"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto
...~Happy Reading~...
“Daddy!” pekik Ryana saat melihat ayah nya baru saja keluar dari ruang kepala sekolah.
Seketika, gadis itu langsung menghambur dan memeluk ayah nya dengan begitu erat, menumpahkan tangisan yang sejak tadi ia tahan di pelukan ayahnya. Sementara itu, Adnan yang melihat putrinya menangis hanya bisa mengepalkan tangan, berusaha menahan emosi nya dan tetap tenang.
“Daddy percaya sama Ryana kan? Hiks hiks Ryana tidak melakukan seperti itu Daddy hiks hiks,” isak tangis Ryana semakin terdengar menyakitkan di telinga Adnan.
“Daddy percaya sama kamu,” balas Adnan mengusap kepala putri nya dengan begitu lembut, “Kita pulang!”
“Om, tunggu dulu!” panggil Raka menahan langkah kaki Adnan yang hendak pergi.
Laki laki paruh baya itu menatap ada remaja di depan nya dengan ekspresi wajah datar dan dingin nya. Anak remaja yang sejak dulu selalu mencari gara gara dengan putri nya.
Tidak satu dua tiga empat kali Raka dan Ryana selalu terlibat dalam masalah, bahkan sangat sering, hingga membuat nya dan Nasya lela karena langganan mendapatkan panggilan dari guru. Dan saat ini, kejadian paling parah dan fatal menurut Adnan, membuatnya sampai tidak bisa berkata kata lagi.
“Saya dan Ryana benar benar tidak melakukan apapun, apalagi seperti yang di beritakan, kami hanya—“
“Ikut ke rumah sekarang! Kita bicarakan di rumah kalau memang kamu laki laki!” ucap Adnan lalu menuntun putri nya dan mengajak Ryana untuk segera pulang meninggalkan Raka yang masih terdiam dan bingung dengan maksud ucapan Adnan.
‘Gue emang laki, tapi ngapain ke sana?’ gumam Raka sedikit bingung, ‘Gue udah minta maaf dan udah mau jelasin disini aja emang gak bisa ya?’
Belum lama ia melamun, tiba tiba ia mendapatkan sebuah tepukan di bahu nya, “Kita pulang!”
“Pa tunggu dulu!” Kata Raka menahan tangan ayah nya.
Tadi, Kenzo yang sudah keluar, terpaksa harus masuk kembali ke dalam ruangan kepala sekolah karena di panggil. Kepala sekolah mengatakan bahwa pihak sekolah tidak akan mengeluarkan Raka, dan mengatakan bahwa ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja. Namun, Kenzo yang sudah merasa terpancing emosi nya dan tidak terima karena di panggil ke sekolah, merasa tidak ada lagi salah paham.
Sekolah memang tidak mengeluarkan Raka dan Ryana, namun kenzo dan Adnan sudah sepakat bahwa mereka yang akan memindahkan anak anaknya ke sekolah lain. Dan tentang ucapan Kenzo, tentu saja hal itu benar ia lakukan. Saat itu juga, ia langsung menghubungi kedua sahabat nya, Harry dan Clayton agar menghentikan dana ke sekolah yang telah memberikannya banyak kenangan indah belasan tahun yang lalu.
Awalnya, Harry dan Clayton sempat bingung, mengapa Kenzo bisa menyuruh mereka untuk berhenti. Padahal, sejak awal, kenzo lah yang mengajak mereka untuk menjadi donatur tetap di sana, mengingat menurut Kenzo memang sekolah itu sudah banyak memberikan nya kenangan bersama Naura.
Terlebih saat itu, sekolah itu hampir mengalami kebangkrutan dan sempat hampir di gusur untuk di jadikan sebuah Mall. Namun, karena bantuan dari genk para tukang, akhirnya sekolah itu terselamatkan.
Dan setelah hampir sepuluh tahun lamanya mereka menjadi donatur tetap, kini mereka terpaksa berhenti karena ulah dari kepala sekolahnya sendiri. Dan kini, kepala sekolah sudah tidak bisa berbuat apa apa, selain mencari donatur baru untuk menggantikan tiga donatur sekaligus.
“Om Adnan nyuruh Raka ke rumah nya, mau ngapain ya Pa?” tanya Raka menatap ayah nya polos.
“Yang di suruh kamu! Kenapa nanya ke Papa?” kata Kenzo langsung menghela napas nya dengan berat, “Tapi, sebelum kamu ke sana dan jelasin ke om Adnan. Kamu harus jelasin dulu ke Papa, kenapa kamu bisa punya foto kaya gitu sama Ryana!” imbuh Kenzo menatap tajam pada putra nya.
“Emang fotonya kaya gimana Pa?” tanya Raka yang memang belum melihat foto nya sendiri dengan Ryana, membuatnya seketika langsung merasa penasaran dengan bagaimana hasil fotonya. (Abstruk edan)
...~To be continue ......