Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Demi Racun
Rumah Keluarga Yakuza Takara Bianchi Tokyo Jepang
Tora hanya bisa mengelus dada saat mendengar bahwa gajinya tidak cukup untuk membeli daging Wagyu A5. Tora tidak habis pikir, bagaimana bisa anak lima tahun, sudah diplot jadi penerus Yakuza Watanabe dan sudah diajari ... Julid?
"Lho, Kei? Mana okasan dan otousan kamu?"
Kei menoleh. "Ojichan!" serunya sambil menghambur ke Hyde yang datang dan langsung menggendong cucunya itu.
"Kamu ngobrol sama siapa?" tanya Hyde yang datang bersama dengan Dirandra.
"Sama Oom Tora. Katanya mau bertemu dengan tante Dira. Terus tanya, Tante Dira sukanya apa. Ya aku jawab makan enak dan mahal. Jadi gaji Oom Tora tidak bisa buat beli Wagyu A5 kan?" jawab Kei dengan wajah polos membuat Hyde melongo dan Dirandra cekikikan. Sementara yang menjadi objek penderita, hanya bisa manyun.
"Kamu nggak boleh gitu! Nggak sopan! Kasihan ah si Oom Macan bukan Kemayoran itu!" tegur Hyde. "Tapi bagus sih kamu kasih mental! Menyala cucu Ojichan!"
Tora semakin melongo. "Ini gimana konsepnya ya?" serunya.
"Konsepnya adalah, memberikan kamu realitanya bahwa kamu tidak bisa seenaknya minta bantuan Dira tanpa menyelidiki kejadian yang sebenarnya," tegur Hyde. "Kei, dimana orang tua kamu?"
"Okasan dan Otousan sedang ada acara undangan pernikahan, jadi tadi aku dititipi disini sama Oom Hachi dan diajari Kendo, Ojichan. Kata Ojisan, aku harus bisa melawan Ojisan besok Minggu."
Hyde menggelengkan kepalanya karena besannya kacau sudah mulai mengajarkan Kei menjadi penggantinya. Hyde memang tidak bisa melarang Kei menjadi penerus Yakuza Watanabe karena dia adalah cucu lelaki disana. Sementara, dia sudah dapat cucu lelaki dari Tsuyoshi. Meskipun Daigo sudah menolak melanjutkan menjadi pemimpin Yakuza Watanabe, tapi Tezuka Watanabe tetap meminta cucu lelakinya menjadi penerusnya.
Kei membedakan panggilan dua opanya dengan Ojichan untuk Hyde dan Ojisan untuk Tezuka. Meskipun kadang Kei memanggil Opa ke Hyde.
"Kei, kamu masuk deh, cari Oom Hachi. Ojichan dan Tante Dira mau bicara serius dengan Oom Tora. Oke?" ucap Hyde sambil menurunkan cucunya.
"Baik Ojichan." Kei membungkuk ke arah Hyde dan Dirandra lalu ke Tora. "Ingat Oom, Wagyu A5 itu mahal!" ucapnya sambil ngeloyor ke dalam rumah.
Tora hanya bisa menganga mendengar roasting dari bocah Yakuza itu. Astagaaa!
"Kei! Jangan seperti itu!" tegur Hyde. Kei pun berhenti dan berbalik lalu membungkuk hormat ke Tora.
"Gomenasai, Oom Tora. Mulutku agak polos," ucap Kei membuat Hyde menepuk jidatnya sementara Dirandra terbahak. Tora tidak menduga si Putri Es itu bisa tertawa dan wajahnya lebih cantik kalau seperti itu.
"Sudah, kamu masuk deh!" perintah Hyde, takut cucunya semakin lambe turah.
Kei mengangguk dan masuk ke dalam rumah.
"So, Tora Matsumoto, silahkan duduk." Hyde mempersilahkan Tora duduk di sofa empuk.
Ketiganya pun duduk saling berhadapan dan Hyde menatap tajam ke Tora.
"Well?"
"Ehem, begini Bianchi-san, saya ingin sekali lagi ... Memohon pada nona Pratomo, untuk membantu saya dalam memecahkan kasus kematian menteri buruh. Sejujurnya, saya sudah dua Minggu ini berpindah dari ahli toksikologi satu ke lain seluruh Jepang, tapi mereka tidak dapat mengatakan apa saja yang terkandung disana. Hanya saja ... Saya tidak punya seratus juta yen dan Kepala Intelijen sudah pasti menolak memberikan uang itu ...." Tora membungkuk dalam. "Onegaisimasu."
"Harga Wagyu A5 itu sekitar tiga ribu sampai sepuluh ribu yen per seratus gram dan aku biasa makan sekitar sekilo. Gimana?" Dirandra menatap Tora.
Ah, hanya seratus ribu yen. Bisa. Gajiku berkurang dari enam ratus ribu yen.
"Tapi ... Itu baru awal ya. Masih ada 99,900,000 yen lagi."
Tora melongo. "NAAANNNIIIIII?"
Hyde hanya menggelengkan kepalanya. "Dira, jangan begitu. Nanti Macan bukan Kemayoran bisa jantungan."
Tora menoleh ke Hyde. "Apa itu macan bukan Kemayoran?"
"Bukan apa-apa. Dira, kamu boleh minta Wagyu A5 tapi jangan memberatkan Chief Tora. Lihat, mukanya sudah pucat begitu." Hyde memberikan kode supaya Dirandra berhenti membuat Tora panik. "Kamu teliti racun itu dan ...."
"Ijinkan aku ikut penyelidikan!" putus Dirandra.
Tora menatap Dirandra. "Anda mau ikut penyelidikan?"
"Hei, ini demi nama baikku yang sudah kamu buat jelek, tahu!" balas Dirandra sambil bersedekap.
Duh! Apa yang harus aku bilang ke kepala badan intelijen? Jika ada orang sipil ikut? Di penyelidikan aktif?
"Akan aku bicarakan ke Komisaris Jenderal Gota."
Hyde mengangkat tangannya. "Tidak perlu. Biar aku yang bilang padanya, supaya tidak ribet soal administrasi." Hyde mengambil ponselnya dan menghubungi Komisaris Jenderal Gota.
Tora hanya menatap datar ke Hyde. Kenapa aku tidak heran jika Hyde Bianchi memiliki jaringan koneksi tingkat atas semua elemen hukum.
"Gota ... Hyde. Baik ... Begini ...." Hyde lalu menceritakan kronologisnya sementara Dirandra menatap pria di depannya dan gadis itu pindah ke sofa single di sebelah Tora.
"Katakan padaku ... Jika aku dan kamu bisa memecahkan kasus ini, ijinkan aku untuk 'bermain' dengan si pelaku," senyum Dirandra.
Tora sedikit bergidik melihat wajah Dirandra. Bibir tersenyum tapi matanya menatap dirinya sedingin es.
"Apa maksudmu dengan ... Bermain?" balas Tora dengan wajah bingung.
Dirandra memajukan tubuhnya. "Kamu tahu julukan aku kan?" bisiknya sambil mendekatkan wajahnya ke Tora. "Aku ingin tahu ... kenapa dia berani memfitnah diriku tanpa tahu who I really am."
Tora menelan ludahnya susah payah karena wajah Dirandra sangat dekat karena hembusan nafasnya terasa di wajahnya. Dan bibirnya harum mint.
"Oke Macan Ompong?" senyum Dirandra sambil menowel hidung mancung Tora.
"Ano ...." Tora hendak protes ketika Hyde mematikan panggilannya.
"Dengar Tora, Komisaris Jenderal Gota sudah setuju Dirandra akan membantu kamu dalam penyelidikan. Jadi, kalian yang akur ya ... Anak-anak!" ucap Hyde.
Dirandra tersenyum penuh kemenangan sementara Tora melongo.
"Hontou desu ka?" seru Tora merasa dirinya bakalan pusing menghadapi ratu racun yang akan mengikuti dirinya kemana-mana.
"Makanya aku bilang, yang akur kalian berdua."
***
Keesokan harinya Tora mendatangi laboratorium milik Todai University untuk memberikan sampel racun kepada Dirandra yang tetap mau melakukan penyelidikan di kampusnya karena dia tidak mau melewatkan tugasnya sebagai dosen.
"Kukira kamu tidak datang," ucap Dirandra yang menunggu bersama dengan Franz Broghart.
"Tentu saja aku datang." Tora menatap ke arah Franz. "Pacar?"
"Speak in English please? Franz tidak paham bahasa Jepang." Dirandra tersenyum ke arah Franz dan entah kenapa Tora merasa tidak suka.
"My English is so poor. "
"Benkyo! Makanya belajar!" ucap Dirandra pedas.
Tora menatap judes ke Dirandra.
Franz Broghart hanya bisa memegang pelipisnya. Mau sampai kapan keributan ini akan berakhir?
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?