Petualangan mereka dimulai saat melakukan Riset di sebuah desa terpencil.Mereka mengalami hal ajaib.
Tanpa pernah diduga mereka terjebak dalam situasi yang mengharuskan mereka untuk mengupas rasa penasaran.
Mengapa mereka tiba-tiba memiliki kekuatan?,apakah untuk menumpas kejahatan?.
Petualangan yang penuh misteri menghadirkan persahabatan dan cinta yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana NS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16. Doubel Bucin.
"Sebaiknya aku pulang"
Melihat apa yang sedang terjadi,membuat Salma ingin kembali kerumahnya.
"Aku akan mengantarmu"kata Rio
Saat ini dirinya dan Salma berjalan mengarah keteras rumah,semua teman-temannya tinggal didalam,masih memastikan apa yang terjadi didapur tadi.Apa lagi yang terjadi pada Sarah.Kenapa gadis itu selalu mengalami hal aneh beberapa hari ini,meski semuanya mengalami hal aneh tapi Sarah berbeda,dia seperti dihantui.
"Tidak Rio,aku bisa pulang sendiri"
Langkah Rio yang menuju motornya terhenti,dia memutar tubuhnya menghadap Salma,bisa dia lihat kini gadis didepannya kembali tersenyum,meski tidak selepas biasanya.
"Aku bawa motor"Salma mengangkat kunci didepan wajahnya.
Rio tersenyum,dia lupa jika gadis ini datang dengan kendaraannya sendiri.
"Masuklah,lihat keadaan temanmu"Salma memasang helm dikepalanya dan segera menaiki motor maticnya.
"Hati-hati,maaf jika ada yang membuat mu tidak nyaman"entah kenapa Rio merasa harus meminta maaf pada gadis ini.
Salma membalasnya dengan senyuman.
Rio menatap mata yang kini sudah mulai kembali bercahaya lagi."Terimakasih sudah mau kami wawancarai".
"Hmm..datanglah jika masih ada yang ingin kamu tanyyakan"kata Salma.
Rio menganggukan kepalanya,dan Salma sudah mulai berlalu pergi meninggalkan kediaman Rio dan teman-temannya,hingga gadis itu hilang dari pandangan barulah Rio beranjak masuk.
"Kalian disini"Rio kaget karena semua temannya sudah berkumpul diruang depan.Bahkan juga ada Haris dan Sarah.
"Kita akan membahasnya"kata Langit,dan Rio segera memposisikan dirinya duduk disebelah kanan Reta sedikit kebelakang, tempat yang sebelumnya diduduki Haris dan Sarah.
Semua mantap pada Haris dan Sarah yang duduk bersisian dan terlihat tangan Sarah berada dalam genggaman Haris.Kenapa seperti ini,tadi yang duduk disana adalah Langit dan Clara bahkan dengan gaya yang sama,pemikiran itu terlintas di kepala Reta dan Rio,2R ini sampai saling lirik seakan mengirim kata kita memiliki doubel bucin.
"Bisakah kau mengatakan apa yang terjadi didapur tadi?"tanya Langit.
Dirinya duduk sedikit mengarah pada Haris, dihadapannya ada Clara bersama Reta.
"Aku tidak tahu harus menyebutnya apa,tapi dia menyakiti Sarah dan ingin membawanya pergi"kata Haris.
"Siapa dia?apa warga desa ini?"tanya Reta
"Ku rasa bukan,entah dia manusia atau tidak,karena setelah aku menyerangnya dia menghilang begitu saja"jelas Haris.
Semua temannya terdiam dengan pikiran masing-masing.
"Kau melihatnya dengan jelas ,Ris?"tanya Rio dan Haris menganggukan kepalanya.
"Kau bisa melihat makhluk astral?"tanya Rio lagi.
Haris menggeleng"Aku tidak pernah melihat hantu".
"Apa dia tidak seperti hantu?"tanya Reta
"Sayangnya dia tampan"Haris terlihat mendesah."meski terlihat pucat"tambahnya lagi.
"Seperti mu donk"kata Reta jahil.
"Aku bukan makhluk astral"kesal Haris.
Reta tersenyum tapi sekaligus merinding karena ada suara yang masuk dalam pendengarannya."Kau sangat jahil manis"bisik Rio.
Pandangannya mengarah kesebelah kanan,kenapa makhluk somplak ini duduk dibelakangnya,Reta mendelik mengarahkan bola matanya agar Rio membawa tempat duduknya maju kedepan arah kanannya,jika dari tmpt Haris dan Sarah dduk Rio ini mana terlihat.
"Aku ingin didekat mu"seakan mengerti perintah yang Reta berikan,Rio pun memberi jawaban masih dengan cara berbisik.
Reta mendengus kesal,dia kembali memutar arah pandangannya pada Haris dan Sarah,terserah si somplak itu mau apa,dia tak peduli.
"Itu bukan dirinya, dalam mimpiku dia monster"suara Sarah bergetar mengatakan pada semuanya.
"Aku ingin pulang"kata Sarah Lagi.
Clara segera beranjak dari duduknya memeluk sahabatnya yang kini sudah menangis, Sarah ketakutan.Pergelangan tangannya saja sampai memerah, meninggalkan bekas,entah seperti apa makhluk itu mencengkram Sarah,Clara benar-benar merasa marah melihatnya.
"Untuk sekarang jangan biarkan Sarah sendiri,harus selalu ada yang menemaninya"dengan hati-hati Langit mengatakannya.
Untuk pulang sepertinya saat ini tidak tepat,mereka baru dua hari mencari informasi,masih ada waktu dan Langit harap mereka segera mendapatkannya.
Apalagi Haris sudah mendapat kekuatannya,itu artinya tidak lama lagi Sarah juga akan mengetahui kekuatannya.
"Bawa Sarah istirahat"Langit memberi kode pada Clara agar membawa Sarah kekamar,dan Clara mengikutinya disusul oleh Reta.
"Sebaiknya biarkan Sarah pulang"kata Haris,kini hanya tinggal mereka bertiga diruang depan.
"Sebentar lagi Sarah akan mendapat kekuatannya"kata Langit.
"Persetan dengan kekuatan,dia ketakutan!"sungguh Haris sangat khawatir melihat Sarah,terlebih gadis itu beberapa kali meminta pulang.
"Sarah akan baik-baik saja,kita bisa melindunginya"kata Langit.
"Mudah kau mengatakannya karena bukan Clara kan yang mengalami!!. Coba itu Clara,kau pasti langsung mengatakan untuk pulang!!"
Langit yang mendengarnya langsung berdiri"Apa maksud mu?"terlihat tangannya mengepal mulai terpancing kata-kata Haris.
"Kau sama sekali tidak memperdulikan yang lain!"Haris berdiri menantang Langit,sejak melihat makhluk itu menyeret Sarah, Haris sudah terbakar amarah, sayang dia tidak bisa melampiaskannya dan hanya menghadiahkan satu tendangan pada makhluk itu.
"Wooohh...Woohhh...tenanglah"Rio bahkan juga ikut berdiri."Bukan seperti ini penyelesaiannya,kita akan sama-sama saling melindungi".
Langit dan Haris yang mendengarnya terlihat melemah dan sama-sama menghela nafas kasar.
"Kita teman...Sahabat,dan dua wanita itu bukankah wanita yang kalian cintai"jika sedang benar Rio terlihat pintar.
"Jika mereka tahu para prianya bertengkar seperti ini,maka habislah kalian"jika seperti ini,Rio mengesalkan.Dan benar saja dia mendapatkan tatapan tajam dari Langit dan Haris.
Rio hanya membalas dengan cengirannya yang menyebalkan."Duduklah jangan membahasnya menggunakan otot,tapi pakai pikirin dan jangan lupakan perasaan"
Dirinya tidak terlihat takut sama sekali jika bisa memancing dua temannya yang terlihat tidak stabil.
"Dari mana kau tahu Sarah dalam bahaya saat didapur tadi Ris?"Rio mulai membuka suara karena doubel bucin didepannya hanya diam saja.
"Aromanya"kata Haris.
"Aroma yang beberapa hari ini aku cium ternyata milik makhluk itu"tambah Haris lagi.
"Kau menghajarnya,jadi dia pergi?"Rio terus bertanya, karena dia mulai penasaran seperti apa makhluk yang ingin membawa Sarah.
"Belum sempat,hanya sebuah tendangan.Saat aku sudah membantu Sarah bangun dia sudah menghilang"
"Selemah itu?"tanya Rio
"Siapa yang kau bilang lemah!!.Aku hanya belum sempat menghajarnya,jika tidak dia akan mati ditanganku"geram Haris dengan tangan mengepal.
"Yah...aku percaya dia akan mati ditangan mu,kau bisa melakukan apa saja jika itu menyangkut Clara...eh maksud ku..Sarah"Rio menggaruk tengkuknya karena salah bicara dan mendapat tatapan memastikan dari doubel bucin.
Bagaimana jika dirinya jatuh cinta sedalam itu,bisa jadi trio bucin dan itu terlihat konyol ,pikir Rio.
Rio langsung menggelengkan kepalanya,mengusir jauh pikiran konyol yang sempat hadir di kepalanya.Jangan sampai dia masuk dalam aliran Langit dan Haris jika dia jatuh cinta.
anggep aja selametan 🤣🤣🤣
jangan tanya kopi. gak cukup poinku buat kopi. tapi kalau mau kopi kaleng dingin, minta aja di calon suaminya puri. itu sepabriknya dia beli demi dirinya sendiri 🤣🤣🤣
😎😎😎🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
aku mau gak ya tinggal di sini seperti itu...?
gak ah... kali di alam sana ada yang lebih ganteng dan mudah digapai dari jungkook
aku suka sesuatu yang baru, ahahahaha
🤧🤧🤧🤣🤣🤣🤣🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
yaudah sih panggil aja tim anak buahnya bapaknya langit, lempar bom, beres 😎😎🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️