NovelToon NovelToon
Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dimas Hartono

Sinopsis : Berkisah tentang seorang siswa SMA tahun ketiga bernama Rio Hartono. Suatu hari ketika Rio sedang mengikuti pelajaran disekolahnya seperti biasa, muncul sebuah lingkaran sihir dan membuat semua orang yang ada di kelas itu masuk ke dalam sebuah portal. ketika mereka membuka mata, mereka mendapati diri mereka berada di sebuah ruang altar berwarna putih. Dan datang lah seorang pria tua yang memakai pakaian serba putih dan bersulam emas. dia mengatakan bahwa alasan dipanggilnya mereka ke dunia ini untuk sebagai pahlawan yang akan mengalahkan Raja Iblis.

Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Rio di dunia lain? apakah dia mampu menyelamatkan seluruh dunia dari bangkitnya raja iblis?

Genre : Action, Fantasy, Harem, Adventure

Theme : Isekai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas Hartono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Rina

Beberapa jam setelah mereka meninggalkan kota, kini mereka berada di sebuah hutan. Hutan ini adalah satu-satunya jalan menuju ibu kota.

Pada sore hari mereka memutuskan untuk berhenti karena hari sudah mulai gelap. Mereka berhenti tak jauh dari tepi sungai.

Selagi yang lain memasak dan memasang tenda, Rio dan Rina berpatroli bersama. Sedangkan Luna berjaga di kamp bersama Mai dan Yui sambil mendirikan tenda mereka.

Rio dan Rina pergi menyusuri pinggiran sungai sembari menikmati pemandangan jernihnya air sungai itu.

“Air sungainya sangat jernih. ”

“Kau benar.”

“Oh ya, kita sudah menyelesaikan patroli kita. Bagaimana kalau kita menikmati pemandangan jernihnya air sungai ini sebentar?” ucap Rio mengajak Rina.

“Eh..? Bo-Boleh...” Jawab Rina yang malu-malu.

Mereka pun pergi ke tepi sungai. Rio melepas sepatunya, begitu pula Rina.

“Wah ada Ikan! Mungkin aku akan mencoba menangkapnya.” Ucap Rio bersiap menangkap ikan, dan dia berhasil.

“Yeah! Aku berhasil!”

“Waah... Rio, kau sangat hebat!”

“Hahaha... Tidak juga, aku sudah sering menangkap ikan di sungai bersama kakekku dulu. Karena dia sering mengajak ku pergi ke alam liar untuk belajar bertahan hidup, karena tugas ku juga sih.”

“Tugas mu...?”

“Ahahaha... Bukan apa-apa!”

Rio hampir saja keceplosan tentang identitas asli dirinya.

“Kau ini memang aneh. Hihihi...” Rina tertawa melihat tingkah Rio yang gugup tadi.

“Yah, kurasa kau menghabiskan banyak waktu bersama keluargamu. Sedari dulu, aku juga ingin bermain, dan bersenang-senang bersama ayah dan ibu ku. Tapi... Ayah ku adalah seorang kaisar, dia harus bekerja mengurus negeri ini, jadi dia tidak pernah ada waktu. Sedangkan ibu ku dia sudah tiada ketika melahirkan adik kembar ku ketika aku berusia 3 tahun. Sejak saat itu, aku selalu dididik agar bisa menjadi seorang putri yang sempurna. Aku selalu belajar, belajar, dan belajar. Aku diharuskan menjadi contoh yang baik bagi adik-adik ku, dan oleh karena itu aku tidak boleh bermain-main.” ucap Rina dengan wajah sedih.

“Eh? ibumu sudah tiada?”

“Ya, aku dibesarkan oleh ibu tiri ku. Dia adalah istri kedua ayah ku, dan dia adalah satu-satunya orang yang memberi ku semangat dan selalu ada ketika aku sedih.”

“Begitu, aku turut prihatin.”

Rio nampak kasihan kepada Rina. Kemudian Rio mendekati Rina dan mengelus kepalanya.

“Yosh, Yosh... kau sudah melakukan yang terbaik, Rina.”

Rina yang terkejut, langsung panik. Wajahnya menjadi merah dan telinganya mengeluarkan asap.

“Eh...?! Wa...waahh..!!”

Karena panik, Rina pun terpeleset bebatuan yang licin.

“Rina!”

Rio mencoba menangkap Rina, namun dia juga ikut terpeleset dan jatuh menimpa Rina. Pakaian mereka basah kuyup karena jatuh ke air sungai yang sejuk.

Cuuu~ suara lembut yang terdengar seperti kecupan, Rio dan Rina berciuman dengan posisi Rio berada di atas tubuh Rina. Rio jatuh di atas tubuh Rina, membuat baju Rina tertarik hingga perutnya terlihat.

“Nnn... Nnn... Nnn... Ah...” Rio melepas ciuman itu dengan lembut, lalu ketika dia menyadari hal itu dia langsung mengangkat kepalanya.

“Uwaaah....?! Ma-Maaf! Aku tidak bermaksud-” Ucap Rio dengan gugup meminta maaf kepada Rina.

Wajah Rina yang sudah memerah kini makin panas dan matanya yang sudah tidak karuan, akhirnya dia pingsan karena tak mampu menahan semua rasa malu itu.

“Uuuhh~”

“..?! Rina...!? Rina...?! Woii...!!”

Rio panik melihat Rina pingsan di hadapannya. Lalu Rio pun langsung membawa Rina ke tepi sungai dan mencoba membangunkannya.

“Rina! Hei!” Rio menepuk pipi Rina dengan perlahan agar dia bangun.

Tak berselang lama, Rina akhirnya tersadar.

“Syukur lah, kau sadar juga!”

“Uuhh... Apa yang terjadi?”

“Tadi kau pingsan, makanya aku mencoba untuk membangunkanmu.”

“Ah begitu. Untuk sesaat aku bermimpi berciuman dengan mu ketika jatuh di sungai.” ucap Rina dengan perasaan lega. Namun perasaan lega itu tidak berlangsung lama.

“Uuh... Rina, itu bukan mimpi. Kita benar-benar berciuman...” ucap Rio sembari memalingkan wajahnya karena malu.

“Eh...? Jadi... Itu sungguhan?!”

“Ma-Maaf. Aku berniat menolong mu, tapi malah ikut terjatuh menimpamu.”

Rio jadi merasa bersalah karena hal itu. Rina yang menyadarinya langsung mencoba menghibur Rio.

“Ti-Tidak masalah! Harusnya aku yang minta maaf.”

Suasana tiba-tiba menjadi canggung, lalu terdengar suara gemuruh kecil.

Kruuyuuk...!

Itu adalah suara perut Rina, sepertinya dia sudah lapar. Lagipula hari juga sudah gelap, sebaiknya mereka kembali ke kamp.

“Ah, perut ku sudah lapar. Ayo kita kembali, hari juga sudah mejadi gelap.”

“Be-Benar. Baiklah, ayo kita kembali. Pasti mereka semua sudah menunggu kita.”

Mereka pun bangun dan Rio memasukkan ikan yang sudah dia tangkap ke dalam tas sihirnya.

“Eh... Apa itu Magic Bag?”

“Um..? Ya, ini adalah Magic Bag ku.”

“Ah, aku dengar satu Magic Bag harganya bisa 1 koin platinum. Biasanya yang punya magic item sekelas ini hanya lah bangsawan, dan petualang rank atas saja. Apa kau memang mempunyai uang sebanyak itu?”

“Ya... Sebenarnya ini tas pemberian kakekku, sebelum aku meninggalkan rumah untuk mengembara.” ucap Rio sembari mencari alasan.

Rina pun hanya mengangguk dan berkata "Ternyata begitu".

Rio tidak tahu harga asli dari Magic Bag nya, karena dia menemukan Magic Bag ini di sebuah gubuk di hutan ketika dia hampir mati oleh Blood Fang Tiger.

Ketika mereka kembali ke kamp, mereka sudah menyiapkan makan malam.

“Eh Rina, dan Rio sudah kembali- tunggu... Kenapa pakaian kalian basah kuyup??” Luna bertanya kepada mereka.

“itu... Sebenarnya kami berdua terjatuh ke sungai karena aku terpeleset, lalu Rio mencoba menolong ku, tapi dia juga ikut terjatuh karena bebatuan sungainya licin.”

“Tapi... Sepatu kalian tidak basah. Kalian yakin hanya terjatuh? kalian tidak melakukan hal-hal mesum kan?” ucap Luna dengan tatapan curiga mereka habis melakukan sesuatu.

“Mana ada! Kami tidak melakukan itu!” seru Rio dan Rina bersama menyangkal perkataan Luna.

“Baiklah, Baiklah... Aku akan menganggap kalau kalian sedang berkencan saja.”

“Hei, bukan gitu juga! Awas kau Luna!”

Rina dan Luna kejar-kejaran, sedangkan Rio menghampiri Mai dan Yui.

“apa tuan benar-benar melakukan hal-hal mesum dengan Nona Rina?” ucap Mai dengan polosnya.

“Ti-Tidak! Mana mungkin aku melakukan hal tidak senonoh seperti itu, apalagi sampai menodai seorang wanita... Cukup, jangan dibahas lagi!” ucap Rio dengan gugup dan malu.

Setelah itu mereka berdua pun mengganti pakaian supaya tidak terkena masuk angin.

Lalu setelah selesai makan malam mereka memutuskan untuk beristirahat. Pada awalnya Mai dan Yui ingin berjaga pertama, tapi Rio menolaknya dan menyuruh mereka tidur bersama dengan Luna untuk jam jaga kedua, dan mereka menuruti perintah dari Rio. Dan akhirnya Rina dan Rio mendapat Giliran pertama yang berjaga malam.

Suasana agak canggung karena kejadian tadi sore, tapi Rio berusaha untuk tak menunjukkan hal itu. Dia membakar ikan yang tadi sore dia tangkap untuk menjadi teman cemilan mereka berdua.

“Ini untukmu, Rina.”

“Ma-Makasih.”

Hanya itu yang keluar dari mulut mereka. Situasi canggung tanpa suara dari keduanya membuat malam yang sunyi ini damai.

Suara jangkrik, dan cahaya kunang-kunang terlihat begitu indah di hutan itu ketika malam hari.

Lalu Rina mulai berbicara.

“Rio... Aku mau bertanya sesuatu.”

“Ya?”

“Ini terkait dengan pertemuan dengan ayah ku, sang kaisar. Jika kau memang bukan bagian dari keluarga kekaisaran dan harus menjadi bangsawan... Kau harus menikahi salah satu dari putri kaisar, kan?”

“Ya, bukankah itu yang kau katakan padaku sebelumnya?”

“Iya, karena itu... Aku ini kan juga salah satu putri kaisar, jadi... apakah kau mau menikahi ku?” ucap Rina dengan malu mengatakan itu kepada Rio.

Rio yang sedikit terkejut menerima lamaran pernikahan dari seorang putri kaisar yang cantik ini, dia merasa bimbang. Namun dia berusaha untuk tetap tenang, dan menanyakan hal ini dengan serius kepada Rina.

“Menikah denganmu?”

Rina mengangguk merespon perkataan Rio.

“Tapi apakah kau yakin ingin menikahi Pria seperti ku?” ucap Rio dengan tatapan serius. Hal itu membuat Rina merasa tegang, karena tiba-tiba Rio menjadi serius ketika membahas hal ini.

“Te-Tentu saja! Apalagi kau sudah melihat tubuhku, kau juga sudah menindih tubuhku dan mengambil ciuman pertamaku... Dalam adab bangsawan, maka kau tidak bisa menikah dengan laki-laki lain.” jawab Rina dengan malu, wajahnya semakin memerah bahkan sampai ke seluruh tubuhnya.

Meskipun mendapat penjelasan dari Rina, Rio tetap menatap Rina dengan serius. Rio bertanya lagi kepada Rina.

“Jika begitu, artinya kau menikahiku karena terpaksa? Bukan atas dasar karena cinta?” ucap Rio dengan tegas dan dingin. Mendengar hal itu Rina langsung kaget, melihat perubahan sikap Rio yang tadinya ramah dan asik, tiba-tiba menjadi sosok yang tegas dan dingin.

“Ti-Tidak... Bukan begitu... Meskipun kita belum lama mengenal tapi... Aku merasa bahwa kau pria yang baik. Kau selalu meminta maaf ketika berbuat salah, apalagi kau juga sempat menyelamatkan diri ku dan Luna dari serangan Goblin King. Kau juga bersikap lunak dan hangat kepada Mai dan Yui meski mereka adalah budakmu. Itu lah yang membuatku mulai menyukaimu, meski masih tahap kagum sih.”

“Namun... Rasa kagum itu menjadi rasa suka setelah kau mencium bibirku dan memelukku. Jantung ku berdetak sangat kencang karena hal itu. Ibu tiri ku bilang, itu tanda jika kau menyukai seseorang dan benih cinta mulai tumbuh di hatiku... Ini pertama kalinya aku jatuh cinta kepada lawan jenis, oleh karena itu aku ingin rasa suka ini menjadi cinta pertama dan terakhirku.” Ucap Rina menjelaskan semua perasaannya kepada Rio.

Rio pun mengerti, dan melunakkan ekspresinya. Itu adalah kasus dimana kau menyukai seseorang saat baru mengenalnya, atau anak zaman sekarang menyebutnya "Crush" (gebetan). Yah ketika dia masih tahun pertama di SMA, dia juga pernah jatuh cinta kepada seorang gadis. Tapi itu adalah saat terakhir kalinya dia merasa jatuh cinta, setelah dia mendapat harapan palsu dari gadis itu.

Karena Rina telah mengatakan perasaannya kepada Rio dengan jujur. Kini Rio merasa tidak enak karena merahasiakan identitas asli dirinya.

Lalu Rio pun melihat sekitar dan menggunakan sihir pelacak [Search] untuk mengetahui apakah ada orang lain atau tidak. Dan hasilnya semua orang tidur, kecuali 3 orang prajurit yang sedang menjaga tenda pak walikota. Jarak tenda Rio dan kawan-kawan agak jauh dari posisi tenda pak walikota.

Jadi Rio pun mulai mengatakan hal yang sebenarnya kepada Rina, tentang siapa dia, dan asal usul nya.

“Rina, aku mau jujur padamu. Aku bukan lah orang dari kekaisaran suci Elshina.” ucap Rio dengan serius kepada Rina.

“Eh..? Apa... Maksudmu?” jawab Rina kebingungan.

“Nama lengkap ku adalah Rio Hartono, seorang Murid SMA tahun ketiga. Aku berasal dari negeri yang bernama indonesia. Dan juga aku adalah mantan tentara bayaran yang telah membunuh ribuan nyawa yang tak terhitung jumlahnya. Aku terkenal dengan kekejaman ku terhadap semua musuh-musuh ku. Bahkan aku sering menyiksa mereka sampai membuat mereka memohon untuk mati.“ Ucap Rio dengan tatapan dingin dan serius kepada Rina.

Mendengar penjelasan dari Rio, Rina agak sedikit takut. Mengetahui identitas asli Rio adalah mantan seorang tentara bayaran yang telah menghilangkan banyak nyawa, Rina mulai sedikit gemetar karena takut. Namun dia mencoba tetap fokus dan mencerna apa yang telah dia dengar.

“Jadi... Kau adalah... Mantan tentara bayaran yang telah membunuh ribuan nyawa manusia...?” Rina bertanya kepada Rio sambil gemetar.

Rio hanya mengangguk merespon perkataan Rina. Lalu Rio bertanya sekali lagi kepada Rina.

“Jadi, apakah kau yakin ingin menikah dengan ku... Rina?” ucap Rio dengan tatapan serius dan dingin.

“Aku... Aku tidak peduli!” jawab Rina dengan tegas.

“Mau kau itu mantan tentara bayaran atau bukan, aku tidak peduli! Karena perasaan ku tidak bisa dipatahkan hanya dengan mengetahui kebenaran itu. Malah itu semakin membuatku suka dan mencitaimu karena kau sudah mau jujur pada ku... Aku... Aku tetap ingin menjadi istrimu, Rio...” ucap Rina sambil menitikkan air matanya.

Rio yang melihat keseriusan dan tekad kuat dari Rina, akhirnya menyerah.

“Baiklah, terimakasih karena sudah mau menerimaku apa adanya. aku sangat senang, Rina...” Ucap Rio sambil mendekati Rina, kemudian Rio mencium bibir Rina untuk kedua kalinya sembari memeluknya.

Rina yang sedikit terkejut atas tindakan Rio yang tiba-tiba itu langsung memeluk Rio juga.

“...., Nampaknya, Rina sudah menemukan orang yang benar-benar dia sukai. Aku senang akhirnya dia mencitai seseorang, meskipun... Aku jadi tidak enak kepada "dia" sekarang.” ucap Luna yang sedari tadi mendengarkan obrolan mereka dari dalam tenda.

Dia menggunakan sihir khusus agar terlihat dan terdeteksi masih tertidur ketika orang lain menggunakan sihir [Search].

Rio dan Rina duduk saling bersandar satu sama lain sembari menikmati malam yang indah ini.

“Omong-omong, negeri Indonesia itu dari benua mana ya?”

“Itu sebuah negeri dari dunia lain. Aku adalah seorang pahlawan yang dipanggil ke dunia ini.”

“Eh..?! Serius?! Jadi pacarku adalah pahlawan dari dunia lain?!” bisik Rina.

“Ya, karena itu... Tolong rahasiakan ini ya, pacarku yang imut~” bisik Rio sambil menggoda Rina.

Rina yang malu hanya mengangguk merespon perkataan Rio dengan pipi yang memerah. Luna penasaran dengan apa yang mereka bisikkan, tapi sepertinya itu hanya godaan dari Rio. Dia pun memutuskan untuk pergi tidur, Luna tidur sembari tersenyum karena senang.

Bersambung

1
Kelas Tikom
guah MATI WKWKW
Dimas Hartono: wkwkkw
total 1 replies
teguh andriyanto
anzenk bin bazzenk emang MC, pembunuh bayaran kok tololnya kelewatan sih, ngga ada wibawa nya.. pelupa LG.. hadewh
Dimas Hartono: Maklkok pembunuh? tentara bang, btw itu karena pas dia SMA udah ga jadi tentara lagi, jadi dia udah melunak + Ya jadinya ketularan tolol kek temennya si Ari:v
nanti ada plot masa lalu Rio, tapi belum ane pikirin.
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up.thor
Fendi Kurnia Anggara
up thor besok 🤣🤣🤣
Dimas Hartono: hooh, udah nulis chp barunya tapi baru setengah
total 1 replies
PotatoBoy
setiap Rio berdialog kata "Baiklah" gak pernah tinggal, agak gimana gitu baca nya terkesan hambar cerita nya
Dimas Hartono: woke, nanti ane ganti ama kata lain atau ditambah kata lain
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
ok sip
Fendi Kurnia Anggara
ok
Dimas Hartono
kena blok ilustrasinya 🗿
terlau berbahaya :v
Ya Fi
pengalaman
Ya Fi
punya
Ya Fi
walah kog jowo jebule wkwkwkwk
Dimas Hartono: wkwkwkk
total 1 replies
Ya Fi
pula
askifyyy
seru banyak alur tak terduga
Dimas Hartono: thanks buat B5 nya kawan 😁🥰
total 1 replies
Ya Fi
*aku
Dimas Hartono
makasih udah memberitahu tempat typonya
Ya Fi
memesan
Ya Fi
lilin 🕯🕯
The Narrator
up thor yang banyak 😁☝️
Dimas Hartono: gas, di arc berikutnya bisa up terus. moga aja :v
total 1 replies
Mas Alif
ajg beberapa eps yang lalu pedang dan sihir terus kultivasi wtf bro novel campuran inimah
Dimas Hartono: di dunia ini, konsep kekuatan Mana ga melulu sihir. bisa melalui berbagai hal, tergantung dari setiap region punya teknik dan sebutan kekuatan mereka sendiri. nanti kubuat penjelasannya pas di arc berikutnya.
total 1 replies
Mas Alif
alamat ngak tuh mending lokasi lah
Dimas Hartono: kan tertulis disuratnya dikasih alamat, cuman ngga ku masukin (lupa)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!