WARNING 21+💟
Kevin adalah CEO perusahaan besar di Indonesia, berwajah bule dan penampilan yang karismatik mampu membuat para wanita terhipnotis olehnya.
Hidupnya terlihat bahagia, ramai wanita datang dan pergi mengisi harinya hanya untuk dijadikan mainan dan pemuas nafsunya, namun hatinya tak ada yang memiliki, mati karena trauma yang ia miliki. Tak seorang wanita pun yang di janjikan ikatan ataupun komitmen, sampai suatu tragedi mempertemukannya dengan Ana, Janda lugu yang malang.
Ana adalah Ibu yang baik, Istri yang setia dan wanita yang sangat ideal. Keluguan Ana yang menjanda karena di tinggal mati suaminya membuat Kevin penasaran dan menaruh hati padanya. Dengan kepribadian yang sangat kontras mampukah Kevin memiliki Ana dan akankah Ana menerima Playboy seperti Kevin? Pantengin terus kisah CEO Bule dengan si Janda ini ya readers.
Kisah cinta mereka pasti sangat seru, dibumbui dengan adegan-adegan yang menggetarkan hati dan imajinasi.
Happy reading 🎉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba
Pagi hari
Ana terbangun dari tidurnya, melihat jam di HP nya
“jam setengah 6, emmhhhh” Ana meregangkan otot-otot
tubuhnya.
Ana tersenyum, mengingat kegiatan hari kemarin. Dia belum
pernah merasakan tubuhnya dimanjakan seperti kemarin, seperti seluruh daki di
tubuhnya rontok tak tersisa. Tubuhnya kini merasa lebih segar dan bugar.
Walaupun kemarin dia memasang wajah yang datar, karena malu akan perlakuan
Kevin terhadapnya, sebenarnya dalam hatinya sangat menikmati semua pemberian
dari Kevin. Hampir 1 bulan berlalu saat kedua orang yang Ana cintai
meninggalkannya. Rasa sakit kini mulai terbiasa, meskipun sesekali masih
terlintas dibayangan.
Lalu Ana bangkit dari tidurnya, mengambil handuk dan
menyiapkan air untuk ia berendam di kamar mandi dalam kamarnya. Mendiang
suaminya sangat mengetahui dan selalu memberikan apa yang Ana mau dan inginkan,
Ben menyiapkan kamar mandi sesuai dengan request dari Ana, dengan bathub dan
shower yang berdinding kaca. Ana adalah penggemar film romantis, pastilah Ana
mendapat inspirasi dari film-film romantis tersebut.
“hmm,,,,, masih banyak pemberian Tuhan yang dapat aku
syukuri, mulai hari ini aku harus menjadi Ana yang baru, mulai menata lagi
kehidupan ku, dengan kenangan manis mereka berdua yang tak mungkin aku lupakan,
Ibu akan selalu berdo’a untuk mu Nisa dan juga Ayahmu” gumam Ana sembari
menikmati rendaman air hangat di iringi oleh nyanyian slow yang menenangkan.
Tiba-tiba Ana mendapat pesan
“pagi Ana, kau sudah bangun? Kau sedang berendam sekarang
ya? Aku hanya ingin menyampaikan kepadamu, kalau aku ada bisnis keluar negeri
tepatnya ke Sydney Australia minggu ini, mungkin aku akan lama pulang, kau
jangan merindukan ku ya? Nanti kalau kamu ingin pulang kampung, biar aku suruh
bodyguard ku untuk mengantar mu.. jaga diri baik-baik, terus hubungi aku ya”
Pesan dari Kevin, Kevin mengawasi Ana lewat CCTV dari Ana bangun tidur rupanya,
ada kamera CCTV yang telah Kevin pasang tanpa sepengetahuan Ana di kamar Ana,
tetapi Kevin tak berani memasang kamera di kamar mandi.
“dari mana dia tau aku sedang mandi? Ahh mungkin hanya
tebakannya saja. Lagian mau pergi kemana juga apa urusan ku, kalau aku ingin pulang
ya pulang sendiri lah, memangnya aku ini anak kecil apa?” gumam Ana yang merasa
sebal Kevin terlalu mengaturnya.
“Ya hati-hati” Ana membalas pesan Kevin.
Kevin POV
“Ya hati-hati? Just it? Hmmm,,, rupanya memang susah
mendapatkan janda yang satu ini, sudah aku berikan full service seharian
kemarin saja dia tak juga luluh kepada ku, sangat berbeda dengan Wanita-wanita
lainnya” gumam Kevin setelah membaca pesan Ana.
“sabar bos,,, kau tidak bisa terburu-buru begitu menghadapi
Ana, ku lihat dia memang Wanita dengan harga diri yang kuat” Rino mencoba
menghibur bos nya sembari mempersiapkan keberangkatan mereka ke Sydney.
“aku belum yakin aku akan memperjuangkannya Rin” Kevin
memasang jarinya di bibirnya, seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya
dilemma.
“why? Kemarin-kemarin kau sangat bersemangat untuknya?” Rino
Kaget dan menghentikan aktivitasnya, dia mendekati bos nya.
“aku melihatnya menangis, sangat menyedihkan nasibnya. Aku
tak ingin hanya memanfaatkan tubuhnya untuk kepuasan ku lalu aku tinggalkan dia
begitu saja, pasti dia sangat terpuruk nantinya” Kevin mengutarakan isi hatinya
yang selama ini ia pendam sendiri
“ini jelas bukan Kevin yang aku kenal, apa kau sudah jatuh
cinta beneran?” Rino melirik heran kearah Kevin.
“jatuh cinta? Haha, imposible, aku bahkan belum pernah
menyentuhnya” Kevin tertawa, seakan tak percaya bahwa memang benar kemungkinan
sudah ada rasa cinta yang tumbuh di hatinya untuk Ana.
“heii,,, jangan salah menilai cinta hanya soal ranjang saja
bos, caramu memandang Ana dan menghargai di aitu sudah sangat menjelaskan kalau
kamu takut dia terluka, kau tak mau mempermainkan perasaanya” Rino mencoba
meyakinkan Kevin sembari melanjutkan lagi beres-beresnya.
Kevin terdiam
“Apa mungkin? Ah tidak, tidak ada kata jatuh cinta dalam
kamus ku. Aku hanya simpati, ya aku hanya simpati” Kevin berfikir dalam hati
“begini saja bos, bagaimana kalau kamu sekarang mulai
menjauh dari Ana kalau memang kau tidak mencintainya kau akan biasa-biasa saja
hidup tanpa dirinya lagi. Tapi kalau sepulang kau dari Sydney kamu masih
memikirkannya, bahkan semakin bertambah rasa ingin bertemu dan memiliki dia,
itu berarti kau memang sudah jatuh cinta dengan Ana. Ini waktu yang sangat
tepat bos” Rino yang sudah selesai membereskan semua berkas dan keperluan Kevin
yang diperlukan untuk pertemuan bisnis, berjalan mendekati Kevin menodongkan
wajahnya, seolah ingin Kevin menuruti sarannya.
“hmmmm…. Tadinya aku juga berfikir seperti itu. Baiklah akan
aku coba” Kevin yang sedari tadi merasa dilemma pun kini berani membuat
keputusan untuk meyakinkan hatinya.
……………………..
Sudah empat hari setelah keberangkatan Kevin.
Empat hari mereka lalui tanpa bertukar sama sekali, Kevin
mencoba menahan diri untuk tidak berhubungan lagi dengan Ana, walaupun dia
masih memerintahkan body guard untuk mengawasi dan melindungi Ana. Ana pun
tidak menghubungi Kevin sama sekali, setiap masalah yang ia hadapi ia
selesaikan sendiri, Ana terkadang mengecek HP nya, dia sebenarnya mulai
terbiasa dengan perhatian Kevin, namun tak mungkin juga Ana yang mengirim pesan
pertama. Karena tanpa kabar dari Kevin, Ana pun mulai menjalai hidupnya tetap
normal seperti ia belum mengenal Kevin.
Ana bersiap untuk pulang kampung, disakunya dia telah
mengantongi tiket kereta menuju kampung halamannya. Ana memesan taxi online
untuk ke stasiun.
”bos, nona Ana mau pergi dengan taxi online” body guard
suruhan Kevin mengirim pesan kepada Kevin.
“ikuti dia kemanapun dia pergi, jangan sampai dia curiga
kepada mu, dan laporkan setiap gerak geriknya” balas Kevin, dia yang saat ini
sedang meeting dengan klien kini mulai kehilangan konsentrasinya. Memikirkan
Ana, merindukan Ana saja sudah sangat membuatnya tersiksa, ditambah kepergian
Ana yang belum ia ketahui mau kemana.
“baik bos” Body guard Ana lalu segera menjalankan tugasnya,
tanpa selangkahpun Ana luput dari perhatiannya.
“boss… ternyata nona Ana,,,,,,
Pengumuman
maaf readers, hari-hari ini author sedang disibukan oleh kegiatan kuliah, author sedang ujian akhir semester, maafin author kalu lama up nya ya.... akan author usahakan untuk selalu up cerita cinta si janda dan CEO bule ini, bakalan makin seru lho!!!