NovelToon NovelToon
Demon Sword Commander

Demon Sword Commander

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Magic Ink

Ran Maru salah satu anak yang selamat bersama Linlin dari pembantaian sekelompok orang berjubah hitam yang terjadi di desanya.

Dia terus mengemban dendam kepada sekelompok orang berjubah hitam dan bertekad untuk terus menjadi lebih kuat agar bisa membalaskan dendam yang terjadi di desanya.

Bersama teman-temannya Ran berhasil mendapatkan pedang iblis legendaris setelah bersusah payah mengalahkan sang Naga penjaga pedang tersebut.

Pedang itu membuat ia tak terkalahkan sekaligus dapat memimpin pasukan kerajaan Beverley untuk memerangi kerajaan Underland.

Sebagian pasukan kerajaan Underland adalah sekelompok orang berjubah hitam yang di pimpin oleh sang raja Iblis Labadios.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Magic Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Kembali

Jenderal Kay akan pergi menemui ratu Vivi di kerajaan Amazon River. Jenderal Kay akan pergi dengan ditemani oleh Rose, Ran dan putri Aurora. Namun, mereka akan menemui Shin untuk meminjamkan kuda dan mengajaknya untuk pergi bersama mereka.

Ketika Jenderal Kay dan yang lainnya akan pergi, kemudian guru Shiki memberikan perbekalan untuk mereka diperjalanan. Raja Nevertari tidak ada ketika mereka akan berpamitan. Raja Nevertari masih tidak rela kalau putri Aurora ikut bersama mereka.

Lin Lin memberikan belatinya kepada Ran. Ia juga memberikan sebuah pelukan hangat kepada Ran. Akhirnya mereka semua berangkat untuk pergi menemui Shin.

Ketika mereka baru beberapa perjalanan, mereka bertemu guru Fang yang sudah kembali. Guru Fang sudah kembali setelah mengecek para pekerjanya dan berhasil mendapatkan informasi dari salah satu prajurit kerajaan.

" Kalian mau pergi kemana?" tanya guru Fang.

" Kami akan pergi ke kerajaan Amazon River untuk menemui ratu Vivi." jawab jenderal Kay.

" Untuk apa menemui ratu Vivi?" tanya sekali lagi guru Fang.

" Aku ingin meminjamkan pasukan untuk merebut kembali kerajaan Beverley." jelas jenderal Kay.

" Kalau begitu, untuk menjaga keselamatan putri Aurora aku akan ikut bersama kalian." ucap guru Fang.

" Baiklah!"

Akhirnya guru Fang ikut dengan mereka pergi ke kerajaan Amazon River. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat. Dirasa hari mulai gelap, mereka juga akan bermalam di suatu tempat yang terhindar dari hewan buas.

Mereka bermalam di salah satu gua dekat sana. Jenderal Kay dan Ran saling berjalan sedangkan yang lainnya pergi untuk tidur. Jenderal Kay menceritakan beberapa hal tentang teknik berpedang tingkat tinggi.

Ran yang ingin sekali belajar teknik tingkat tinggi tersebut pun mulai mendengarkan cerita yang akan dibawakan oleh jenderal Kay. Jenderal Kay juga bercerita tentang masa-masa saat ia bersama teman-temannya dilatih oleh guru Fang.

Pada saat itu hanya ada dua orang yang paling menonjol di perguruan milik guru Fang. Orang yang paling menonjol adalah jenderal Arthur dan anaknya guru Fang. Ia adalah ayah dari Rose.

Keesokan harinya, mereka semua memutuskan untuk berangkat kembali menuju kerajaan Llinger untuk menemui kapten Shin. Sesampainya di kerajaan Llinger, mereka dihadang oleh beberapa orang yang akan merampok.

Perampok itu berjumlah tujuh orang yang dipimpin oleh seseorang berbadan besar. Para perampok itu meminta seluruh barang bawaan yang dibawa oleh jenderal Kay. Mereka tidak mengetahui bahwa yang ada dihadapannya adalah seorang jenderal kerajaan Beverley dan seorang legenda hidup pada masa lalu.

" Sekarang, serahkan semua barang bawaan kalian!" seru salah satu perampok itu.

" Tidak!" jawab putri Aurora.

" Biarkan kami pergi atau!" ucap jenderal Kay yang akan mengeluarkan pedangnya.

" Tunggu Kay, biar kita serahkan semua ini kepada Ran." ucap guru Fang kepada jenderal Kay.

" Ran sekarang!" tegas jenderal Kay.

Akhirnya, Ran melesat semua serangan kepada perampok tersebut. Ran mengunakan teknik berpedang yang diajarkan oleh jenderal Kay. Ia berhasil menahan semua perampok itu.

Dirasa anak buahnya kesusahan melawan Ran, akhirnya orang berbadan besar tersebut menyerang Ran dengan sangat gesitnya. Walaupun pun berbadan besar, tetapi ia dapat melakukan serangan dengan sangat cepat.

Namun, semua itu bukan tandingan Ran. Ia berhasil menahan serangannya dan membalikkan kembali serangan tersebut. pertarungan menjadi sangat sengit, orang berbadan besar itu mulai kewalahan Ran.

Semua orang yang ada di sana hanya menonton pertarungan mereka berdua. Para perampok lainnya hanya bisa terdiam tanpa melakukan perlawanan.

" Kalian jangan diam saja, cepat ambil barang mereka!" ucap pemimpin perampok itu dengan suara keras.

Akhirnya para perampok menyerang yang lainnya. Namun, dengan sangat mudahnya mereka dikalahkan oleh jenderal Kay dengan tangan kosong. Keringat mulai membasahi tubuh pemimpin para perampok. Ia sangat kewalahan menghadapi Ran, ia bahkan belum bisa menyerangnya dan memberikan luka kepadanya.

Namun, ketika Ran lengah orang berbadan besar tersebut berhasil memojokkannya. Jenderal Kay yang akan menolong Ran dihadang oleh guru Fang.

" Guru kita harus menolongnya!" ucap jenderal Kay.

" Serahkan saja padanya." jawab guru Fang.

" Tapi dia akan."

Ketika Ran akan ditusuk dengan pedang, ia berhasil menusuk tubuh pemimpin para perampok terlebih dahulu. Ran berhasil membalikkan keadaan, ia memojokkan orang besar itu dan memiliki kesempatan untuk membunuhnya.

Namun, Ran bukanlah orang seperti itu, ia mengampuni orang besar itu dan membiarkan mereka pergi. Kemudian mereka semua melanjutkan perjalanan untuk menemui kapten Shin.

Sesampainya di sebuah desa, kapten Shin yang ada di sana langsung menemui yang lainnya. Jenderal Kay yang mengutarakan maksudnya datang menemui kapten Shin.

" Aku ingi mengajakmu pergi ke kerajaan Amazon River untuk meminjam pasukan." jelas jenderal Kay.

" Baiklah, kau perlu berapa kuda? Berapa pasukan pengawal?" tanya kapten Shin.

" Kami membutuhkan lima kuda dan beberapa pengawal." jawab jenderal Kay.

" Baiklah, tunggu sebentar." ucap kapten Shin.

Tidak lama kemudian kapten Shin kembali dengan membawa lima prajuritnya dan beberapa kuda untuk mereka pergi ke kerajaan Amazon River. Kemudian mereka pergi menuju kerajaan Amazon River.

Mereka melewati hutan yang begitu lebat, melewati dataran terjal yang dipenuhi oleh bebatuan. Untuk sampai ke kerajaan Amazon River mereka harus menyeberangi sebuah sungai untuk pergi ke sana.

Sesampainya di sungai Amazon, mereka membutuhkan sebuah perahu untuk pergi ke kerajaan Amazon River. Kerajaan Amazon River dikelilingi oleh sebuah sungai yang begitu luas dan panjang. Sungai itu dihuni oleh beberapa binatang buas dan berbahaya.

Mereka semua pergi ke pelabuhan yang ada didekat sungai untuk meminjamkan sebuah kapal. Namun, pemilik kapal tersebut hanya memiliki satu kapal yang menampung lima orang saja.

Akhirnya diputuskan lah orang yang akan pergi ke sana untuk menemui ratu Vivi. Jenderal Kay yang akan menentukan orang yang akan pergi bersamanya guna menemui ratu Vivi.

" Baiklah, akan ku putuskan orang yang akan ikut denganku!" seru jenderal Kay.

Kemudian jenderal Kay menunjuk empat orang yang akan pergi bersamanya. Orang itu adalah kapten Shin, Ran, Rose, dan guru Fang. Namun, guru Fang menolak ajakan yang diberikan oleh jenderal Kay.

" Kau lebih baik mengajak putri Aurora, Kay." ucap guru Fang.

" Kalau begitu, baiklah." jawab jenderal Kay.

Akhirnya mereka berlima pergi menuju kerajaan Amazon River. Sesampainya di kerajaan Amazon River, mereka semua langsung bergegas pergi menuju ke istana ratu Vivi. Mereka melihat-lihat sekeliling tempat, mereka merasa sangat takjub melihat ibu kota kerajaan Amazon River yang begitu bagus.

Ibu kota kerajaan Amazon River merupakan salah satu ibu kota terbaik pertama setelah kerajaan Pavana. Kerajaan Amazon River juga merupakan kerajaan teraman pertama dari kelima kerajaan besar lainnya.

Sesampainya di depan gerbang, mereka langsung disambut oleh prajurit penjaga gerbang istana kerajaan Amazon River. Mereka yang disuruh oleh langsung menemui ratu Vivi. Ratu Vivi sudah mengetahui bahwa jenderal Kay akan pergi menemuinya.

" Selamat datang Kay." sambut ratu Vivi sambil tersenyum bahagia.

Mereka semua menghadap kepada ratu Vivi. Kemudian ratu Vivi mengajak mereka semua untuk pergi ke meja makan untuk makan bersama. Ratu Vivi telah menyambut mereka semua dengan suka cita.

Jenderal Kay akan membahas tentang tujuannya menemui ratu Vivi. Namun, ratu Vivi menyuruh mereka semua untuk makan terlebih dahulu. Akhirnya mereka semua makan dengan sangat lahap.

" Bukankah kau putri kerajaan Beverley?" tanya ratu Vivi.

" Iya." jawab putri Aurora.

" Kay, aku ingin berbicara berdua denganmu! Kalian bisa berkeliling istanaku setelah makan." ucap ratu Vivi sambil mengajak jenderal Kay berbicara empat mata.

1
ree
semangat...
Maira_ThePuppetWolf
Lanjut dong, ceritanya makin seru!
Aegis Aetna
aku mampir kakak, semangat nulisnya.
Magic Ink: Ya, makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!