Wanita Cuek Dan Pria Dingin

HAI.. PARA READER...

TERIMAKASIH KASIH YANG SUDAH BACA SAMPAI DISINI..

HAPPY READING....

" Kau, kenapa pakai baju seperti itu, kemana baju yang dibeli tadi?" gertak Haikal..

" ketinggalan di mobil" jawab Bunga dengan menundukkan kepala nya.

" Kamu paham tidak, bahaya penampilan mu itu, aku pria normal, bagaimana kalau aku hilaf, dan bagaimana jika Rian dan laki-laki lain melihat nya." Haikal bicara dengan tegas, seperti memarahi anak kecil.

" ya jangan dilihat, dan jangan hilaf" jawab singkat Bunga.

" kaauuuuu....masuk kesini hanya mementingkan makanan saja, dengan Snack kau ingat tapi baju bisa lupa, Tetap diam disini, aku akan mengambil bajumu" Haikal keluar meninggalkan Bunga.

Bunga melihat punggung Haikal yang perlahan menjauh.

" kenapa dia seperti emak-emak"

" lucu sekali" Bunga tersenyum mengingat cara bicara Haikal.

" eemhh tapi kn dia seorang pembunuh, kenapa dia baik" Bunga bicara sendiri, dengan wajah binggung.

....

Rian sudah berada di mobil, Haikal dan Bunga pun akhirnya masuk. mereka akan kembali ke perkampungan.

Di mobil semua dia, sampai memasuki kawasan hutan , Rian yang biasanya berisikk, juga diam karena ada yang dia pikirkan.

Haikal memperhatikan raut wajah Rian dari kaca depan.

" Ian , Lo bisa gak, jalani hidup Lo seperti biasanya.

apa yang Lo pikirkan tentang keterlibatan keluarga Chrispeter, dan kedua orang tua Lo. biarkan waktu yang jawab," Haikal coba menebak apa yang di pikirkan Rian.

" gue paham kal, dan gue gak akan gegabah lagi, gue janji, gue gak mau kehilangan orang yang gue sayangi." Rian menutup wajahnya dengan tangannya, dia kembali mengingat tentang kepergian ummi.

" maafkan Rian ummi" bicaranya dalam hati.

"Laaaallluuuuu...."

Bunga mulai bersuara. Haikal melirik sinis, Rian melihat langsung wajah Bunga kedepan, yang langsung didorong Haikal kembali ke belakang. ni

" kenapa aku belum dipulangkan," tanyanya ke arah Haikal. Rian pun ikut melihat ke Haikal

" iya kal, kenapa Lo culik dia" Rian pun ikut bertanya.

" gue gak culik dia" jawab Haikal.

" lalu" sahut Bunga dan Rian bersamaan.

" kamu dikeluarkan dari kantor, dan aku mengirim pesan ke orangtuanmu bahwa kau ada dinas ke luar kota, di wilayah terpencil jadi tidak bisa komunikasi, paling cepat kembali setelah satu bulan." jawab Haikal. yang masih ditatap Bunga dan Rian yang minta penjelasan lebih.

" aku hanya antisipasi, takut orang yang mengejar ku , melibatkan mu, dan lebih baik sementara kau disini, setelah semua selesai kau bisa kembali" Bunga dan Rian mangut-mangut mengerti.

" tunggu, tadi kamu bilang aku dikeluarkan dari kantor" tanya Bunga, yang kemudian di anggukan oleh Haikal dan Rian.

" Jadi sekarang aku pengagurann" jelas Bunga, dan lagi-lagi Haikal dan Rian mangut-mangut kepala.

" Tenang Bunga, saat semuanya aman, dan kamu bisa kembali, Kakak bakal kasih kamu pekerjaan" senyum Rian penuh kelicikan.

Bunga menoleh kebelakang " benarkah, kerja apa" jawab Bunga serius.

" Uji coba hasil penelitian ku, obat penggemuk badan" jawab Rian dengan tawa yang nyaring di mobil tersebut.

Mata Bunga melotot, menunjukkan ekspresi amarah, bak singa betina yang siap menerkam. sedangkan Haikal hanya tersenyum.

" aduiii serem banget si dek, kakak becanda," sahut Rian dengan nyengir.

....

mobil berhenti dijalan setapak, Haikal Bunga dan Rian tiba, tapi mereka masih harus berjalan untuk masuk. hari sudah gelap, Rian hanya berdiri, di depan jalan, Haikal dan Bunga sudah berjalan, dan tiba-tiba banyak orang menghadang mereka.

Bunga langsung berdiri dibelakang Haikal dan memegang ujung baju Haikal.

" gak usah takut, mereka tidak akan menyakiti mu" Haikal menenangkan Bunga.

Bunga dan Haikal lanjut berjalan, tapi tidak dengan Rian dia masih diam disana, saat mereka sudah tidak terlihat Bunga berhenti, dan menoleh kebelakang.

Haikal ikut berhenti..

" Ada apa?" tanya nya.

" apakah sebaiknya kamu menolong Rian," tanya Bunga.

Haikal menarik nafas dalam....

Tiba-tiba ada suara orang berjalan dengan keras Bunga langsung berlari kebelakang tubuh Haikal, Dia mengintip dari balik tubuh tersebut.

orang-orang tadi membawa kotak makanan.

dan menunduk saat melewati Haikal dan Bunga, lalu Rian pun tiba disana..

" kenapa kalian masih disini" tanya Rian yang langsung lanjut jalan.

" Ada yang ingin menyelamatkan mu, dari orang-orang mu sendiri" Haikal bicara menyindir Bunga, yang sendang cengengesan.

Rian tersenyum mendengarnya.

....

Mereka tiba dirumah...

" assalamualaikum, mbok Las," teriak Rian.

orang yang dipanggil pun cepat berlari kearah suara tersebut.

" tuan Rian" sapa mbok Las dengan tersenyum

" tuan baik-baik saja" tanyanya dengan khawatir.

" amann mbok" jawab Rian dengan tersenyum. yang dibalas senyum juga oleh mbok Las.

" Rian, kau baik-baik saja, apa yang luka, biar kakak memeriksa mu" Akbar datang dengan berlari kecil langsung memegang tubuh Rian, dan memutar nya.

" aku baik kak, semua luka sudah aman, kau lupa siapa aku" jawab Rian nyengir.

" Tuan Rian ," Suara Dara mendekati Rian dengan khawatir yang diikuti oleh Roy.

" maafkan saya yang tidak bisa melindungi tuan" Dara menundukkan kepala nya.

" kau terlahir bukan untuk melindungi ku," Jawab Rian, dia menarik dagu Dara untuk menghadap ke wajah nya.

" kau baik-baik saja" tanya Rian penuh selidik, yang di anggukan Dara.

....

Haikal sudah selesai membersihkan badannya, dia keluar menunju meja makan.

disana sudah ada, Rian, Roy, Dara dan Akbar. Hanya Bunga yang belum terlihat.

Dia langsung duduk disamping Akbar menunggu makanan disiapkan, dan sambil menunggu seseorang.

Dara berdiri dari duduknya, tapi ditarik oleh Roy, dengan tatapan memberi perintah untuk duduk.

Rian menyipitkan matanya, melihat tindakan Roy.

Dara melihat kearah Rian, dan dengan tatapan mata pun Rian memberi perintah untuk duduk.

" Dimana Bunga" tanya Akbar, yang mengerti dengan ekspresi orang yang disamping nya seperti menunggu sesuatu. tapi tidak mau bertanya.

semua diam tidak ada yang tau dimana Bunga.

mbok Las datang membawa makanan, dan dia mendengar pertanyaan Akbar.

" Non Bunga di kamarnya, sedang tidur seperti dia sangat kelelahan, mbok gak tega ngebangunin." jawab mbok Las.

" biarkan saja mbok," jawab singkat Haikal.

Dan mereka semua pun makan..

Setelah semua pergi dari meja makan, yang tersisa hanya Haikal.

" mbok tolong siapakah makan malam untuk Bunga, saya yang akan mengantar nya" pinta Haikal

" Baik tuan,"

Tiba-tiba seseorang datang mendekati Haikal,

" Tuan Haikal, tuan Rian meminta tuan ke ruangan nya, ada sesuatu yang harus dibahas" jelas Dara.

" Nanti aku kesana." jawab Haikal

....

Haikal memasuki sebuah kamar, dilihatnya seorang wanita cantik yang sedang tertidur.

Haikal menutup pintu, dan meletakkan makanan kearah meja rias, dan dia melangkah mendekati ranjang dan duduk disamping Bunga...

....

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA...

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE...

biar author semangat up nya...