NovelToon NovelToon
Tombak Kegelapan

Tombak Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mdlz

Lie seorang pria dari keluarga kelas menengah harus di usir dari sekte karena bakatnya yang buruk, tidak hanya itu, bahkan keluarganya pun dibantai oleh sebuah sekte besar, dia akhirnya hidup sebatang kara di sebuah desa terpencil. Tanpa sengaja Lie menemukan sebuah warisan dari leluhur keluarga, membuatnya tumbuh menjadi kuat dan mulai mencari siapa yang sudah membantai keluarganya,

akankah Lie berhasil membalaskan dendam keluarganya dan melindungi para orang-orang terdekatnya...

Cerita ini adalah fiksi semata, penuh dengan aksi dan peperangan, disertai tingkah konyol Mc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tinju Petir yang legendaris

Lie merasa tidak ada salahnya berguru pada kultivator kuat sekaligus Alkemis hebat seperti wanita di depannya. Mungkin kelak ia juga akan mendapatkan beberapa keuntungan.

"Baiklah. Mari beristirahat, ini sudah hampir pagi." ujar senior wanita sambil tersenyum.

Sang senior kemudian menggerakkan tangan dan membuat sebuah formasi pelindung, serta formasi ilusi di pintu masuk gua.

Lie sangat kagum dengan kehebatan guru barunya. Ia semakin yakin untuk berguru, dan merasa jika pilihannya sangat tepat.

Lie kemudian berbaring tidak jauh dari Mayang sambil menatap wajah sahabatnya yang sedang terlelap.

"Mayang ini.... Meskipun aku dan guru berisik, tapi dia masih tertidur lelap. Sepertinya ia sangat lelah." batin Lie tersenyum lembut sambil menatap sahabatnya.

Tak lama lie pun tertidur lelap. Hari ini bisa dikatakan sangat melelahkan baginya.

**

Menjelang pagi

Mayang terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekeliling dan menemukan Lie dan senior wanita yang masih tertidur lelap. Tak ingin menganggu, Mayang memilih untuk melanjutkan kultivasinya.

Saat matahari mulai menyinari bibir gua, Mayang mengakhiri kultivasinya dan membuka matanya. Mayang saat ini berhasil menerobos ke alam Qi sejati tahap Kedua.

Beberapa saat kemudian, Lie terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum pada Mayang yang tidak jauh dari dirinya, pun menatapnya dengan senyum.

"Apa kamu lapar?" tanya Lie pada Mayang.

Melihat Mayang mengangguk, Lie mengeluarkan bahan makanan serta alat masak dari dalam cincin. Kemudian ia menggunakan Api Abadi, dan mulai memasak .

Senior Wanita yang sudah menjadi Guru Lie pun terbangun saat mencium aroma dari masakan Lie.

"Senior, kita makan." ajak Mayang sambil tersenyum.

Tak lama, hidangan pun selesai. Mereka bertiga menyantap hidangan itu dengan lahap, tidak ada rasa canggung apapun pada mereka bertiga.

Sambil menikmati hidangan yang dimasak Lie, obrolan ringan pun terdengar dari ketiganya, sekaligus mereka pun saling berpamitan satu sama lain.

"Oya, aku belum memperkenalkan diriku, namaku Sinta Alivia. Aku sedang berkultivasi Pengasihan di gua ini, aku juga seorang Tetua di Sekte Langit Biru." ucap Senior Wanita memperkenalkan diri.

"Salam kenal Senior Sinta." ucap Mayang tersenyum hangat.

"Salam Guru." ucap Lie hormat.

"Hah?"

Mayang terkejut mendengar panggilan Lie pada Senior Sinta.

"Hehe, Senior Sinta sudah menjadi guruku sejak tadi malam." ucap Lie sambil tersenyum dan menggaruk kepalanya.

"Oooo begitu." angguk Mayang sambil berpikir. Namun tiba-tiba dia berkata. "Senior, tolong terima aku juga jadi muridmu?"

Menggelengkan kepala, Sinta tersenyum seraya berkata. "Baiklah! Baiklah! Kalian berdua aku terima menjadi muridku."

'Kemarin bukankah gadis ini masih di alam Qi sejati tahap satu. Tapi sekarang dia sudah di Tahap Kedua, bakatnya memang tidak kalah dari sahabatnya. Hari ini aku beruntung telah menerima dua murid jenius.' batin Guru Sinta

Setelah bercengkrama beberapa saat dengan akrab, Lie dan Mayang berpamitan Untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Terimakasih atas kebaikan Guru. Kami izin pamit untuk melanjutkan perjalanan." pamit Lie sambil sedikit membungkuk.

"Sama-sama. Apa kalian punya batu komunikasi?" tanya Guru Sinta pada kedua murid barunya.

"Tentu saja." jawab Mayang dan Lie kompak.

"Kalau begitu, kita hubungkan agar kelak kita bisa saling berkomunikasi meskipun jauh." ujar Sinta.

Setelah saling menghubungkan batu komunikasi, Guru Sinta memberikan satu botol biru dan satu botol merah pada kedua muridnya.

"Di dalam botol biru terdapat tujuh pil pembersih racun dan dua pil regenerasi. Simpan itu baik-baik." ujar Guru Sinta

"Sementara di dalam botol merah ini, terdapat empat jimat pertahanan super. Kultivator peringkat Bumi puncak pun akan kesulitan menghancurkan jimat pertahanan ini." tambah Guru Sinta menjelaskan.

"Terimakasih kasih banyak Guru. Kami akan mengingat ucapan Guru." jawab Lie bersungguh-sungguh.

"Ya, Guru. Terimakasih kasih atas pemberian ini, kami tidak akan mengecewakan Guru." sahut Mayang dengan sungguh-sungguh.

Lie dan Mayang tersenyum sesaat sebelum berbalik dan keluar dari gua. Mereka lalu memacu kuda dengan cepat, tujuan mereka kali ini adalah kota Lama.

Setelah melakukan perjalanan sekitar satu jam. Jauh di depan sana sebuah kota terlihat cukup ramai, inilah kota lama.

Mereka berdua memasuki kota dengan menuntun kuda mereka. Karena memang ada aturan yang melarang, mereka pun berjalan kaki memasuki kota.

Di kota lama ini, Mayang membeli beberapa baju baru dan mewah untuknya juga Lie. Sedangkan Lie sendiri membeli beberapa bahan makanan untuk persediaan.

Setelah segalanya sesuatu selesai. Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan menuju tujuan selanjutnya adalah Kota Terbaru.

Setelah memacu kuda hingga sore hari, Lie dan Mayang akhirnya tiba di Kota Terbaru tanpa ada hambatan. Mereka memasuki kota sambil menuntun kuda masing-masing.

"Akhirnya kita tiba disini juga." ucap Mayang sambil tersenyum senang.

Setelah melalui perjalanan yang melelahkan akhirnya ia bisa sedikit bersantai.

**

Penginapan Syariah

Di dalam kamar penginapan, dua sahabat itu sedang berdiskusi di sebuah kamar penginapan.

"Kapan kita membeli artefak penerbangan Lie?" tanya Mayang.

"Besok saja. Sekarang sudah malam, aku mau berlatih dulu, kamu lebih baik istirahat saja." jawab Lie pada Sahabatnya.

Tanpa menunggu jawaban dari Mayang, Lie mengambil sikap Lotus dan mulai menjalankan Kultivasi Jiwa dari gurunya, dengan mata tertutup dan sungguh-sungguh.

Melihat Lie yang sudah mulai fokus, Mayang pun memutuskan untuk ikut berlatih. Dia ini meningkatkan teknik tubuh petir miliknya, yang mana saat ini masih sangat lemah.

*

Malam hari, di sebuah tanah lapang. Terlihat Lie dan Mayang kembali berlatih, lokasi tempatnya saat ini tidak terlalu jauh dari penginapan.

Mayang menyalurkan energi pada seluruh tubuhnya. Ia mengontrol aliran Qi dengan baik, seketika seluruh tubuh Mayang di selimuti petir keperakan. Pertahanan, kekuatan serangan dan kecepatan pun meningkat secara signifikan.

Ini adalah teknik tubuh petir yang dia latih beberapa saat yang lalu, dan saat ini dia merasa puas dengan hasil latihannya.

seketika Mayang menghilang dan muncul di belakang Lie, dia lalu mengayunkan pedang pada Lie. "Tebasan Kilat."

Tidak kehilangan reflek, Lie segera merilis sebuah perisai pertahan. Dia mengeluarkan Tombak Kegelapan, dan sebuah perisai energi pun terbentuk di depannya.

Duaaar

Perisai energi Lie bergetar. Lie melihat ke depan dan menemukan jika Mayang sudah menghilang lagi.

Namun sebuah kepalan tinju melesat dari atas kepala Lie, bersamaan dengan munculnya Mayang yang langsung menyerang.

Dengan cepat, Lie pun melepaskan tinjunya, balas menyerang Mayang yang masih melayang di udara.

Duaaar

Ledakan keras bergema mengisi sunyi nya malam. Mayang terlempar cukup jauh ke belakang, kemudian bangkit dan menyeka darah di sudut bibirnya. Tangannya terasa nyeri akibat beradu pukulan dengan Lie.

Sedangkan Lie masih berdiri dengan kedua kakinya yang tertancap di tanah. Terlihat juga beberapa helai pakaian yang robek akibat terkena petir dari serangan Mayang.

Bahkan rambut Lie saat ini berdiri, seperti orang yang baru saja terdengar listrik.

"Hebat Mayang! Kombinasi Tubuh Petir dan Tinju Petir yang legendaris memang luar biasa." puji Lie tersenyum senang.

Lie kemudian melompat dari lubang yang tercipta akibat menahan tinju Mayang, dia pun berjalan menghampiri Mayang.

"Iya, jika aku bertarung dengan Sekar lagi, aku yakin bisa menang." seru Mayang penuh percaya diri.

"Itu sudah pasti," ujar Lie. Lalu melanjutkan perkataan. "ayo kita kembali, pakaianku sudah tidak layak lagi."

Lie menunjukan beberapa robekan pada pakaiannya, dan segera berjalan kearah penginapan tanpa menunggu Mayang menjawab.

Di dalam kamar, Lie yang baru saja mengganti pakaian bergumam, "Artefak penerbangan penting untuk perjalanan jarak jauh dan besok aku harus beli beberapa artefak.

**

Keesokan harinya

Lie dan Mayang berdiri di sebuah bangunan yang sangat besar dengan mengenakan pakaian yang mewah.

Mereka sadar, jika pakaian yang mereka kenakan terlihat biasa, mereka tidak akan di izinkan masuk atau bahkan bisa di usir dari sana.

Bangunan besar di depan mereka adalah pusat penjualan artefak penerbangan di Daratan Elanor.

Setelah menjalani pemeriksaan, Lie dan Mayang memasuki bangunan yang sangat besar itu, di pandu oleh seorang pemandu arah.

Di dalam, terlihat banyak artefak penerbangan dengan berbagai ukuran dan harga. Semuanya tertata dengan sangat rapih, memudahkan bagi para pengunjung untuk memilih mana yang mereka sukai.

"Silahkan di pilih tuan dan nona muda. Di lantai satu ini terdapat artefak penerbangan dengan harga satu hingga sepuluh koin emas.

Di lantai dua, terdapat artefak seharga sebelas sampai tiga puluh koin emas. Dan lantai berikutnya pun seperti itu, sampai pada lantai empat, terdapat artefak dengan harga lima puluh satu sampai tujuh puluh koin emas." jelas sang pemandu sambil tersenyum.

"Kita kelantai empat saja kalau begitu." ucap Lie memilih.

Menurutnya, semakin mahal artefak, semakin bagus kualitasnya, daya serang dan pertahanan pun terjamin.

1
Odette/Odile
Kangennya bukan main, update dong thor. Biar makin jatuh cinta! 😍
Protocetus: jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
total 1 replies
Arisu75
Jangan nggak baca, sayang banget
Uraaaa: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!