NovelToon NovelToon
PELAKOR ITU IBUKU SENDIRI

PELAKOR ITU IBUKU SENDIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Cerai / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Selingkuh / Cinta Terlarang / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Sri tidak menyangka jika rumah tangganya akan berakhir karena orang yang paling dia cintai dan hormati, entah bagaimana dia mendeskripsikan hati yang tidak akan pernah sembuh karena perselingkuhan suami dengan perempuan yang tak lain ibunya sendiri.

Dia berusaha untuk tabah dan melanjutkan hidup tapi bayangan penghianatan dan masalalu membuatnya seakan semakin tercekik.

mampu ka dia kembali bangkit setelah pengkhianatan itu diatas dia juga memiliki kewajiban berbakti pada orangtua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Mereka berhenti setelah mendengar bentakan itu, tapi mata mereka langsung menyala dan membara, berani sekali tahanan membentak dan menghina polisi seperti mereka.

Irfan yang melihat tatapan mereka mulai was-was, dia kini sadar siapa yang dia hadapi saat ini, petugas kepolisian bagian medis, dia dalam masalah kali ini.

Dia selalu melupakan jika kini dia berada didalam penjara bukan lagi dunia luar yang selalu memuja dirinya yang memiliki segalanya.

"Coba ulangi apa yang kamu katakan tadi?? ". Ucap salah satu dari mereka dengan dingin.

Keringat Irfan mulai bercucuran, dia mulai ketakutan karena dia dikelilingi oleh petugas medis, perkataan dirinya nampaknya menyulut emosi mereka.

"Aku ingin istirahat kepalaku sangat pusing, tetapi sejak tadi kalian sangat berisik, makanya aku katakan diamlah". Ucapnya terbata-bata.

Dia bisa melihat wajah mereka semua sangat menyeramkan, melihatnya seakan mangsa yang akan dimakan hidup-hidup.

"Tidak usah banyak bertingkah, penjahat seperti mu itu lebih baik mati dan dikirim ke neraka saja, dasar menyebalkan". Umpat salah satu dari mereka.

" Benar, jangan banyak bicara, kalau tidak ku ledakkan kepalamu dengan pistol ku ini, ini bukan lingkungan yang kau anggap bisa berbuat seenaknya, jika kau bertingkah hanya siksaan yang akan kau dapatkan, mengerti". Hardiknya dengan keras.

Wajah Irfan memucat, dia tidak menyangka jika perkataannya akan mengundang kemurkaan besar, dia tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh orang lain, memiliki orangtua yang sangat sayang padanya dan selalu royal padanya, ditambah lagi lingkungan yang begitu memuja dirinya menjadikan dirinya egois dan sombong.

Dia baru merasakan bagaimana kerasnya hidup sesungguhnya setelah dirinya menikah dengan Sri apalagi sekarang semua orang membenci dan menatapnya jijik.

Tangannya mengepal tapi tak mengatakan apapun, dia tidak mau semakin mendapatkan masalah, toh dia hanya sebentar dipenjara karena dia akan bercerai dengan istrinya dan menikahi mertuanya yang memiliki pekerjaan bagus dan juga rumah yang besar.

"Dasar manusia sinting, dia pikir semua orang akan menghormatinya setelah berbuat hina dan sampah seperti itu". Hina mereka memandangnya dengan tatapan jijik.

Kedua orang tua Irfan yang memantau anaknya pun hanya bisa menghela nafas dengan kasar, mereka ingin membantu sang anak tapi anaknya memang membuat kesalahan dan membuat keluarga besar mereka malu, belum lagi berita tentangnya yang disiarkan hampir semua stasiun televisi nasional begitu juga dengan media sosial dan massa lainnya.

Kini mereka berada dirumah sakit karena ibu Irfan itu kini menjalani perawatan setelah mengalami serangan jantung ringan karena terkejut mendapatkan berita tentang perbuatan sang anak.

Sekarang mereka tengah menonton siaran langsung dari pengadilan tempat sang anak menggelar sidang perdana atas kasusnya dan beruntung berakhir dengan damai seperti itu, walau banyak keputusan yang tidak bisa mereka terima.

"Ayah, bagaimana ini, kita tidak mungkin berdiam diri seperti ini, dia anak kita satu-satunya". Ucap sang ibu menahan tangis

Sang suami hanya menatap dingin istrinya, dia memang sangat menyayangi anak semata wayangnya itu, hanya saja perbuatan anaknya sudah tidak bisa dia toleransi.

"Biarkan saja dia bu, ini salahnya karena berbuat seperti itu, dia harus belajar menanggung kesalahan yang dia lakukan sendiri, berhenti membelanya, gara-gara kita terlalu memanjakannya makanya dia bertingkah seperti ini". Ucapnya dengan kesal.

Sang istri menatap suaminya dengan tidak percaya, bagaimana bisa suaminya mengatakan hal seperti itu pada putranya.

"Tapi ayah, dia anak kita satu-satunya, ayah lihat sendiri apa yang disiarkan dalam berita itu, aku tidak mau punya menantu yang hampir seumuran denganku, itu gila namanya". Sang istri mendengus dan menatap tajam sang suami.

"Terus maumu apa?, kamu lihat sendiri kan, itu adalah syarat mutlak agar anak kita bebas, biarkan saja dia menikahi perempuan itu, setelah itu kita bisa mengurus perceraian dan mengambil anaknya, toh itu juga cucu kita". Anggara menatap jengah sang istri yang tidak mengerti kondisi yang terjadi

Sang istri yang tadinya marah, kini mulai tersenyum dan bernafas lega, ide suaminya sangat sempurna, mereka tidak perlu repot-repot memikirkan cara untuk mengeluarkan sang anak dan mereka langsung akan mendapatkan cucu begitu anak itu lahir.

"Terus bagaimana dengan Sri pa?, apa yang harus kita lakukan padanya, aku sangat menyayanginya sebagai menantu, dia sangat baik dan patuh kepada kita". Kepalanya kembali berdenyut hebat.

"Sudahlah, dia juga sudah bukan lagi istri anak kita, walau aku juga menyayangi anak itu, kita sudah tidak bisa melakukan apapun, kamu dengar dan lihat sendiri apa yang terjadi dalam persidangan itu, kita akan meminta maaf kepadanya nanti setelah kamu sembuh".

Hanya itu yang bisa dia katakan, sangat banyak masalah yang ditimbulkan anaknya itu kepada dirinya dan keluarganya membuatnya tidak bisa bergerak bebas, belum lagi para tetangga yang biasanya tidak pernah mengurusi urusan orang malah mendadak kepo dan selalu menyalahkannya.

Sang istri hanya bisa menunduk, mereka berdua hanya bisa pasrah dengan keadaan untuk saat ini, jika mereka banyak bertindak, yang ada karier dan juga kehidupan yang selama ini mereka perjuangkan akan berakhir sia-sia karena ulah anak mereka.

Setelah beberapa hari berlalu, keadaan Sri sudah membaik dan akan pulang kerumah dan orangtuanya akan siap memberikan penjelasan tentang kehamilannya setelah sidang perceraiannya nanti.

Persidangan yang akan digelar beberapa hari lagi, dan dia harus siap dengan segalanya, dia yakin suaminya itu akan berusaha berbuat nekat.

"Nak, mulai saat ini kamu akan tinggal bersama ayah disini, semua barang kamu yang ada dirumah ibumu sudah ayah pindah kan kesini". Sang ayah menatap anaknya meminta pengertian.

Sri hanya mengangguk tanpa menjawab perkataan sang ayah, sejak tahu bagaimana perlakuan ayahnya dan juga dua keluarga besarnya, dia enggan berinteraksi banyak dengan sang ayah, dia terlalu kecewa dan marah karena mereka memperlakukan ibunya seperti itu.

Tarjo yang melihat sikap anaknya yang mengacuhkan dirinya dan juga dingin hanya menatapnya dengan sedih, Biar yang melihatnya hanya mengusap baju suaminya kemudian menggeleng kan kepalanya menyuruh suaminya untuk tidak banyak bertingkah pada anaknya itu.

Tarjo hanya bisa berjalan dengan pasrah, walau dia masih ingin banyak berinteraksi dengan anaknya tapi melihat kondisi yang tidak memungkinkan, makanya dia hanya diam saja.

Sri memasuki kamar yang biasa dia tempati jika dirinya datang menginap dirumah sang ayah.

"Ayah, bagaimana keadaan kak Sri?? ". Tanya sang anak bernama Ningsih dan Naya itu.

Kedua anak dari pasangan ini merupakan adik Tiri Sri yang sangat dekat dengan sang kakak, walau mereka tidak lahir dari ibu yang sama tapi mereka saling menyayangi.

"Biarkan kakakmu dulu nak, dia hanya butuh waktu untuk semua ini, biarkan dia istirahat, nanti kalau sudah mendingan kita ajak bicara lagi". Kini sang ibu yang menjawab anaknya itu

1
Machmudah
otw karma buat Siti Dan Irfan.....otw bahagia buat sri
Machmudah
macam org gak py Iman aja kamu Siti, balas dendam kok sm anak......kelaut aja miodelan siti
Sulfia Nuriawati
kok blm up jg y knp?????
Sulfia Nuriawati
g lanjut lg y, dah lama g up, gantung berarti y
Machmudah
gemes banget thor....kasih karma yg smp mereka tdk kuat menanggungnya
Putra Putra
tipe org egois, g pernah merasa slh sll org lain yg D slh kan, dy yg berbuat org lain yg D blng pembentukan sial
Putra Putra
manusia bln yuh ibu sm menanti, g ada laki² lain atw wanita lain sampai segitunya, apa pun alasannya ttp salah y
Machmudah
hadeh Irfan bkn org kaya aja byk tingkah.....kasih Sri pengganti Irfan yg lbh baik Thor......ibu nya jg jablay kegatelan.....tunggu kehancuran kalian...semangat Sri Dan othor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!