NovelToon NovelToon
Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cintamanis / Janda / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Resti_sR

"𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘪𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘬𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮, 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘱𝘢𝘮 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨.
𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵,
𝘑𝘢𝘷𝘢𝘴—𝘬𝘶𝘳𝘪𝘳 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘫𝘢𝘳 𝘫𝘢𝘯𝘥𝘢!"

Bagi Javas, seorang kurir dengan sejuta cara untuk mencuri perhatian, mengantarkan paket hanyalah alasan untuk bertemu dengannya: seorang janda anak satu yang menjadi langganan tetapnya. Dengan senyum menawan dan tekad sekuat baja, Javas bertekad untuk memenangkan hatinya. Tapi, masa lalu yang kelam dan tembok pertahanan yang tinggi membuat misinya terasa mustahil. Mampukah Javas menaklukkan hati sang janda, ataukah ia hanya akan menjadi kurir pengantar paket biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resti_sR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Jangan beri harapan ke dia!

Memanfaatkan kedekatannya dengan Lala, Javas menjadi punya alasan untuk selalu singgah ke toko roti setiap kali jam makan siang beberapa minggu terakhir. Tak jarang juga dia selalu menelpon Selena di malam hari, sengaja agar wanita itu tidak berlarut dalam kesedihannya.

Meski Javas sadar kehadirannya selalu tidak di terima dan mungkin membuat Selena merasa risih, tapi selagi Selena tidak terang-terangan bilang kalau dia risih itu masih aman-aman saja. Dia tidak terima kalau sekedar sindiran, karena bagi Javas itu hanya kekesalan sementara.

Sama halnya siang ini, pria tak tahu malu itu sudah duduk santai di meja yang sama yang selalu dia tempati dalam toko roti itu. Dia menutup kuping kala beberapa orang yang sudah sangat mengenal wajahnya di toko tersebut terus berbisik, entah mungkin menggosipkannya.

Bahkan beberapa momen keberaniannya menggoda sang pemilik toko roti itu begitu mahir, jelas menggoda sudah menjadi keahlian seorang Javas.

Kerap Kali Selena merasa heran, entah extra energi dari mana yang di dapat pria itu, yang jelas dia selalu full baterai jika sudah menyangkut dirinya.

Yang Selena tidak sadari adalah, kehadiran Javas beberapa minggu terakhir justru perlahan membuatnya sejenak melupakan mantan suaminya, tapi hanya sejenak bukan semuanya. Buktinya ada kalanya Selena masih menangisi pria itu jika tidak sengaja melewati tempat atau mungkin mengingat momen kebersamaan mereka dulunya.

“Papi…” bukan lagi memanggil mami seperti sebelumnya, Lala yang pulang dari sekolah pasti akan langsung berlari ke meja Javas dengan senyum riang, sesuatu hal manis yang justru membuat Selena beberapa kali merasa di lupakan oleh putri kecilnya. Tak jarang dia selalu berdrama seolah-olah merasa iri dengan Javas yang begitu cepat di jadikan orang yang menggantikannya di hati Lala. 

“Hei, putri papi. Jangan lari-lari nanti kesandung!”

Bugh!!! 

Baru juga di bilang, Lala sudah terjatuh mencium lantai, untung saja kepalanya tidak terbentur kaki meja. 

“Astaga, tuh kan… di bilang jangan lari-lari, sayang. Papi tidak akan kemana-mana, masih di sini kok!” Javas berdiri dari kursinya, berjalan mendekat dan langsung menggendong tubuh mungil Lala dengan hati-hati. 

“Sakit, papi… Hiks” tangis Lala pecah, mengundang Selena yang tadinya masih berada di dapur kini berlari ke depan saat mendengar putrinya menangis. 

“Sayang, kamu kenapa menangis? Javas kamu apain anak saya!?” Pekik Selena dengan wajah merah padam, tentu saja dia marah. 

“Nona, Non Lala hanya terjatuh karena berlari, bukan salah Den Javas,” bisik Bibi Arumi yang sejak tadi ada di sana, datang bersama Lala. 

“Iya semua gara-gara dia, Bibi. Kalau dia tidak ada disini, pasti Lala tidak akan lari-lari ke arahnya!” tukas Selena mendekat, 

“Sini sama Mami, sayang…” Selena hendak mengambil alih Lala yang masih menangis dari gendongan Javas, tetapi gadis kecil itu enggan, malah tubuh mungilnya lebih erat memeluk leher Javas. 

“Javas, turunin dia!”

“Anaknya tidak mau, kamu kenapa marah-marah begitu, Selena? Haram hukumnya memarahi suami yang tidak bersalah tau, dosa istri itu!” tukas Javas santai, seolah kalimat Selena barusan hanya angin lalu baginya. Justru jawabannya membuat Selena tidak lagi bisa berkata-kata, memang salah dia mencari perkara dengan cowok nyebelin itu. 

“Suami palamu! Mana coba liat dulu Lalanya, apa kakinya ada yang luka?” Javas duduk di kursi, dia memangku Lala yang sudah mulai tenang, sementara Selena dengan mata jeli melihat tubuh mungil itu, kali saja ada luka. 

“Tidak ada, sayang hati-hati dong kalau jalan, jangan buat mama khawatir gini!” Ujarnya lembut membelai rambut lurus Lala. 

Bibi Arumi dan karyawan lain yang melihat mereka hanya tersenyum kecil, senyum yang menyiratkan sesuatu yang lebih dari sekedar drama main Papi dan maminya. 

“Maaf, Mami…” ujar Lala pelan, kini kembali menangis. 

“Eh, kok menangis lagi, Mami nggak bermaksud marahin Lala loh, hanya beritahu,”

Lala menggeleng pelan kepalanya, “Lala sedih bukan karena masih sakit atau karena di marahin mami, bukan…” kalimatnya terjeda, dia beberapa kali sesenggukan. 

“Lantas, kenapa sayang?” Tanya Javas 

“Lala sedih, Papi. Teman di sekolah Lala mengejek Lala karena tidak ada Papi. Mereka semua di antar sama Papi mereka ke sekolah, sedangkan Lala…” isaknya kecil.

Baik Javas dan Selena saling pandang. Ada keheningan yang tercipta di antara mereka.

Selena menunduk dalam, dadanya menahan gemuruh yang membuncah. Matanya berkaca-kaca, tapi segera dia membuang wajah agar tidak ada yang menyadarinya.

“Tapi Lala kan punya papi, bagaimana kalau besok Papi yang antar Lala ke sekolah, mau?” Ujar Javas memainkan anak rambut gadis itu.

 Lala mendongak, wajahnya berbinar cerah, “seriusan Pi? Mau… Papi benaran mau antar Lala ke sekolah kan?” Pekiknya semangat.

Javas tersenyum lembut, “benaran sayang, asalkan mami kamu izinkan, papi akan antar,”

“Javas…”

“Boleh ya Mi, Lala boleh di antar sama Papi Javas ke sekolah ya,”pinta Lala dengan bibir yang di buat manyun, matanya beberapa kali berkedip, memohon pada maminya itu.

Selena menelan ludah, bingung harus bagaimana sekarang. Di satu sisi dia tidak ingin mengijinkan siapapun mengantar putrinya, apalagi Javas, tapi di sisi lain permohonan Lala tidak bisa dia tolak meski dengan alasan halus sekalipun. Dia kembali menatap Javas, dan pria itu mengangguk tak keberatan, membuat Selena pada akhirnya menghela nafas panjang.

“Baiklah, boleh…”

“Yes!” Bukan Lala, melainkan Javas yang berseru, seolah di sini dia yang butuh itu.

Selena dan Lala bersamaan melirik ke arahnya, “Kok Papi yang senang?” tanya Lala membuat Javas langsung terdiam.

“Em… ya senang lah sayang, Papi bisa antar kamu ke sekolah,” alibinya cepat.

Lala hanya mengangguk, sementara Selena masih menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Em, baiklah. Jadi sekarang Lala sudah lebih baik kan? boleh ikut Bibi dulu ke belakang nggak sayang, Mami mau bicara berdua sama Papi, boleh ya?"

...----------------...

Lala mengangguk, turun dari pangkuan Javas dan pergi bersama Bibi Arumi ke belakang. Tersisa Selena dan Javas berdua, wanita itu berdiri dan memilih mendudukan bokongnya di salah satu kursi berhadapan dengan Javas.

Selena menatapnya lama, sepersekian detik dia tidak berkedip, tatapan yang membuat Javas tersipu sejenak, wajahnya memerah.

"Javas..." Selena melipat tangannya di atas meja, kemudian berujar lirih, "tolong jangan terlalu baik-baikin Lala dong," pintanya penuh permohonan.

Alis Javas mengerut bingung. "Sel—"

"Saya paham maksud kamu baik, saya sangat mengerti. Tapi Javas, kamu harus tau kalau satu tahun terakhir Lala dan mungkin saya juga sangat merasa kehilangan." Javas mendadak terdiam. Matanya menatap Selena yang kini tampak lebih rapuh daripada biasanya.

"Kehadiran kamu nanti buat dia bergantung, dan itu akan sangat sulit di masa depan." Selena menghembus nafas kasar. "Kenapa? karena bisa jadi suatu hari nanti kamu menemukan orang baru yang kamu sayang, mungkin cewek kamu atau mungkin juga anak kamu nantinya, itu wajar. Tapi saat itu terjadi, waktu kamu untuk Lala pasti akan berubah."

Tatapannya naik, menahan getaran di suaranya.

"Hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa kamu harus membagi waktu atau mungkin saja melupakan waktu dengan dia, bukan? Nah, saya tidak mau itu terjadi di masa depan, Javas. saya tidak Mau anak saya kembali mengulang hal yang sama, kembali kehilangan sosok kasih sayang itu, makanya sebelum Lala terlalu jauh menganggap kamu papinya, lebih baik kamu yang menjauh."

Ada jeda, ada luka dan kalimat penuh permohonan itu sungguh berat untuk dia utarakan, "Jangan kasih harapan sama dia, hidup kami sudah lebih membaik dan terbiasa tanpa sosok pria itu selama satu tahun terakhir."

Selena menelan ludah, suaranya hampir lebih ke berbisik pada dirinya sendiri, "kamu paham kan maksud saya?"

TBC...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cibby
yuk jadian yuk🤭
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
pepet terus mas, gpp kaku tangan demi cinta🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: gini banget pepet janda🤣🤣
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
bagusss cerita nya thor ada lucu lucunya 🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Terima kasih kak🥰🥰
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
cinta dengan tulis ya javes
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
ada ada aja😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
🤣🤣🤣🤣🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
yang lagi viral skg namanya mas🤣 menguasai 3 negara, Indonesia korea n malaysia🤣😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ: iy thor🤭
total 2 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gubrak🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
wkwkwkwkwk... anterin aja ke alamat pertama mas kurir🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
mampir thor 🤣🤣🤣🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduhh, jangan jadi pebinor Javas🤣🤣, tpi klau statusnya janda, ya lain lagi🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥: waduhhh, seketika bulu kuduk ku berdiri😬😬
total 2 replies
Lola Maulia
🥰🥰🥰🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Makasih kak🥰
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍👌
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Efy
curahan hati kang Kurir paket,ya ampun disaat costumer nungguin lama ternyata kang paket juga berharap cepat sampe ke tuannya,tapi si gogle map masih ngerjain muter-muter alamat rumah nya😄
Efy: ya ampun,iya juga y😅
total 3 replies
Va🍃🍂
emang si Javas plek ketiplek sama bapaknya🤣🤣😭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ya kan, emang jiplakan bapaknya🤣
total 1 replies
Cibby
Jule.., autor juga tidak ketinggalan ya🤭🤭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: 🤣🤣🤣ya memanfaatkan
total 1 replies
Tulisan_nic
plus racun ya,mau?🤣🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: Ya jangan dong, kasian mbak Selena Jandanya berkelanjutan kalau akuu di racun😭
total 1 replies
Tulisan_nic
gundulmu iku🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ampun kak🤣🙏
total 1 replies
Tulisan_nic
adalah,ada hati yang mulai berbunga-bunga 👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!