NovelToon NovelToon
Diary Aluna

Diary Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Phatel

Aluna adalah gadis yang tumbuh di keluarga sederhana. Kesehariannya kerap kali diwarnai dengan cemoohan dan makian dari keluarganya sendiri.

Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya yang penuh air mata?

Semuanya ia luapkan dalam Diary yang ia simpan baik-baik dalam lemari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phatel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Air Gula Campur Ludah

Aluna menyeret kakinya dengan malas. Wajahnya ditekuk menunjukkan betapa saat ini dirinya tengah kesal pada neneknya. Siang ini, dibawah terik sinar matahari yang serasa membakar kulit, Aluna terpaksa mengikuti kehendak sang nenek untuk berkunjung ke kediaman tante Nur. Nek Siti bahkan sampai menunggunya pulang dari sekolah demi agar Aluna ikut hari ini, karena nek Siti tau jika mengutus Devan lagi untuk menjemput Aluna, pasti gadis itu akan menolak untuk ikut seperti kemarin.

"Kita singgah ke situ dulu!" nek Siti menggandeng tangan cucunya untuk menyebrang jalan dan memasuki toko sendal dan sepatu.

Nek Siti memilih-milih dan mencoba beberapa sendal, ia berniat untuk membeli sendal baru karena sendal yang kini ia pakai sudah menipis dan hampir bolong. Kakinya kerap kali kesakitan apabila menginjak kerikil maupun batu di jalan.

"Ini berapa harganya, mbak?" tanya nek Siti.

"empat puluh lima ribu, bu." jawab ibu-ibu yang menjaga toko.

"Lima belas ribu saja ya..." tawar nek Siti tanpa ampun. Bahkan Aluna yang mendengar itu saja merasa malu.

"Waduh, mana bisa bu. Empat puluh ribu deh, langsung saya bungkus." tolak penjual.

"Yasudah, dua puluh ribu ya? Bungkus ya?" nek Siti masih kekeuh menawar harga sandal jepit berwarna hijau bermotif bunga-bunga di tangannya.

"Tidak bisa, bu." penjual mulai merasa frustasi. Dirinya tak habis fikir, bagaimana bisa harga empat puluh lima ribu ditawar hanya dengan harga lima belas dan dua puluh ribu.

"Tiga puluh ribu aja gimana?" Aluna tiba-tiba ikut menawar.

"Oke, bungkus." ucap penjual antusias. Tanpa basa basi langsung saja ia sambar sepasang sandal dari genggaman nek Siti dan memasukkannya ke dalam bungkus plastik.

Nek Siti mendengus kesal, cucunya ini benar-benar menyebalkan, padahal sedikit lagi nek Siti pasti bisa mendapatkan sendal itu dengan harga yang ia inginkan. Namun sayang, Aluna justru membuka suara dan menawar harga dengan sok tahu.

Sedangkan Aluna, gadis itu merasa bangga pada dirinya karena berhasil menawar harga tanpa dibantah lagi oleh si ibu penjual.

***

Sebuah cubitan maut lolos mendarat di paha Aluna yang hanya terbungkus celana kain berwarna peach yang kini ia kenakan.

Dia dan nek Siti kini tengah duduk di ruang keluarga bersama Nur dan juga Fera. Sedangkan Devan kini tengah tidur siang di kamarnya.

"Ngapain kamu pakai ikutan nawar segala? Padahal nenek bisa saja beli sendal itu dengan harga murah." nek Siti masih mencapit paha Aluna dengan jari telunjuk dan jempolnya.

Aluna meringis kesakitan, ditambah lagi umpatan dari Nur menambah rasa perih yang Aluna rasakan, bukan hanya di paha, namun tembus sampai ke hati. Sumpah serapah terus keluar dari mulut dua orang wanita yang kini ada di hadapannya. Mungkin, jika Fera sudah bisa berbicara, pasti bocah itu juga turut memaki dirinya.

"Makanya lain kali gak usah sok tau kamu! Heran, bisa-bisanya bang Aris punya anak tol*l seperti kamu..." Nur menjeda ucapannya, matanya melirik sekilas ke arah nek Siti demi melihat reaksi sang ibu.

"Kurasa cuma Amel saja anak bang Aris yang normal, dia juga pintar dan ulet, bukan tukang ngompol dan pemalas seperti kamu." lanjut Nur seraya menekan kuat jidat Aluna dengan telunjuknya. Dia merasa bebas memaki keponakannya karena kini nek Siti hanya diam saja, tidak membela Aluna seperti biasanya.

"Sana cuci piring sama baju! Ngapain juga kamu malah enak duduk-duduk santai di sini?" serunya yang langsung dituruti oleh Aluna.

Gadis itu segera mengumpul piring dan gelas kotor untuk dicuci. Tak lupa ia merendam kain kotor yang tadi Nur sebutkan sebelum ia mulai mencuci piring.

Setelah semua pekerjaan selesai, Aluna masuk ke kamar yang dulu pernah ia tempati, sekarang kamar itu menjadi kamar tidur Devan, disana masih ada Devan yang masih damai dalam lelapnya.

Aluna mengganti pakaiannya dengan pakaian muslim yang tadi ia bawa.

Mesjid tempat ia mengaji dekat dari rumah Nur karena nek Siti sengaja mendaftarkannya di TPA tersebut ketika mereka masih tinggal di runah Nur agar Aluna bisa pergi berjalan kaki sendirian karena memang letaknya hanya di depan lorong rumah Nur.

Setelah rapi, gadis itu keluar kamar dan bersiap akan pergi mengaji ke mesjid seperti biasa. Jika malamnya ia akan mengaji dengan om Adi, maka sore hari gadis itu mengaji di TPA.

Tentu saja ilmu yang dia dapat antara dari Adi dan TPA berbeda. Jika dengan Adi dia diajarkan panjang pendek dan irama ketika membaca Al-Qur'an, di TPA dia diajarkan berbagai macam doa, berbagai macam niat dan tata cara sholat sunnah, bahasa arab, hafalan ayat-ayat pendek, dan lain-lain. Oleh sebab itu, keduanya merupakan tempat menimba ilmu yang bermanfaat bagi Aluna, dan ia senang bisa belajar dari keduanya.

"Kak..." suara serak khas bangun tidur tiba-tiba terdengar, Aluna yang akan beranjak keluar kamar seketika menoleh ke arah sumber suara.

Ternyata Devan sudah bangun dan kini telah duduk di sisi ranjangnya. "Bikinkan aku air gula!" serunya seperti biasa seolah Aluna masih tinggal di rumah itu.

"Ck. Udah telat nih." gadis itu enggan menuruti perintah Devan.

Dengan cuek ia melenggang keluar kamar, selalu saja begitu. Devan seolah belajar dari sikap ibunya yang selalu saja menyuruh ini dan itu pada Aluna, sehingga Devan sekenanya juga akan menyuruh-nyuruh Aluna untuk melakukan perintahnya. Entah itu mengambilkan makan, minun, mengambilkan barang yang padahal tak jauh dari hadapannya, bahkan untuk menceboknya yang baru selesai buang air besar pun tak segan-segan Devan meminta Aluna untuk melakukannya.

Melihat Aluna yang tak mengindahkan permintaannya, seketika Devan bangkit dan berlari mengejar Aluna.

Bugh

Sebuah pukulan dari kepalan tangan kecil Devan mendarat di punggung gadis itu.

"Aww." pekik Aluna mengusap punggungnya.

"Aku bilang buatkan air gula!" hardik Devan ketika Aluna menghadapnya.

"Iya iya." mau tak mau Aluna menuruti saja keinginan adik sepupunya itu. Daripada dia dipukul lagi, lebih baik dia turuti saja.

"Nanti antar ke ruang tamu!" perintah Devan lagi bak seorang tuan muda yang memerintah pembantu.

Tak ada jawaban lagi dari Aluna, gadis itu terus berjalan ke arah dapur dengan kaki dihentak menandakan kekesalan dalam hatinya.

Ketika tengah mengaduk air agar gulanya larut, seketika terbesit niat jahat di pikiran Aluna. Gadis itu celingak celinguk mengecek ke segalah arah. Setelah memastikan tidak ada siapapun, gadis itu kemudian meludahi air gula tersebut dan kembali mengaduknya dengan cepat.

'Mampus... Rasain nih air ludah aku!'

Batin gadis itu dengan seringai jahat di bibirnya.

1
Mutiara 123
kok papa amel gak hadir harusnya kn jdi wali , lebih di bikin seru papa aluna marah gitu liat anaknya di gituin,,,
Mutiara 123
hla sdh 2 thn kemudian kok si aluna masih ttp kls 5 sd ya thoor,,
DiPhatel: iya kah? Waduhh, makasih ya kak. nnti coba saya revisi lgi
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baju baru alhamdulillah.. tuk dipakai di hari raya.. 🎶🎶
DiPhatel: fufufufu. Jarang" ini Aluna dpat baju baru loh
total 1 replies
🌸𝗢𝗹𝗶𝘃𝗶𝗮 🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡᴀ🌸
𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨𝐡 😭 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐧𝐢
DiPhatel: makasih ka udh mampir
total 1 replies
☠️⃝⃟𝑽𝑨𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉𝓐𝔂⃝❥
aku mampir
DiPhatel: makasih kaaa
total 1 replies
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hallo aris
DiPhatel: Hai kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
pocipan mampir ..
yu slg follow
nanti aku akan masukan kalian ke gc Cmb ya...
yu slg belajar mksh
DiPhatel: makasih kakak
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
DiPhatel: Makasih kakaaa
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
rapi.. not bad lah
DiPhatel: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!