YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Sudah hampir satu jam mereka menonton. Tapi, dari kedua belah pihak belum menunjukan hasil kemenangan. Kedua belah pihak memiliki kemampuan yang seimbang. Mereka rata-rata memiliki ranah kultivasi tingkat imortal level sepuluh. Dan mereka terus saling serang menyerang.
"Apa kalian mulai merasa bosan ?!". Tanya Zen lier kepada empat temannya.
"Bosan sih tidak! Cuma merasa ngantuk kalau bengong tanpa ada kegiatan ". Jawab syaoran sambil menguap seperti menahan kantuk.
"Baiklah...!! Kita sapa mereka!". Timpal Zen lier, sambil loncat turun dari dahan pohon tempat dia duduk.
Yang lainpun ikut loncat dan mulai melangkah di belakang zen lier. Tiga puluh orang yang sedang baku hantam pun, menghentikan sejenak pertarungan mereka, saat melihat kedatangan lima sosok ber pakaian serba hitam bertudung dengan logo naga merah di punggung nya.
"Siapa kalian...!!". Tanya salah seorang, yang tubuh nya sudah dipenuhi dengan keringat. Di tangan nya pun sudah terdapat goresan pedang akibat pertarungan.
"Bukan siapa-siapa! Kami hanya penonton, yang mulai merasa bosan dengan pertunjukan nya!". Jawab zen lier santai.
"Apa sekte kalian, yang sudah membantai sekte klelawar hitam dan karang merah !?". Tanya orang itu lagi.
"Apa harus kami jawab !!". Ucap xio bai dengan nada datar.
"Sudah lah !! Pertunjukan nya, biar kami yang menuntaskan !!". Ucap zen lier dengan tatapan yang berubah menjadi dingin.Zen lier, dan ke empat teman nya.
Langsung mengeluarkan kan aura penindas yang begitu mengerikan. Tiga puluh orang itu langsung jatuh berlutut tidak tahan dengan aura penindas yang di keluarkan lima orang dari sekte naga neraka itu.
"Habisi..!!". Perintah Zen lier singkat.
Seketika itu juga, tiga puluh orang itu sudah jatuh bergeletakan tanpa bernyawa.
Gerakan kelima anggota dari sekte naga neraka begitu cepat, sampai si korban tidak menyadari pergerakan dari kelima orang musuh nya itu.
Semua orang yang menonton lewat formasi pemantau, jadi melirik ngeri, ke arah Li Mey yang menjadi pimpinan kelima orang itu.
Setelah membunuh semua musuh nya.
Zen lier langsung menguras habis cincin penyimpanan orang-orang yang bergletakan sudah tak bernyawa itu.
Kemudian, mereka pun melanjutkan perjalanan nya untuk mengumpulkan inti roh yang lebih banyak di tempat yang lain.
Malam hari pun tiba.
"Zen lier, apa kita akan ber malam di sini ?!
Apa mau mencari sebuah goa ?! ". Tanya xio bai bertanya kepada Zen lier.
"Di sini aja! Lagian siapa tahu ada binatang iblis yang datang. Kita kan bisa berburu sambil istirahat !!". Gumam zen lier dengan nada setengah bercanda.
Akhirnya mereka pun istirahat di lebat nya hutan itu. Seperti biasa, biarpun istirahat, mereka tetap berkultivasi untuk meningkatkan kekuatan mereka.
Tidak terasa pagipun datang menjelang. Merekapun mulai mengakhiri kultivasi nya. Dan ini sudah hari yang ke dua, mereka berburu binatang iblis di dalam hutan larangan.
Kemudian mereka pun mulai melanjutkan pemburuan nya lagi. Mereka terus menghabisi setiap binatang iblis yang mereka jumpai, tanpa ada kesulitan yang berarti.
Tidak jarang, mereka berpapasan dengan sekte yang lain. Tapi mereka tidak peduli, kalau sekte lain yang di temui nya tidak mengusik mereka.
Tidak terasa sore hari pun sudah datang begitu saja. Saat mereka sedang berjalan santai sambil menikmati lembayung senja, dari kejauhan terlihat ada orang-orang yang sudah siap untuk melakukan pertarungan. Tapi, semakin zen lier mendekat, dia bisa melihat. Ini bukan pertarungan, tapi akan ada penindasan sebelah pihak.
Satu sekte, yang beranggotakan sepuluh orang. Akan menghadapi lima sekte yang beranggotakan lebih dari tujuh puluh orang. Zen lier bisa menapsirkan itu, karna melihat dari pakaian yang dikenakan oleh masing-masing sekte itu.
"Cepat...!! Serahkan inti roh yang telah kalian dapatkan! Kalau tidak. Hutan larangan ini akan menjadi kuburan untuk kalian !!". Ucap salah seorang dari sekte yang berpakaian merah, kepada sepuluh orang yang memakai baju putih berlogo petir hitam.
Tapi, kesepuluh orang itu hanya diam, sambil menunjukan tatapan benci kepada tujuh puluh orang yang ada di hadapan nya.
"Zen lier, apa kita akan membantu sekte petir hitam?". Tanya syaoran, kepada Zen lier yang sedari tadi hanya bengong tanpa suara.
"Membantai tujuh puluh orang, untuk menyelamatkan sepuluh orang, apa tidak salah ?! ". Gumam zen lier dengan suara sedikit lirih.
"Ya. Tentu saja, pihak kita yang berada di posisi salah, karna kita yang akan di cap oleh sekte lain, kalau kita itu sekte pembantai !!".
Jawab xio bai menimpali.
"Jadi, kita hanya akan menonton dan membiarkan orang-orang itu bertindak semaunya nya !!". Jawab syaoran.
"Baik lah! Jangan berdebat. Sekarang kita akan menghampiri mereka, bagai mana nanti dia menyapa kehadiran kita. Kalau mereka sedikit kurang ajar sama kita, mau tidak mau, kita akan berurusan dengan mereka !!". Ucap zen lier memberi solusi.
"Baik lah!!". Jawab ke empat anggota yang lain nya serentak.
Tujuh puluh orang itu sudah mencabut pedang dari sarung nya, bibir mereka menyeringai sambil melangkah mendekati sepuluh orang dari sekte petir hitam.
Tapi, dari arah lain Ter lihat lima sosok sedang melangkah santai ke arah mereka, orang-orang itu memakai pakaian serba hitam bertudung, dengan logo naga merah di punggungnya.
Sekarang, lima orang itu melangkah semakin dekat.
"Oh...! Jadi sekte kalian. Yang menjadi perbincangan hangat, di daerah dataran selatan !!". Ucap salah seorang yang memakai topeng berbaju hijau.
"Kami hanya numpang lewat!". Ucap salah satu dari orang yang memakai pakaian serba hitam bertudung, yang tiada lain adalah Zen lier.
"Jadi...! Sekte kejam dan misterius itu, cuma omongan aja! Kenyataan nya ternyata cuma seperti ini !!". Ucap orang ber topeng.
Akhir nya, Zen lier dan ke empat teman nya, mulai menghentikan langkah nya, saat mendengar ucapan orang berbaju hijau bertopeng itu.
"Serah kan inti roh yang telah kalian dapatkan! Baru kalian boleh lewat !!". Ucap salah seorang yang berbaju merah.
"Habisi !!". Ucap zen lier dengan nada yang begitu dingin.
"Sring.... Sring... Sring....
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh...".Tanpa sempat untuk menghindar, apa lagi melawan. Ke tujuh puluh orang itu, tiba-tiba sudah bergeletakan di atas tanah, dengan tubuh, yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian.
Sepuluh orang yang memakai baju putih dengan logo petir hitam di punggung nya, hanya bisa terbelalak kaget, seolah tidak percaya, dengan kecepatan anggota zen lier, yang bisa membantai dengan begitu cepat.
Setelah tujuh puluh orang itu tewas, dengan santai nya Zen lier mengambil semua barang berharga dari ketujuh puluh orang itu.
"Terimakasih tuan, karna telah menyelamatkan kami semua ". Ucap salah seorang, dari sekte petir hitam itu.
Tapi, zen lier dan empat teman nya itu, tidak menanggapi ucapan terimakasih dari orang itu. Zen lier dan ke empat teman nya, hanya melirik dengan mata dingin. Lalu pergi seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Sepuluh orang dari sekte petir hitam, hanya bergidik ngeri. Kala melihat lima sosok yang mulai hilang di telan lebat nya hutan larangan.
Begitupun dengan para penonton yang berada di area kerajaan. Mereka jadi bertanya-tanya, sekte naga neraka itu, sekte seperti apa. Sampai anggotanya bersikap sedingin dan sekejam itu.