Naura Salsabila, Wanita berusia 26 tahun. Menikah karena perjodohan dan akhirnya saling mencintai.
5 tahun menikah, belum di karuniai seorang anak. tiba-tiba di tengah kebahagiaannya, rumah tangga mereka goyah karena orang ke 3.
Bagaimana selanjutnya? Akan kah Naura bertahan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan bella
Tiga hari kemudian
Setelah di teror oleh Niko setiap hari nya dan juga memikirkan hubungan pernikahannya yang sepertinya tidak bisa di selamatkan lagi, akhirnya hari ini Naura memutuskan akan mengurus surat perceraian.
Awalnya Naura berharap ada itikad baik dari Ilham. Mengakui kesalahannya, minimal jujur tentang hubungannya dengan Bella. Tetapi Ilham tak kunjung jujur. Mungkin Naura bisa sabar, tapi dirinya tidak akan pernah ikhlas berbagi suami.
Setelah Dia bersiap-siap, tanpa pamit Naura langsung ke luar kamar. Ilham masih asik tidur. Tidak tau jika jam sudah menunjukkan angka 8, Naura sengaja tidak membangunkannya. setelah memutuskan untuk menggugat cerai, Naura juga mulai melepaskan kewajibannya melayani Ilham. Dia tidak peduli lagi, jika Ilham akan marah.
Selama menjadi istri dari Ilham, Naura selalu manut dengan semua yang Ilham katakan dan dengan semua cacian, hinaan dari mertuanya. Tapi, mulai hari ini, Naura akan menjadi dirinya sendiri.
.
.
Di ruang tamu, ternyata Bu Lidya sedang melayani tamu. Naura sempat terpaku melihat tamu mertuanya ini, tapi sebisa mungkin dirinya terlihat biasa saja.
“Mau kemana kamu?’’ tanya Bu Lidya ketika Naura akan melewati mereka.
“Mau keluar sebentar Bu’’ jawab Naura singkat. sedikitpun dirinya tidak melirik tamu mertuanya yang tak lain adalah bela.
“Bikinin cemilan dulu, setelah itu baru kamu boleh pergi!’’ perintah Ibu Lidya yang di tanggapi dengan senyum miring Naura.
“Maaf Bu, Naura buru-buru. Siapa tahu dia bisa bikin cemilan juga dan lebih enak sesuai selera Ibu_’’ ucap Naura menohok. Terdengar biasa saja ucapan itu, tapi sangat menyindir Bu Lidya.
“Kalau mau bikin kue, tanya saja bahan nya pada Bi Imah. Anggap saja dapur sendiri. Permisi!’’ lanjut nya berbicara ke Bella dan berlalu pergi.
Bella diam saja, dia hanya menatap sinis Naura. Naura ini memang kelihatan dekil, itu karna dia tidak pernah dandan. Aslinya sangat cantik, Bella bisa memilain itu. Tidak seperti dirinya, jika tidak menggunakan makeup, maka akan terlihat buruk.
“Kurang ajar sekali menantu itu. Pantesan saja di selingkuhi. Tidak sadar mandul dan dekil, tapi gaya nya sok-sokan begitu.’’ Bu Lidya kesal dirinya tidak di hormati.
.
*
Singkatnya, Naura telah selesai mengurus surat gugatannya. Kemungkinan besok surat nya akan jadi.
Kenapa cepat siap suratnya? Tentu ada campur tangan Nicolas Erlang Wiguna dan bukti yang akurat.
Naura merasa sedikit lega. Setelah keluar dari pengadilan, Naura memutuskan pergi ke Spa, sudah lama dirinya tidak kesana. Mungkin saja setelah melakukan perawatan diri dan pijatan, dirinya akan merasa lebih rileks.
Selesai spa, Naura menuju boutique nya. Saat akan memasuki area parkiran, Naura di hadang Niko.
“Ada apa lagi sih? Please ya hari ini jangan gangguin aku’’ Naura memang malas berurusan dengan lelaki. Apalagi dirinya masih menyandang status istri. Dia tidak ingin citranya buruk.
“Jangan terlalu PD nyonya Naura Salsabila, aku hanya ingin mengatakan, tolong buatkan baju karyawan hotel dan kantorku.’’ ujar Niko.
Ini hanya alasannya saja, agar bisa selalu menemui Naura.
“Oh begitu, maaf sudah berburuk sangka.’’ ucap Naura tulus.
Setelah mengatakan itu, Naura berlalu masuk boutique nya.
“Apa ini? Seorang Nicolas Erlang Wiguna di cuekin?. Bisa-bisanya dia tidak menawarkan ku untuk masuk boutique nya’’ gumam Vano pelan.
...❤️❤️❤️❤️...
*
Di rumah
Ilham kalang kabut. Ketika dia bangun ternyata sudah pukul 11 siang. Bukan hanya telat, dirinya malah tidak masuk kantor tanpa izin.
Dia agak marah, karena Naura tidak membangunkan nya.
Selesai mandi dan berpakaian santai, Ilham keluar kamar. Di sedikit kaget ketika melihat istri siri nya duduk di ruang tamu.
“Kamu, Kenapa kesini? Bagaimana jika Naura dan ayah ku melihatnya?..’’ tanya Ilham.
“Aku sudah ketemu kok sama Naura. Dia biasa saja. Nggak mungkin juga dia marahin aku.’’ ujar Bella tenang. Pikirnya Naura belum mengetahui hubungan mereka.
“Owh syukurlah. Tapi lain kali kamu nggak perlu main ke rumah. Kan sebentar lagi rumah kita akan selesai. Setelah aku bilang ke Naura, dia mau menerima pernikahan ini. Baru akan mengenalkan mu sebagai istri.’’ ucap Ilham. Dia takut nanti jika sudah mengenalkan duluan, naura tidak terima dan berakhir menggugatnya.
“Lalu kamu akan terus-terusan menyembunyikan ku begini, sampai kapan? Aku ini istri sah kamu loh mas, bukan simpanan om-om!_’’ Sembur bella. Dirinya begitu emosi, tidak terima di sembunyikan seperti ini. Dia ingin berhubungan bebas, tanpa takut di lihat khalayak ramai.
“Pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus secepatnya bilang ke Naura tentang hubungan kita dan kehamilan ku. Dia nggak mungkin akan marah, secara, Dia saja tidak bisa memberikan mu keturunan. Apalagi dengan wajah dekilnya itu, siapa yang mau menerima nya selain kamu!?’’ lanjutnya lagi menghina Naura.
Memang Bella ini jenis wanita yang tidak tahu diri. Sudah menjadi orang ke tiga, malah ingin meminta lebih. Lagaknya sudah seperti istri sah agama maupun negara, ingin di istimewakan.
“Iya, kamu sabar dulu. Aku akan membicarakan soal ini ke Naura secepatnya.’’ balas Ilham.
“Itu mulu yang kamu ucap, sampai eneg Akau dengar nya.’’ ujar Bella memanyunkan bibirnya.
“Iya sayang, kali ini aku serius. Secepat mungkin, tapi kasi Aku waktu dua hari ini ya?’’ Ilham menggenggam jemari sang istri sirinya. Memujuk wanita itu.
“Ok! Ingat ya, hanya dua hari. Kalo gitu aku pulang dulu.’’ Bella mencium bibir Ilham dan berlalu pergi.
Di balik hordeng yang menuju ruang keluarga, Bi Imah mengelus dada nya. Kaget dan marah tentu saja. Kurang ajar sekali majikannya ini, tidak bersyukur mempunyai istri seperti Naura. Belum lagi tadi dirinya melihat nyonya Lidya nya itu, begitu menyanjung sang mantu siri. Yang membuat Bi Imah lebih tercengang, ternyata wanita yang binal menurutnya ini sedang mengandung dan mereka telah menikah siri. Dia jadi merasa iba terhadap Naura. Sudah di hina oleh Bu Lidya selama ini, ternyata suaminya berkhianat pula. Bi Imah tidak menyangka, di balik sikap Ilham yang lembut dan selalu membela Naura jika di hina sang Ibu, ternyata laki-laki ini bejat juga kelakuannya. Kini Dia memikirkan bagaimana akan menceritakan ini pada Naura nanti. Dia takut Naura akan shock.
“Ya Allah, semoga non Naura di beri kesabaran yang luas dan kekuatan dalam menghadapi cobaan dari mu, melalui perantara mertua Mak Lampir, suami biadab dan madu yang binal, Aamiin’’ Do'a Bi Imah dengan logat jawanya.
Dia tidak tahu, jika Naura sudah lama mengetahui kebejatan suami nya. Bisa saja nantinya Bi Imah yang akan terkejut, karena selama ini Naura yang mengetahui, tetapi terlihat biasa saja. sebenarnya bukan biasa saja, hanya tidak mau orang melihatnya sebagai wanita lemah. Sehingga dengan mudah orang tindas.
.
Hallo 🤗
Jangan lupa like subscribe dan vote ❤️
.
Tidak terasa sudah, hari ini Ramadhan akan meninggalkan kita.
Minal Aidzin walfaizin, mohon maaf lahir batin🙏🙏🙏