Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Tatapan keduanya beradu hendak menepis sisa jarak yang tersisa dari keduanya.
Tok.
Tok.
Tok.
Sebuah ketukan memecah kembali tatapan keduanya! Seorang pelayan menyerukan untuk makan malam pada Tuan Lan dan juga Larisha.
"Siapkan pakaianku!" kata Tuan Lan.
"Tadi katanya tidak usah disiapkan Tuan?" tanya Larisha heran.
"Apa kau gila? Kau ingin aku keluar dari dalam kamar ini dengan setengah bertelanjang seperti ini?" tanya Tuan Lan.
"Baiklah Tuan, aku akan siapkan!" kata Larisha lalu menuju lemari besar disudut sebelah kanan kamar itu.
"Dasar gadis bodoh! Aku memintamu untuk tidak menyiapkan pakaian untukku, karena kupikir aku akan langsung memangsamu ketika selesai mandi! Namun pelayan sial itu malah mengganggu saja." Batin Tuan Lan.
Larisha kemudian menyiapkan pakaian milik Tuan Lan, lalu menunggu Tuan Lan memakai pakaiannya. Setelah itu, keduanya turun kearah meja makan untuk makan malam, tapi tak ingin mengulang kemarahan Tuan Lan, Larisha sadar diri dia bukanlah isteri sungguhan, dan hanya seorang tawanan kamar Tuan Lan! Setelah mengambilkan nasi serta lauk pauk kepiring Tuan Lan, Larisha pergi ke dapur untuk makan bersama para pelayan lain.
Tuan Lan hanya menatap perginya Larisha dari meja makan itu! Sebenarnya Tuan Lan hendak meminta Larisha agar makan bersamanya di meja makan ini, tapi sepertinya Larisha memiliki pemikiran yang berbeda dan tidak ingin membuat kesalahan lagi.
Dimeja makan, Tuan Lan merasa sudah tidak nafsuu makan, dia hanya memakan beberapa sendok makan nasi saja setelahnya Tuan Lan pergi kembali kedalam kamarnya. Larisha yang sedang lahap makan bersama para pelayan sambil bercanda-canda tidak mengetahui Tuan Lan telah kembali ke kamarnya.
Barulah setelah Larisha, selesai menaruh piring kotor miliknya, Larisha menoleh kearah meja makan dan mendapati Tuan Lan tak ada ditempat, Larisha buru-buru minum lalu pergi ke kamar Tuan Lan untuk mencari keberadaannya.
Klek..
Pintu kamar Tuan Lan dibuka oleh Larisha, dilihatnya Tuan Lan sedang berdiri di rooftop sambil memandangi sekitaran mansion miliknya! Tuan Lan yang hanya menggunakan pakaian tidur saja, ditambah angin malam yang sedang berhembus kencang membuat Larisha berpikir untuk mengambilkannya sebuah jaket.
Larisha mengambil satu buah jaket dari dalam lemari Tuan Lan, lalu bergegas menghampiri Tuan Lan dan langsung mengenakan jaket itu pada tubuh kekar Tuan Lan.
"Tuan diluar anginnya sedang kencang! Anda bisa sakit," kata Larisha.
"Ya aku kedinginan sekali!" kata Tuan Lan.
"Apa jaket ini kurang tebal Tuan? Aku akan ambilkan jaket yang lebih tebal lagi dari ini!" kata Larisha.
Larisha pun hendak pergi kembali masuk kedalam kamar! Namun Tuan Lan segera menyergap tubuh Larisha dari arah belakang. Dengan penuh na fsuu Tuan Lan merengkuh tubuh molek Larisha, menghirup aroma tubuh dari gadis yang ia benci namun ia gilai tubuhnya.
Bagi Larisha, cepat atau lambat pun kesuciannya pasti akan direnggut oleh Tuan Lan, jadi tidak ada gunanya lagi melawan atau menolak perlakuannya. Kali ini Larisha tak lagi berteriak ketakutan, dia hanya diam mematung saat Tuan Lan menguasai tubuhnya, mendekapnya dengan penuh hasratt.
Tuan Lan menc iumi leher bagian belakang Larisha, membuat gadis berusia 19 tahun itu bergetar merasakan ci um an yang dilakukan oleh Tuan Lan, meskipun pikiran waras Larisha tidak menginginkan ini tapi tubuhnya memberikan respon sebaliknya! Tubuh Larisha merasa menikmatinya, dan ingin merasakan sensasi yang lebih dari ini.
"Ah, emmmthh," de sahh Larisha.
"Stthh tubuhmu sangat wangi Larisha! Akan ku buat kau tidak bisa melupakan malam ini," kata Tuan Lan.
Tuan Lan terus menerus menci umi leher Larisha lalu menjalar pada daun telinga Larisha, dij ila tnya hingga berkali-kali daun telinga kiri dan kanan milik Larisha, membuat Larisha meng enjang membusungkan kedua melon import miliknya.
❤️❤️❤️
Detik-detik mau unboxing nih si cantik!! Tabur bunga dulu bisa kali ya maak🌹🌹