Sa...sayang apa yang kamu lakukan? ada apa denganmu?" tanyaku yang melihat Stella berusaha menggapai ku.

"Sayang kamu ingat kan janjimu saat kamu nembak aku waktu itu, kamu berjanji akan melakukan apapun yang ku katakan?" ucap Stella yang saat ini tinggal beberapa cm dariku.

Aku hanya terdiam dengan keringat dingin yang bercucuran di keningku mendengar perkataannya. Mengapa? ada apa dengan Stella? bukannya ia baik-baik saja beberapa detik yang lalu.

Grep!

Dengan mata yang terbuka lebar aku melihat Stella sudah memelukku dengan kepalanya bersandar di bahuku. Ku alihkan tatapanku ke arah kepala Stella untuk memastikan kalau dia tidak berusaha untuk menggigit leherku. Ia memelukku erat sekali, aku hanya bisa memandangnya tanpa ingin melawan, karena aku benar-benar tidak ingin melukainya.

"Chandra, kau tahu? lehermu sangat menggoda sekali jika di lihat dari sini, ayolah biarkan aku merasakan sedikit saja darahmu!" ucap Stella dengan nada menggoda.

Aku hanya diam mendengar ocehannya itu, seakan tidak percaya bahwa orang yang memelukku ini adalah pacarku.

"Stella jika itu yang kamu inginkan, maafkan aku, aku tidak bisa memberi darahku padamu! aku belum siap" kataku dengan wajah yang tertunduk.

Mendengar ucapanku, Stella terdiam terhenti dari ocehannya. Beberapa saat kemudian ia tersenyum, namun itu adalah senyum jahil,

"Heh~ kalau begitu sebagai gantinya biarkan aku merasakan bibirmu!"

Mataku seketika terbuka lebar sekali seakan akan keluar dari tempatnya.

"Hah apa?! tu...tunggu dulu" jawabku dengan mengerenyitkan alisku

Tapi Stella tidak menghiraukan perkataanku, ia terus mendekatkan bibirnya pada bibirku yang dari tadi terus bergetar. Wah apakah ini adalah ....

"S...Stella.." aku langsung memejamkan mataku menunggu itu datang.

Cup~

Aku langsung membuka mataku karena yang kurasakan adalah sebuah kehangatan di pipiku, bukan di bibirku. Aku langsung menoleh ke arah Stella dan dia hanya tersenyum,

"Haha, kena kamu!! apa yang kamu harapkan hah?" kata Stella sambil mencubit hidungku.

Aku hanya bengong dengan mulut menganga memandangi pacarku yang jahil ini.

"Dasar PHP!" ucapku dengan lancar.

"Ah, jangan-jangan kamu benar-benar mengira kalau aku akan-" belum selesai berbicara aku langsung menyelanya

"Sudah diam?!" ucapku yang langsung menyela perkataan Stella dengan wajah yang sangat-sangat merah sekali seperti kepiting rebus.

"Lebih baik sekarang kamu tunggu aku di ruang keluarga, aku mau membuatkan minuman hangat untukmu dulu!" kataku yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

Aku langsung berbalik dengan menggenggam gelas bekas coklat panas tadi menuju dapur.

"Chandra aku ingin teh panas!" teriak Stella yang meneriaki ku dari belakang.

"Baiklah sayang!" jawabku.

***

GRUDUG!!!!

Suara petir menggema begitu keras. Hujan masih deras dan hari sudah sangat larut. Aku masih berduaan dengan Stella di rumah, ayah belum pulang karena ia masih belum selesai dengan pekerjaannya dan ditambah di luar juga masih hujan. Stella sedang duduk santai di sofa sambil menyeruput teh yang aku buat untuknya. Caranya meminum teh menurutku cukup unik, karena ku lihat ia beberapa kali mencium bau tehnya sebelum meminumnya. Dengan penasaran aku bertanya padanya,

"Stella mengapa kamu terus mencium bau tehnya?"

"Beginilah caraku menikmati makanan dan minuman yang tidak ada rasanya, jadi cara aku menikmatinya yaitu dengan mencium baunya, bukan rasanya. Bau yang paling ku sukai adalah bau teh, karena itu sangat menenangkan" jawab Stella.

"Hoo, begitu" kataku sambil mencoba meraih botol air putihku.

"Hey Chandra coba lihat ke sini!" kata Stella tiba-tiba.

"Hah? ap-" kataku sambil menoleh ke arah Stella.

"Selamat ulang tahun ke 17 sayang...!!! semoga panjang umur, sehat selalu, dan tambah ganteng ya!!!” kata Stella sambil memegang kue ulang tahun di tangannya.

"Eh...kamu tahu sayang?" tanyaku yang tidak terpikirkan bahwa Stella juga tahu tentang ulang tahunku.

"Kan sudah aku bilang, aku tahu semuanya tentang kamu sayangku Chandra~" jawabnya.

"Terimakasih ya!" ucapku dengan sepenuh hati.

"Iya sama-sama, sekarang tiup lilin dulu dan buat harapan sebelum kamu meniupnya" kata Stella.

"Baiklah" ku tutup mataku untuk membuat harapan dan ku buka kembali saat aku akan meniup lilinnya.

HUUUHH~

Ku tiup lilinnya sampai padam semua.

Seakan menyadari sesuatu, tiba-tiba Stella bertanya,

"Tunggu dulu?! Chandra, sejak kapan kamu mengecat rambut?"

Ah, pertanyaan ini lagi.

^^^Bersambung...^^^

1
valkyire
aku menunggu di tahun 2025 novel nih kelar thor
Ir Syanda: Ditunggu ya, mudah2an bisa beneran tamat tahun ini. Terima kasih sudah jadi pembaca setia selama ini 😊
total 1 replies
wisteria
aku menanti dalam kegalapan.. yang tidak berujung..mencari titik terang yang entah kapan akan ku temukan
Ir Syanda: Sudah up, kak😁
total 1 replies
wisteria
kapan di lanjut
Ir Syanda: Kakak masih nungguin kah? Kalau iya, mulai besok author usahain bakal up rutin lagi😊 author kira udah gak ada yang nungguin loh😁
total 1 replies
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Siapa ya yang memiliki Sandra
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Kemana tuh pengawal pribadi Sandra?
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Lama juga ya, Sandra pulih
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Nambah satu lagi tuh
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Kok Mampir ada kelompok lain ya
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Biar tidak hidup lagi
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Mungkin darah Mampir lebih kuat lagi
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Bukannya itu lebih baik
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Benar tuh. Biar tidak nambah korban
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Jangan terlalu dingin
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Untung tidak langsung dihajar
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Bahaya juga tuh
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Kayak jadi sumber energi ya
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Wah ternyata mereka juga pernah jadi korban
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Makin keren tuh
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Unik sekali suaranya. 🤭
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Yoi... Harus kesampingkan perasaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!