NovelToon NovelToon
Hamil Anak Pak Dosen

Hamil Anak Pak Dosen

Status: tamat
Genre:Dosen / Tamat
Popularitas:290.9k
Nilai: 5
Nama Author: Al-Humaira

Bangun dari tidur Yola begitu terkejut saat melihat pria yang terlelap di sebelahnya.
Yola tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah pesta kampus yang ia datangi semalam.

Dan kini ia harus berakhir dengan pria yang sangat berpengaruh di kampus.

Yola memilih pergi sebelum pria yang masih terlelap itu bangun, ia tidak ingin menimbulkan masalah apalagi pendidikannya terkendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAPD_BAB 22

Tidak ada jawaban, hening. Hanya suara napas Calvin yang terasa berat. Megi yang masih berdiri disisi majikanya hanya bisa menunduk, ia tidak berani untuk mengangkat kepalanya.

"Tolong ambilkan piring,"

Tiga kata yang keluar dari mulut Calvin membuat Megi yang menunduk mengangkat wajahnya, wanita itu langsung mengambilkan piring, bukan hanya piring tapi juga alat makan dan pisau, sepetinya Megi tahu apa yang akan di lakukan Calvin.

"Kalian boleh istirahat, hari ini jangan ada yang masuk ke mansion tanpa perintahku,"

Deg

Perasaan takut malai menyergap dada Megi, apakah ini yang di maksud ketenangan sebelum badai.

"Tuan saya tidak perlu-"

"Pergilah Megi, hari ini kau bisa libur. Jika tidak ingin kau angkat kaki dari tempat ini." Suara Celvin terdengar santai namun tegas dan penuh ancaman.

Megi yang tadi tak setuju kini hanya bisa menggeleng, "Tidak, baik saya akan ambil libur." Tidak ada pilihan lain, Megi memilih untuk mengikuti perintah mengambil libur, sepetinya itu lebih baik.

Calvin meninggalkannya meja makan dengan membawa kue dan alat makannya, tanpa bicara pria itu naik ke atas tangga menuju kamar.

Sedangkan Megi menatap punggung Calvin dengan tangan yang saling meremas gelisah, tentu saja wanita itu mengkhawatirkan keadaan majikanya.

"Perintahkan semua pelayan untuk libur dan meninggalkan mansion," Ucap Megi pada akhirnya.

Brak

Pintu tertutup rapat, Calvin berjalan menuju sofa dan menaruh kue di atas meja. Setelah menaruh semua Calvin meraih tasnya yang tergeletak di sofa, ia mengambil sesuatu dari tas itu.

Tanganya meremas dengan kedua mata yang begitu tajam, sebuah kotak berwarna hitam di genggamnya dengan erat.

Calvin membuang napas kasar yang tiba-tiba menyesakkan dada, pria itu menatap perih kue yang dia bawa.

"Malam itu nona membuatnya, dan saya baru tahu kalau nona berulang tahun." 

Shh

Calvin memejamkan matanya dengan desisan dalam yang mencekam, rahangnya tiba-tiba mengeras menahan sesuatu yang bergejolak didadanya.

Ponsel, Calvin meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Cari dan temukan di manapun dia berada!"

Tut

Tanpa menunggu jawaban, Calvin memutus sambungan telponnya.

Bruk

Dijatuhkannya berat tubuhnya di sofa, Calvin megambil pisau dan memotong kue pertama buatan Fayola.

Ada rasa sesak yang menyusup, begitu sesak hingga membuat dadanya terasa sakit seperti dihimpit sebuah batu yang begitu besar.

Selama pergi Calvin tak hanya bekerja, namun pria itu juga merenungkan sesuatu yang selama ini mengganggu pikirannya. Fayola, gadis itu. Fayola yang selalu memenuhi pikiran Calvin, Fayola yang selalu membuatnya tak bisa mengendalikan diri, Fayola yang membuatnya menjadi pria yang bisa tersenyum dan Fayola yang berani padanya. Semua berhubungan dengan Fayola, dan kini-

Calvin tersenyum getir, kedua matanya terasa perih, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan, bahkan lebih sakit dari yang dia rasakan sebelumnya.

"Bukankah kau membuatnya untuk merayakan, lalu kenapa hanya meninggalkan kue nya saja," Calvin menekan pisau yang dia pegang ke permukaan kue yang dibuat Fayola.

Padahal ini hanya sebuah kue yang ringan jika di potong dengan pisau, tapi kenapa begitu berat sekali tangannya menekan pisau itu, seperti ada sebuah beban yang menahan tangannya untuk memotong.

Calvin hanya bisa beberapa kali membuang napas, rasanya seperti tak nyaman di ulu hatinya, seperti ada yang mengikat didalam sana dan membuatnya seperti kesulitan bernapas.

Tatapan nanar dengan kedua mata memerah terasa perih, perasaan macam apa ini yang justru menyiksanya saat menatap potongan kue didepan mulutnya.

"Selamat ulang tahun,"

Nyess

1
Ta..h
ku kira udah end mknya ku baca ahir nya kadang ku potong dari tengah maap 🙏🙏.
ternyata masih lom tamat y.😁.
Elly's Hashim
Knp tergantung cerita nye
Murni Asih
ending nya begini aja ka? pdhl bagus lho
Nenti alika
semoga aja ketemu sama Yola kasian Yola nya mna lgi hamil
Lilis Setiani
kapan nikah nya, jadi aneh tau engga....
D_wiwied
jangan2 ini Megi
D_wiwied
yg bener Luna apa Flo
Nur Laila
ceritanya bagus
lanjut thor
Rustan Sinaga
alur ceritanya bagus thor
Rustan Sinaga
duh, degdegan thor
Rustan Sinaga
wah, selama ini Carmel ada bersama putranya dgn status lain
Rustan Sinaga
wong tuo kok ra ngerti bahagianya anak
Rustan Sinaga
kasih lapis legitnya si Megi lagi itu pak tua Hansel, biar merem melek
Rustan Sinaga
waduhhhh, si Veloz cari mati
Rustan Sinaga
masa si Wesley gak pernah liat photonya Fayola...?
aneh asisten si Calvin
Rustan Sinaga
pasti Megi yg sdh memperdaya si Hansel ya thor...
Rustan Sinaga
pertemukan Yola dan Calvin ya thor...
Rustan Sinaga
buat si Calvin yang ngidam thor, biar tau rasa
Rustan Sinaga
sengklek x otaknya babeh Hansel yah
Rohmi Yatun
kok di gantung sih Thor cerita nya.. pdhl bagus lo.. tp kalo gini bikin kecewa banget🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!