NovelToon NovelToon
Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Bangkitnya Permaisuri Yang Terlupakan

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Reinkarnasi / Harem / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:59.1k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.

Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Malam meledak dalam kekacauan.

Jarum hitam yang dilemparkan penyerang itu memecah udara seperti kilatan petir kecil—namun pantulan tameng sakura Sunyi jauh lebih cepat.

TING!

Pantulan itu bukan sekadar memantul. Sunyi membelokkan sudutnya sedemikian presisi hingga jarum itu berbalik seperti ular hitam yang menemukan mangsanya.

Penyerang itu sempat melihat kilat gelap itu kembali ke arahnya.

Ia membelalak.

“A—”

CZRAAK!

Jarum itu menghujam tepat di tulang selangka penyerang tersebut.

Tubuhnya langsung kaku.

Seolah jarum itu menyuntikkan es ke seluruh aliran darahnya.

Penyerang itu jatuh dari langit dan menabrak meja paling dekat hingga meja itu hancur berantakan, mangkuk-mangkuk sup meloncat seperti burung yang panik.

Bai Ren berkedip pelan. “...Bagus juga tameng itu ya.”

Sunyi menatap dingin. “Itu baru pemanasan.”

Namun kejatuhan itu bukan akhir.

Jarum tersebut yang kini tertancap di kulit penyerang menghitam makin pekat. Racunnya menyebar seperti tinta yang menodai air.

Tulang tubuh penyerang itu mulai bergetar.

Jari-jarinya kaku.

Giginya gemeretak sendiri, seolah seluruh sarafnya hilang kendali.

Li Feng mendekat dua langkah, wajah sedingin pedang ilahi.

“Racun Seribu Tenang,” gumamnya. “Tekstur bilahnya… campurannya… Tidak ada keraguan lagi.”

Chen Lu menegangkan rahangnya. “Teknik racun dari Klan Bayangan Timur. Mereka tidak pernah bergerak kecuali ada suap besar atau misi mematikan.”

Zhi Dao mengetukkan ujung pedangnya ke lantai. “Berarti ada seseorang… yang benar-benar ingin Yang Mulia mati malam ini.”

Sunyi menatap tubuh penyerang itu tanpa berkedip. “Dan dia orang dalam.”

Li Feng tidak menanggapi. Tapi sorotan matanya menguat diam-diam seperti badai yang menyimpan petir.

Sebenarnya semua masih cukup sunyi.

Sampai sesuatu terjadi.

Makhluk sakura dalam pelukan Jin Yue, yang sejak tadi hanya menggeliat-geliat, tiba-tiba membuka kedua mata bulatnya.

Mata itu memancarkan cahaya merah muda lembut, tapi… ada getaran tajam di dalamnya.

Jin Yue memekik pelan. “A… a… dia bangun!?”

Yiyi langsung menjerit setengah sumbang. “PINDAH KEKAISARAN SEBELAH—!!”

Namun terlambat.

Makhluk itu menoleh pada penyerang yang setengah lumpuh.

Dan menguap.

Seketika enam kelopak sakura yang melayang di sekitar tubuh mungilnya memancarkan cahaya yang jauh lebih terang.

Seolah udara berubah wujud menjadi pusaran aura halus berwarna merah muda keperakan.

Lalu…

“Tu…”

“Tu…”

Suaranya kecil.

Menggemaskan.

Tapi efeknya tidak lucu sama sekali.

Kelopak sakura itu melayang maju lalu—

WRRAAP!

—menjerat leher penyerang.

Bukan seperti tali.

Lebih seperti tangan halus dari energi yang memadat.

Penyerang itu langsung terangkat beberapa senti dari lantai.

Mata Li Feng melebar sedikit. “Makhluk… sakura?”

Makhluk itu berkedip polos. “Tu.”

Lalu ia menarik tangan mungilnya.

Kelopak sakura itu mengencang.

Penyerang itu memekik, suara tercekat, wajahnya memutih total. Racun di dalam tubuhnya makin cepat menyebar akibat tekanan itu.

Dan bukan hanya itu.

Tiga kelopak sakura lainnya melesat ke atap—

BAM! BAM! BAM!

dan menjatuhkan tiga bayangan lain yang ternyata mengintai dari atas siang-siang buta.

Mei Lian ternganga. “Astaga…”

Zhi Dao melotot. “Itu… teknik tier apa itu?!”

Bai Ren mengangkat kedua tangannya. “Aku menyerah. Makhluk itu lebih kuat dari aku.”

Chen Lu mengangguk. “Dan lebih murah perawatannya.”

Li Feng mendekati makhluk itu, suara dalam tapi lembut.

“Lepaskan. Dia masih perlu bicara.”

Makhluk sakura menoleh ke Sunyi.

Sunyi menghela napas. “Dia bilang… ‘Tuannya bau. Tapi baik.’ Dia sedang memutuskan apakah dia mau mendengarkan.”

Li Feng: “…”

Bai Ren menabok dahinya. “Bau?? Dari mana dia mencium??”

Makhluk itu mendengus kecil.

Lalu memutar tubuhnya.

Kelopak sakura itu longgar.

Penyerang terjatuh ke lantai dengan suara BLUKK tidak elegan sama sekali.

Zhi Dao menekannya dengan lutut. Pedang menempel di tenggorokan penyerang. “Jangan gerak.”

“A-aku t-tidak bisa bergerak pun…,” desah penyerang lirih.

Li Feng berjongkok di depan penyerang itu.

“Aku akan bertanya sekali.”

“Siapa yang mengirimmu?”

Penyerang itu menggigit bibir. Urat di wajahnya membengkak akibat racun.

“…Aku… tidak… aku…”

Sunyi menatap dingin. “Racun itu akan membuatmu mati perlahan. Tapi kau tidak akan mati cepat. Kau akan merasa tubuhmu membusuk dari dalam.”

“Jawab. Atau aku suruh makhluk ini… mengikat paru-parumu.”

Makhluk sakura mengangkat tangan mungilnya, seolah siap melakukannya.

Penyerang itu langsung menangis.“B-baik! Baik!! Aku bicara!!”

Semua mencondongkan tubuh sedikit.

Penyerang itu terisak, suara terbata:

“Aku… aku dapat perintah… dari… dari seseorang yang memakai topeng perak!”

Chen Lu menegang. “Topeng perak… lagi.”

Li Feng mengerutkan kening. “Apa ada ciri lain?”

Penyerang itu mengangguk cepat-cepat. “Ia… ia bilang… semuanya harus terjadi malam ini. Bahwa Kaisar akan berada di restoran ini… dan—dan—”

Ia berhenti sejenak.

Matanya membesar seolah ia baru ingat sesuatu yang sangat menakutkan.

“Dan ia bilang… jika aku gagal… maka seluruh klan kecilku akan—”

Tiba-tiba tubuhnya kejang.

Chen Lu mengutuk. “Pingsan?”

Sunyi memeriksa denyut nadi penyerang itu.

“…Tidak. Ada racun tambahan di tubuhnya. Racun untuk mencegah pengkhianatan.”

Bai Ren menepuk jidat. “Sial. Jadi dia mati?”

Sunyi menghela napas.

“…Tidak. Dia hanya lumpuh total selama empat hari. Tapi tidak bisa membuka mulut lebih jauh.”

Li Feng bangkit.

“Bawa dia ke istana. Kita akan interogasi saat ia sadar.”

Namun sebelum mereka sempat memindahkan penyerang itu, suara gemerisik terdengar dari luar restoran.

Chen Lu menegang. “Ada lebih banyak lagi.”

Mei Lian memegang pedang tipisnya. “Jumlahnya… setidaknya dua puluh.”

Zhi Dao mencabut pedang panjangnya. “Datang semua. Aku tidak takut.”

Bai Ren: “Kalau bisa jangan semua datang bersamaan! Kita belum bayar meja yang tadi hancur!”

Nuan, Yiyi, dan Yuyu bersiap

Makhluk sakura justru duduk manis di kepala Sunyi.

Sunyi: “Kenapa kau di kepalaku?”

Makhluk itu: “Panas.”

Sunyi: “…”

Li Feng melangkah ke depan lagi.

Aura Kaisar kembali menyelimuti ruangan seperti badai yang membeku.

“Biarkan mereka masuk.”

Zhi Dao menahan napas. “Yang Mulia—”

“Aku ingin tahu seberapa besar keberanian mereka malam ini.”

Pintu restoran kembali bergetar.

DUK!

DUK!

DUK!

Suara seseorang dari luar menggema:

“Kami mencari orang bernama Han Sunyi dan Kaisar Li Feng! Serahkan mereka—atau semua yang berada di restoran ini akan ditangkap!”

Bai Ren berbisik ke Chen Lu, “…Mereka pikir kita ini ayam?”

Chen Lu mengangkat bahu. “Ayam sakti mungkin.

Li Feng melirik Sunyi.

“Kau siap?”

Sunyi tersenyum tipis. “Selalu.”

Makhluk sakura mengangkat dua tangan mungilnya seolah berkata: “Aku juga.”

Jin Yue hilang warna. “Tolong jangan bangunkan dia sepenuhnya… tolong…”

----

Pintu didobrak.

BRAAAKK!

Dua puluh orang masuk, sebagian menghunus belati, sebagian membawa jaring logam untuk menangkap.

Pemimpin mereka berteriak lantang:

“TANGKAP MERE—”

Dan tiba-tiba seluruh ruangan berubah warna.

Kelopak sakura Sunyi bergerak.

Makhluk sakura ikut bersinar.

Dan Li Feng mengangkat tangannya.

“Berani sekali kalian berdiri di depanku tanpa izin.”

Senandung aura naga terdengar.

Prajurit yang paling depan langsung terjerembab ke lututnya. Satu persatu yang lain ikut terjatuh, tubuh mereka gemetar seperti ditekan oleh gunung.

Han Sunyi mengibaskan lengan bajunya, pedang tipisnya memotong jaring mereka menjadi debu.

Zhi Dao berputar, menangkis dua serangan sekaligus. “Tidak sopan!”

Bai Ren memukul tiga orang sekaligus dengan baki besar. “Dari semua orang yang bisa kalian serang… kenapa harus saat restoran lagi buka?!”

Chen Lu melumpuhkan enam orang dalam hitungan detik dengan gerakan halus seperti bayangan.

Dan makhluk sakura…

mengangkat kedua tangannya…

…dan semua musuh di radius tiga meter—

PLUK!

—terjatuh seperti pohon tumbang.

Bahkan tidak ada yang tahu apa yang terjadi.

Semua mulut menganga.

Li Feng menatap makhluk kecil itu.

“…Aku rasa aku harus membawamu ke istana.”

Makhluk itu memeluk kepala Sunyi. “Tidak.”

Sunyi tepuk dahinya. “Dia bilang kau bau istana.”

Li Feng: “…”

Bai Ren: “Ini penghinaan tingkat tinggi.”

Saat semua penyerang berhasil dilumpuhkan dan diikat, Zhi Dao menarik napas panjang.

“Siapa pun yang mengincar Yang Mulia… mereka sudah mulai putus asa.”

Chen Lu menambahkan, “Dan mereka tahu Yang Mulia dan Nona Sunyi dekat. Itu berarti… target mereka bukan hanya Kaisar.”

Li Feng menatap Sunyi.

Sunyi menatap balik.

Tak ada yang berkata apa pun.

Tapi semuanya… tahu.

Hubungan mereka baru saja berubah.

Sunyi berbalik.

“Nuan. Yiyi. Yuyu.”

Ketiganya berdiri tegap. “Siap!”

“Siapkan ruang pengecekan di dapur bawah. Kita akan pastikan tidak ada racun, bom, jarum terbang, roh jahat, makhluk bayangan, mata-mata, atau mantan pelanggan marah yang ketinggalan utang.”

Bai Ren mengangkat tangan. “Yang terakhir sering muncul.”

Li Feng menoleh ke Chen Lu. “Kerahkan pasukan elit naga emas. Tidak ada yang keluar dari kota malam ini tanpa pemeriksaan.”

Chen Lu mengangguk dan menghilang dalam bayangan.

Mei Lian bertanya pelan, “Yang Mulia… apa langkah berikutnya?”

Li Feng berdiri tegak, wajahnya seperti pahatan batu giok yang dingin.

“Kita kembali ke istana.”

“Kita akan membongkar siapa yang memakai materai kerajaan tanpa izin.”

Sunyi menambahkan, “Dan siapa yang berani mengincar teknik sakura-ku.”

Makhluk sakura mengangguk. “Tu.”

Namun sebelum mereka pergi, sesuatu mengejutkan semua.

Penyerang yang lumpuh itu membuka mata sedikit.

Dengan suara hampir tak terdengar, ia berbisik:

“…Topeng perak itu bilang…”

Semua menoleh.

“…bahwa besok pagi… terjadi serangan di perbatasan…”

Li Feng menegang.

Penyerang itu melanjutkan:

“Dia bilang… kalian terlambat mencari siapa pengkhianat… karena pengkhianat itu… sudah menguasai… setengah istana.”

Mata penyerang itu menutup.

Li Feng menggenggam tinjunya.

Sunyi mendekat, suara pelan namun tajam.

“Besok pagi… istana akan terbakar.”

Li Feng mengangguk perlahan.

“Ya.”

Ia menatap ke arah langit malam.

“Naga emas akhirnya harus bangun.”

Makhluk sakura di kepala Sunyi mencoba meniru ekspresi serius Li Feng.

Gagal.

Sunyi memelototi makhluk mungil itu.

“Jangan menirunya.”

Makhluk itu mengepulkan pipi. “Hm.”

Li Feng menahan tawa, sedikit.

Dan dengan itu…

Badai besar pun resmi dimulai.

Bersambung

Mahkluk sakura milik Han Sunyi ( sumber pinterest )

1
Lee 0893
🤣🤣🤣🤣 kaisar dan jendral perang takut sama ibu hamil ,,
emang boleh semenakutkan itu ,,, 🤭🤣🤣🤣
Lee 0893
nah loo nyesek kn ,, awas bengek kang raja ,,
Lee 0893
bengeek knpa harus kata itu yg keluar ,,
TUUAAAAA🤭🤣🤣🤣🤣
Lee 0893
si tu tu tetap tidak suka istana ,,
🤭🤣🤣
Lee 0893
aduuh tu tu gemezzzz ,, ikut pulang aq yuuk ,,
drumah ku ad bayi ta ta ,, 🤭🤣
Lee 0893
waah mulai konflik nii ,,
Lee 0893
author keren ,,
cerita ny bnr2 bagus bgt ,,
sukaaaa ,,
sehat2 terus yx kak author ,,
Kustri
kata'a permaisuri bodoh, koq bs bantu suami'a 🤔🤔🤔
Risna Udi
suka banget karya othor
Musliha yunos
typo bertebaran thor😅
Lee 0893
jangan2 yg mandul raja ny bukan permaisuri ,,
seperti cerita yg udh2 ,,
waah seruu Ni ,,
semangat trus kak ,,
sehat2 selalu ,,
Rina Ahyar
cerita yg bagus thor..alurnya pn tdk bertele2..ttp semangat berkarya..
Iyus Iyus
bagusssss
Suzanne Shine Cha
😂😂😂😂😂😍😍
Suzanne Shine Cha
seruuu dan lucuuu 💝💝💪💪💪
kaylla salsabella
terimakasih atas karya mu thor... sehat selalu🤲🤲🤲
kaylla salsabella
sebenarnya kasihan sih kerjaan Hui sama rakyat yang tidak bersalah ikut jadi korban... atas kesalahan orang-orang egois🙏
Fitrian
uu tu uu tuuu😍
Wiwin Ma Vinha
😍😍😍
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!