Revan Alfredo harus menikah dengan Bella Amanda, gadis yang di pilihkan oleh keluarganya agar mendapatkan warisan.
Demi menutupi hubungan Revan dengan kekasihnya di depan semua orang, Revan terpaksa menyetujui perjodohan itu dan menjadikannya Bella sebagai tamengnya.
Sehari setelah pernikahan, Revan melemparkan kontrak pada Bella.
"Oke, aku setuju dengan persyaratan itu, tapi aku juga memiliki persyaratan!" ucap Bella
"Apa?" tanya Revan.
"Aku minta kamu tf ke rekeningku 1 triliun diluar dari nafkah yang seharusnya kamu berikan, deal, aku akan tanda tangan!" tantang Bella, tentu dia tidak akan membuat kekasih gelap Revan bersenang-senang dengan uang suaminya.
Apakah Revan akan memberikan apa yang di minta Bella?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keinginan Mama Mira
Happy Reading.
Bella kembali diam tidak menjawab, membuat Revan bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan istrinya?
Apakah dia masih marah gara-gara masalah kejadian kemarin lusa, bukankah dia sudah minta maaf dengan tulus?
Ah, hati Bella memang sangat keras, dia berbeda dengan wanita lain karena tidak gampang luluh.
Revan benar-benar merasa semakin gemas kala melihat istrinya yang sedang dalam mode marah seperti ini.
Tidak terasa perjalanan yang menempuh waktu hampir satu jam itu terlihat sangat cepat bagi Revan. Padahal sebenarnya dia masih ingin berlama-lama di mobil berduaan dengan Bella.
Meskipun sejak tadi istrinya itu sangat cuek kepadanya tapi Revan bersyukur bisa bersama Bella sedikit lama.
Akhirnya mereka sampai di rumah Papa Kenzi dan juga Mama Mira. Sudah lama sekali mereka tidak mengunjungi kedua paruh baya itu.
Revan dan Bella di sambut oleh kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang.
Bella begitu di sayang oleh Kenzo dan Mira, bahkan rasa sayangnya melebihi kepada putranya sendiri.
"Akhirnya kalian datang, ayo masuk sayang," ucap Mira memeluk Bella setelah melakukan cipika cipiki.
"Mama, kenapa aku tidak di peluk? sebenarnya putra Mama itu aku apa bukan, sih?" tanya Revan cemberut.
"Hei putraku yang tampan, Bella ini menantu di rumah ini, dan kamu juga mendapatkan kasih sayang yang besar dari Papa Reno dan Mama Rosa kan, jadi sudah adil!" ucap Mira.
Reno dan Rosa adalah orang tua Bella. Mereka juga sangat menyayangi Revan, keduanya saat ini ada di luar negeri bekerja di perusahaan milik saudaranya.
"Iya betul, Van, masa sama istri sendiri merasa iri?" sang Ayah menggoda putranya.
Revan memeluk pinggang Bella dari samping dan mendekatkan ke tubuhnya. Dia tahu kalau Bella tidak mungkin menolak di hadapan Papa Kenzo dan Mama Mira.
Tentu saja Bella merasa risih dengan tindakan suaminya itu, tapi dia tidak bisa mendorong Revan begitu saja.
"Iya-iya aku juga bercanda kok, Bella memang sangat pantas mendapatkan kasih sayang yang besar dari kalian, karena istri ku ini selain cantik juga sangat baik, dia adalah sosok istri dan mantu idaman," ucap Revan menatap sang istri. Dia pun tersenyum lebar sambil mengeratkan pelukannya.
"Revan, lepaskan! jangan seperti ini," bisik Bella.
Tapi Revan tidak mendengarkan istrinya, pria itu semakin merapatkan tubuhnya pada Bella.
"Kalian ini mesra sekali sih, Mama sangat senang melihatnya, malam ini kalian harus menginap di sini ya, tidak ada penolakan," ucap Mama Mira tanpa bisa di tolak.
"Iya, Van, kalian selalu menolak kalau di suruh menginap, jadi malam ini kalian tidur di sini," Papa Kenzo menimpali.
"Tentu saja Pak mah kali ini kita akan menginap di sini," jawab Revan cepat.
Revan tentu begitu senang, yang pasti dia akan bisa tidur sekamar dengan Bella, biasanya setiap menginap di rumah orangtuanya mereka akan tidur di kamar yang sama, tentu saja dulu Revan akan tidur di sofa karena Bella tidak mau seranjang dengan nya.
Dan seingat Revan itu pun hanya satu kali karena mereka selalu menolak jika disuruh menginap.
"Mama senang jika kalian bisa menginap, nanti sebentar lagi kita akan makan malam bersama, Mama sudah mempersiapkan makanan kesukaan Bella," ucap Mama Mira antusias.
Ingin sekali Bella mengatakan pada Revan jika mereka tidak usah menginap saja, tapi sepertinya Bella sudah tidak bisa menolak keinginan kedua mertuanya itu.
"Kamar kalian akan di siapkan oleh Nana," ucap Mira.
"Iya Ma, terima kasih," jawab Revan tersenyum senang.
"Mama ingin segera punya cucu, sayang, Mama harap Bella bisa segera hamil ya? memang semua itu butuh usaha keras," Bella menghindari tatapan Revan yang mengerling padanya.
"Dulu Mama juga lama bisa hamil kamu, Van! setelah Mama dan Papa usaha, akhirnya ada kamu di rahim Mama, kita semua yakin kalau Bella pasti sebentar lagi juga akan hamil, yang penting usahanya, kamu juga Van, jangan terlalu sibuk bekerja, perhatikan istri kamu," ucap Mira mengelus lengan menantu kesayangan itu.
Bella menelan salivanya, bagaimana dia bisa hamil kalau pernikahan mereka hanya sebuah pernikahan kontrak dan tidak akan pernah sama seperti pernikahan lainnya.
Bahkan selama ini mereka tidur di kamar yang berbeda.
"Tentu saja Ma, Pa, sebentar lagi Bella pasti akan hamil, kita juga sedang berusaha, iya kan sayang?" ucap Revan menatap wajah Bella.
Glek!!
Ya Tuhan, kenapa Revan bicara seperti itu. Batin Bella.
Bersambung.
*
*
*
Hai semuanya, aku ada rekomendasi karya bagus nih
aku mau baca thour