NovelToon NovelToon
Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:127.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Di desa Harapan Kahuripan, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

Pertama, jangan main dengan Muhammad Syukur. Karena selain bocah berusia lima tahun itu sangat nakal, Syukur lahir dari wanita mati tidak wajar yang sempat menjadi kuntilanak. Ditakutkan, mama dari Syukur datang menuntut balas jika anaknya diusik.

Sementara larangan yang kedua, jangan pernah main ke Hutan Tua karena bocah mana pun yang main ke sana pasti tidak pernah selamat!

Namun di suatu sore menjelang petang, Syukur dan keenam temannya nekat memasuki Hutan Tua. Kejadian mencekam diwarnai pertumpahan darah benar-benar terjadi. Satu persatu dari mereka ditemukan mati. Hanya ada dua anak yang selamat. Anak pertama adalah Ibrahim dan terkenal sangat alim. Sementara satunya lagi merupakan Syukur!

Sebenarnya, apa yang terjadi? Karena semenjak itu juga, Ibrahim jadi sakti dan bisa menyembuhkan banyak penyakit dengan cara di luar nalar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Enam Belas

Ibrahim kebingungan dan hanya diam. Ia jadi kerap berkode mata dengan sang ayah yang terlihat tak kalah bingung darinya. Adzan subuh bahkan belum berkumandang, tapi rumah mereka sudah sangat ramai. Warga yang tak sampai histeris juga berbondong-bondong datang. Mereka membantu menenangkan sekaligus mendoakan setiap yang histeris.

“Ini pasti bertanda tidak baik!” batin pak Yusna yakin.

Pak Yusna juga mulai menyiapkan air mineral untuk Ibrahim doakan. “Fokus dan lakukan yang terbaik, Im!” bisiknya kepada sang putra.

Selanjutnya, seperti biasa, Ibrahim langsung fokus dan melakukan doa-doa. Warga yang tak sampai histeris juga turut serta membantu doa sebisa mereka. Suasana di sana menjadi makin ramai. Karena alih-alih tenang, yang ditenangkan justru makin histeris.

“Ini pasti ada yang enggak beres ini. Masa tiba-tiba begini? Sementara setelah saya perhatikan, yang mengalami malah yang pernah berobat di sini!” sergah pak Hamim masih kewalahan menahan istrinya.

Layaknya yang lain, ibu Lilis dan masih histeris, juga masih berusaha meluka.i dirinya sendiri. Jika tidak menjam.bak kemudian menghan tam-hanta mkan keningnya ke lantai, ibu Lilis maupun yang lainnya juga sibuk menceki.k lehernya sendiri. Tak tanggung-tanggung, mereka mencek.ik leher dengan sangat brutal. Ibu Lilis dan yang lainnya melakukannya layaknya para bocah yang menghantui mereka.

“Ki Awet, ... ini harus bagaimana, Ki ...?” batin pak Yusna ketar-ketir. Namun, ia berusaha tenang dan berlagak bahwa dirinya bisa diandalkan.

Mereka yang jumlahnya belasan dan memang masih histeris, diminumi air putih pemberian Ibrahim. Kali ini, keadaan perlahan reda. Setelah pak Yusna memberikan cincin batu merah delimanya untuk turut dimasukkan ke air minum yang Ibrahim bagikan.

“Sepertinya, orang-orang sudah mulai curiga. Lagian anehnya, kenapa yang berobat di sini dan sempat sehat wal afiat, mendadak mirip orang kerasu kan masal?” batin pak Yusna yang dalam hatinya kemudian berkata, “Aku harus menemui ki Asnawi secepatnya! Aku harus segera ke hutan Tua. Syukur-syukur, ada anak kecil yang kepalanya bisa kupenggal lagi!”

Seiring suasana yang makin terang dan akhirnya pagi juga datang, beberapa dari mereka yang sempat histeris, memutuskan untuk pulang. Namun selain pria yang sempat jatuh dari motor, kelima orang tua korban semak-semak berjalan, memilih untuk tinggal.

“Ibrahim, ... Pak Yusna. Saya bermimpi bertemu Iman, dan korban pengga.l lainnya,” ucap ibu Lilis sambil berlinang air mata dan memang putus asa.

Apa yang ibu Lilis ceritakan, langsung membuat setiap mantan pasien Ibrahim, mendelik syok.

“Loh, kok bisa sama?” ucap beberapa dari mereka refleks.

“Iya, saya juga gitu. Saya mimpi, atau malah memang didatangi. Soalnya semuanya terasa sangat nyata. Mereka seolah ada di depan mata saya!” ucap bapak-bapak yang kakinya sampai patah tulang dan memang pak Yusna perban.

“Kok bisa kompak begini, ya? Seolah memang bertanda!” ucap pak Hamim si paling yakin.

Pak Yusna menghela napas dalam tanpa berani mengangkat bahkan sekadar melirik sekitar. “Kita tunggu sampai malam saja, bapak-bapak, ... ibu-ibu. Bahkan agar bisa lebih fokus dan sebisa mungkin mendapatkan solusi, hari ini saya tidak akan buka praktik!” tegasnya dan langsung mendapat apresiasi. Semuanya langsung menatapnya dengan tatapan peduli.

“Iya, ... ayo kita sama-sama cari solusi. Sebagai pak RT di kampung ini, saya juga ingin memberikan yang terbaik bagi warga saya!” ucap pak Hamim, tapi tidak digubris oleh pak Yusna yang telanjur sebal kepada RT di kampungnya, dan selama ini selalu sok berkuasa.

***

Pagi menjelang siang, rombongan Syukur datang. Syukur diantar oleh Athan dan sang papa. Namun, mereka sengaja berpisah. Pak Handoyo dan Syukur sengaja naik ojek ketika keduanya sudah dekat kampung mereka. Rain sengaja membuat situasi begitu, agar dirinya dan Athan bisa tetap jaga-jaga. Agar Rain dan Athan tak sampai dicurigai dan bisa melakukan tangkap tangan kepada Ibrahim maupun sang semak-semak berjalan.

Pak Handoyo dan Syukur sampai rumah lebih dulu. Keduanya sudah langsung bingung meski mereka masih jauh dari rumah. Karena meski dari kejauhan, rumah mereka jelas sudah tidak ada. Hanya tersisa kerangka dan beberapa kusen saja dan itu pun sudah gosong rata dengan tanah. Rumah mereka sudah dibakar—itulah kesimpulan yang pak Handoyo tarik dari keadaan.

“Wah ... pak Handoyo dan Syukur pulang! Jangan-jangan ... karena kepulangan mereka, korban-korban penggal di hutan Tua ngamuk? Kepulangan pak Handoyo dan Syukur menjadi alasan warga kera sukan masal?!” ucap beberapa warga warga yang seketika melaporkannya kepada pak Hamim.

Kebetulan, pak Hamim masih ada di rumah Ibrahim. Hingga kabar yang warga tadi sampaikan juga diketahui oleh pak Yusna.

“Syukur ... aku harus memenggal bocah bajang itu. Pak Asnawi bilang, darah Syukur bisa membuat Ibrahim lebih sakti!” batin pak Yusna yang kemudian berkata, “Mungkin karena mereka kembali, para korban hutan Tua tidak terima. Karena sepertinya, ... memang begitu. Mereka ada kaitannya dengan kematian korban di hutan Tua!”

Semuanya sudah langsung menyimak serius. Mereka langsung setuju, sependapat dengan pak Yusna. Kenyataan tersebut pula yang membuat pak Yusna makin mempermatang jebakannya kepada Syukur dan pak Handoyo.

“Coba Im, ... coba lihat, benar tidak mereka pelakunya. Masa iya, mereka melakukan pesugihan kuntilanak?” ucap pak Yusna sengaja membuat Syukur dan sang kakek makin bobro.k di mata warga. Apalagi pak Yusna juga yakin, kini Ibrahim putranya memiliki tempat istimewa di hati warga.

***

“Rumah kita ke mana, Kek?” sedih Ibrahim sambil mengawasi puing-puing rumahnya. Rumah yang memang jauh dari mewah, tapi di rumah tersebut, ia sudah mengukir banyak kenangan indah bersama sang kakek.

“Enggak apa-apa, Kur. Enggak apa-apa, biar Allah yang balas. Setelah ini, setelah membuka tabir kejahatan semak-semak berjalan, kita pindah saja. Kamu mondok, ... kamu sekolah yang pinter!” ucap pak Handoyo makin berlinang air mata. Ia berangsur jongkok, kemudian memeluk Syukur dari samping. Ia tak berani memeluk punggung Syukur secara berlebihan karena di sana terlalu banyak luka. Malahan harusnya, satu minggu lagi, Syukur masih harus kontrol untuk lukanya ke rumah sakit.

“Setelah ini pun, polisi akan bertindak. Kita diam-diam saja,” lirih pak Handoyo masih memeluk Syukur.

Tak jauh dari pak Handoyo dan Syukur, warga yang diketahui pak RT, pak Yusna bahkan Ibrahim, berbondong-bondong datang.

“Pastikan Syukur dan kakeknya menetap di hutan agar mereka termakan tumbal pesugihan yang mereka buat!” tegas pak Hamim. Hal yang memang sangat pak Yusna harapkan.

“Iya, apa pun yang terjadi, kita harus membuat Syukur masuk hutan Tua. Agar aku bisa mendapat darah bocah bajangnya!” batin pak Yusna.

Pak Handoyo maupun Syukur langsung syok dengan kedatangan warga. Pak Handoyo bergegas mengemban Syukur, tapi dengan bengis warga memungut batu maupun kerikil kemudian dilemparkan ke mereka.

1
FiaNasa
ditunggu Thor up nya
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Audah up tiap hari kok Kak
total 1 replies
Al Fatih
nambah pengetahuan baru lagi nih,, aq juga baru tau,, makasih bun
Al Fatih
pertempuran sesama anak keturunan asnawi
Al Fatih
semoga syukur masih bisa d selamatkan yaa
Al Fatih
apa syukur Indihome juga ya
Al Fatih
seru,, menegangkan
Al Fatih
kasian pak Handoyo dan syukur...
Al Fatih
iya betul Bun,, kata mamaq,, perempuan yg haid itu bau nya wangi bagi penciumannya makhluk halus,, maka harus lebih hati-hati
Irkham Maulana: iya bund...aku udah ngalamin berkali2 hal kaya gitu bahkan tak terhitung...
total 1 replies
Al Fatih
menegangkan....,, dan semakin bikin penasaran
Al Fatih
koq Ibra ngomong begitu....,, apakah ini memang d sengaja....,, berarti Ibra kenal dong sama si semak2 berjalan.... ,, hehehe biasanya semak2 bergoyang yaaa,, kali ini semak2 berjalan....
Al Fatih
masak iya itu kakek Handoyo?
Al Fatih
makasih Bun sdh d ingetin utk cara baca novel d NT skrg ini....
Al Fatih
Aq baru mampir,, dan sudah d suguhan adegan kayak gini,, serem amat Bun. btw aq dulu punya Kaka kelas namanya Syukur Slamet...,, orgnya baik bngt,, ga ngeyelan kyk syukur qta yg ini 😅
Al Fatih: betul Bun,, semakin d larang semakin penasaran utk melanggar 😅
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Syukur kan masih kecil di sini, Bun. Anak kecil rawan dengan rasa penasaran. Apalagi kalau cerdasnya di atas rata2 🤣. Makin dilarang, makin penasaran katanya
total 2 replies
tse
atik making seneng badanya nih
Supry Atun
novelnya bagus dan bikin agak merinding kalo baca malam2 .itu kalo yang membayangkan hehehehe
Erna Fadhilah
luar biasa
Erna Fadhilah
okey kak,,,, aku selalu ngikutin kak author kok,,, upnya jangan malam ya kak pagi sama siang aja,,,biar ga takut kalau mau baca😁😁😁😁
Dede Yulli
Luar biasa
Pak Yan
SERAM , SERUH, TEGANG , DN MENDEBARKAN....... BACAAN CERITA YG PENUH TANTANGAN...... AKU SUKA...AKU SUKA..... PUOKO ' E MANTUL TENAN DN SANGAT 2 TOP MARKOTOP......!!!!!!! 🤔🤔😲😲😲😲😫😫😫😫😨😨😨😨😨😨😨👌👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Terima Kasih banyak Pak Yan 💗
total 1 replies
🥰
mampir aku kak☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!