Di kehidupan sebelumnya, Qin Tian adalah seorang Kaisar Abadi, hampir mencapai puncak kultivasi. Namun, di ambang keabadian, ia dikhianati oleh murid kepercayaannya dan tewas dalam pertempuran besar.
Takdir membawanya kembali seribu tahun ke masa depan, terlahir sebagai pemuda lemah dari keluarga kecil. Dunia telah berubah—sekte-sekte lama runtuh, hukum kultivasi semakin sulit, dan para penguasa baru menguasai langit.
Namun, dengan ingatan dan pengalaman kehidupannya yang lalu, Qin Tian bersumpah untuk bangkit kembali! Ia akan mengguncang dunia dengan teknik yang telah lama hilang, membangun sekte terkuat, dan membalas dendam pada mereka yang menghancurkannya!
Saat ia mendaki kembali menuju puncak, ia menyadari bahwa musuh lamanya juga telah bereinkarnasi, dan perang antara kaum fana, iblis, dan dewa akan segera dimulai!
"Langit mungkin telah melupakanku... Tapi aku akan membuat dunia kembali berlutut!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LpC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Fondasi yang Kokoh
Setelah ujian fisik yang melelahkan, Qin Tian kembali ke kamarnya dengan tubuh yang terasa remuk. Setiap ototnya terasa nyeri, tetapi ia tidak mengeluh. Ia tahu bahwa rasa sakit ini adalah tanda bahwa tubuhnya mulai beradaptasi dengan latihan keras.
Duduk bersila di atas tempat tidur kayu, ia mengambil napas dalam-dalam dan mulai berkultivasi. Dengan bantuan ‘Teknik Naga Langit’ yang ia dapatkan dari warisan misterius, ia mulai menyerap energi spiritual di sekitarnya.
Energi itu mengalir ke dalam tubuhnya seperti aliran air yang lembut, mengisi meridiannya dan memperbaiki otot-ototnya yang lelah. Qin Tian merasakan sensasi yang nyaman saat tubuhnya perlahan pulih.
Saat ia tenggelam dalam kultivasinya, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Energi yang ia serap terasa lebih murni dari biasanya. Dengan hati-hati, ia mulai menelusuri meridiannya dan menyadari bahwa tubuhnya mengalami perubahan kecil. Latihan fisik yang berat telah memperkuat fondasinya, membuatnya lebih mudah menyerap energi spiritual.
“Instruktur Zhang benar. Jika tubuh lemah, maka energi yang diserap pun tidak akan maksimal,” pikirnya.
Qin Tian terus berkultivasi hingga tengah malam sebelum akhirnya membuka matanya. Ia merasakan peningkatan yang jelas dalam kekuatannya. Meski masih berada di tahap awal jalur kultivasi, ia sudah bisa merasakan manfaat dari latihan kerasnya.
Keesokan harinya, ia kembali ke lapangan pelatihan lebih awal dari yang lain. Meskipun tubuhnya masih sedikit kaku, ia tetap bersikeras untuk berlatih lebih keras.
Instruktur Zhang yang melihatnya mengangkat alis. “Kau sudah di sini sebelum yang lain?”
Qin Tian membungkuk hormat. “Aku ingin memperkuat tubuhku lebih cepat, Instruktur.”
Zhang tersenyum tipis. “Bagus. Jika kau ingin menjadi lebih kuat, kau harus memiliki tekad baja. Tapi ingat, kultivasi bukan hanya tentang latihan fisik, tetapi juga tentang pemahaman akan energi spiritual.”
Ia kemudian melemparkan sebuah buku tipis ke arah Qin Tian. “Ini adalah ‘Teknik Dasar Pengendalian Qi’. Semua murid luar harus mempelajarinya sebelum mereka bisa menggunakan seni bela diri sekte.”
Qin Tian menerima buku itu dengan penuh rasa ingin tahu. Ia membukanya dan mulai membaca isi dasar dari teknik ini. Meskipun terlihat sederhana, ia tahu bahwa pengendalian Qi adalah fondasi dari semua teknik di dunia kultivasi.
Instruktur Zhang mengamati reaksi Qin Tian sebelum berkata, “Mulai hari ini, setelah latihan fisik, kau harus menguasai dasar-dasar ini. Jika kau bisa mengendalikannya dengan baik dalam sebulan, aku akan mengajarkanmu teknik yang lebih tinggi.”
Mata Qin Tian berbinar. Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan besar baginya untuk maju lebih cepat dari yang lain.
Tanpa membuang waktu, ia segera mulai berlatih. Ia duduk bersila di tengah lapangan, memusatkan pikirannya pada energi spiritual di sekitarnya. Dengan mengikuti instruksi dalam buku, ia mencoba mengarahkan Qi ke telapak tangannya.
Namun, hasilnya jauh lebih sulit dari yang ia bayangkan. Qi yang ia kumpulkan tidak stabil dan terus menyebar sebelum bisa terkumpul dengan benar.
Beberapa murid lain yang melihatnya mencoba berlatih hanya tertawa kecil. “Lihat itu, dia bahkan tidak bisa mengontrol Qi-nya dengan benar.”
Qin Tian mengabaikan ejekan mereka. Ia tahu bahwa semua hal membutuhkan waktu dan kesabaran. Ia kembali fokus dan mencoba lagi.
Instruktur Zhang yang melihat usaha keras Qin Tian hanya mengangguk dalam diam. “Bocah ini punya potensi besar. Mari kita lihat sejauh mana dia bisa berkembang dalam waktu singkat.”
Di bawah sinar matahari pagi, Qin Tian terus berlatih tanpa lelah, mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian yang lebih besar di masa depan.