Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16~
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Alrazi duduk di sudut ruangan, mencoba mencerna instruksi yang baru saja diterima dari sistem. Ia diminta untuk mencari informasi tentang pembunuh berantai yang berkeliaran di kota ini, namun tidak ada perintah dari sistem untuk menangkapnya.
Itu membuat Alrazi sedikit lega, tapi juga waspada. "Kalau aku mencoba menangkapnya tanpa strategi, nyawaku pasti dalam bahaya," pikirnya sambil menghela napas. Ia tahu tugas ini tidak akan mudah.
Ia memandang sekeliling ruangan dengan penuh perhatian. Tempat ini adalah sebuah bar di pinggir kota, tempat berbagai jenis orang berkumpul, pria kaya yang berpakaian rapi, wanita yang tertawa keras sambil meminum koktail, dan beberapa pria yang tampak seperti preman dengan tatapan tajam. Namun, di tengah keramaian itu, ada satu orang yang menarik perhatian Alrazi.
Pria itu duduk sendirian di meja pojok. Penampilannya berbeda dari yang lain, tidak mencolok, bahkan cenderung sederhana. Ia mengenakan kemeja polos yang agak kusut, celana jeans biasa, dan sepatu yang sudah terlihat usang.
Ia hanya meminum segelas jus jeruk, tidak seperti orang lain yang sibuk dengan minuman keras. Pria itu tampak pendiam, tidak ada interaksi dengan siapa pun, hanya sesekali memandang ke arah keramaian dengan ekspresi datar.
"Apakah dia pembunuh berantai itu?" gumam Alrazi pelan. Ia tahu bahwa penampilan seseorang tidak selalu mencerminkan siapa mereka sebenarnya.
Banyak pembunuh berantai yang justru tampak seperti orang biasa, bahkan tidak mencolok di tengah keramaian. Tapi Alrazi juga sadar bahwa menilai seseorang hanya dari penampilannya bisa menjadi kesalahan besar.
Namun, ada sesuatu tentang pria itu yang membuat Alrazi tidak bisa mengabaikannya. Di tengah bar yang penuh dengan suara tawa, musik, dan percakapan, pria itu seperti sebuah anomali, tenang, hampir tidak terlihat, tapi keberadaannya terasa mencolok bagi Alrazi.
Alrazi memutuskan untuk mengamati lebih jauh. Ia mencoba membaca gerak-gerik pria itu. Pria itu sesekali melirik ke arah orang-orang di bar, tapi tatapannya tidak seperti orang yang hanya ingin bersosialisasi.
Tatapan itu lebih seperti pengamatan, seolah-olah ia sedang mempelajari mereka satu per satu. Ada ketenangan yang aneh dalam gerak-geriknya, seperti seseorang yang sangat percaya diri tapi memilih untuk tidak menarik perhatian.
"Dia berbeda," pikir Alrazi, mencoba menyusun strategi. "Tapi aku tidak bisa langsung menuduhnya. Aku harus mencari tahu lebih banyak."
Alrazi membuka aplikasi sistemnya.
[Gunakan semua poin untuk mencari tentang pria yang tenang tersebut]
[Poin di gunakan 1000 poin]
[Sisa poin 0 poin]
Memuat...
Loading...
Mulai...
0%...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai
Sistem itu memberikan beberapa petunjuk tentang pembunuh berantai.
Identitas Pembunuh Berantai (Tidak Diketahui Secara Pasti)
- *Nama Asli*: Tidak diketahui (menggunakan nama alias "Raven" dalam lingkaran kriminal).
- *Usia*: Diperkirakan sekitar 30-40 tahun.
- *Penampilan*: Sangat biasa, tidak mencolok. Rambut hitam pendek, tubuh kurus, sering mengenakan pakaian sederhana seperti kemeja polos dan celana jeans. Terkadang memakai jaket hitam panjang.
- *Kepribadian*: Pendiam, cerdas, pengamat yang tajam. Memiliki kemampuan untuk berbaur tanpa menarik perhatian.
- *Pekerjaan*: Tidak diketahui, namun ia sering terlihat di tempat umum seperti bar, pasar, atau terminal bus.
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor