NovelToon NovelToon
Single Mom Kesayangan Perjaka

Single Mom Kesayangan Perjaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:59.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chece_wullan

Menjadi seorang single mother bukanlah impian seorang Calista. Impiannya cita citanya & harapan orang tua Calista harus hancur karena kesalahan masa muda yang dilakukan Calista.
Bagaimana Calista hidup setelah menjadi seorang single mom, dan bagaimana Calista harus menjalani hidupnya saat dipertemukan dengan seorang pria yang tidak bisa dihiraukan begitu saja ?
Apa yang harus dilakukan Calista saat dia sudah berjanji untuk tidak menikah dan fokus pada anaknya, ketika diperhadapkan dengan ketulusan seorang pria yang datang menjanjikan kebahagiaan untuknya dan putranya ??
Bagaimana jikalau seseorang dari masa lalunya kembali??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chece_wullan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Tiga tahun sudah berlalu,

Vale sekarang sudah duduk di kelas 2 SD. Calista sudah mulai sibuk menyusun laporan untuk tugas akhirnya, begitu juga adinda yang sementara kuliah kerja nyata di salah satu SMA di kota itu. Rafael juga sedang mempersiapkan diri untuk ujian akhir SMAnya. Sementara febi masih fokus pada kuliahnya, karena semester kemarin dia tidak lulus dalam beberapa mata kuliah.

David juga selalu menepati janjinya untuk selalu pulang selama 1 minggu setiap 4 bulan sekali, waktu yang cukup singkat bagi calista dan david tapi mereka tetap bahagia menjalaninya. Mereka menganggap bahwa ini adalah perjuangan untuk cinta mereka.

Di tengah kesibukan, mereka selalu menyempatkan untuk mengirim pesan atau melakukan panggilan video. Kadang calista mengerjakan tugas sambil ditemani david, atau calista menemani david lembur dengan panggilan video. Bahkan sering mereka video call sampai salah satu dari mereka tertidur.

...----------------...

Hari sabtu ini adalah hari ulang tahun david yang ke 28 tahun. Dan itu adalah jadwal david pulang ke kota M. Sejak minggu kemarin, Calista dan keluarga david sudah merencanakan acara ulang tahun david yang akan mereka adakan di rumah saja.

Tapi hari ini david mengabari lewat panggilan video kalau dia tidak bisa pulang ke kota M, karena minggu depan perusahaan david di kota S akan melakukan teken kontrak dengan investor untuk proyek yang akan mereka kerjakan. Ini pertama kalinya david tidak bisa pulang selama 3 tahun tinggal di kota S.

"Sayang maafin abang ya. Tapi abang bener bener gak bisa pulang kali ini. Direktur gak ngasih abang cuti karena setelah tanda tangan kontrak, proyek harus segera dijalankan."

"Iya bang, adek ngerti. Tapi kasian sama keluarga kamu yang udah prepare buat ulang tahun kamu."

"Kamu tenang aja, abang yang bakal jelasin ke mama papa dan adek."

"Iya bang. Adek ngikut aja deh apa kata abang."

Calista memasang wajah juteknya, david gemas sendiri melihat pacarnya itu.

"Gimana kuliah dek? Laporan aman?"

"Aman gak aman sih bang. Ada aja kendalanya, tapi udah di bab bab terakhir."

"Uuuhhh kasian pacar abang. Semangat yaa."

"Maunya sih semangat, tapi gimana dong. Penyemangat aku malah gak bisa pulang."

David tertawa, calista sedang menyindirnya. David membaringkan badannya di tempat tidur. Dia baru saja pulang dari kantor.

"Uluh uluh cintanya abang. Kok tambah manis sih kalo lagi kangen gini."

"Abanggg,,, kesel deh. Kok gak bersih bersih dulu udah baring aja."

"Bentar dek, abang capek banget. Hari ini sibuk sekali. Airnya juga belum panas, baru abang nyalain water heathernya."

Calista diam memperhatikan wajah david. Prianya itu terlihat kelelahan. Semakin diperhatikan, calista semakin rindu. 'Abang, adek rindu.'

"Sayang, abang mana? Tumben dia gak ngerebut hape dari kamu."

"Abang lagi keluar sama omnya. Lagi pergi beli cat air , kanvas sama kuas, mau buat lukisan untuk dibawa besok pagi kesekolah."

"Loh, mau dibawa besok pagi kok baru dibeli alatnya sekarang. Ini udah jam berapa, emang masih buka toko alat tulisnya?"

"Jangan tanya deh bang. Anak itu kebiasaan, nyebelin banget. Kalau ada tugas atau ada yang mau dibawa kesekolah tu gak bilang dari siangnya. Alasannya selalu lupa. Kebanyakan main sih, jam jam segini pasti baru bilang. Malam ini begadang lagi deh"

David kembali tertawa mendengar omelan khas ibu ibu yang mengeluhkan anak mereka pada suaminya. Dia suka melihat bibir yang menggoda itu kalau sedang mengomel. 'Pengen aku cium deh. Gemes banget'

"Sabar mah, papa temani ya malam ini buat ngerjain tugas abang."

"Gak usah bang, abang udah kecapekan tuh. Abang istirahat aja yaa."

David terdiam seperti memikirkan sesuatu,

"Adek, kalau sabtu ini adek yang kesini gimana? Abang rindu sekali. Adek juga belum pernah kesini kan."

"Adek juga rindu bang. Nanti adek bilang dulu ya ke bapak sama ibu."

"Iya sayang. 3 hari aja gak apa apa kok. Kalo bisa seminggu lebih baik. Hehehe"

"Iya abang. Mandi dulu gih. Nanti baru dilanjut video call nya."

"Gak mau temani abang mandi dek?"

"Gak usah aneh aneh ya bang."

Calista mengklik tombol merah. David tertawa seorang diri.

...----------------...

Calista sedang membantu vale membuat lukisan di kanvas yang dibeli. Memang dasar ibu ibu, walaupun mengomeli anaknya, tetap di bantu juga.

Ponsel calista berdering, menampilkan panggilan video dari 'Papa Vale ❤'. Vale yang melihat papanya menelpon langsung mengangkat panggilan itu.

"Papaaaa"

"Hallo bang. Lagi apa?"

"Lagi buat lukisan sama mama."

"Abang dengerin papa ya, lain kali kalau ada tugas dari miss itu dikerjainnya dari siang atau sore ya sayang. Jangan malam hari kayak gini. Nanti abang kemalaman tidurnya, terus kalau besok pagi terlambat bangun gimana? Kasian juga mama harus ikutan bedagang sama abang."

"Iya pah maaf."

"Maaf maaf terus nanti juga ujung ujungnya diulangin lagi bang." Calista menimpali

"Gak lagi lagi deh mah." Vale mencium pipi mamanya agar tidak marah lagi.

"Papa juga mau dong dicium."

David menunjukan pipinya di layar ponsel. Vale juga mencium layar ponsel seperti mencium papanya. Kedua laki laki beda usia itu berbicara banyak hal, terutama tentang apa saja yang dilakukan vale hari ini. David ingin vale terbiasa berbicara tentang kesehariannya pada dia dan calista, agar ketika besar nanti vale tidak malu untuk bercerita pada mereka.

Lukisan vale sudah jadi, calista merapikan semua peralatan. Sementara vale masih berbicara dengan papanya, Calista keluar dari kamar untuk mengambil susu untuk vale.

Bapak dan ibu sedang duduk menonton berita di ruang tengah. Calista memutuskan untuk berbicara dengan orang tuanya tentang permintaan david alih alih menunggu besok pagi.

"Bapak sama Ibu belum tidur?"

"Iya nak, gimana lukisan abang nak. Udah selesai?"

"Sudah bu. Abang lagi ngobrol sama papanya."

"Nak david bener bener sayang ya sama abang. Orang yang gak tau pastinya mikirnya mereka ayah dan anak kandung."

"Iya pak, kakak bersyukur sekali kenal sama abang. Oh iya pak, Abang akhir minggu ini gak bisa pulang kesini. Lagi banyak kerjaan katanya."

"Ya mau bagaimana lagi nak, pekerjaannya mungkin memang tidak bisa ditinggal."

"Abang tadi nawarin kakak pak, gimana kalau kakak aja yang kesana buat nemuin abang. Tapi kakak belum kasih jawaban, mau ijin dulu sama bapak dan ibu."

Bapak dan ibu berpandangan sebentar.

"Kalau ibu sih gak masalah. Gimana bapak aja"

"Bapak juga tidak masalah kak. Toh selama ini juga kalian gak aneh aneh. Bapak sama ibu percaya sama kalian berdua."

"Makasih ya pak, bu. Nanti kakak bilang ke abang. Kakak ke dapur dulu ya, Kakak mau buat susu untuk abang."

"Iya nak."

Calista selesai membuat susu, dia melihat vale sudah keluar dari kamar dan duduk dengan bapak dan ibu. Ponsel calista sudah ada ditangan bapak. Bapak sedang berbicara dengan david.

"Bapak ngikut aja nak, gimana baiknya. Bapak percaya kamu bisa jaga anak dan cucu bapak."

"Minum susunya bang." Calista menyodorkan gelas susu pada vale.

"Ini calistanya udah datang. Kalian lanjut ngobrol ya nak. Bapak mau tidur dulu."

Bapak dan ibu masuk ke kamar. Tersisa calista dan vale yang masih minum susunya.

"Ngobrol apa tadi sama bapak bang?"

"Ngobrol biasa aja yank, tanya kabar sama kerjaan. Sama tadi abang minta ijin buat kamu dan vale datang kesini."

"Trus bapak bilang apa?"

"Emang kamu mau bapak ngomong apa sayang? Udah pasti bapak ngijinin. Besok pagi abang pesan tiket buat kamu dan abang yaa."

"Loh abang juga ikut? Kan abang sekolah."

"Udah tenang aja sayang. Nanti papa sama mama juga mau ikut kesini. Jadi hari jumat malam itu kalian semua berangkat bareng, terus hari minggu sorenya vale balik ke kota M sama papa dan mama. Kamu tinggal dulu sama abang."

"Ih kok gitu sih bang. Masa vale pulang sendiri tanpa aku."

"Ya habisnya gimana yank. Hari senin itu setelah teken kontrak, malamnya ada acara peresmian gitu yank. Aku mau kamu temani aku diacara itu."

"Acaranya resmi banget ya bang. Nanti adek pake baju apa? Adek gak punya baju buat acara acara gitu."

"Gak usah panik yank. Besok febi temani kamu nyari baju. Abang udah bilang sama dia."

"Oke lah bang."

"Pokoknya adek terima beres aja. Semuanya sudah abang atur."

Vale meletakan gelas susunya didapur, lalu dia dan calista masuk ke kamar untuk tidur. David menutup panggilan itu dan mereka bertiga tidur.

...----------------...

Calista menjalani harinya seperti biasa, bertemu dosen pembimbing menjadi kegiatannya hari ini. Febi sudah menghubunginya untuk bertemu jam 12 siang. Mereka akan pergi ke mall untuk makan siang bersama dan mencari baju untuk calista pakai diacara peresmian itu.

Setelah pertemuannya dengan dosen pembimbing, calista mengecek ponselnya. Ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari febi yang menanyakan apakah calista sudah selesai bertemu dengan dosen karena febi sedang menunggu di perpustakaan. Calista segera membalas pesan febi.

Ada juga sebuah pesan dari nomor tidak dikenal, calista membuka pesan itu.

'Calista kenapa kamu selalu menghindar dariku. Apa kamu masih marah sama aku? Kita harus bertemu ta. Aku rindu kamu.'

Sialan, mau apa sih laki laki ini. Apa dia tidak punya kerjaan lain. Selama tiga tahun ini, dia selalu mengirim pesan bahkan menelpon calista dan calista selalu memblokir kontaknya. Tapi dia tidak pernah bosan. Dia akan menggunakan nomor yang baru untuk menghubungi calista.

Sungguh calista lelah dengan semua ini, hidupnya sudah bahagia sekarang.

Kenapa laki laki ini muncul dan mengganggu hidupku?

Apa dia belum puas menyakiti aku dengan membiarkan aku menderita bersama keluargaku?

Apa salahku?

Rindu kamu bilang? bajingan kamu adrian. kamu yang pergi meninggalkan aku, sekarang kamu datang dan bilang rindu.

Calista membatin dalam hatinya. Calista sampai tidak sadar dan melampiaskan emosinya dengan meremas laporan yang sudah di ACC oleh dosen pembimbingnya.

Calista sedang larut dalam pemikirannya sampai dia dikejutkan dengan tepukan febi.

"Kak, lagi mikirin apa sih? Aku panggil panggil gak denger."

"Maaf dek, kakak gak konsen." calista menormalkan emosinya.

"Kakak ada masalah? Ini laporannya kenapa sampai diremas begini."

Calista terbata menjawab pertanyaan febi. Dia bahkan tidak sadar sudah meremas laporannya. Calista mengelap wajahnya. Febi sadar pacar kakaknya sedang ada masalah.

"Kak, kalau ada masalah kakak cerita dong. Jangan dipendam gini."

"Kakak bingung mau cerita kesiapa dek. Masalah ini gak boleh sampai bapak atau ibu tau."

"Ini soal apa sih kak? Soal kuliah? Abang juga gak boleh tau?"

"Bukan masalah kuliah dek. Abang harus tau, tapi kakak bingung gimana ngomong ke abang. kakak takut abang marah karena sudah menyembunyikan ini selama tiga tahun."

"Kak, kalau emang bapak sama ibu gak boleh tau. Bahkan abang pun kakak gak berani kasih tau. Kakak mau gak cerita ke adek, adek janji gak bakal bilang ke abang sampai kakak sendiri yang cerita ke abang."

"Tapi kita gak bisa bicarain ini disini dek. Banyak orang."

"Ya udah, kita pergi aja ya. Kakak udah gak ada urusan lain kan dikampus?"

"Udah gak ada dek."

"Ayo kak, kita pakai mobil aja ya. Kebetulan tadi aku pinjam mobil papa. Motor kakak ditinggal aja di parkiran."

.

.

.

Bersambung...

Mohon dukungan untuk karyaku yaa.

Jangan lupa like, vote dan komentarnya.

Makasih ❤❤

1
ione
Luar biasa
Fok Ananda
mutasi cuk🥰
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
sri maryati
bagus
Anna Khairurr
Luar biasa
Chece Wullan
Mohon maaf ya, untuk bab 50 terlambat di update. Karena faktor kesibukan author dan proses review yang cukup lama.
Tetap dukung karya author ya.
💙💙💙
💞Amie🍂🍃
iklan dulu ya kak🤭
💞Amie🍂🍃
Iklan dulu thor
Muhammad Bagus
keren banget si David. tegas nya ga kaleng2.

thor.. keren banget ih penggambaran sosok David.
💞Amie🍂🍃
🌹for you rhor
Chece Wullan: 😀 thanks kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Hayoo jalan kemana tuhh
Chece Wullan: Nyari angin kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
🌹 for you thor
Chece Wullan: makasih ya kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
romantisnya disemangatin ayankk🤭🤭
Chece Wullan: jadi pengen disemangatin ayang
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Kode keras bang bucin🤣
Chece Wullan: takut diambil orang 😅
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Aaaa pengen punya Abang perhatian kek gitu😭😭
💞Amie🍂🍃
Keluarga Cemara gak sih🤭🤭
Muhammad Bagus
kenapa ga nikah aja. secara yg perempuan udh selesai kuliah. soal kerja kan bisa sambilan setelah menikah. anak udh gede ini. keluarga calon suami jg baik. mendukung.

malah kan bisa jdi fitnah kalo kelamaan. apalagi status perempuan ada anak.
Chece Wullan: belum boleh menikah kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Bisa aja asal saling percaya dan jujur 🤗🤗
💞Amie🍂🍃
iklan dulu ya kak
Rachel
Calista sudah pernah melakukan kesalahan yg fatal sama mantan pacarny. diulangi LG melakukan hub.badan sama David padhl belum menikah 🤦🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!