Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Dari Semua Kerusakan
Violette kini sudah selesai menyiapkan makan siang untuk suaminya, dia memasukan kotak bekal ke dalam tas kecil. Setelah selesai, Violette langsung pergi ke kamarnya untuk berdandan tipis-tipis dan mengunakan pakaian yang lebih cocok. Dia mengenakan gaun sederhana dengan rambut di kuncir dan bando biru di rambut.
Violette menenteng kotak bekal. Dirinya berjalan keluar dari rumah menghampiri Robert yang sedang berbicara dengan Bibi Lis.
"Robert," panggilnya dengan suara pelan.
Roberto langsung menoleh saat seseorang memanggilnya. Senyum kecil langsung menghiasi wajahnya saat dia melihat Violette yang sudah cantik, "madame." Robert membungkukkan kepalanya sedikit. "ada yang bisa saya bantu?" Sambungnya.
Violette mengangguk, "ya, bisakah kau mengantarku ke kantor suamiku? Aku ingin memberinya bekal makan siang."
Robert langsung jadi bersemangat, "wah, madame. Kau masak, ya? aromanya tercium, nih. apakah saya dapat bagian, madame?." tanyanya dengan nada bercanda.
Violette tertawa, "Pasti, Dong. Kalau kamu dan Bi Lis mau coba, sudah ada di meja makan. Tapi, kalau kurang enak maafkan, ya. Aku aja lihat resep Internet."
Robert tertawa, "tak apa, madame. asalkan madame yang buat pasti enak. kalau gitu ayo saya antar. Sebentar lagi sudah mau masuk waktu makan siang." Robert mengeluarkan kunci mobil.
Dia mengisyaratkan Violette untuk mengikutinya ke dalam mobil.
**
Di perusahaan
Junho dan Lily sedang berada dalam kegiatan panas mereka berdua, meskipun hanya sebuah ciuman. Namun, keduanya sama-sama ingin mendominasi.
Ruangan sekitar tampak sunyi seolah waktu hanya berputar disekitar mereka berdua. Ini bukan kali pertama mereka melakukan ini diam-diam tanpa siapapun yang tahu.
Lily menjauhkan wajahnya, dia terengah-engah dengan pipinya memerah, "kamu yakin gak apa-apa berduaan disini? Bagiamana jika istrimu datang dan melihat kita?." Tanya Lily dengan ragu.
Junho terkekeh, "tenang saja, sayang. aku tak pernah memberitahu istriku dimana kantor ku. Lagipula aku tak memberikan dia mobil atau apapun. Dia tak akan bisa kesini." Junho masih fokus pada bibir Lily yang bengkak. Dia membelai lembut surai panjang Lily.
Lily menghela nafas panjang, dia mengangguk perlahan, "Bagus,Deh. Jadi gak ada yang ganggu kita." Dia terkekeh pelan.
**
Mobil yang mereka tumpangi kini melaju ke perusahaan milik Junho kang. Jalan raya tampak padat namun tetap kondusif. Saat mobil membelah jalan yang padat, Violette tak henti-hentinya Merasakan sesuatu yang tak beres. Dia seolah peka dengan keadaan di sekitarnya. Tangannya meremas bajunya dengan gugup.
Robert yang menyadari kegugupan nyonyanya itu tampak bertanya-tanya. dia melirik sekilas, "apakah ada yang salah, madame?" tanyanya. Dia menatap Violette, matanya sedikit terdapat kilat kekhawatiran.
Violette menoleh, dia menghela nafasnya. Dia menatap Robert dengan tatapan sedih, "Entahlah, aku hanya sedikit khawatir. apakah Suamiku baik-baik saja? Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tak baik terjadi." Suara Violette pelan, dirinya Menundukkan kepalanya.
Robert tersenyum, "Tenang saja, madame. Tuan pasti baik-baik saja. Dia gak akan kenapa-kenapa. Paling hanya di serbu dengan tugas-tugas." Robert tertawa, dia berusaha semaksimal mungkin agar membuat nyonyanya itu tenang.
Setelah beberapa saat perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mobil yang dikendarai Robert berhenti di depan perusahaan teknologi milik Junho. Pria itu menatap Violette. "kita sudah sampai! Disinilah kantor, tuan kang."
Violette menatap keluar, dirinya begitu terpana dengan betapa tinggi dan megahnya kantor itu. Dia tak percaya suaminya ternyata sekaya ini. Padahal, dulu dia menganggap remeh Junho.
Violette menatap Robert, "makasih, ya. Oh, ya. Kau bisa pulang. Aku akan kembali ke rumah naik taxi saja. Aku tau kau masih ada kerjaan."
Robert tampak ragu, "kamu yakin, madame? Tak apa aku tak menunggu, nyonya?." tanyanya.
Violette terkekeh, "tak apa, aku serius. Makasih, ya."
Violette keluar dari mobil dan menutup pintu perlahan. dia menatap mobil yang di kendarai Robert meninggalkan perusahaan besar itu. Violette berbalik, dia memandangi sebentar gedung itu sebelum masuk ke dalam.
Dia baru pertama kali ke perusahaan suaminya dan gak tau dimana ruangannya. Dia mendekati salah satu karyawan wanita yang tengah berdiri dan berbicara dengan temannya.
"permisi." kata Violette.
Karyawan wanita itu menoleh, dia tersenyum kecil. "eh, ya. Ada apa, Bu? Ada yang bisa kami bantu?" tanyanya ramah. Sementara temannya tampak sinis, apalagi dengan pakaian Violette.
Violette tersenyum kecil, "ohh, ruangan tuan kang dimana, ya?."
teman wanita itu mengangkat alisnya, dia maju selangkah, menatap penampilan Violette dari atas hingga bawah. "Atas dasar dan kepentingan apa yang anda punya hingga mencari tuan kang?."
Karyawan wanita itu tampak terkejut dengan sikap temannya, dia menyenggol lengannya. "kau ini gak boleh galak begitu! Ibu ini hanya bertanya."
Temannya menoleh, "apa sih, aku cuman nanya. Masa wanita lusuh ini mau bertemu dengan tuan kang. Yang benar saja!."
Violette tampak sakit hati, padahal dia hanya mencoba untuk tampil sederhana. Dia gak nyangka akan ada yang tak suka. Bisa saja dia mengatakan kalau dia istri bos mereka. Namun, Violette tak ingin membuat keributan.
Karyawan wanita yang baik hati menyadari rasa sakit Violette. Dia kembali tersenyum, "maaf atas sikap teman saya, ya, Bu. Untuk ruangan tuan kang ada di lantai paling atas, tepat di ujung lorong."
Violette mengangguk, "ohh makasih atas bantuannya. Saya permisi dulu." Violette berjalan cepat meninggalkan tempat itu.
karyawan wanita yang jahat itu, menatap tajam temannya, "kau ini apa-apaan sih! Seharusnya kita tahan dia. kau ini terkadang bodoh." bentak nya.
temanya memukul lengannya, "Jangan seperti itu, bisa aja loh wanita tadi itu istri tuan kang."
wanita jahat itu mengerutkan keningnya, "tapi bukankah tuan kang bilang dia belum menikah dan dia hanya punya pacar? Ituloh, gadis ber-dress biru adalah pacarnya."
karyawan baik Mengerutkan keningnya, "iyakah? Lalu siapa ya wanita tadi?."
"mungkin selingkuhan." celetuk temannya.
Saat Violette sudah menghilang di lift, keduanya menggosip tentang kemungkinan yang ada.
**
Violette akhirnya sampai di lantai paling atas. Dia keluar dari lift saat pintu terbuka. Matanya fokus pada sekeliling hingga dia menemukan ruangan paling ujung. Dia yakin dia tak salah.
Violette benar-benar bersemangat, dia menatap bekal yang sudah dia buat susah payah untuk suaminya yang mulai dia cintai. Dia menarik nafas panjang sebelum perlahan membuka pintu.
"hubby!" kata Violette dengan ruang. dia membuka pintu dan berjalan masuk.
Langkahnya terhenti dan tubuhnya membeku di tempat saat melihat suaminya berpelukan dengan wanita lain. Mata terbelalak, dia merasakan perih di hatinya seolah hatinya diiris perlahan mengunakan pisau tumpul. Dia gak menyangka akan melihat kejadian seperti ini. mungkin ini semua jawabannya dari kegelisahan.
Junho segera menghentikan ciumannya dengan lily saat melihat Violette yang tiba-tiba masuk. Dia gak tahu bagaimana Violette bisa sampai kesini. Namun, tatapannya berubah menjadi tatapan acuh tak acuh yang Dingin. Rahangnya mengeras. Lily juga menoleh, senyum kemenangan terpampang di wajahnya. Dia benar-benar gak merasa gugup atau bersalah.
"ohh sekarang kau sudah tahu ya." nada Junho terdengar gelap saat dia menatap tajam Violette.
air mata Violette mulai berkumpul di sudut matanya.
_________________________________________
To Be Continued
_____________________________
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!!
Follow juga!!!