NovelToon NovelToon
SWEET LOVE

SWEET LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Wanita Karir / Romansa / Office Romance
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

🌹Update setiap hari min 1 episode🌹


Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.

Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 16 Sweet Love

Keesokan paginya. Bu Susi menerobos masuk kedalam kamar Berlyan. Sambil membawa sendok sayur yang cembung dan disusul oleh Tiara dibelakangnya. Mata Bu Susi melotot dan hidungnya berkedut-kedut, saat melihat keadaan kamar tersebut. Selimut yang ada dilantai serta boneka-boneka yang entah bagaimana caranya bisa sampai tersangkut digorden jendela, lalu aroma bekas bir kaleng yang berserakan dilantai. Membuat kepala Bu Susi hampir pecah.

“Astaga ya tuhan, para gadis ini benar-benar luar biasa, mreka minum lebih banyak lagi setelah pulang dalam keadaan mabuk semalam,” omel Bu Susi sembari menunjuk kaleng-kaleng bir tersebut.

“Ibu benar! Ini sangat menyusahkan keluarga saja,” sahut Tiara yang ikut menambah bumbu dalam kemarahan ibunya.

“Kamu juga diam saja!” Bu Susi memukul pelan kepala Tiara menggunakan sendok sayur tersebut.

“Ibu! Sakit! Bagaimana aku tidak bodoh kalau ibu selalu memukul kepalaku,” gerutu Tiara memegangi kepalanya dan cemberut.

“Kenapa kamu ada dirumah pagi ini? Bukannya pergi sekolah?” tuntut Bu Susi, Tiara mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam sang Ibu.

Bu Susi menghela nafasnya sambil geleng-geleng kepala, pusing dengan kelakuan semua anaknya.

“Apa seharusnya aku memukuli mereka agar sadar!” gemas Bu Susi memperagakan untuk memukul kepala Berlyan dan juga Hana yang masih tidur di lantai. Dengan posisi yang tidak jelas. Ada yang kakinya masuk kebawah kolong meja, dan ada juga yang kakinya naik keatas tempat tidur sedangkan tubuhnya dilantai.

“KALIAN BERDUA CEPAT BANGUN!” teriak Bu Susi seraya menendang salah satu kaleng bir hingga mengenai kepala Berlyan dan juga Hana secara bergantian. Hana dan Berlyan pun bangun lusuh-lusuh sambil memegangi kepala mereka.

“Bukankah kalian harus bekerja?” ucap Bu Susi.

“Aduh kepalaku sakit,” keluh Berlyan.

“Oh, Ibu?” ucap Hana saat melihat Bu Susi. Wanita yang dia anggap seperti ibunya sendiri, karena sedari kecil dia sudah tinggal oleh ibunya pergi. Kasih sayang dan perhatian dari Bu Susi kepadanya sungguh luar biasa dia rasa.

“Kenapa aku bisa tertidur disini ya?” Hana mencoba memulihkan ingatannya.

“Ada apa ini? kenapa kamu disini?” tanya Berlyan yang mulai sadar.

“Aku tidak tahu juga, kepalaku sangat nyeri,” jawab Hana geleng-geleng kepala.

“Wah parah! Kalian tidak ingat kejadian semalam ya? Sebanyak apa yang kalian minum sampai kehilangan kesabaran seperti ini?” celetuk Tiara.

“Semalam? Memangnya apa yang terjadi?” kata Hana seraya saling bertatapan dengan Berlyan, mengingat kejadian semalam.

Tadi malam, Bu Susi, Pak Deni, dan Tiara tengah membersihkan kedai setelah seharian banyak pelanggan. Setelah selesai mencuci piring Tiara kemudian duduk disalah satu bangku kedai, sedangkan ayahnya masih mengepel lantai.

“Astaga, dasar anak ini. Kakakmu tidak mengangkat teleponnya lagi!” gerutu Bu Susi yang sedang mencoba menghubungi ponsel Berlyan. Mengingat sudah hampir jam 12 malam, tapi wanita itu tak kunjung pulang.

“Dasar bocah ini, awas saja kalau nanti dia pulang!” ancam Bu Susi, kemudian dia menyimpan ponselnya kembali kedalam kantong jaketnya.

Bersamaan dengan itu, suara deritan pintu kedai itu terdengar ditelinga mereka bertiga. Sontak semua pandangan tertuju pada suara tersebut.

“Berlyan?” ucap Tiara terkejut melihat sang kakak masuk dengan berjalan lunglai sambil membawa dua buah plastik putih yang berisikan minuman bir kaleng.

“Aku pulang, Ibu, Ayah, Tiara! Aku juga bawa oleh-oleh,” celotehnya sambil tersenyum bodoh, dengan mata sayu dan wajah yang berwarna merah.

“Astaga, apa ini?” Bu Susi menjepit hidungnya saat Berlyan mendekat dan memberikan salah satu plastik padanya. Rasanya dia mau muntah, karena aroma bir menyeruak dari dalam tercium dari mulut Berlyan saat bicara.

“Ada apa? Apa kamu habis bertengkar dengan seseorang?” tanya Tiara menatapnya bingung.

“Benar juga, Ibu aku tadi jatuh didepan sana, dan lututku sampai berdarah,” racaunya kembali sambil memperlihatkan lututnya.

“Astaga ya tuhan, ada apa denganmu Berlyan?” Bu Susi memijit keningnya. Sedangkan Pak deni hanya diam dan memperhatikan Berlyan sambil memegang alat pelnya.

“Tapi tenang saja, ada pak polisi yang baik hati mengantar kami kemari dengan selamat,” lanjutnya sambil tersenyum lebar dan menunjuk arah luar. Lalu memperagakan cara pak polisi mengendarai sepeda motornya dengan sangat lucu.

“Dasar nakal, kamu mabuk dan apa? Sampai diantar polisi? Ah memalukan sekali!” Bu Susi mendekat dan langsung memukul punggung Berlyan sampai beberapa kali.

“Bau sekali aku tidak tahan menciumnya!” Bu Susi menjauh darinya saat Berlyan lagi-lagi mengaum seperti singa didepannya.

“Astaga berapa banyak yang kamu minum Nona? Sampai tidak berjalan seperti ini?” gerutu seorang polisi didepan pintu kedai.

Semuanya terkejut saat dua orang polisi membuka lebar pintu kedai, dan dua lainnya berusaha membopong Hana yang sudah tidak bisa berjalan lagi.

“Selamat malam, semuanya!” sapa salah satu polisi.

“Astaga, Nona hati-hati.” Dia kaget saat Hana berjalan sempoyongan kearah Berlyan.

“Baiklah, Nona, sekarang kamu sudah sampai dirumah ya!” jelas polisi tersebut kepada Hana yang hanya diam tersenyum.

“Tidak, aku tidak meminta kalian unuk mencari rumahku. Tapi aku meminta kalian untuk mencari pria tampan itu yang merupakan jodohku,” celotehnya tidak jelas sambil merengek seperti bayi.

“Tunggu, aku kan sudah katakan padamu,” ucap Hana seraya mendekati polisi itu, “Dia setinggi ini dan matanya bersinar menggemaskan seperti anak kucing, dan bahunya selebar samudra pasifik, seperti ini.”

PLAK.

Hana terkejut saat Berlyan memukul kepalanya. “AH SAKIT TAU!”

“Hana, temanku, kamu tidak boleh melakukan itu, kamu bisa kena masalah kalau melakukan hal itu pada polisi. Kemari sini, maafkan aku, apa sakit?” Berlyan merangkul Hana dan mengusap-usap kepalanya.

“Maafkan kami!” Berlyan dan Hana membungkuk didepan polisi tersebut sebanyak tiga kali.

“Woi! Kamu tidak dengar ya apa yang aku bilang. Apa salahnya jika aku ingin bertemu lagi dengan pria yang ditakdirkan untukku?” rengeknya lagi.

“Ah, kamu sudah membicarakan omong kosong itu selama beberapa jam. Aku akan merobek mulutmu!” Berlyan gemas dan ingin merobek mulut Hana.

“Hana, kenapa mulutmu?”

“sakit.”

“Mulutmu sobek , Hana, maafkan aku,huhuhu.”

“Ibu, ayah, api, jarum.”

“Hana maafkan aku.”

“Berlyan maafkan aku.” Mereka berdua menangis sambil berpelukan.

Pak Deni dan Bu Susi tercengang melihat kegilaan dari kedua wanita itu. Mereka hanya bisa menanggung malu didepan para polisi itu. Atas kelakuan anaknya.

“Berlyan maafkan aku, sepertinya aku mau muntah,” ucap Hana.

“Ah, Hana tunggu dulu kamu jangan muntah disini, tidak boleh.” Berlyan menutup mulut Hana dengan tangannya.

“Sudah lama dia tidak melakukan hal seperti ini, pemandangan ini sangat menusuk hati kami,” tutur Pak Deni kepada polisi-polisi tersebut.

“Maafkan aku,” lanjutnya memohon.

“Tidak apa-apa, Pak.” Para polisi itu tersenyum sungkan.

“Sini biar aku ambil,” kata Bu Susi meraih tas milik Hana yang dipegang oleh salah satu polisi.

“Terima kasih atas kerja keras kalian,” ungkap Bu Susi dengan senyumannya yang sumbang, “Kami akan mengurus kekacauan ini dengan baik. Jadi silahkan pergi.”

“Oh iya baik,” jawab polisi seraya satu persatu keluar dari kedai ayam itu.

Setelah mereka semua pergi. Bu Susi menggeram kesal dan memberikan sepatu hak tinggi dan tas milik Hana dan Berlyan ketangan Pak Deni.

“PERGI KELANTAI ATAS SEKARANG JUGA!!!!!!!!!!!” teriak Bu Susi dengan sekeras-kerasnya agar kedua wanita itu sadar dari mabuknya, dan menyadari kegilaan apa yang mereka lakukan. Hingga membuat Pak Deni dan Bu Susi malu.

Selesai mengingat kejadian semalam. Berlyan dan Hana menoleh bersamaan kearah Bu Susi yang kini tengah berkacak pinggang berdiri didepan mereka dengan wajah marah.

“Hmm, anu—” Hana menggaruk kepalanya.

“Se-semalam kita...bagaimana kalau kita mengurangi minum-minuman keras mulai dari sekarang?” Berlyan memaksakan senyumannya menatap Hana dan menggenggam tangan sahabatnya itu.

“Hmm, benar, sebaiknya kita berhenti,” jawab Hana sambil mengangguk tersenyum getir, sesekali melirik Bu Susi yang terus menatap mereka.

Bu Susi menggeretakkan giginya. Sontak Berlyan dan Hana langsung bertekuk lutut didepannya.

“Aku menyayangimu, Ibu!” ungkap Berlyan.

“Aku juga menyayangimu, Ibu,” sahut Hana juga sambil tersenyum kelihatan gigi.

Bu Susi terus melotot menatap kedua wanita dewasa yang masih bertingkah seperti anak kecil itu.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Felicia amira
kappan up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya author banyak kerjaan
total 1 replies
Felicia amira
up dong kak
Felicia amira
lanjutan y kapan thor
Whyro Sablenk
kok dah 2hr g up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya
total 1 replies
Whyro Sablenk
kok lom up thor/Smile/
Whyro Sablenk
2 jempol for your triple up thor...
tetap semangat selalu ya...
Whyro Sablenk
udah di kode tuh ma si Rey,... pak presdir/Smile/
Whyro Sablenk
aq di hange jetsu thor... kok Arga curiga ya ma berlian...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
Hange Jutsu
mkch bgt triple upnya thor ..tetep semangat selalu ..n lanjut...
Hange Jutsu
Sahara...kpn kamu ketahuan.../Smile/
Hange Jutsu
lanjut thorr
Hange Jutsu
crtnya bagus
Hange Jutsu
semakin mendekati...siapa Sahara sbnrnya...
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Hange Jutsu
hampir saja ...
tetep semangat n lanjut Thor ...
Felicia amira
luar biasa seru crita y, apakah Arga akan tetap memilih hana palsu
Mayraa_Tafa: makasih penilaiannya/Smile/
total 1 replies
Hange Jutsu
harusnya Arga sudah tau siapa Sahara sbnrny thor,secara dia Presdir kan...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Mayraa_Tafa: makasih masukannya, ditunggu ya upnya
total 1 replies
Nendah Siti
cerita nya bagus, aku suka
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor
Hange Jutsu
double up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu, makasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Mayraa_Tafa: makasih/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak..
Mayraa_Tafa: iya sama-sama ya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!