NovelToon NovelToon
Serpihan Memori

Serpihan Memori

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yihana Gicel

Kisah seorang lelaki bernama Marvel Gaendra Pratama, lelaki bermata tajam, rahang tegas, dan bijaksana dalam geng motor nya, Argos Rozegeng atau sering disebut Argos.

Lelaki yang tidak pernah jatuh cinta bertemu dengan seorang gadis yang pernah ia sukai saat masa SMP. Akibat kecelakaan, ia hilang ingatan dan melupakan gadis tersebut. Kenyataan nya, semesta masih memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dalam perjodohan dadakan, atas dasar perjanjian masa lalu antar keluarga.

Tentu saja, pada awalnya masih saling membenci. Tetapi, semakin berjalan nya waktu, timbul lah benih-benih cinta dalam hati lelaki itu.

Lalu, apakah lelaki itu akan berhasil melewati segala rupa rintangan demi mendapatkan gadis istimewa nya, atau malah sebaliknya?.

***

-cover by hihappiness
-typo dimana-mana!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yihana Gicel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

| Ingin di dengar

Hari ketiga dari kesalapahaman, dua orang tersebut jarang berkomunikasi. Marvel jadi semakin aneh, tidak seceria kemarin-kemarin. Jam nakas berbunyi, tanda waktu bangun pagi dan siap-siap kesekolah sudah tiba. Marvel tidak seperti biasanya, ia tidak bangun lebih awal.

Sebelum poster belum tersebar, mereka masih baik-baik saja. Marvel masih bangun setiap waktu untuk memastikan gadisnya masih hidup. Pagi ini berbeda, gesya bangun tepat waktu. Ia merasa heran, tumben nya marvel belum bangun.

Wajah lelaki itu pucat. Gesya tidak peduli akan hal itu. Ia pergi dari kamar siap-siap memasak sarapan pagi, selesai memasak ia langsung makan dan siap-siap memulai hari barunya. Gadis itu selesai mandi, berpakaian, sisanya adalah menyisir rambut. Ketika masuk kekamar, marvel masih belum bangun. Ia berhenti disamping ranjang dekat suaminya tidur.

Terpaksa, gesya membangun kan lelaki itu. Semenjak tersebar nya poster tentang mereka, memanggil nama suaminya saja gesya tidak sudi.

"Marvel! Bangun ini sudah pagi". Panggil gesya malas. Gesya pergi ke meja rias, mengeringkan rambut cantiknya menggunakan Headlyer. Dipertengahan pengeringan rambut, gesya melirik marvel. Marvel masih belum bangun juga.

Ia meletakkan Headlyer diatas meja lalu pergi disamping ranjang lagi. "Vel, bangun!. Ini udah jam berapa? ".

Tidak ada respon sama sekali, hal itu membuat gesya sedikit khawatir. Ia mengecek suhu badan lelaki itu. "Aduh! ". Ia menarik tangannya dari jidat sang suami.

"Panas banget badannya. Pantas saja bibirnya pucat sekali! ". Tanpa berfikir panjang, gesya meninggalkan aktivitas mengeringkan rambut nya. Ia memutuskan mengambil kan marvel obat dan makanan. Selekas itu, ia mengantarkannya kekamar, menaruhnya dimeja yang ditempati lampu tidur.

"Marvel bangun! ". Panggil nya lagi, berharap kali ini marvel merespons. Marvel akhirnya membuka mata, ia menatap langit-langit kamar kemudian menangkap wajah gesya.

"Kamu nggak sekolah?. Lihat! Ini sudah jam berapa?. Tolong kalau kesekolah jangan telat telat! ".

"M-maaf. Sepertinya aku sedang tidak enak badan.... ". Marvel berusaha menyandarkan tubuhnya di Headboard.

"Maksud mu kamu membiarkan aku berjalan kaki kesekolah? ". Gesya menyilang kedua tangannya di depan dada.

"Tidak!, kalau kamu mau aku akan antar-".

"Tidak perlu! ". Tukas gadis tersebut singkat, tak ada kata-kata yang ia lontarkan lagi. Ia keluar dari kamar dengan langkah tegas.

Marvel memejamkan mata, perasaan nya berkecamuk. Ia hanya ingin mendapatkan kepercayaan dan kasih sayang dari gesya. Mungkin, mencintai gesya adalah hal yang rumit. Tetap entah kenapa, ia terusan bertahan.

Ia melihat makanan diatas meja. Masakan gesya tetap menjadi makanan paling terenak, satu-satunya perempuan yang memasakkan nya setelah kepergian ibunya. Jangan harap jasmine akan membuat kan nya masakan, adanya berkomunikasi dirumah saja sangat jarang.

Marvel melewati semua itu diatas kerja kerasnya, dari kecil ia sudah belajar mandiri serta belajar memeluk hati kecilnya sendirian.

Ia meraih semangkuk nasi berisi ayam goreng, memakannya dengan lahap. Rencananya, ia akan berkunjung ke rumah sakit untuk berkonsultasi mengenai kondisi nya akhir-akhir ini.

Selepas makan, ia memulai perjalanan dengan kondisi sedang tidak enak badan. Karena tidak kuat, ia berhenti disebuah tempat duduk umum agar dapat memulihkan energinya. Pandangan nya ber kunang-kunang.

Setelah beberapa menit ia berhenti beristirahat.

Akan tetapi, saat bangkit berdiri. Ia sontak terhuyung kebelakang akibat pusing. Lantas, seorang gadis secepatnya menopang tubuh lelaki itu.

"Eh! Kamu tidak apa-apa? ".

Gadis itu membantu marvel duduk. Marvel memegangi kepalanya, mengetahui bahwa gadis tersebut adalah zurra. "Zurra?. Ka-kamu kenapa disini? ".

"Aku sedang membeli roti, lalu melihat mu hampir jatuh. Apa kamu sakit? ". Tanya nya, telapak tangannya meraba jidat marvel. "Panas sekali! ".

"Iya, sudah dari tadi pagi. Aku mau pergi kerumah sakit, tapi kepalaku rasanya sakit sekali".

"Gesya tidak menemani mu?. Seharusnya dia menemanimu".

"Dia sedang sibuk, aku tidak mau merepotkan nya. Mengapa kamu masih disini? Bukannya kamu akan berangkat sekolah? ".

Zurra menggeleng, ia iba jikalau meninggalkan Marvel pergi ke rumah sakit sendirian dalam kondisi sakit. "Tidak, aku akan mengantarmu kerumah sakit.... ".

"Tidak perlu, kamu pergilah kesekolah. Aku bisa pergi sendiri". Marvel menolak, ia mencoba berdiri.

"Aku tidak mungkin membiarkan kamu pergi sendiri. Tenang saja, aku akan menemani mu kerumah sakit. Aku bisa izin tidak masuk jam ke pertama".

Marvel seorang penyayang hati wanita, dia akhirnya menyetujui permintaan zurra dengan sebuah anggukan pelan dari kepalanya. Takut lelaki itu akan terjatuh lagi, zurra berdiri dipinggiran jalan menunggu taksi lewat.

Sebuah taksi menepi didepannya, zurra kemudian memapah marvel sampai dimuka pintu masuk mobil bagian tengah. Keduanya telah masuk ke mobil, zurra memberitahukan kemana arah mereka pergi kepada supir taksi.

Sepanjang perjalanan, zurra membiarkan marvel menyandarkan kepala pada bahunya. Adegan yang zurra harapkan, ia ingin merasakan adegan itu kembali kapan-kapan. Sekian lama marvel menjaga jarak, ia senang kalau marvel bisa sedekat ini dengan nya.

Mereka sampai ketempat tujuan, rumah sakit bunga teratai terkesan ramai. Masih beruntung marvel dan zurra datang kepagian dan mendapatkan urutan pemeriksaan ke tiga.

"Vel.... ". Lirih zurra di ruang tunggu. "Kapan kita bisa sedekat ini lagi? ".

Marvel mengendus pelan, ia menyimpan rasa muaknya membahas tentang kedekatan mereka. "Maaf, aku sudah punya istri".

"Ta-tapi.... tapi dia tidak pantas disebut seorang istri!. Kondisi kamu seperti ini, dia tidak merawat mu. Ayo kembali bersama ku, aku janji akan menjadi kekasih yang lebih baik dari gesya".

"Gesya sudah cukup untuk ku. Tidak ada yang bisa seperti gesya, Zurra. Aku tidak pernah menyesal sudah dipertemukan dengan nya".

"Dia keterlaluan. Dia lebih memilih orang lain daripada kamu. Tolong pandang aku, kamu tidak memperhitungkan kesetiaan ku? ".

"Aku tidak ingin bahas yang tidak berguna. Cukup mengejarku, aku tidak mau ada yang terluka karena keputusan ku".

Zurra terdiam, ia membuang muka. Sampai sekarang ia masih berharap marvel akan membalas cintanya.

"Pasien atas nama marvel, silahkan masuk keruangan konsultasi". Pinta seorang suster dari ruangan konsul.

"Kamu tunggu disini, kalau tidak nyaman pergi kesekolah saja. Aku tidak mau kamu ketinggalan mata pelajaran hanya gara-gara aku".

"Tidak, aku akan tetap menunggu kamu sampai kamu selesai konsultasi.... ". Jawab zurra tetap membuang muka.

Marvel tidak lagi ambil debat, ia lekas pergi ke ruang konsultasi. Didalamnya, seorang dokter perempuan duduk menunggu nya.

"Mari duduk".

Marvel mengangguk lalu duduk berhadapan bersama suster. "Saya mau konsultasi lagi".

"Baik, silahkan. Apa ada gangguan lagi? ".

"Iya, dok. Saya sering merasa pusing, kecapean, bahkan sering mimisan. Itu menganggu aktivitas saya.... ".

"Oke, saya akan melakukan pemeriksaan, boleh tidur di brankar? ".

Dokter mulai melakukan peronsengan. Selama menunggu hasilnya keluar, marvel gugup. Apa yang akan ia derita lagi setelah kehilangan kepercayaan gesya?.

Selang beberapa menit, hasilnya keluar. Dokter menghampiri marvel, wajahnya terlihat serius. Dokter duduk sambil memilah-milah hasil ronseng.

"Bagaimana dokter? ". Tanya marvel penuh harap tidak akan terjadi apa-apa.

"Saya, sungguh berat mengatakan ini. Hasil ronseng menyatakan bahwa anda terkena kanker ginjal".

Bagaikan pisau yang menyayat-nyayat hatinya mendengar hasil ronseng. Ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat. Banyak sekali masalah yang datang bertubi-tubi menghantam nya. Ia bertanya-tanya kapan bahagia itu datang.

"Mana mungkin? Aku baru saja kerumah sakit beberapa hari lalu. Dan.... dan hasil nya baik-baik saja".

"Iya, itu baru permulaan. Baru kelihatan pemeriksaan yang kedua ini".

Marvel diam sejenak. "Ja-jadi, saya harus bagaimana? ". Gagap Marvel.

"Anda harus menjalani operasi pengangkatan ginjal. Tapi anda tidak boleh patah semangat, anda harus kuat! ".

"(Bagaimana aku bisa kuat?. Gadis yang adalah sumber kekuatan ku sudah tidak peduli) ". Batin Marvel. Hatinya amat sangat terpukul. "(Sya.... andai kamu ada disini....) ".

"Sekarang, kita akan menentukan kapan masa operasi berlangsung. Kalau tidak cepat ditangani akan semakin parah".

"Saya ingin diberi waktu beberapa hari saja, saya ingin bertemu dengan orang yang saya cintai. Takutnya saya tidak selamat".

"Jangan bicara begitu. Anda pasti akan pulih, memang seperti begini kehidupan. Yakin saja kalau akan ada kebahagiaan menyapa". Dokter mengeluarkan sebuah surat, Menyelinap kan hasil ronsengan. "Silahkan ditandatangani surat ini, kami dari pihak rumah sakit hanya bisa memberikan waktu lima hari".

"Siap, dok".

Tangannya berat menandatangani surat itu, uang tabungannya sudah hampir habis. Tidak ada gunanya operasi, bila tak membuahkan kepulihan.

Marvel membawa surat itu keluar dari ruangan, ia menjaga sikap agar zurra tidak curiga atapun khawatir. Marvel tidak mau memberitahu kan tentang penyakit nya untuk sementara ini kepada siapapun.

"Sudah keluar? ". Zurra menghampiri Marvel. "Bagaimana hasilnya? Coba aku lihat".

"Tidak usah. Ini surat konsultasi, katanya hanya demam biasa".

Zurra mundur sejengkal. "O-oh, m-aaf".

"Tidak apa-apa, sudah jam setengah sembilan kamu harus berangkat sekolah".

"Terus kamu pulang nya gimana? ".

"Gampang. Aku bisa suruh kawan-kawan ku ambilkan motor nya. Kamu pergi lah, pengemudi mobil nya sudah menunggu lama sekali". Marvel tersenyum tipis.

"Baiklah, kamu jaga diri baik-baik, yah?. Aku berangkat sekolah dulu".

"Iya, Terima kasih sudah menemani ku kerumah sakit".

"Sama-sama".

Marvel berpisah dengan zurra. Ia sadar kalau sedikit kasar pada zurra, ia mau zurra membenci nya. Biar saat ia pergi, zurra tidak begitu sedih.

Marvel memesan taksi online, Marvel tidak nyaman berlama-lama dirumah sakit. Karena rumah sakit sangat sering ia kunjungi, makanya dia jenuh berada dirumah sakit.

***

Zurra tiba disekolah, ia melihat gesya dan sahabat-sahabat nya sedang duduk dibawah pohon apel dekat parkiran kendaraan. Zurra hendak melabrak gesya.

"Wah, ternyata disini istri nggak bertanggung jawab? ". Ejek zurra setelah sampai disamping gesya.

Gesya mengerutkan kening. "Mau apa kamu disini?. Hidup aku lagi tenang-tenang nya, mohon jangan cari gara-gara, yah?! ".

"Aku hanya ingatin!. Suami kalau lagi sakit jangan ditinggalin sendiri, jadi istri berguna dikit dong! ".

Ceryna mendorong sedikit pundak zurra. "Siapa kamu?. Nggak usah ikut campur rumah tangga orang. Aku curiga kamu yang nyebarin poster itu".

"Aku? Aku nyebarin poster?. Nggak mungkin, kenapa kalian nggak curiga sama laki-laki pujaan hati gesya itu? ".

"Jangan bawa-bawa nama Harry! ". Geram gesya. "Kamu kalau tidak tahu apa-apa tidak usah ikut campur! ".

"Aku hanya ngelindungin Marvel. Sebenarnya disaat Marvel susah kamu ada disamping nya, nemenin dia. Itu namanya istri nggak berguna! Kalau sering buat suami susah".

"Jaga mulutmu yah, Zur! ".

"He! Jangan berantem. Banyak orang disini! ". Laras memegangi bahu ceryna. "Udah, Cer. Aku tahu gesya sahabat kita, tapi kita nggak berhak urus urusan ini. Terutama kamu zurra!, kamu bukan siapa-siapa nya Marvel! ".

"Aku memang bukan siapa-siapa nya Marvel tapi masa aku yang selalu ada ketika Marvel butuh? ".

Kebencian gesya terhadap Marvel memuncak, ia tidak suka Marvel dia juga tidak suka Zurra. "Kamu mau buat drama apalagi, Zur?. Nggak perlu sok-sok an jadi pahlawan kesiangan! ".

"Aku bukan pahlawan kesiangan tapi pahlawan sesungguhnya. Sampai kapanpun Marvel tetap cinta sama aku, karena apa? Karena aku adalah cinta pertama nya. Maka dari itu, yang pertama akan selalu menang! ".

"Terserah!. Aku nggak butuh Marvel!. Dia itu pembawa sial! ".

Zurra terpaku, begitu juga ceryna, laras, dan elizabeth. "Terserah kamu mau rebut Marvel, namun kamu harus siap-siap disebut pelakor!". Lanjut gesya.

"Yang pelakor itu kamu!. Kamu datang-datang ngerebut Marvel dari aku. Aku bisa saja melepaskan Marvel, tetapi setidaknya kamu bisa memberi Marvel sedikit kasih sayang".

Gesya tersenyum sinis. "Ck!. Kasih sayang?. Kamu pikir Marvel pantas mendapatkan kasih sayang setelah membuat diriku disebut perempuan murahan akibat poster itu? ".

"Kamu kejam!. Kalau tidak suka berikan saja posisi kamu untuk ku, aku lebih baik daripada kamu! ".

"Silahkan! Aku tidak peduli. Kamu pikir dia suka pada kamu? ". Gesya membuat nadanya seperti mengolok-olok. "Kehidupan keluarga kalian sama-sama hancur, jadi setara bukan?".

Mata zurra berkaca, tangannya mengepal erat. Mendengar olokan gesya, ia teringat akan luka-luka masa lalunyan yang berkesinambungan hingga sekarang.

"Kalau dibandingkan dengan hidupku kamu mau bilang apa?. Lihat! Aku punya ayah dan bunda yang selalu manjakan aku, mereka sayang sama aku. Sedangkan kamu? Orang tua kamu dimana? Beda kota pisah raga yah?".

Dua wanita itu menatap beberapa detik. Karena sakit hati, zurra membalikkan badan, buliran air mata mulai menetes. Tangannya tetap dibiarkan mengepal erat. Zurra melangkah dengan berat, mulai terisak.

Zurra menjauh dari gesya dan sahabat nya. Setelah itu, bibir gesya mengatup. Ia berusaha menahan air mata, akan tetapi akhirnya ia kalah. Ia menangis tersedu-sedu. Sahabatnya kebingungan.

"Kok tiba-tiba nangis? ". Elizabeth mengelus punggung gesya..

Gesya tak menjawab. Dari kata-kata nya tadi, sebenarnya ia sudah menyinggung dirinya sendiri.

"Ada apa? Perkataan zurra menyakiti mu tadi?". Tanya laras.

Gesya menggeleng, tidak dapat mengungkapkan perasaan nya. Orang tuanya amat sayang padanya, tapi ia tidak pernah berani mengungkapkan perasaan nya.

"Tidak apa-apa, nanti kupanggil kan Harry, okey?.... ".

Kebetulan Harry sementara nongkrong bersama teman-temannya dikantin, tempatnya tidak jauh dari tempat nongkrong mereka.

"Harry!! ".

Harry sigap menoleh ke arah ceryna, ia pun melirik gesya yang tengah menangis. Tanpa pamit, Harry meninggalkan teman-temannya.

"Oy! Kamu mau kemana? ".

"Bentar! ".

"Aelah pasti mau samperin gesya". Ucap salah satu diantara mereka.

"Kok Harry mau suka sama cewek cengeng? ".

"Namanya cinta buta! ".

Harry berlutut dibawah gesya, ia meng elus-elus rambut lembut gesya. "Cantiknya Harry kenapa? ".

Gesya menyeka air mata. "Aku dilabrak sama zurra... ".

Alih-alih Harry memeluk gadis itu. "Zurra memang seperti itu orang nya. Jangan dihiraukan, yah?. Aku sudah bilang kalau kamu bersama marvel kamu akan selalu sial".

Ceryna, laras, elizabeth saling menatap. Apa maksud Harry mengatakan nya?. Hal itu bisa-bisa mempengaruhi pemikiran negatif gesya kepada suaminya sendiri.

"Kamu punya aku, Cantik. Kamu akan lebih bahagia bersama aku".

"Iya, har.... ".

Harry melepaskan pelukan nya. Mengelap air mata dipipi gesya. "Sudah jangan menangis, nanti cantik nya hilang. Kalau zurra ngelabrak kamu lagi lapor sama aku. Sayang sekali tadi aku masih masuk pesan makanan, kalau tidak aku bisa melindungi kamu".

"Terima kasih sudah ada kalau aku butuh.... ".

"Ini sudah kewajiban aku. Aku disini untuk membahagiakan kamu". Harry menatap gesya kala gesya mengelap air mata, wajahnya sinis. "(Bukan. Aku disini untuk menghancurkan kamu, gesya! ) ". Batinnya.

Elizabeth berdehem, perlahan duduk dikursi balok yang tersedia. "Har, jangan serius-serius amat natap nya. Nanti gesya makin cinta".

Harry terkekeh, ia berdiri setelah berlutut. "Itu kabar gembira untuk ku, aku akan senang bila gesya makin cinta, biar aku tidak cinta sendirian kan? ".

"Aku udah jatuh cinta, Har. Bahkan sebelum kita kenal. Baru pertama masuk, aku nggak sengaja lihat kamu, hati aku langsung terpanah".

Harry tersenyum, ia meraih pergelangan gesya. "Mau ikut aku ke tokoh kue? ".

"Untuk apa? ".

"Aku mau membelikan mu kue, biar kamu senang.... ".

"Yaudah, yuk!. Guys aku ikut Harry dulu yah? ".

Ceryna tidak tahan membicarakan sikap Harry tadi, selekas kepergian Harry dan gesya ke toko kue. Ia membuka suara namun tetap dijaga. "Kalian berdua curiga tidak sama kata-kata Harry tadi? ".

"Curiga banget!. Nggak enak aku dengar nya". Respon laras.

Elizabeth tersenyum tipis, ia berfikir positif. "Harry pasti sedang berusaha menyenangkan hati gesya. Kita tidak boleh berfikiran kayak gitu".

"Nggak, Eli. Aku mulai curiga Harry nggak betul-betul cinta sama Gesya".

Ketiganya saling bertatap wajah, laras juga mulai curiga. Akankah cinta Harry cinta palsu, kalau dilihat-lihat Harry serius menjalani hubungan nya dengan gesya. Mana mungkin ia berpura-pura.

"Bagaimana kalau dugaan kita benar?. Kita kan tidak tahu niatnya. Bagaimana kalau dia hanya berpura-pura mencintai gesya? ". Timpal laras.

"Bisa saja tidak". Elizabeth menjelintikan jarinya. "Sudahlah! Kalian ini selalu berfikir yang tidak baik. Tidak ada hubungannya dengan kita. Gesya sudah memilih pilihan. Kalau menurut aku, aku lebih mendukung marvel".

"Mmm! Sama kayak aku. Marvel cinta nya nggak main-main, dia tahu gimana caranya mencintai menggunakan sikap. Sayang sekali kalau gesya menyia-nyiakan nya". Ceryna memelas.

Elizabeth merangkul ceryna. "Semua orang punya cara mencintai, kalau kamu sama alex gimana, Cer? ".

"Baik, kok!. Nggak ada masalah sama sekali".

"Kamu pakai pelet yah? ".

"Sembarangan banget omongan nya! ". Ceryna mencibir bibirnya.

"Masalah nya dia ganteng, masa dia suka sama lembu sih? ".

"Gitu yah kamu!. Daripada kamu nggak ada pacar, karena muka udah mirip sama kuda kayaknya! ". Balas ceryna sebal.

(21:00)

Pintu rumah terbuka. Marvel berdiri dari sofa, ia menunggu kepulangan gesya. Jantung nya berdegup kencang. Gesya masuk kedalam rumah, ia menatap dingin marvel kemudian meninggalkan nya begitu saja.

Marvel mengejar langkah gesya, melihat tatapan mata dingin gadis itu, ia buru-buru melepaskan genggaman pergelangan tangan nya. "Ke-kenapa baru pulang? ".

"Aku pulang telat itu urusan mu? ". Balas gesya dingin.

"Ti-tidak, itu adalah hak mu. Tetapi jangan sampai larut malam begini".

"Jangan sok peduli, gara-gara kamu aku dibuat malu sama zurra".

"Zurra buat masalah apa lagi dengan kamu? ".

Gesya berdengus kasar, memalingkan wajah. Tatapan Marvel tajam, bisa membuat siapa saja luluh. "Bukan urusan mu!. Sudah lah aku mau ganti baju, capek! ".

Marvel menatap kepergian istrinya. Dia tidak bisa apa-apa, terkecuali duduk kembali ke sofa. "(Kalau kamu tahu penyakit ku, apa kamu akan peduli?. Aku ingin bersamamu sebelum nyawaku terenggut. Kalau aku tidak selamat, setidaknya ada kata pamit) ".

Marvel menyandarkan diri di bantal sofa, ia butuh sandaran seseorang, pengertian dari orang yang ia cintai.

Sementara dikamar, gesya selesai memakai pakaian tidur. Gesya menggerai rambut nya, segera memakai Headlyer. Kala dirinya membuka laci meja rias, ia langsung mengambil Headlyer. Sayangnya, Headlyer tersebut tak kunjung menyala usai ia menekan tombol udara kecil, terlebih khusus kabelnya telah disambungkan ke tempat colokan.

"Lho, kok nggak nyala?. Jangan bilang rusak. Duh, mana rambutku lepek banget. Pinjam punya marvel aja kali yah? ".

Selesai berfikir, gesya mendekati lemari marvel. Gesya menarik gagang lemari, akan tetapi lemari tersebut dikunci. Gesya menarik tangannya dari gagang lemari. "Tidak biasanya marvel mengunci lemari pakaian nya. Kuncinya pasti ada di laci meja dekat ranjang".

Dugaan gesya benar. Kuncinya berada di laci, ia menutup ulang pintu laci dan membuka lemari pakaian marvel. Pandangan melihat kearah Headlyer berada, namun ia melihat sebuah map berwarna kebiruan terselinap diantara kemeja-kemeja suaminya. Diketahui, map itu adalah hasil ronseng marvel pagi tadi.

Jemari tangannya berkeinginan meraih map tersebut, sesekali memastikan marvel tidak masuk kekamar. Baru saja ia menyentuh map itu, dering ponsel memecah kesunyian. Gesya terlonjak kaget, sontak menoleh kearah ponsel. Dengan ragu, ia melepaskan map misterius itu dan berbalik.

"Halo". Jawabnya, berusaha menetralkan suaranya.

"Kamu sudah sampai rumah? ".

"Iya, sudah, Har. Ada apa? ".

"Marvel tidak marah? ".

"Tidak, kamu tenang saja. Dia tidak akan berani memarahiku".

"Kamu cepatlah tidur, ini sudah larut malam. Besok pagi harus sekolah. Jangan sedih-sedih lagi yah? ".

Gesya tersenyum, mulai melupakan map misterius dilemari. "Hmm!. Besok jangan lupa jemput aku, yah? ".

"Siap, cantik!. Habis ini langsung tidur yah?. Jangan balas lagi".

Mulut gesya tersenyum lebar melihat layar ponsel. Ketika teleponnya dimatikan oleh Harry, gesya lanjut men charger ponselnya. Ia patuh, segera tidur usai telepon dimatikan. Lampu masih ia biarkan menyala, supaya saat marvel masuk tidak gelap gulita.

Beberapa menit setelah gesya tertidur, marvel mengetok pintu. Tak mendapati respon, marvel pelan-pelan membuka pintu. Senyuman kecil terpapar diwajahnya, ia bersyukur gesya tidak minta pisah ranjang.

Marvel mengendap-endap berbaring dikasur, mematikan lampu, kemudian menarik selimut. Wajahnya bertatap langsung dengan gesya, air matanya menetes. Ia berharap, masih bisa hidup seribu tahun lagi. Ia berharap, gesya akan mendengarkan isi hatinya.

_________________________________ ________

*Apa Marvel dan Zurra akan kembali dekat seperti dulu?. Marvel telah merelakan Gesya bersama Harry, tapi dia terus berusaha untuk mendapatkan Gesya. Apakah pada akhirnya Marvel dan Gesya akan bersatu, atau Marvel akan tetap menghargai hubungan Harry dan Gesya?.

1
Faaabb
Jempolan!
•°ꫀꪜꪖ°•
Terpana😍
Yihana Gicel: Mari ikuti terus chapter-chapter menarik lainnya 🙆‍♀️😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!