NovelToon NovelToon
Bodyguardku Kekasihku

Bodyguardku Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengawal / Keluarga / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:556
Nilai: 5
Nama Author: kujo monku

Demi keselamatan jiwanya dari ancaman, Kirana sang balerina terpaksa dijaga oleh bodyguard. Awal-awal merasa risih, tetapi lama-lama ada yang membuatnya berseri.
Bagaimana kalau dia jatuh cinta pada bodyguardnya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kujo monku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29 : Totalitas

POV Kirana,

"Apakah aku sedang ada di surga?"

Mataku tidak bisa terbuka lebar karena kilauan sinar dari wajah tampan yang ada di hadapanku. Pria ini seperti malaikat dan aku pun mengira aku sedang berada di surga. Lucu sekali diriku ini.

Setelah aku mengatakan itu, malaikat yang ada dihadapanku malah tertawa. Hal yang jarang diperlihatkan oleh pria itu. Bisa aku hitung menggunakan jari berapa kali dia tertawa seperti ini selama kami dekat. Benar-benar jarang sekali.

Ah, tidak apa. Tawanya hanya dia perlihatkan padaku saja, karena dia sangat mencintaiku.

"Kita tidak sedang di surga, Sayang. Tapi kita baru saja kembali dari surga," ucapnya penuh makna. Ku lihat, salah satu matanya berkedip kepadaku. Aku pun salah tingkah sendiri. Ih, gemes deh ah. Jadi pengen cipok #eh.

Tanganku mulai bergerak. Kuusap kulit wajahnya yang halus karena suamiku ini rajin mencukur kumis dan jambang. Kulihat dia menutup matanya untuk merasakan sentuhanku yang sengaja aku perlambat.

Aku arahkan tanganku semakin turun ke leher, hingga dadanya yang tidak tertutup selimut. Rasanya keras dan detak jantungnya bisa aku rasakan.

Kedua mataku masih menatap wajah suamiku, meski tanganku sudah menjelajah tubuhnya jauh. Bahkan kini telapak tanganku sudah berada di perutnya. Uh, membuatnya bergetar sungguh menyenangkan.

Matanya terbuka. Tatapannya yang tajam menusuk relung hatiku dan senyumannya terlihat miring, tetapi aku tidak takut dengan seringainya.

"Sepertinya kita memang masih berada di surga,"

"ARRRGHHH–"

Tanpa aku duga, suamiku yang tampan dan gagah ini membalik tubuhku dengan mudahnya. Kini aku berada di bawah kuasanya. Aku sempat melirik ke bawah dan –

Bingo!

Aku pun siap bersenang-senang lagi. Meski aku masih merasakan sakit, karena memang tadi adalah pertama kalinya aku lepas perawan, aku tetap saja mau-mau saja saat suamiku mulai menyentuhku kembali.

Setelah, kejar setoran hasrat kami berdua, aku pun merasakan lapar bukan main. Perutku terus berbunyi setelah kami mandi bersama tadi.

Akhirnya, kami memutuskan makan dengan room service saja. Kita berdua memang sangat lelah untuk sekedar turun ke lantai bawah dimana restauran hotel ini berada. Masih menggunakan bathrobe, kami berdua makan malam.

"Buka mulutnya, aaa–" Davis memintaku membuka mulut karena dia ingin menyuapiku dengan seiris daging steak.

Aku yang duduk di atas pangkuan Davis, tentu saja dengan senang hati membuka mulutku dengan lebar. senang rasanya dimanja seperti ini. Memang dasarnya aku terbiasa dimanja dan suamiku sendiri yang memanjakanku sekarang.

"Hmmm– enak,"

Lidahku begitu menyukainya. Daging dengan kematangan medium itu memang menjadi menu favoritku ketika aku sedang manggung di Paris. Hotel ini pun juga hotel langgananku ketika aku ke Paris.

"Lagi, kamu harus makan yang banyak. Kita akan bekerja keras mulai sekarang," kata suamiku yang kembali menyuapiku dengan salad zaitun yang juga favoritku.

"Bekerja keras? Kita kan sedang bulan madu, Mas. Kamu mau nyuekin aku dengan pekerjaan kamu?" protesku pada Davis.

Yang benar saja! Kami kan sedang berbulan madu. Kenapa harus bekerja keras? Okelah, sesekali untuk mengecek pekerjaan, tetapi kan bukan prioritas.

Moodku jadi menurun.

"Tidak mungkin aku nyuekin kamu, Sayang. Masalah pekerjaanku sudah ada Jojo dan Debby. Mereka sangat bisa aku andalkan,"

Aku bisa merasakan Davis mengusap lenganku. Dia juga mengecup bahuku yang masih tertutup bathrobe.

"Lalu apa?" tanyaku yang belum paham.

Bukannya menjawab, Davis malah meletakkan telapak tangannya di atas pahaku yang sedikit terbuka. Aku merasa geli saat dia mengusap pahaku dan terasa basah lagi di bawah sana.

"Paham?"

Pertanyaan itu membuatku akhirnya tahu apa yang dimaksud bekerja keras yang dikatakan oleh suamiku yang mesum ini. Aku pun mengangguk dan Davis langsung mencium pipiku.

"Kita harus segera setor cucu buat Papi Al. Kasian pasti Papi kesepian karena anak-anak Papi Al jauh semua,"

Yang dikatakan suamiku memang benar. Ketiga anaknya, sekarang jauh. Aku akan ikut Davis untuk tinggal di Jakarta. Ganta juga masih kuliah di Jakarta dan Arjuna juga masih menempuh pendidikan di New York sana. Papi akan kesepian dan hanya ditemani mami saja.

"Ih, tapi kan aku masih ada kontrak sama agensi. Yang buat fashion week dua bulan lagi," gerutuku.

Aku pun juga ingin segera memiliki anak karena usiaku sendiri sudah pas untuk itu. Sayangnya, aku sudah terlanjur menanda tangani kerjasama itu.

"Tidak masalah, Sayang. Kan kita buat aja dulu. Mau hamil nanti atau sekarang, tetap kamu sendiri yang tahu kondisinya. Cuma buatnya tetap harus totalitas dari sekarang," kata-kata yang cukup bijak dari suamiku.

Aku pun tertawa. Bisa-bisanya pria yang terkenal dingin itu ternyata tengil dan mesum juga.

"Baiklah, aku akan makan banyak. Demi totalitas,"

"Benar, demi totalitas,"

Kami berdua kembali tertawa bersama.

...****************...

Beda dengan pengantin baru yang sedang panas-panasnya, keadaan Jojo dan Glen sedang dingin-dinginnya. Keduanya sedang bersaing untuk mendapatkan hati Saki.

Para bodyguard Kirana sudah dibubarkan. Kecuali, Saki yang sudah diminta Kirana nantinya akan menjadi asisten pribadi. Jadi, selama Kirana berbulan madu dengan bos utamanya, Saki diliburkan dan dia berencana akan kembali ke kampung halamannya yang ada di Cianjur. Di sana, keluarganya hanya tinggal nenek dan ibunya saja yang merawat sang nenek.

Ayah Saki sudah meninggal belum lama sebelum dia gabung menjadi bodyguard di Jean's Eagle. Dia pun tidak tega ibunya bekerja keras dan juga merawat neneknya yang sudah mengalami kepikunan. Saki memang hanya bisa mengandalkan bakatnya dalam bela diri, dia pun memilih bergabung menjadi bodyguard.

Kepulangan Saki ke kampung halamannya, sedang diributkan oleh Glen dan Jojo. Keduanya sedang nongkrong bareng di salah satu kedai kopi langganan Jojo. Keduanya sedang membicarakan satu wanita, yaitu Saki.

"Bang, udahlah, elo tuh levelnya terlalu tinggi. Kasian Saki kalau masuk ke kelangan lo. Ntar dia tertekan," nego Jojo agar Glen menyerah.

Glen meletakkan gelas kopi yang baru diminumnya dengan keras di atas meja. Dia tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Jojo.

"Makanya, Saki sama gue aja. Gue bakal angkat derajatnya tinggi dan pasti dia akan diratukan kalau sama gue,"

Jojo berdecak. Dia agak kesal sih.

"Gue yakin, musuh Saki semakin banyak kalau sama elo,"

Glen menggelengkan kepalanya.

"Berani mereka sentuh Saki, gue giles semuanya," Glen tampak murka.

"Bang, yaelah, gue gak bakal bisa saingan sama elo. Jadi, mending elo cari yang lain aja," melas Jojo ingin Glen iba dan menyerah saja.

"Gak! Enak aja! Saki paling cocok jadi pendamping gue. Istri gue gak boleh menye-menye dan gue juga memang suka Saki. Mending elo aja yang cari cewek lain," tolak Glen.

Jojo hanya bisa manyun kalau sudah begini. Dalam segi apapun, dia memang kalah unggul dengan Glen. Dia pun sadar diri, siapa dia dan siapa Glen.

Apakah dia akan menyerah dan membiarkan Saki diratukan oleh Glen?

...****************...

1
dziyyo
Thor, ceritanya keren banget! Cepat update lagi dong!
kujo monku: udah update ya kak .... 🩷
total 1 replies
Melanie
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
kujo monku: hari ini up sore yaaaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!