JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA
NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.
Season 1 :
Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.
Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.
Season 2 :
Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Pergi
"Hah?! Cemburu?" Sena tersenyum getir.
"Aku ingin meminta hakku malam ini juga!"
"Usir Maya dulu baru bisa malam pertama denganku!"
Sena langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu sementara Regan terus mengetuk pintu. Regan sangat frustasi dengan sikap Sena yang 180 derajat berubah. Regan masuk ke kamar Maya dan menyuruh istri keduanya itu untuk mengemasi barang-barangnya. Maya cukup terkejut namun Regan tidak mau membuat Sena semakin kesal.
"Kau selalu memikirkan Sena namun tidak pernah memikirkanku," ucap Maya.
"Maya, dengarlah! Aku tidak ingin kalian terus tidak akur."
Maya berdecih, ia segera membereskan barang-barangnya dengan sangat marah. Regan segera mencari tempat kontrakan untuk Maya. Setelah Maya selesai beberes, Regan segera menyeret koper itu dan mengetuk pintu kamar Sena untuk berpamitan.
Tok... tok... tok...
"Sena, Maya mau pindah. Tolong keluar dulu!" ucap Regan.
Ceklek...
Pintu terbuka, Sena melihat koper yang dibawa Regan. Tiba-tiba Maya memeluknya dengan erat lalu meminta maaf jika dia membuat Sena sangat kesal. Sena cukup merasa bersalah namun dia tidak mau munafik jika dirinya begitu senang dengan kepindahan Maya. Sena mengantar mereka keluar, Regan membawa koper itu masuk ke mobil.
"Kau akan pulang lagi?" tanya Sena pada Regan.
"Malam ini aku mau di tempat Maya dulu karena ini pertama kalinya Maya akan menempati kontrakan tersebut dan besok aku akan menginap ke sini."
Sena mengangguk dan memegang omongan Regan. Setelah kepergian mereka, Sena lekas masuk, dia sangat senang ketika Regan bisa tegas untuk membawa Maya pergi dari rumah ini. Sena masuk ke kamarnya, ia mengambil paket yang belum sempat dia buka, ternyata adalah sebuah kunci rumah dan jelas itu adalah Devan. Di kotak itu juga tertulis pesan dari Devan.
Untuk Sena : Jika berubah pikiran kau bisa menggunakan kunci rumah ini. Datanglah! Tidak usah menjadi istriku, aku hanya mau kau menjadi pengasuh Kia saja. Aku akan membayarmu banyak.
Sena meremas pesan itu lalu segera membenamkan wajahnya ke bantal karena dia benar-benar sangat lelah dan mengantuk, kedepannya ia harus banyak bersabar karena akan mendapat banyak masalah.
**
Pagi hari, sama seperti biasanya, tiada sang suami yang menemaninya sarapan, karena terburu-buru, ia hanya makan roti dengan selai kacang. Setelah itu berangkat bekerja dengan secercah harapan.
Kling...
Bapak : Sena, siapa wanita yang bersama Regan? Bapak bertemu mereka saat membeli sarapan.
Sena sangat terkejut saat melihat pesan dari sang bapak. Dia sengaja tak membalasnya dan bergegas menuju ke kantor. Dalam perjalanan ia terus kepikiran tentang pertanyaan Bapak tadi. Sampai kapan dia harus menutupi jika Regan berselingkuh di belakangnya.
Sesampainya di kantor, Sena mengerjakan tugasnya dan ia bersyukur tidak bertemu dengan sang bos yang aneh itu.
1 jam
2 jam
3 jam
Sampai sore hari, Sena baru menyelesaikan pekerjaannya. Dia sangat lelah dan ingin segera pulang karena malam ini Regan akan menginap di rumahnya. Walau Sena sangat muak namun Regan tetaplah sang suami yang harus dia layani sepenuh hati.
Tangan Sena mematikan komputer lalu segera turun ke tempat parkiran namun saat akan berjalan, ponselnya berbunyi ternyata dari Regan, senyuman Sena mengembang.
"Hallo, Kak Re? Nanti malam kita masak daging panggang yuk!" ucap Sena.
"Maaf, Sena. Aku tidak bisa, hari ini aku lembur dan kemungkinan akan pulang ke rumah Maya karena jauh lebih dekat dari kampus."
Senyuman Sena menghilang seketika. "Kan 2 hari kau sudah tidur dengannya?"
"Di surat kontrak tertulis 3 hari sekali, Sena. Kau yang menulisnya dan kau yang lupa juga?" jawab Regan.
Sena menghela nafas kasar dan memohon pada Regan untuk malam ini saja menemaninya namun Regan tetap tidak bisa. Sena mematikan ponselnya, sesakit ini berharap pada orang yang dia cintai? Ah sudahlah, Sena akan tidur malam ini saja, tak ada yang spesial.
Saat di rumah. Sena benar-benar terlelap sampai malam, dia tak memikirkan Regan yang tak akan pulang malam ini. Namun, dering ponsel membangunkannya, ia segera mengangkat ternyata dari Gladis.
"Hei, suamimu mana?"
"Entah..."
"Dia sedang makan malam dengan Ibunya dan seorang wanita cantik."
DEG!!!
Sena menutup ponselnya dan Gladis mengirim foto itu, dadanya terasa sesak saat melihat Regan sedang makan malam dengan keluarganya dan tanpa Sena. Regan sudah membohongi Sena, katanya lembur? Iya, sedang lembur, lembur mendekatkan Maya dengan Mama mertuanya.
Sepertinya Mama mertuanya sudah menemukan menantu baru, dulu beliau sangat dekat dengan Sena namun setelah kedatangan Maya seolah Sena terlupakan.
Pendusta, semuanya penipu!
Sena mencoba menelpon Bram, Bram mengangkatnya.
"Papa di mana?" tanya Sena.
"Papa sedang diluar, makan bersama klien dari Jepang yang datang di kantor kita tadi. Ingat?" jawab Bram.
"Papa bohong. Papa makan dengan Regan, Mama dan Maya juga. Kalian jahat! Penipu!"
Bram sangat kaget. "Sena, apa maksudmu? Papa memang makan dengan klien, untuk mereka Papa tidak tahu."
Tut... Tut... Tut...
Telepon langsung dimatikan oleh Sena. Sena memutuskan untuk pergi dari rumah itu dan membawa semua barang-barangnya. Tak di sangka Regan sudah menyalahi surat perjanjian itu.
Setelah mengemasi barang-barangnya, Sena segera pergi menggunakan sepeda motornya. Dia sudah tahu akan ke mana.
**
Sena menatap rumah mewah yang bergaya klasik, rumah itu terlihat sepi bahkan tidak ada penjaganya. Sena turun dari motor, ia mencoba melihat dari balik pagar yang ternyata tidak terkunci. Sena memasukan motornya ke halaman rumah itu dan memarkirkannya di sana. Sena masih tidak percaya jika dia akan berada di sini.
"Permisi, apa ada orang?"
Hening, tidak ada orang yang menjawab. Sena melihat dari jendela namun di dalam sana tidak ada aktivitas.
Sena mengambil kunci di sakunya dan lekas membuka pintu tersebut, pintu itu bisa terbuka. Sena melangkah masuk sambil menyapu pandangan ke berbagai arah.
"Hallo? Pak Devan? Apa kau ada di rumah?"
Ini rumah kok seram sekali?
"Tante..." terdengar teriakan anak kecil lalu memeluknya dari belakang.
"Kia?"
Sena menatap Devan datang dari luar, sepertinya mereka baru saja datang. Sena menggendong Kia lalu menciuminya.
"Kau datang juga? Sudah menunggu lama? Maaf, tadi aku makan malam dengan Papa mertuamu dulu."
Sena terkejut, ternyata Papa mertuanya tidak berbohong dan Sena malah marah-marah kepada beliau yang tidak tahu apa-apa.
"Mari kubawakan kopermu, minggu ini pembantu pulang kampung makanya sepi."
Devan menyeret koper Sena dan mengajaknya langsung ke kamar. Sena takjub dengan rumah Devan yang sangat mewah sedangkan Kia masih dalam gendongan Sena.
"Ehmm ... Istrimu mana, Pak?"
"Kami sudah pisah ranjang lama dan kini dalam proses perceraian di pengadilan, dia juga sudah aku talak dan kami tidak ada hubungan suami istri lagi."
Sena mengangguk, cukup lega jika Devan sudah tak beristri lagi. Huh... mungkin ini lebih baik, dia akan tinggal di sini dan menjadi pengasuh Kia sepulang dari kantor.
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
obral janji sana.sini...
q baca aja ikutan emosi😡😡
kok bapaknya sena dibawa2