NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari

Terlambat Menyadari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anissa Ruth

Kisah gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama, begitu cintanya di balas saat itu juga hidupnya bahagia. Ketulusan dan kelembutan dalam menjalani hubungan membuat pasangannya merasa seenaknya. Sifat pemaaf yang di miliki Melati membuat laki-laki itu mengulangi kesalahan terus-menerus. Namun, gadis itu senantiasa memaafkan karena hatinya hanya untuk Rafaly Thamana.

"Tolong beri aku kesempatan."

"Bertahanlah sedikit lebih lama, sampai aku bisa menerima dirimu kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anissa Ruth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Merampas

Sekitar pukul 11 malam, Melati terbangun, merasa haus dia turun ke bawah dan mengambil air di kulkas. Matanya terbuka lebar, mulutnya juga ikut terbuka melihat kue yang ada di kulkas. “Wow kue ulang tahun rasa coklat. Pasti Kak Tomi yang beli semalam, tapi sayang aku belum sempat makan. Kak Tomi marah gak, ya?”

“Enggak marah, kok.”

Gadis itu memutar badan menghadap pada Tomi yang tengah tersenyum. “Kak Tomi. Kok ada di sini? Ngapain?” tanyanya menghampiri. Tidak menjawab, laki-laki itu malah menuntun Melati ke meja makan, menyuruhnya duduk.

“Kakak haus mau ngambil minum, eh, ada kamu di sini.”

“Oh, sama aku juga. Itu di kulkas kue yang Kakak beli semalam?”

“Iya.”

“Maaf, Kak. Aku belum sempat makan.”

“Iya, gak papa. Kalau mau makan aja sekarang.”

“Oke. Kelihatan enak banget, aku mau makan sekarang aja.”

Bergegas dia bangun, mengambil kue dalam kulkas, memotong dan memakannya di samping Tomi. Sementara laki-laki itu, senyum-senyum tipis melihat tingkah adiknya. Seperti pertama kali makan kue saja, pikirnya.

“Mau gak, Kak? Ini enak banget, loh. Aku suka.”

Tomi mengangguk, melihat Melati makan, dia jadi ikut ngiler. Malam-malam begini, mereka berdua sibuk makan kue, sesekali Tomi bertanya tentang Raf.

Padahal dia sudah tahu semuanya dari Dity, dari pertemuan hingga kesedihan yang dialami Melati. Laki-laki itu hanya ingin mendengar langsung dari mulut adik perempuannya. Melati memang sangat dekat dengan Tomi, hingga dia menceritakan semuanya malam ini, dan Tomi dengan senang hati mendengarkan.

Lama mengobrol sampai lupa waktu, sudah dua jam mereka duduk di sana, untungnya ada Ibu yang ingin ke kamar mandi dan kebetulan lewat dapur, melihat dua anaknya asik ngobrol dan makan kue.

“Jam 1 malam, ngapain?” tanya Ibu, menatap keduanya bergantian.

“Cuman ngobrol, iya kan, Dek?” Melati mengangguk dan Ibu pergi ke kamar mandi setelah menyuruh mereka balik ke kamar, lanjut tidur dan jangan begadang. Di kamar, Melati mencoba tidur, tetapi tidak bisa, jika sudah terbangun tengah malam, gadis itu susah untuk tidur kembali. Akhirnya dia meraih ponsel, membuka adakah pesan yang masuk.

Satu pesan masuk membuatnya kesal. Sabil yang mengirim pesan itu, mengatakan kalau dirinya dan Raf satu kampus. Tentu Melati sangat geram, ternyata Sabil masih ingin merampas Raf darinya. Tapi, tenang dia tidak akan biarkan itu terjadi. Gadis itu menyimpan ponsel tanpa membalas pesan dari sahabat yang kini sudah menjadi musuh.

Dia mencoba kembali menutup mata meski tetap tidak bisa, hatinya tidak tenang, terbayang terus, bagaimana kalau Raf meninggalkannya, dan memilih bersama Sabil. Tiba-tiba suara ponsel berdering, ternyata telepon dari Sabil. Melati mendesah kesal, tetapi tetap diangkat, dia penasaran.

“Hai, Mel. Apa kabar?”

“Sangat baik!”

“Oh, bagus, deh. Gue cuman mau bilang, kalau gue sekampus sama Raf. Jadi lo bisa siap-siap dari sekarang, karena lo pasti akan kecewa lagi, gue bakalan rebut Raf dari lo.”

“Oh yah? Coba aja kalau bisa! Gue gak takut.”

Sambungan terputus, Melati sungguh sangat kesal. Kok ada orang seperti Sabil, dengan terang-terangan bilang begitu, pikirnya. Melati pasti tidak akan tinggal diam meski Sabil mencoba merebut miliknya, lihat saja apa yang bisa dia lakukan.

Raf sangat mencintainya dan dia yakin laki-laki itu tidak akan mengulangi kesalahannya. Satu kelemahan Raf, dia tidak bisa ditinggalkan atau dijauhi oleh Melati.

***

Malam Minggu sebuah kebetulan Raf ngajak Melati ke pasar malam, jadinya gadis itu bisa memperingati langsung agar Raf tidak tergoda dengan Sabil.

Laki-laki itu sendiri yang menjemput Melati di rumah dan meminta izin untuk dibawa main. Seperti biasa Raf selalu menggunakan motor, gadis itu senang bisa berduaan. Kapan lagi bisa bersama Raf, karena Minggu depan sudah masuk kuliah pastinya akan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

“Raf,” panggil Melati pelan saat mereka duduk menikmati jajanan yang dibeli. Laki-laki pemilik senyum manis itu menoleh, mengangkat halisnya.

“Apa, Sayang?” Ah, sial. Pipi Melati merona mendengar panggilan itu, dia malu dan langsung menunduk. “Mau apa, Mel? Kamu mau jajan lagi? Yaudah ayo,” ajak Raf membuat Melati menatapnya.

“Ish, apaan, sih, Raf. Siapa yang mau jajan lagi, aku udah kenyang gini!”

“Terus mau apa?” tanyanya sambil terkekeh. Di mata Raf, gadis ini sangat lucu, dia suka, dia cinta, seumur hidupnya baru pertama kali menemukan gadis modelan kayak gini. Melati itu suka ngambek, tatapannya tajam bikin Raf deg-degan setengah mati, cemburuan, dan satu lagi yang membuat Raf suka adalah pemaaf dan mudah minta maaf.

“Aku mau tanya. Kamu se kampus sama Sabil?”

“Iya. Kamu tahu dari mana?”

“Sabil sendiri yang bilang. Kenapa harus se kampus sama dia, sih! Aku kesal, ih. Awas loh, kalau kamu macam-macam sama dia. Kita putus.”

Raf melotot mendengar ancaman Melati.

“Percaya sama aku, Mel. Mana mungkin aku gitu.” Laki-laki itu terus menyakinkan Melati, bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahannya, dan dia berjanji selalu ada untuk Melati, tidak akan membuat air mata keluar setetes pun.

“Aku janji, gak akan menghianati kamu lagi, Mel. Aku sayang, aku cinta kamu.”

Ucapan Raf terekam di memori Melati saat ini juga, dia tidak akan melupakan itu, Raf sudah berjanji. Dia mempercayai perkataan Raf, sekarang hatinya tenang, mau sekeras apa pun Sabil merebut miliknya, itu tidak akan membuat Raf meninggalkannya. Melati terlalu percaya pada manusia sampai lupa, kalau manusia juga bisa berubah kapan saja seiring berjalannya waktu.

Senang menikmati permainan di pasar malam, tiba-tiba seseorang dengan sengaja menyenggol pundak Melati, tetapi orang yang menabrak yang terjatuh, siapa orang itu? Siapa lagi kalau bukan Sabil. Saking kokohnya pundak Melati, Sabil sampai terjatuh dan meringis, entah itu beneran atau pura-pura.

Melati sempat bingung, orang itu yang tabrak, kok malah yang menabrak yang jatuh, pikirnya, aneh bukan? Tidak berpikir panjang, gadis itu langsung minta maaf dan membantu Sabil berdiri. Yang dibantu semakin meringis kesakitan, membuat Melati memutar bola mata malas.

“Sakit kaki gue, Mel. Gak bisa berdiri, keseleo kayaknya.”

1
Amelia
wong anak Pak pir ikih😀😀
Amelia
hahaha mision completed😀😀
Amelia
kan ada kuman tengil nanti nular🤭🤭
Amelia
hahaha ada yang cemburu 😀😀
Elfrida Nahak
lanjutkan
Amelia
hahaha jail nya pool😀😀
Amelia
hahaha tom and Jerry 😀😀
Amelia
adiknya random banget 🤭🤭
Amelia
eh kalau orang marah nya diam malah menakutkan loh😀😀
Amelia
ngambek kan😀😀
Amelia
jangan sedih tumbang satu datang sepuluh ribu 😀😀
Putri Galuh
cinta boleh, bodoh jangan
kayaknya gampang nih deketin melati lagi, yg seru dong thor buat balesan si Rafnya masak langsung mapan aja
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Anissa Ruth: Terima kasih
total 1 replies
Putri Galuh
htor ketemuin pas melati udah jadi janda aja biar impas
Anissa Ruth: /Rose/
total 1 replies
Amelia
sahabat nya paket komplit ❤️❤️❤️
Anissa Ruth: iya komplit banget
total 1 replies
Atha Diyuta
ih ngri siapa tuh
Aidha Dhum
Keren kak🤗😍 jangan lupa mampir karyaku juga, mohon suportnya untuk penulis baru ini🙏🥰
Aidha Dhum: MasyaAllah makasih kak.🤗
Anissa Ruth: Sudah kak
total 2 replies
Anissa Ruth
Mantap. seru sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!