by ini.aku semoga kalian semua suka ya😘
seorang gadis cantik bernama MENTARI AMMAR ABQORI sebagai tamatan Sekolah Menengah Kejuruan harus menghentikan sekolahnya kejenjang selanjutnya karna ekonomi dan juga ibu yang mulai sakit sakitan ia juga harus menjadi tulang punggung keluarga.
hingga suatu saat seseorang menelponnya dari ibu kota dan orang itu juga memerintahkan nya untuk ke ibu kota dan mulai bekerja disana ia adalah ibu dari seorang Presdir KENZO WIJAYA PUTRA dan ia juga berniat menjodohkan keduanya namun apakah mungkin mereka berjodoh karna setiap pertemuannya hanya diawali dengan perdebatan dan diakhiri dengan kejahilan
apakah mereka benar akan berjodoh?
lalu bagaimana dengan pernikahannya?
apa mereka akan tetap melakun hal yang sama sebagai rutinitas?
jangan lupa ikutin terus setiap episodenya agar tau kelanjutannya📍😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putri darweni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pergi bekerja
''i i iya ma'' ujarnya kembali ia sangat malas jika harus ke kamar Ken namun ia juga tak bisa menolak
ia pun mulai berjalan menaiki satu persatu anak tangga dengan jantung yang sedikit berdegup tak beraturan entah apa penyebab nya
''tokkk''
"tokkk''
klekk mentari mencoba memutar hendle pintu namun terkunci ia pun langsung menumui will untuk meminta kunci kamar Ken sesuai perintah mama ken, ia mulai menuruni tangga kembali untuk menuju keruangan will
''permisi tuan will apa boleh saya masuk''ujar mentari dari balik pintu will
''silahkan'' jawab will
''maaf mengganggu tuan will saya kesini mau minta kunci kamar ken'' ucap mentari sopan
''tidak apa nona dan ya jangan panggil saya dengan sebutal 'tuan' cukup panggil will saja''
''sebutan itu tidak bagus tuan umur tuan lebih tua dari saya'' ujar mentari yang merasa tidak pantas memanggil tuan will dengan sebutan will karna umur mereka terpaut cukup jauh
''baikla kalau begitu panggil saja aku paman, tunggu nona aku akan mengambil kunci nya dulu'' ujar will langsung menuju berangkas penyimpanan setiap pintu kamar
will menang menempatkan kunci kamar di dalam berangkas karna ia takut jika suatu saat ada orang yang masuk secara lancang ke ruangannya untuk mengambil kunci salah satu dari pemilik mansion, ia juga memberi kode yang cukup sulit untuk di buka oleh setiap orang
will pun kembali dengan kunci kamar Ken di tangan nya
''ini nona'' ujar will sopan sambil menundukan kepalanya
''terima kasih paman, saya permisi'' ucap mentari lalu melangkahkan kakinya keluar menuju kamar ken kembali..
sesampai nya didepan kamar ken ia langsung membuka pintu kamar ken betapa terkejutnya ia melihat ken yang masih tertidur pulas dengan celana pendeknya tanpa baju, ia menelan salivanya melihat tubuh ken dengan perut kotak-kotaknya badan yang sedang lengan yang berotot
''apa ini badan nya sangat elastis ouh tuhan ternyata memang ada laki laki yang memiliki tubuh seperti ini,, husss astaga aku sampai lupa tujuan ku kesini'' batin mentari menjauhkan pikiran nya tentang ken
ia pun mulai membangunkan ken dengan cara menoel pipi ken namun tak mempan, ia langsung memegang bahun ken dengan cara mengoyangkannya hingga ken melenguh
''eumm'' lenguh ken mulai mengerjapkan matanya melihat keliling dan langsung berhenti saat melihat mentari disamping ranjangnya
''kamu ngapain disini'' tanya ken menyipitkan matanya
''ka ka kamu gak kerja ini uda jam setengah 7'' ujar mentari melihat jam di pergelangan tangannya
''apaa!!! kenapa baru bangunin sekarang sih, yaudah sana keluar entar aku nyusul'' ujar langsung menuju ke ruang mandinya dengan tergesa-gesa
''gimana tari ken uda bangun'' tanya senja yang melihat tari menuju ke sofa
''ken baru bangun ma'' ujar mentari, meli dan senja hanya bisa geleng geleng dengan sikap ken
sekitar 15 menit'an mereka menunggu ken, dan akhirnya ken pun turun dengan setekan kerja nya
''ma ken langsung berangkat ya'' ujar ken menyalami ibu dan mamanya
''iya hati hati sayang, tar semoga kamu betah ya kerja sama ken'' ujar senja, ken hanya bisa memicingkan matanya mendengar ucapan sang mama
mereka pun pergi menuju kantor bersama tanpa supir karna ia berdua dengan mentari
''ingat disana kamu harus tegas karna kamu sekretaris'' ujar ken dibalas anggukan oleh tari
''gak usa grogi disana gak ada yang makan orang'' ujarnya kembali
''kulkas kamu bisa bercanda ya'' ucap tari
''maksudnya'' tanyanya bingung
''ehh enggak mungkin kuping ku rusak''
bersambung
📍📍📍📍📍
