Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mansion Milik Daddy Paulinus
Daddy Paulinus menggendong Patrick sedangkan mommy Paulina menggandeng tangan Paskalis menuju ke parkiran mobil. Sampai di parkiran mobil asisten setianya membuka pintu mobil belakang pengemudi dan mempersilahkan mommy Paulina untuk masuk ke dalam mobil dengan diikuti Patrick dan di lanjutkan dengan daddy Paulinus sedangkan Paskalis duduk di samping kursi pengemudi.
Asisten setianya yang bernama Hendrik mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke mansion milik orang tua Maria. Singkat cerita kini mereka sudah sampai di mansion milik orang tua Maria.
" Ayo daddy kita ke kamar kami." ajak Paskalis sambil memegang tangan kanan daddynya.
" Kami akan tunjukkan piala kami hanya saja tidak membawa semuanya." ucap Patrick sambil memegang tangan kiri daddynya.
" Sayang jangan tarik - tarik tangan daddy nanti kalian bertiga akan jatuh." ucap mommy Paulina
" Baik mommy." Jawab Paskalis dan Patrick serempak
Kini mereka bertiga sudah sampai di kamar si kembar.
" Daddy lihatlah piala 🏆 ku." ucap Paskalis sambil membawa dua piala dan diberikan ke daddy Paulinus
" Daddy lihatlah piala 🏆 ku juga." ucap Patrick sambil membawa dua piala dan diberikan ke daddy Paulinus.
Daddy Paulinus memegang ke empat pialanya dan melihat ada lagi dua piala yang berada di meja.
" Itu piala milik siapa?" tanya daddy Paulinus
" Itu piala milik kak Paulus, sebenarnya piala milik kami sangat banyak tapi mommy meminta kami hanya membawa masing-masing hanya dua." ucap Paskalis dengan nada lesu.
" Tenang saja nanti daddy akan membawa semua piala kalian dan membuat ruangan khusus untuk piala kalian." ucap daddy Paulinus sambil tersenyum bahagia.
" Benarkah daddy?" tanya Paskalis
" Benar sayang, mansion milik Daddy delapan kali lipat dari mansion ini jadi nanti Daddy buat ruangan yang sangat besar khusus menyimpan piala - piala kalian." ucap daddy Paulinus.
" Terima kasih Daddy." Jawab Paskalis dan Patrick serempak sambil memeluk daddy Paulinus.
" Sama - sama sayang." Jawab daddy Paulinus sambil berlutut dan memeluk ke dua anak kembar genius.
" Sekarang rapikan pakaian kalian, Daddy akan membantu merapikan." ucap daddy Paulinus.
" Baik daddy." Jawab mereka serempak.
Mereka bertiga memasukkan pakaian kembar ke dalam koper setelah setengah jam lebih akhirnya sudah selesai. Mereka bertiga menuruni anak tangga dan melihat mommy Paulina sedang menunggu mereka.
" Mansion ini jadi sepi tidak ada kalian." Ucap Maria sedih.
" Tante nanti bisa main di mansion milik daddy, daddy bolehkan kalau Tante Maria main di mansion?" tanya Patrick
" Boleh sayang, terima kasih atas semua yang kamu lakukan pada keluargaku." ucap daddy Paulinus dengan nada tulus.
" Sama - sama tuan." Jawab Maria
Mereka pun pergi ke mansion milik Daddy Paulinus hanya membutuhkan waktu satu setengah jam akhirnya mereka sudah sampai di kediaman mansion milik daddy Paulinus.
" Mansion daddy besar sekali." ucap Paskalis sambil menatap mansion yang sangat megah dan turun dari mobil sambil masuk ke dalam mansion.
" Wah Patrick bisa berenang." Jawab Patrick
Daddy Paulinus hanya tersenyum melihat ke dua anak kembarnya.
" Kalian tinggal memilih kamar kalian masing - masing." ucap daddy Paulinus
" Tidak daddy, kami bertiga ingin tidur satu kamar." tolak mereka serempak
" Lho memangnya kenapa? Apa kalian takut tidur sendiri?" goda daddy Paulinus
" Aish... daddy. . kami bukan anak penakut kecuali mommy. Mommy sangat takut hantu 👻 dan takut kecoa." ucap Patrick
" Benarkah?" tanya daddy Paulinus sambil tersenyum menyeringai.
" Benar daddy." Jawab Paskalis
" Paskalis, Patrick." panggil mommy Paulina sambil menatap tajam ke arah dua anak kembarnya.
" Maaf mommy." Jawab ke dua anak kembarnya sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah.
" Pffftttt hahahaha." tawa daddy Paulinus lepas memenuhi ruangan lantai satu.
Semua pelayan dan bodyguard saling memandang karena pasalnya baru kali ini Daddy Paulinus bisa tertawa lepas. Mereka semua membulatkan matanya dengan sempurna karena melihat ada anak kecil mirip tuan mereka.
ceklek
" Ini kamar kalian." ucap daddy Paulinus sambil membuka pintu kamar kemudian menyalakan saklar lampu hingga ruangannya terang.
" Untuk sementara ke enam piala 🏆 di letakkan di lemari kaca ini dulu nanti kalau ruangan khusus piala sudah jadi kalian bisa menyimpan semua piala kalian." ucap daddy Paulinus
" Baik daddy." Jawab Paskalis dan Patrick serempak
" Kalian istirahat nanti kalau lapar kalian bisa turun dari lantai satu terus belok kanan dan di sana sudah ada meja makan. Kalian bisa minta bantuan pelayan untuk menyiapkan makanan yang kalian suka." ucap daddy Paulinus.
" Baik daddy." Jawab Patrick
" Hmmm... daddy kami belum lapar tapi kami ingin istirahat dulu." ucap Paskalis.
" Baiklah kalian istirahat dulu, kamar daddy dan mommy berada di kamar paling ujung." ucap daddy Paulinus
" Baik daddy." Jawab Paskalis dan Patrick serempak
" Oh iya nanti ada pelayan yang akan membantu menyusun pakaian kalian." ucap daddy Paulinus.
" Baik daddy." jawab mereka serempak lagi.
" Ayo mommy, aku tunjukkan kamarmu." ucap daddy Paulinus sambil tersenyum menyeringai.
Mommy Paulina hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan di samping suaminya hingga mereka sampai di kamar paling ujung.
ceklek
" Ini kamar kita sayang." bisik daddy Paulinus sambil menarik perlahan tangan mommy Paulina.
Mommy Paulina hanya tersenyum canggung dirinya merasa risih karena baru pertama kali bersama seorang pria di kamar sedangkan dulu bersama daddy Paulinus dalam kondisi tidur sehingga mommy Paulina tidak merasakan apa-apa.
" Lemari yang paling besar itu sebelah kanan adalah pakaianku dan sebelah kirinya adalah pakaianmu, kamu masukkan semua pakaian milikmu ke dalam lemari." ucap daddy Paulinus sambil melepaskan tangannya.
" Apa sekamar?" tanya mommy Paulina dengan nada terkejut.
" Bukankah sebentar lagi kita akan menikah jadi sudah sepantasnya suami istri tidur satu kamar." ucap daddy Paulinus.
" Iya benar, tapi kan menikahnya masih seminggu lagi." ucap mommy Paulina
" Aku akan tidur di sofa kalau kamu merasa keberatan." ucap daddy Paulinus.
" Tidak aku saja yang tidur di sofa." ucap mommy Paulina.
" Tidak aku tidak ingin wanita yang kucintai badannya pegal-pegal kalau tidur di sofa. Begini saja aku tidur di ruang kerjaku saja di sana juga ada kamar tidur dan juga beberapa pakaianku." ucap daddy Paulinus.
" Baiklah." Jawab mommy Paulina.
" Aku ingin melihat sekeliling kamar ini." sambung mommy Paulina
" Silahkan " Jawab daddy Paulinus.
Mommy Paulina melihat ruangan kamar yang sangat besar hingga sampai di balkon dan melihat taman bunga yang sudah layu mungkin jarang di rawat pikirnya. Tanpa sepengetahuan mommy Paulina kalau daddy Paulinus mengunci kamarnya kemudian membuka pakaian tanpa sehelai benangpun kemudian berjalan ke arah kamar mandi.
" Sayang sekali taman bunga itu gersang, jika aku memang tinggal di sini aku akan merawat taman bunga itu." Ucap mommy Paulina