NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Alice Alison adalah salah satu anak panti asuhan yang berada di bawah naungan keluarga Anderson.

Lucas Anderson merupakan ahli waris utama keluarga Anderson, namun sayang dia mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah. Alice yang memiliki golongan darah yang sama dengan Lucas pun akhirnya mendonorkannya.

Sebagai balas budi, kakek Anderson menjodohkan Lucas dengan Alice.

Menikah dengan Lucas merupakan impian semua perempuan, tapi tidak dengan Alice. Gadis itu merasa tersiksa menjalani pernikahannya dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Alice sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, ia dan kakek Anderson langsung menuju kerumah utama. Alice tidak pulang kerumah pribadinya dengan Lucas, sesuai permintaan kakek Anderson.

Alice tersenyum lemah, mengangguk, dan mengikuti kakek Anderson yang telah membukakan pintu mobil untuknya.

Setelah melangkah keluar dari mobil, Alice menatap rumah utama keluarga Anderson yang megah dan luas. Rasa kagum dan cemas bercampur menjadi satu di dalam hatinya.

Mereka berjalan masuk ke dalam rumah, dan Alice tak henti-hentinya mengamati setiap sudut rumah yang begitu mewah dan elegan.

"Kamu langsung istirahat saja, biar nanti barang-barangmu maid yang bereskan" titah Kakek Anderson.

"Baik kek," ucap Alice sambil mengangukkan kepalanya.

Diiringi oleh seorang pelayan, Alice melangkah menuju kamar yang telah disiapkan untuknya.

Sesampainya di kamar, Alice terkesima melihat ukuran dan kemewahan kamar tersebut.

Dinding berwarna putih dengan ornamen emas, tempat tidur besar yang empuk dengan sprei berwarna krem, dan jendela besar yang menghadap ke taman belakang rumah.

Alice menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.

"Terima kasih," ucapnya dengan lemah pada pelayan yang telah mengantarnya. Pelayan itu tersenyum ramah dan mengangguk.

"Sama-sama, Non. Jika Non Alice butuh sesuatu, jangan ragu untuk memanggil saya," ujarnya sebelum keluar dari kamar dan menutup pintu dengan lembut.

Alice menghela napas panjang, kemudian melepas sepatunya dan merasa lelah setelah di rawat di rumah sakit. Ia menatap langit-langit kamar, mencoba mencerna kenyataan bahwa kini ia berada di rumah utama keluarga Anderson, bukan di rumahnya bersama Lucas.

Alice merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk, menutup matanya perlahan sambil menikmati hembusan angin dari jendela yang terbuka. Pikirannya sejenak teralihkan dari masalah yang ia hadapi.

Ia mencoba mengumpulkan kembali tenaganya sebelum waktu makan siang tiba.

Napasnya teratur dan wajahnya terlihat begitu damai, seolah-olah kepenatan yang selama ini ia rasakan perlahan menghilang.

Sementara itu, di tempat lain, Lucas, seorang pemuda tampan, tengah fokus pada layar laptopnya. Semalaman ia tidak pulang, memilih untuk menginap di apartemen Elena, karena sahabatnya itu merengek minta di temani.

Tak lama, pintu ruangan terbuka perlahan dan Jack, asisten Lucas, melangkah masuk sambil menggenggam ponselnya erat. Ia mendekati meja kerja Lucas, mencoba menarik perhatian bos itu dari pekerjaannya.

"Ada apa?" tanya Lucas, menaikkan alisnya sambil menghentikan gerakan tangannya di atas keyboard.

Jack menatap layar ponselnya dengan ekspresi serius. Setelah beberapa detik, ia mengangkat wajahnya untuk menatap Lucas.

"Tuan besar meminta Anda pulang ke rumah utama, Tuan," ujar Jack dengan suara yang tenang.

"Tuan besar meminta Anda pulang ke rumah utama, Tuan," ujar Jack dengan suara yang tenang.

Lucas menutup laptopnya, satu alisnya terangkat, dan matanya terfokus pada asistennya. "Apa ini ada kaitannya dengan gadis miskin itu, Jack?" tanya Lucas, rasa penasaran memenuhi nadanya.

"Iya, Tuan. Nyonya Alice saat ini sudah keluar dari rumah sakit. Dia dijemput oleh Tuan besar dan dibawa pulang ke rumah utama," terang Jack dengan sopan, menjawab pertanyaan Lucas.

Mendengar jawaban tersebut, Lucas menghela nafas kasar. Ia tidak menyangka kakeknya akan segera mengetahui keadaan Alice dan bahkan menjemputnya sendiri.

Dalam hati, Lucas merasa gelisah, bertanya-tanya apa yang akan ia katakan kepada kakeknya nanti.

"Siapa yang memberitahu kakek tentang keadaan gadis itu?" tanya Lucas kesal, mencoba menenangkan emosinya yang sedang terbakar.

"Dokter Jovan tuan, beliau yang memberitahu kakek anda tentang kondisi nyonya Alice," sahut Jack dengan tenang.

Lucas mendengus kesal, dia mengutuk perbuatan dokter Jovan yang mengadukan kondisi Alice kepada kakeknya. Wajahnya merah padam, seolah sedang berusaha menahan amarah yang memuncak.

"Orang itu memang tukang ngadu, selalu saja ikut campur masalah ku," gerutu Lucas, mengepal tangan dan menghempaskan kepalan tangannya ke dinding.

"Yasudah, nanti kita pulang kerumah utama," pasrah Lucas, memutuskan untuk menghadapi kakeknya dan menjelaskan situasi. Ia tidak mau membuat kakeknya semakin marah dengannya.

****

Waktu bergulir begitu cepat, pukul lima sore Lucas menghentikan pekerjaannya dan bersiap-siap untuk kembali ke rumah utama.

Jack mengemudikan mobil dengan cepat namun hati-hati, tak ingin menambah masalah.

Sesampainya di rumah utama, Lucas langsung disambut oleh kakeknya yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Jadi, apa yang akan kamu jelaskan tentang Alice?" tanya kakeknya dengan nada dingin.

Lucas menghela napas, mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan kepada kakeknya, "Aku menyelamatkannya, saat dia hendak di perkosa oleh seseorang. Tapi yang aku tahu kondisi dia saat ini baik-baik saja, jadi tidak perlu khawatir akan hal itu" jawab Lucas cuek.

"Kau bilang dia baik-baik saja? Bahkan kau semalaman pergi meninggalkan istrimu di rumah sakit, seorang diri. Kamu sebagai suaminya seharusnya menemaninya, bukan malah meninggalkannya" amuk tuan Anderson.

"Aku memiliki pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan kek, tapi aku sudah meminta perawat untuk menjaga Alice" ucap Lucas membela diri.

kakek Anderson berdecih, dia tahu cucunya itu berbohong. Dia mengetahui cucunya itu pergi kemana dan bersama siapa.

"Kau pikir kamu bisa membohongi pria tua ini Lucas" ucap kakek Anderson tersenyum remeh menatap cucunya itu, ia bisa mendapatkan informasi siapapun dari anak buahnya yang tersebar di setiap negara.

"Bahkan kakek bisa mendapatkan semua informasi tentangmu, jika kakek mau" ucapnya.

Lucas terdiam, dia tidak bisa berkilah di hadapan kakeknya. "Lucas minta maaf kek" ucap Lucas mengalah, mau sekuat apapun dia melawan kakeknya, dia tidak akan menang.

"Selama satu mingggu ke depan, kamu dan istrimu harus menginap di rumah utama" putus tuan Anderson tidak bisa di bantah.

Lucas pasrah, kemudian ia menuju ke kamar peribadinya sebelum menikah dengan Alice.

Ceklek......

Terlihat Alice sedang berdiri didepan kaca sambil mengeringkan rambutnya, sepertinya gadis itu baru saja selesai mandi.

"Lucas" lirih Alice melihat suaminya berdiri di ambang pintu.

"Hmmm" hanya itu yang keluar dari mulut Lucas. Ia pun melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar, dia melepas jasnya dan melemparkannya ke sembarang arah. Lucas masuk kedalam kamar mandi untuk mendinginkan isi kepalanya.

Alice menghela nafas sabar, ia memunguti pakaian suaminya dan memasukkannya kedalam ranjang pakaian kotor. Setelah itu ia ke dalam ruang ganti untuk mengambilkan baju ganti untuk suaminya. Setelah mendapatkannya, Alice meletakkan baju tersebut diatas ranjang.

Tiga puluh menit kemudian Lucas keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya.

Tanpa di sadari sudut bibirnya berkedut ketika melihat kearah ranjang, ada perasaan aneh yang menjalar di tubuhnya ketika mendapati pakaian ganti yang sudah di siapkan oleh istrinya.

Namun, Lucas tetaplah Lucas. ia segera menepis perasaan itu, karena gengsinya yang lebih besar.

1
Zian Putri
menarik cerita na,gak sabar nunggu up nya
partini
ini cerita mengsedihhhh luar binasa menyek menyek karakter cewek nya cuma bisa nangis doang,,be strong aihhh lama lama gumussss ini mah
partini
aihh di gatal Napa tuduh bini yg gatal behhhh saiko ni orang
Srie Handayantie
egoisss bgt kau Lucas , mau enak sendiri . Mun bisa ma asa hyang nyuntrungkeun da 😠
partini
mau menang sendiri ini Lucas ,perlu di Sentil ini Thor si Lucas
aihhh bikin lah Alice strong woman Thor jangan terlalu myek menyek
Ziezah Azizah
lawan elis...
partini
Lucas kamu ga ada otak
partini
👍👍👍
partini
ihhh cemburu ,,ga tau malu
Srie Handayantie: bodohh sekali yaa si lucass ini, liat istri sma orang lain marahh lah dia sndiri gak bisa ngacaa sama kelakuan dia 🤦
total 1 replies
Srie Handayantie
jangan mau lice , Lucas masih seenaknya bgtu kalau dia berubah sdikit2 sikap kasar nya baru dehh 🤭
Srie Handayantie
Alice yg slalu berusaha sndirian berjuang sndiri smoga akhirnya Lucas sadarr ya lice ..
partini
hadirkan karakter baru Thor yg ganteng pari purna yg dekat ma Alice
Srie Handayantie
makan aja tuh gengsii , stelah pergi baru kerasa nantii 😏
Srie Handayantie
kasih lucass pelajaran kek , biarr kapok
Srie Handayantie
rasanya aku ingin mengumpat😠😠
Srie Handayantie
ayoo tolongin Alice jgn sampe dia ternodaa . tpi jgn marah2 ya lucass
Srie Handayantie
kapan sadarrr atas kebodohan mu ini lucass 🤦
Srie Handayantie
lanjut lagi thorrr 💪
Srie Handayantie
harusnya kamu malu Lucas membiarkan istrimu bekerja sedangkan punya suami yg kaya raya 😏
Novi Pardosi
kita tunggu penyesalan Lukas ya
hadirkan juga laki² bertanggung jawab, mapan pokoknya impian para wanitalah untuk melindungi Alice
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!