Delia Anindita seorang gadis modern yang selalu caria, mudah bergaul dan sangat di sukai teman-teman karena baik hati, meskipun anak orang berada Delia tak pernah pandang bulu dalam berteman
Delia yang masih kuliah semester akhir di jodohkan olah orang tua nya dengan anak teman lama ayah nya yang tak lain lulusan pesantren bergelar sarjana ekonomi yaitu Reyhandra Prasetyo
bagaiman kisah Delia ikuti kelanjutan nya ya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengakuan Rey
Rey kaget bukan main, mata nya membulat melihat isi surat tersebut, lalu ia membuka surat keterangan rumah sakit atas nama Arumi dan bukti tespack dan USG Arumi
" astaga " Rey mengacak rambutnya
" ini ga mungkin, Del... Aku bisa jelasin " kata Rey membuang kotak tersebut dan berusaha menjelaskan pada Delia
" semua ini hanya kesalahan sayang, aku yakin ini semua... "
Belum sempat melanjutkan perkataannya Delia sudah memotong ucapan Rey
" katakan ini semua bohong mas, Arumi bohong lagi kan mas? dia fitnah kamu lagi kan? Aku yakin kamu ga mungkin melakukan itu, kamu ga pernah tidur sama dia kan mas? " kata Delia air matanya terus menetes
Rey bingung harus menjawab apa
" maafkan aku sayang, tapi... " ucap Rey ragu
" tapi apa mas? jangan bilang kamu pernah melakukan itu " kata Delia
" aku... Aku memang melakukannya " kata Rey
" daaaarrrrr " bagai di hantam pukulan dada Delia terasa sesak, mata sembab itu membulat mendengar pengakuan sang suami
" enggak... Ini ga lucu mas, ga usah bercanda kaya gini mas, aku ga suka " Delia berharap semua ini hanya kebohongan
" kapan kamu melakukan nya? " tanya Delia menatap suaminya
" jawab mas, kapan??? "
" di Bandung " jawab Rey
tangis Delia pecah dan terisak sangat pilu
" bisa ya kamu " Delia meraung menangis meluapkan rasa sakit di hatinya karena pengakuan suaminya
" apa kurang nya aku mas ??? " kata Delia tangisnya kembali pecah
" kalau kamu mau punya anak aku bisa mas, tapi Tuhan belum kasih aja, ini hanya masalah waktu, kamu ga perlu menanam benih di rahim wanita lain apalagi Arumi " kata Delia dengan tangis nya yang terdengar begitu pilu
" astagfirullah....sakit mas... " ucap Delia dada nya terasa begitu sesak
" sayang maafkan aku, aku ga sengaja melakukannya " kata Rey berlutut di depan sang istri
" hahaha... Ga sengaja sampai jadi anak, kamu fikir aku bodoh, aku tau kamu emang masih mencintai dia kan? " ujar Delia yang masih menggebu mata nya merah dan sembab
" Delia... sumpah demi Allah aku udah ga ada perasaan apapun sama dia " kata Rey
" jangan bawa-bawa nama Allah atas dosa kamu mas " kata Delia
" dari awal aku ga mau menikah dengan kamu, tapi aku coba terima, aku jalani, dan aku mencoba mencintai kamu hingga akhirnya aku benar-benar mencintaimu sepenuh hatiku dan sekarang apa yang aku dapat??? " ujar Delia
" kamu mengkhianati aku mas, dan yang lebih sakit wanita itu adalah mantan kamu sendiri, aku sakit mas " ucap Delia berderai air mata
" aku mencintaimu Delia, aku sangat mencintaimu, aku janji akan selesaikan semua ini, maafkan aku " kata Rey mencoba memeluk sang istri
" enggak... aku ga mau lagi percaya sama kamu, ceraikan aku sekarang " kata Delia mendorong tubuh suaminya
" ga akan pernah " kata Rey
" aku ga akan pernah menceritakan kamu" kata Rey lagi
" Reyhandra... Kamu ga bisa kaya gini sama aku, udah jelas kamu selingkuh di belakang aku sama mantan kamu, bahkan sampai wanita itu hamil dan sekarang kamu ga mau menceraikan aku, apa maksudnya " kata Delia
" kamu fikir aku Sudi berbagi suami dengan wanita lain " ucap Delia dengan amarah nya
" sayang... Aku ga akan menikahi dia, lagipula dia ga menuntut untuk di nikahi kan " kata Rey
" hemm... Kamu fikir darah kamu yang mengalir di tubuh anak itu ga akan menuntut pertanggungjawaban mu? Suatu saat nanti dia akan mencari ayahnya " kata Delia
" aku ga sanggup mas, aku ga bisa " kata Delia yang air matanya tak berhenti sejak tadi
" maaf kan aku sayang " kata Rey mengelus wajah sang istri
Rey bisa melihat begitu hancurnya delia, wajahnya terlihat sembab karena terus menangis, kesalahan fatal yang ia lakukan begitu melukai hati Delia
" aku memang bodoh sayang, aku ga bisa menjaga kepercayaan kamu " kata Rey
" iya... bodoh selingkuh sampai membuahkan anak " kata Delia
" aku ga selingkuh... Ga Delia... Itu hanya sebuah kesalahan " kata Rey suaranya meninggi
" ga selingkuh? Lalu ini apa? " tangisnya kembali terdengar pilu dada Delia terasa semakin sesak
" segitu sulitnya kamu move on dari mantan kamu itu, sampai-sampai kamu menghamilinya setelah dia jadi janda " kata Delia lagi
Rey termenung memikirkan kebodohan nya
Delia bangkit dari duduknya dan meraih koper lalu memasukan baju dan barang-barang nya ke dalam koper
" kamu mau ngapain? Kamu mau kemana? Aku ga izinin kamu pergi Delia " kata Rey mencegah Delia dan berusaha menghentikan gerakan Delia yang sedang sibuk memasukan baju-baju nya ke dalam koper
Rey terus mencegah namun Delia tak peduli
" Delia stop !!! " ucap Rey memegang kedua tangan Delia
Delia menghentikan aktivitas nya
" kamu jangan kemana-mana, biar aku yang pergi " kata Rey
" ini rumah kamu, aku memberikan rumah ini untuk mas kawin pernikahan kita, jadi kamu yang berhak disini " kata Rey lagi
" maafkan aku, aku memang bodoh, tapi asal kamu tau, sedikitpun aku ga berniat menyakiti kamu, dan aku ga pernah selingkuh dari kamu, semua ini hanya kesalahan dan kebodohan aku, aku mencintaimu Delia sangat mencintai mu " kata Rey lalu pergi meninggalkan Delia
Setelah Rey pergi Delia kembali menangis meratapi nasib nya yang entah bagaimana kedepannya nanti
Rumah tangga yang ia harap membawa kebahagiaan ternyata tak sesuai harapan dan impian nya, lelaki yang ia percaya akan menjadi imam yang baik tapi justru memberikan luka yang begitu besar untuk nya
Isak nya masih terus terdengar hingga malam hampir berganti siang
Rey memutuskan untuk tidur di kantornya
pagi menjelang Rey masih tertidur di kamar pribadi di kantornya, karena ia baru bisa tidur saat malam sudah hampir pagi
" kringg-kringg " ponsel Rey berdering dan itu dari telepon rumahnya
dengan mata yang masih berat Rey menjawab telepon
" hallo " ucap Rey
" hallo pak, ini bibi " kata bi Asih
" iya ada apa bi? " tanya Rey
" pak, bibi cuma mau bilang tadi pagi sekali ibu pamit pak " kata bi Asih
" pamit??? Kemana??? " tanya Rey mata yang tadinya terasa berat mendadak ringan
" ga tau pak, tadi bibi tanya mau kemana tapi ibu ga jawab, ibu cuma bilang bibi harus jaga rumah dengan baik, gitu aja " kata bi Assih
" ya sudah saya kesitu sekarang siapa tau istri saya kasih pesan " kata Rey
" iya pak "
Lalu Rey bergegas pulang
Tiba di rumah Rey langsung masuk dan naik ke kamar nya, kamar yang terlihat sudah kembali bersih dan rapi itu masih tercium wangi parfum Delia
Rey melihat koper Delia tak ada di tempat nya, lalu ia menuju ke walk in closed yang ternyata sudah kosong, baju Delia sudah tak ada di sana
" ya Tuhan... Kamu kemana Del " kata Rey bingung
Rey mencoba menelpon mertua nya dan menanyakan Delia tapi mereka tak tau dimana Delia
" kaya nya Delia belum cerita ke ayah dan bunda " batin Rey
Setelah menelpon mertua nya Rey pergi tergesa menuju rumah orang tua nya
Tak lama setelah Rey menelpon mertua nya sebuah mobil berhenti di depan rumah orang tua Delia
ya Delia yang datang, kedatangan Delia dengan koper besar dan di tambah Rey menelpon mertua nya membuat ayah dan bunda Delia menebak bahwa telah terjadi sesuatu di rumah tangga sang anak