NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:274
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DADDY SIAGA

Dan dihati Ghavi merasa tenang dengan genggaman si kecil yang menyebabkan ia harus menyetir dengan satu tangan saja.

Sampai di UGD ... Catelyn sedang membawa masuk Gavin ke salah satu tempat tidur yang kosong. Dr Surya sudah ia hubungi tadi sudah menunggu di UGD dan langsung memeriksa kondisi Gavin. "Halo anak ganteng ... Opa dokter cek dulu badan Gavin ya" sambil ia memeriksa kondisi Gavin khususnya dibagian perut. Karena memang saat ini banyak pasien anak-anak yang terkena virus flu Singapura. Gejala flu Singapura meliputi demam, sakit tenggorokan, dan ruam kemerahan yang disertai sariawan di mulut, telapak tangan, dan kaki. Gejala ini dapat disertai dengan hilangnya nafsu makan, nyeri perut, dan anak menjadi lebih rewel. Untuk memastikan hal itu, akhirnya Gavin dirujuk untuk diperiksa darah di laboratorium. Dan saat Catelyn ingin meninggalkan Gavin ternyata putranya kembali menangis tidak ingin di tinggal oleh mommy nya. Ghavi yang saat itu menatap Catelyn langsung berinisiatif "Catie ... biar aku urus administrasi nya dan meminta lembar pemeriksaan ke laboratorium. Kamu sama Gavin tunggu disini. Oh iya kalau boleh tau nama lengkap Gavin siapa biar aku info ke administrasi RS" tanya Ghavi kepada Catelyn. Mau tidak mau ... Akhirnya Catelyn buka suara dan menekan perasaannya dalam-dalam dan menjawab "Gavin Axellendra Atmadja".

Dwaaaaaarrrr ... kalau jantung Ghavi buatan Made in China bisa jadi saat itu juga jantung itu akan berhenti berdetak. Ia hanya bisa menatap Catelyn dan segera keluar ruang UGD untuk menuju meja administrasi pendaftaran pasien. "Mbak ... saya mau mendaftarkan putra saya yang lagi di UGD sekarang atas nama Gavin Axellendra Atmadja" ujar Ghavi dengan wajah sumringah. Damn ... Ia punya anak yang tampan dan lucu. Staf administrasi yang melayani Ghavi dengan ramah dan setelah ia membaca request UGD di sistem komputer kemudian ia berkata "Sesuai instruksi dari Dr. Ida Bagus Suryana bahwa anak Gavin akan diperiksakan darahnya ke laboratorium ya pak". Ghavi pun menjawab "Iya benar mbak. Sekalian pemeriksaan yang lengkap saja mbak supaya penyakit putra saya bisa diobati dengan cepat". Setelah Ghavi selesai melakukan pembayaran ... ia bergegas menuju ke ruang UGD kembali.

Gavin terlihat dipangku oleh Catelyn dan masih menangis. Dan pihak UGD sudah menyediakan kursi roda agar Gavin bisa duduk dan diantar ke ruang laboratorium. Tapi karena Gavin masih lemah, akhirnya Catelyn yang duduk di kursi roda memangku Gavin. Awalnya mbak Yuni yang akan mendorong kursi roda tersebut tapi Ghavi meminta ke mbak Yuni agar ia saja yang mendorong kursi roda tersebut. Ghavi masih belum membahas apapun terkait Gavin kepada Catelyn. Pikirnya saat ini bukan moment yang tepat untuk membahas hal tersebut. Saat ini Ghavi hanya focus dengan penyembuhan putranya apalagi gejala yang terjadi di badan Gavin persis dengan gejala flu Singapura yang disampaikan Dr. Surya.

Saat pemeriksaan darah pun, Ghavi harus ikut turun tangan karena Gavin menangis dan sedikit berontak di pelukan Catelyn. "Ayo jagoan daddy ... harus kuat ya sayang. Supaya Gavin sehat lagi. Nanti kalau sembuh Daddy beliin sepeda mau ?" ucap Ghavi mengalihkan perhatian putranya agar tidak melihat ke arah jarum suntik. Ketakutan Gavin terhadap jarum suntik sudah pasti menurun darinya. Karena sejak kecil Ghavi mengalami Trypanophobia terhadap jarum suntik. Trypanophobia adalah ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap prosedur medis yang melibatkan jarum suntik, bukan sekadar rasa takut biasa.

Penderita fobia ini mungkin mengalami gejala fisik seperti jantung berdebar, pusing, atau panik saat melihat atau bahkan memikirkan jarum suntik.

Semoga Gavin tidak memiliki ketakutan seperti dirinya. Walau awalnya ia agak ngeri melihat jarum suntik yang menembus kulit putranya yang montok, tapi ia harus menjadi Daddy yang kuat dan berusaha mengalihkan pandangan Gavin. Pemandangan ini dilihat Catelyn dengan rasa bersalah. Karena keegoisan nya Ghavi harus mengetahui keberadaan putranya saat sakit seperti ini. Apalagi Catelyn melihat perjuangan Ghavi mengalihkan ketakutan putranya akan jarum suntik yang cukup di apresiasinya. Karena Catelyn sangat tau betapa phobianya Ghavi melihat bentuk dan rupa dari jarum suntik.

Setelah pemeriksaan selesai dan menunggu beberapa lama akhirnya hasil laboratorium sudah keluar. Gavin dinyatakan kena virus flu Singapura dan harus diopname di RS karena memerlukan perawatan intensif. Flu Singapura menurut Dr. Surya disebabkan oleh infeksi Enterovirus, khususnya virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71) yang menyebar melalui mulut, sekitar amandel, dan kemudian masuk ke dalam sistem pencernaan. Akhirnya untuk segera menyelesaikan semua urusan malam ini, mereka semua berbagi tugas. Mbak Yuni diperintahkan untuk pulang dan mengambil beberapa baju Gavin memakai taksi online. Sedangkan Ghavi mengurus administrasi RS dan mencarikan kamar untuk Gavin sedangkan Catelyn tentu saja masih menggendong Gavin yang tangan kirinya sudah terpasang infus. Mungkin karena lelah menangis Gavin akhirnya tertidur sambil memeluk mommy nya.

Ghavi segera kembali menuju UGD dan menyerahkan bukti konfirmasi pembayaran kamar VVIP Presidential Room yang dipilihnya. "Vi ... udah dapat kamarnya ?" tanya Catelyn agak kuatir karena RS ini banyak di isi oleh pasien ekspatriat sehingga sering penuh. "Udah dapat kog sebentar lagi Gavin dipindahin ke VVIP 18. Mendingan Gavin aku aja yang gendong. Kasian kamu kelihatan capek banget" ujarnya sambil mengambil alih Gavin dari gendongan Catelyn. Gavin memang tidak mau tidur di tempat tidur yang tersedia di UGD. Jadi sejak selesai dipasang infus Gavin minta digendong mommy nya sampai ia tertidur. Bayangkan bagaimana lelahnya Catelyn yang seharian bekerja, pulang menempuh perjalanan 1 jam 15 menit hingga harus menenangkan putra nya yang sedang sakit. Dan jam menunjukkan pukul 21.18 WITA akhirnya Gavin dipindahkan dari UGD ke ruang perawatan VVIP 18.

Catelyn segera mengabari kedua orangtuanya dan mbak Yuni yang tadinya ia suruh membawa baju Gavin dan bajunya ke RS. Annetha yang baru sampai rumah Catelyn berencana besok pagi-pagi baru akan ke RS menjenguk keponakan nya. Begitu juga kedua orang tua Catelyn. Sedangkan Ghavi sejak tadi sudah ikut memeluk Gavin yang tertidur di ranjang pasien. "Catie ... aku ke mobil dulu sebentar ke parkiran karena mau ambil ransel dan peralatan mandi yang tertinggal disana" ujar Ghavi dengan lembut seolah memperlakukan Catelyn sebagai seorang istri. "Ya udah gantian aku yang jaga Gavin disitu" ucap Catelyn sambil melangkah menuju ranjang pasien yang ditiduri Gavin. Akhirnya Ghavi menyegerakan untuk turun ke basement menuju mobilnya karena ia belum sempat tadi mengambil ransel yabg berisi laptop dan kamera. Sedangkan koper berisi pakaian ia tinggal di hotel. Untung saja ia sempat membawa beberapa kaos, celana panjang dan boxer di salah satu tas kecil yang ia siapkan di samping ransel. Huff ... Ia memang harus menjadi Daddy siaga sejak saat ini. Karena ia sudah tidak mau lagi mengalami mental shock seperti ini lagi. Disaat ia bahagia mengetahui keberadaan sang putra tapi di waktu yang sama sang putra harus terbaring sakit. Besok ia akan checkout dari hotel dan menemani Gavin di rumah sakit.

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!