NovelToon NovelToon
Di Ujung Asa

Di Ujung Asa

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Penyesalan Suami
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Baim

Amira wanita cantik itu, menatap suaminya dengan perasaan yang sulit di artikan. bagaimana tidak, dua tahun yang lalu, dia melepaskan kepergian Andika untuk bekerja ke kota, dengan harapan perekonomian rumah tangga mereka akan lebih mapan, keluar dari kemiskinan. tapi harapan itu hanyalah angan-angan kosong. suami yang begitu di cintanya, suami yang setiap malam selalu di ucapkan dalam sujudnya, telah mengkhianatinya, menusuknya tanpa berdarah. bagaimana Amira menghadapi pengkhianatan suaminya dengan seorang wanita yang tak lain adalah anak dari bos dimana tempat Andika bekerja? ikuti yuk lika-liku kehidupan Amira beserta buah hatinya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Baim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

     Di meja makan, menantu dan mertua itu, menikmati makan malam mereka dalam diam. Keduanya seakan-akan malas untuk memulai percakapan. Bagi keduanya tidak ada hal yang penting untuk di bahas di meja makan.

    Selang beberapa saat, Bu Susi selesai dengan makannya. Dia pun beranjak, lalu pergi begitu saja keluar dari dapur yang menyatu dengan meja makan. Tanpa berterima kasih pada menantunya yang sudah bersusah-susah menyiapkan makan malam untuk dirinya.

    Amira hanya bisa menarik napas berat. Menatap punggung Ibu mertuanya, hingga tubuh wanita itu menghilang dari pandangannya. Sudah biasa diperlakukan seperti itu, Amira cuma bisa diam. Dia kembali melanjutkan makannya.

................

   Setelah selai makan, Amira membersihkan sisa makan, sekaligus mencuci piring bekas makan mereka. Dapur terlihat sudah bersih dan rapi. Amira kembali ke kamar, duduk di atas tempat tidur, menunggu telpon dari suaminya.

    Hampir setengah jam Amira menunggu, akhirnya handphonenya berdering tanda panggilan masuk.

    "Assalamu'alaikum Mas." Salam Amira.

    "wa'alaikumssalam dek..nunggu lama ya telpon dari Mas..maaf ya, Mas tadi keluar sebentar cari makan..kalian udah makan?" Andika menjawab salam istri, lalu melanjutkan penjelasannya. Tak lupa bertanya.

    "Udah Mas."

    "Kalian baik-baik saja kan?"

    Amira diam. Air matanya sudah mengembun di kelopak matanya, siap meluncur.

   "Dek..Kamu baik-baik saja kan sayang?"Tanya Andika dengan nada terdengar cemas.

    Air mata Amira tumpah seketika. Rasa rindu akan suaminya membuncah di dadanya. Dia ingin memeluk suaminya saat ini, melepaskan semua beban yang menghimpit dadanya di pelukan suami tercintanya.

    Andika di seberang sana ikut terdiam, mendengar dengan jelas isak tangis istrinya. Dia membiarkan sampai sang istri merasa puas dengan tangisnya. Dia paham betul kenapa sampai istrinya menangis. Ibunya sudah mengadu sore tadi. Dan Andika juga sudah memperingatkan pada Ibunya, untuk tidak menyakiti istrinya lagi. Amira yang biasanya terlihat kuat di matanya, saat ini sangat rapuh. Istri kecilnya itu menangis. dia tidak tahan dengan suara tangis istrinya. Andika ingin merengkuh istri yang sangat dicintainya itu. Membawa dalam dekapannya.

    Dia sadar sewaktu menikah Amira, usia gadis itu belum genap sembilan belas tahun. Masih terlalu muda untuk seorang perempuan menjalankan sebuah rumah tangga.

    Mungkin perempuan-perempuan di luar sana, menikah mudah membuat mereka selalu ingin di manja atau butuh perhatian dari suami mereka. Tapi tidak bagi Amira. Mungkin karena kerasnya hidup yang Amira jalani, membuat gadis itu terlihat lebih dewasa dari usianya.

  "Maafkan Mira ya Mas. Kalau Mira belum bisa menjadi istri dan menantu yang baik..Mira.."Ucapannya terhenti. Amira kembali terisak.

   "Sayang..jangan minta maaf..kamu nggak salah, kamu sudah menjadi istri yang sempurna bagi Mas..sudah menjadi menantu yang baik untuk Ibu..sudah menjadi Ibu yang kuat bagi anak kita. Sudah jangan nangis..yang seharusnya minta maaf itu Mas sayang, Mas belum bisa menjadi suami yang baik untuk istri Mas. Mas belum bisa membahagiakan kamu dan Alif." Andika terdiam sejenak. Telinganya masih mendengar suara tangis tertahan istrinya.

     "Atas nama Ibu mas minta maaf."

     "Mas tau kamu sudah nggak tahan lagi dengan perlakuan Ibu. Kalau kamu mau ninggalin Ibu, ikut Mas ke sini, nggak papa. Biar Ibu tinggal sama Riska. Nanti mas suruh Riska jemput Ibu di rumah, kamu sama Alif ikut Mas ke sini."

   Amira yang mendengar itu, makin terisak. Selang beberapa saat, tangis Amira mereda.

   "Nggak usah Mas..biar Mira yang jaga Ibu di sini. Mas tau sendiri Riska masih tinggal sama mertuanya. Bagaimana mungkin Ibu tinggal sama Riska. Bisa-bisa perang dunia ketiga di rumah mertuanya Riska."

   Di seberang sana, senyum Andika mengembang. Bukan karena merasa senang kalau istrinya mau menjaga Ibunya. Dia tahu kalau Amira adalah wanita yang sangat baik dan sabar menghadapi Ibunya. Itu di buktikan dengan dua tahun pernikahan mereka, Amira masih bertahan di rumah Ibunya. Tidak pernah wanita itu mengeluh atau mengadu domba dirinya dan Ibunya. Itulah yang membuat Andika sangat mencintai Amira. Tidak ingin kehilangan wanita itu.

    Akan tapi Andika tersenyum lantaran Amira sudah bisa bercanda. Itu pertanda kalau hati istrinya sudah dalam keadaan baik-baik saja.

    "Kamu yakin sayang nggak mau ikut Mas, memilih menjaga Ibu di kampung? Mas cuma khawatir kamu akan " Tanya Andika meyakinkan istrinya.

    "Iya Mas.. maafkan Mira ya, bukan Mira nggak mau ikut Mas ke kota. Mira mau kok ikut Mas, tapi kalau Mas udah punya yang banyak, udah bisa beli rumah buat Mira sama Alif, baru deh Mira sama Alif kesana bawa Ibu juga. Sayangkan Mas, uangnya di pake untuk ngontrak rumah, itu namanya pemborosan. Mendingan uangnya di tabung untuk beli rumah." Tutur Amira panjang lebar.

   "Mas, kamu masih di sana kan?"Tanya Amira menyadari kalau tidak ada suara suaminya.

   "Iya sayang, Mas masih di sini kok." Jawa Andika tersadar dari lamunannya sesaat.

   "Mas..satu yang Mira minta sama Mas. Selalu jaga hatinya Mas buat Mira. Mira yakin Mas suami yang setia, yang mencintai Mira sampai kapanpun, yang nggak akan menduakan Mira..Mas bisa kan melakukan itu buat Mira? Mira nggak butuh uang yang banyak dari Mas, Mira nggak butuh harta Mas..Mira sudah cukup bahagia kalau Mas bisa setia dan selalu mencintai Mira." ucapnya dengan derai air mata.

    "Sayang.."

    "maafkan Mira Mas...Mira cuma takut setelah punya uang banyak, Mas melupakan Mira. Sama seperti suaminya Endang yang per..."

    "Amira."Suara bentakan keras dari suaminya, membuat Amira menghentikan ucapannya. Hatinya seketika menciut. Selama menjadi istrinya Andika, baru kali ini dia di bentak suaminya.

    "Apa yang ada dalam otak kamu Amira, kamu meragukan Mas hahh..kamu pikir semua laki-laki yang pergi merantau sama seperti si Tomi itu?"Andika tertawa. Suara tawa yang terdengar getir. Dia sangat marah dan tidak percaya, kalau istri yang di tercintanya dengan segenap jiwanya, meragukan citanya. Itu membuat hati Andika terluka.

    "Maafkan Mira Mas, Mira cuma takut, Mira sudah nggak punya siapa-siapa lagi. Cuma Mas yang Mira punya." Amira kembali menangis. Hatinya benar-benar sedih, membayangkan sumpah yang di ucapkan Ibu mertuanya. Dia akan sendiri seandainya sumpah itu benar-benar terjadi.

   "Sudahlah..nggak usah nangis. Kalau kamu punya pikiran seperti itu, itu akan menyiksanya dan menyakiti hati kamu sendiri. Percayalah sama Mas dan nggak usah takut. Nggak akan terjadi apapun sama Mas. Mas akan tetap menjadi suami kamu, Ayahnya Alif. Cuma kamu perempuan satu-satunya yang Mas cintai, setelah Ibu. Percayalah kita akan terus bersama hingga maut memisahkan kita. Bagi Mas kamulah bidadari surga yang di turunkan untuk menjadi istri Mas. Maafkan ya sayang, sudah membentak kamu tadi, sekarang cepatlah tidur, udah larut."

    Andika mengungkapkan semua perasaan hatinya, agar istrinya merasa tenang. Dan tidak lagi berpikir tentang hal-hal yang buruk tentang rumah tangga mereka.

Bersambung......

1
tanpa nama
Dsni perannya amira trlalu bodoh, trllu lemah. Udah bener d belain suami, mlah bersikap bodoh.
Jd gmes bcanya bkin emosi

Thor jgn bkin amira jd org bego. Toh itu cm mertua bkn ibu kndungnya
tanpa nama
Smngt nulis kryanya thor😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!