Nazeera, seorang wanita cantik dan pintar, hidup dalam kesendirian setelah di khianati dan tinggalkan oleh suaminya. Namun, kehidupannya berubah drastis setelah di pertemukan dengan pria tampan yang merupakan seorang Presdir sebuah perusahaan besar.
Devan, yang selalu memprioritaskan perusahaan nya di desak untuk segera menikah oleh ibu nya mengingat dengan usianya yang sudah hampir menginjak kepala tiga. Akhirnya ia memutuskan untuk menikahi Nazeera dan menjadikannya sebagai istri rahasia yang di sembunyikan dari publik.
Namun walau begitu, tetap saja Intan menjodohkan Devan dengan banyak wanita lain karena tidak pernah setuju dengan pernikahannya bersama Zeera.
Lalu bagaimana dengan Zeera? akankan ia bertahan pada pernikahan ke-dua nya? atau justru memilih untuk meninggalkan Devan karena selalu di benci oleh ibu mertuanya?
Yuk simak ceritanya . . .
jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak berupa like, komen dan gift ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiechi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Tok tok tok ...
Seorang pria masuk kedalam ruangan Broto yang merupakan asisten pribadinya. Ia berdiri tepat di depan pria tua itu menunggu perintah nya.
"Kau pergi ke desa Lestari dan cari petunjuk disana mengenai keberadaan Lena dan anaknya."
"Tapi pak, bukannya kita sudah mencari kesana berulangkali namun gak ada hasil?"
"Pokoknya cari lagi sampai ketemu! sudah puluhan tahun saya mencarinya, kenapa masih tidak menemukan keberadaan nya." Ucap Broto frustasi sendiri.
"Baik pak, saya permisi." Pamit pria itu bergegas keluar.
Disisi lain, Zeera keluar dari mobil Devan yang di temani oleh suaminya langsung. Keduanya bergegas menghampiri pintu sea world tempat dimana Kanya sudah menunggunya disana. Devan yang memakai pakaian biasa menjadikan nilai tambah baginya.
Kanya yang melihat itu pun melongo di buatnya, walau rasanya wajah Devan tidak asing baginya, namun tetap saja Kanya sangat terpesona oleh ketampanan pria satu itu.
"Hello.. Kanya!" Zeera melambaikan tangannya di depan gadis itu.
"Ehh sorry .. Hehe..." Sahut Kanya tersadar sambil cengengesan, "dia..."
"Suami." Ucap Zeera.
"What? suami baru kamu maksud nya?" Zeera mengangguk.
"Gila! spek kayak dia dapetin darimana? Jauh banget sama Ragil." Celetuk Kanya yang masih saja heboh.
"Kenalin, aku Devan. Suami sekaligus teman masa kecilnya Zeera." Ucap pemuda itu mengulurkan tangannya.
Dengan segera Kanya meraih tangan Devan dan bergantian memperkenalkan dirinya.
"Gak keberatan kan kalau aku ikut kalian? sepertinya main disini cukup menyenangkan." Ucap Devan melihat sekitar.
"Enggak kok, gak keberatan sama sekali. Tapi aku baru beli dua tiket, biar ku belikan satu lagi." Sahut Kanya.
"Gak perlu, biar aku aja yang pergi membelinya." Ucap Devan bergegas pergi ke tempat tiket.
Selama Devan pergi, tidak hentinya Kanya terus-menerus bertanya pada Zeera mengenai suaminya itu. Sampai akhirnya, Kanya teringat dengan seorang Presdir muda yang bernama Devanka Putra Erlangga. Ia segera membuka ponselnya untuk mencocokan kedua pria itu.
Dan... Ternyata hasilnya sama, pria yang bersama Zeera saat ini adalah Devanka yang terkenal itu. Kanya benar-benar syok bukan main, tidak menyangka jika temannya itu akan berjodoh dengan pengusaha terkenal dengan kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan.
Tidak lama, Devan kembali dengan membawa sebuah tiket di tangannya. Ia menggenggam tangan Zeera dan segera mengajaknya untuk masuk kedalam sana. Sementara dengan Kanya, masih terdiam melongo disana menatap pasangan yang terlihat romantis itu.
"Kanya! Nungguin apa lagi?" Panggil Zeera yang sudah berada di pintu masuk.
"Ehh iya-iya!" Sahut Kanya berlari ke arah nya.
Di dalam sana, Zeera hanya sibuk bersama dengan Devan yang selalu menempel pada istrinya itu. Sementara dengan Kanya, hanya mengikuti keduanya dari belakang sambil mengambil beberapa potret.
"Kalian mau foto gak? biar aku fotoin." Ucap Kanya.
Zeera mengangguk, "boleh, tolong foto yang bagus ya wahai fotografer dadakan." Sahut Zeera cengengesan.
Kanya mengacungkan jempol nya sambil memegang ponsel yang sudah siap dengan kamera nya. Beberapa potret berhasil di ambilnya dengan berbagai macam pose.
"Kok kamu tinggi banget sih di fotonya." Protes Zeera.
"Ya emang kenyataan nya aku tinggi."
"Tapi di fotonya aku terlihat pendek banget tau." Ucap Zeera.
Devan terkekeh melihat ekspresi manja Zeera hanya perkara masalah tinggi badan di dalam foto. Ia membungkuk menatap gadis itu dengan memegang kedua bahu nya.
"Cewek pendek itu lucu tau, jangan ngambek, jelek!" Ucap Devan mencubit hidung Zeera.
"Ahh gila, manis banget sih kalian berdua!" Ucap Kanya yang sedari tadi memperhatikan keduanya.
"Ehh sorry-sorry.. lupa kan kalau ada Kanya."
"Gak papa Ra, santai aja." Sahut Kanya mendukung keduanya, "oh iya, sorry ya Ra, kayak nya aku harus pergi duluan. Barusan pak Martin chat aku nyuruh ke hotel, katanya ada urusan pekerjaan." Sambung Kanya yang langsung pamit dan pergi dari sana.
"Ehh ... Kanya..." Panggil Zeera namun di abaikan oleh gadis itu.
"Gimana sih, dia yang ngajak jalan tapi dia yang pergi duluan." Gumam Zeera.
"Gara-gara aku kah?" Tanya Devan.
Zeera menatap sinis ke arah suaminya itu, "itu nyadar, kenapa masih mengikuti ku?"
"Jadi gak mau aku ikutin? Oke, kita jalan masing-masing!" Sahut Devan melangkah ke sisi lain.
"Dih apaan sih ngambekan banget." Ucap Zeera terkekeh kecil seraya mengejar Devan.
Tiba-tiba saja Zeera mendapatkan sebuah ide untuk mengerjai suaminya itu, ia berteriak meminta tolong dan menghilang dari belakang suaminya. Devan yang mendengar itu segera menoleh, namun tidak menemukan Zeera disana.
"Ra, gak usah bercanda deh. Zeera!" Panggil Devan melihat ke sekeliling sana.
"Zeera, kamu dimana sih, Ra." Panggil Devan kembali mencari kesana-kemari.
Devan mulai panik disaat ia tidak menemukan Zeera di sekitaran sana, bahkan ia sampai berlari ke sisi lain untuk mencari keberadaan istrinya. Saat ini, Devan hanya takut terjadi sesuatu pada istrinya itu. Mengingat dengan kejadian kemarin mengenai dirinya bersama dengan Celine yang batal bertunangan.
Devan mengambil ponselnya dan hendak mengubungi Aldi juga Dito. Namun dengan tiba-tiba, kedua tangan menutup matanya dari belakang membuatnya bernafas dengan lega. Walau belum melihat siapa yang berada di belakangnya, tapi Devan yakin jika itu adalah Zeera, bisa di rasakan dari aroma tubuh dan bau parfum nya yang sangat Devan kenal.
"Cieeee panik." Ucap Zeera cengengsan.
"Siapa yang panik? Biasa aja!" Sahut Devan sok ketus.
"Oh jadi biasa aja? terus yang manggil-manggil aku dari tadi sampai berlari kesana-kemari siapa ya? Hantu?"
Devan menarik Zeera kedalam pelukannya, "jangan lakukan hal itu lagi." Ucap Devan memeluk istrinya.
"Siapa suruh ngambek?"
"Gak ada yang ngambek." Ucap Devan.
"Terus tadi itu apa? Kalau gak ngambek kenapa kamu jalan lebih dulu?"
"Iya-iya maaf, aku cuma bercanda." Sahut Devan memberikan kecupan di kening Zeera.
Tidak mengenal tempat buat orang yang sedang jatuh cinta. Mereka akan menebar kemesraan dimanapun keduanya berada.
"Ayo kesana!" Ajak Zeera menujuk sebuah tempat dimana seorang wanita yang cosplay menjadi mermaid.
"Waw ... Keren." Ucap Zeera menatap takjub.
Setelah puas mengelilingi semua area yang berada di sea world, keduanya kembali keluar dan beristirahat sejenak di sebuah kursi taman sekitaran sana.
"Tunggu sebentar, aku belikan minum." Ucap Devan bergegas pergi.
Zeera hanya mengangguk, ia duduk dengan santai sambil menatap beberapa foto yang di ambilnya tadi. Senyumnya mengembang ketika melihat potret dirinya bersama Devan yang terlihat menggemaskan.
"Lucu banget sih dengan pakaian santai seperti ini, berbeda ketika mengenakan pakaian resmi, kelihatan banget dewasanya."
"Zeera!" Panggil seorang pria yang sudah berdiri di depannya.
Dilihat dari sepatunya jelas itu bukan Devan, perlahan Zeera mengangkat kepalanya dan melihat pria yang berdiri di depannya itu dengan tatapan yang cukup kaget.
***
TBC. . .