Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"Kalian ke depan gerbang Aja dulu, Aku kebelet ini !! ".
Ganes yang hendak pergi bersama teman nya, malah kebelet p*ipis. Akhirnya Gadis itu kembali lagi ke dalam sekolah. Mencari toilet yang terdekat.
Legaaaa..
Ganes berlari kecil, keluar dari toilet. Tidak ada beban di kandung kemih nya sekarang. Hehehe,
"Ehm ! ".
Sebuah suara yang cukup ngebass, menghentikan langkah Ganes. Gadis itu pun menoleh ke belakang, dan mendapati Sanjaya di sana. Lelaki itu berjalan mendekat.
"Pulang naik apa? Mau di antar? ". Tanya Sanjaya.
Ganes melirik sekitarnya, banyak teman - teman sekolahnya yang masih bersliweran di sekitar Mereka. Bisa - bisa nya Guru nya ini sok perhatian.
"Aku mau jalan dulu sama temen ". Ucap Ganes jujur.
"Siapa? ". Tanya Sanjaya kepo.
Padahal Ganes ingin mengakhiri, malah Guru didepannya kepo.
"Lala, Tami, Kila, Sasi ! ". Jawab Ganes sedikit kesal. Namun suaranya tidak di gas. Takut juga ada yang iseng dengar.
"Sudah Izin Ayah Ibu? ". Tanya Sanjaya lagi.
Ganes menggeleng. Bagaimana Dia bisa mengabari, hape kan tidak pernah bawa ke sekolah. Peraturan dari Ayah dan Ibu nya. Padahal dari pihak sekolah sendiri memperbolehkan siswa nya membawa Hape ke sekolah, asalkan selama di sekolah di titipkan ke Guru piket. Baru saat pulang bisa diambil. Namun, Peraturan kedua orang tuanya lebih mutlak. Akhirnya mau tidak mau, Ganes tidak pernah membawa hape nya ke sekolah.
"Rencana nya nanti pake hape temenku, kalo sudah pergi heheee ". Ganes nyengir.
Sanjaya hanya bisa menggeleng. Namun tidak bisa marah.
"Ada uang? ".
"Kok Bapak tanya uang. Mau pinjem?" Tanya Ganes heran.
"Kamu pikir, Saya yang tiap bulan gajian ini, mau pinjem ke kamu yang cuman nunggu jatah dari Ayah? Ckk ! ". Sanjaya sudah mencoba bersabar, namun akhirnya kesal juga.
Tanpa banyak kata, lelaki itu langsung mengambil dompetnya, dan memberikan Ganes beberapa lembar uang berwarna merah. Setelahnya Lelaki itu pergi.
Ganes masih melongo, melihat uang di telapak tangannya. Uang berwarna merah itu, diyakini oleh Ganes berjumlah lebih dari tiga lembar.
"Apakah ini nafkah? ". Guman Gadis itu sambil menatap punggung Sanjaya yang sudah berjalan menjauh.
"Ya ampun Ganeesss ! Ditungguin dari tadi malah bengong di situ kamu !! ".
Sasi yang diberi tugas menjemput Ganes, mendapati Sahabatnya itu berdiri bengong, sambil melihat telapak tangannya yang ada uangnya.
"Heh uang dari mana itu?!! ". Tanya Sasi heran.
"Hah ini?? ". Tanya Ganes bingung. Ya Dia masih bingung dengan uang pemberian Sanjaya.
"Emm..ini... Aku nemu di saku ! Yaa.. Nemu di saku. Hehehe ". Jawab Ganes asal. Cengiran Gadis itu malah membuat Sasi curiga.
"Kamu habis malak siapa? Ya ampun Ganes, Junjungan kuuu.. Nggak perlu sampe malak orang ! Kita cuman cuci mata tauk !! ".
"Heh Sejak kapan Aku malak orang? Nggak. Ini bener nemu di saku kok ! "
'Di saku Pak Wis Hehheee'. Imbuh Gadis itu dalam hati.
"Udah yok ! Gr@b nya udah dateng kan? ". Ganes merangkul Sasi, dan menggeret Sahabatnya itu. Sasi adalah yang paling sering curiga dengan tingkah Sahabatnya yang di nilai tidak seperti biasanya. Harus berhati - hati dengan Sasi, kalau tidak ingin ketahuan ada hubungan dengan Guru Galak. Huff...
'Untung Nggak sekelas sama ini bocah ! Kalo nggak, ketahuan di hari yang sama kayaknya ! '. Batin Ganes
Sementara itu, Sanjaya yang langsung pergi setelah menaruh uang sejumlah lima lembar ke telapak tangan Ganes, saat ini masih merasa kesal ke Gadis itu. Dia ingin bersikap manis, namun melihat Gadis itu, rasanya emosi sekali.
Padahal tadi saat di kelas, pipi Ganes yang berubah warna menjadi merah saat tak sengaja mata mereka bersitatap, dan Gadis itu menunduk malu, membuat Sanjaya gemas, dan ingin mengelus - elusnya. Namun...
'Pas denger suaranya bener - bener bikin emosi ! Huuff .. Sabar Kamu Sanjaya.. Sabarmu harus tak terbatas '. Ucap Sanjaya. Men-sugesti dirinya sendiri.
"Ayo Pak, Kita ke ruang rapat ! ". Ajak Nilam, yang tempat duduk nya bersebelahan dengan Sanjaya. Rekan kerja Nilam itu mengangguk, dan berdiri. Memang Dia sudah akan pergi ke ruang rapat.
"Hari minggu besok ada acara Pak San?". Nilam yang sepertinya sengaja berjalan men-sejajari Sanjaya, bertanya. Guru perempuan jomblo itu punya maksud tersembunyi.
"Sepertinya tidak Bu ". Jawab Sanjaya seadanya. Yah, Hari minggu bukankah hari bersantai? Jadi untuk apa membuat acara di hari santai. Ada - ada saja.
"Wah kebetulan Pak. Jadi kemarin Saya beli tiket bioskop dua. Awalnya untuk sepupu Saya. Eh malah Dia tidak jadi. Kalo Pak Sanjaya mau, bisa nanti kita pergi Pak ! ". Ajak Nilam penuh antusias. Wanita itu melirik Sanjaya yang berjalan di sisi kirinya. Terlihat tidak menunjukkan ekspresi apapun.
"Coba lihat nanti ya Bu..". Jawab Sanjaya, sambil melirik Nilam sekilas.
"Berkabar saja ya Pak ! ". Nilam tidak bisa menutup binar bahagia di wajahnya. Dia berharap Sanjaya mau pergi berdua dengannya menonton bioskop.
Sanjaya sebetulnya tahu, Guru Wanita di samping nya ini menyukai nya. Yah, dari cara nya bersikap saja sudah kentara. Tetapi hendak meminta agar tidak usah berlebihan, takut juga kalau Dia tersinggung. Alhasil Sanjaya membiarkan. Selama ini Dia merespon dengan biasa saja saat Nilam bertingkah. Mau bagaimana lagi?
Ngomong - ngomong soal Bioskop, Apa Ganes mau jika diajak menonton? Tanya Sanjaya pada dirinya sendiri.
Satu list kegiatan sudah menanti Sanjaya untuk direalisasikannya bersama Ganes. Jika Gadis itu ingin Dirinya bersikap manis, sepertinya mulai sekarang Sanjaya harus mengumpulkan daftar kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama pacar.
Mungkin dengan memulai hal itu, sikap Ganes akan berubah, dan tidak membuat nya emosi lagi. Yaah.. bisa jadi begitu.
Sanjaya jadi mengenang kegiatannya bersama mantan pacar nya dahulu kala. Tetapi Mantan pacar nya dan Ganes kan berbeda. Mereka juga beda karakternya. Jaman juga sudah berubah.
Coba nanti ku tanya ke chatGPT lah ! Putus Sanjaya, setelah bergulat dengan pikirannya sendiri.
Saat ini, Gadis yang ingin disenangkan oleh Sanjaya, sedang berjalan di sebuah Mall besar di kota mereka. Berlima ke sana kemari memasuki satu outlet ke outlet yang lain.
"Eh lucu banget ya inii.. ". Tami menunjuk sebuah tas slempang, yang menurutnya bentuknya unik.
"Ih iyaa.. Imut banget. Coba cek harganya ! ".
Dengan antusias Mereka melirik harga tas itu. Ganes yang bertugas menyentuh label harga, segera membalik tag harganya. Kelima Gadis belia itu langsung menutup mulut dan saling pandang satu sama lain. Setelahnya Mereka berlima langsung keluar dari outlet tempat tas imut tadi.
"Untung belum dibawa ke kasir sama kamu, Tam ! Hahaha ". Mereka tertawa.
"Nes Nes.. Ibu kamu telpon ini ! ". Lala memberikan hape nya yang bergetar, karena mendapatkan telpon dari Ibu Ganes.
"Halo Bu.. Ganes masih di Mall ini, masih jalan - jalan, baru juga sebentar sudah di telpon ! ". Sungut Ganes, setelah hape Lala menempel di telinganya.
"Aku di XXX.. Kenapa Bu? Hahh??? ". Ganes kaget dengan pemberitahuan Ibu nya.
Ganes melirik sahabat - sahabatnya, Gadis itu memutuskan untuk menjauh dari Mereka, karena Ibunya membahas hal sensitif.
.
.
.
Bersambung 😍