Acara penyambutan kekasih Jessica yang kembali dari luar negeri malah berakhir petaka!!
Jessica dijebak oleh sahabat dan saudara angkatnya hingga tak sengaja tidur bersama kakak sang sahabat yang merupakan CEO paling di segani di ibukota. Parahnya lagi, begitu bangun, Jessica telah sendirian di kamar hotel, tak ingat lagi siapa yang telah bersamanya kemarin malam.
Bahkan, kekasih Jessica pun dijebak tidur bersama saudara angkat Jessica hingga Jessica menelan kepahitannya dituduh merencanakan semuanya dan berakhir diusir dari keluarganya.
Mengapa sang sahabat dansaudara angkatnya menjebak Jessica, apakah sang sahabat akan mengatakan fakta bahwa Jessica sudah tidur bersama kakaknya atau malah merahasiakannya?
Yuk,, ikuti perjalanan Jessica menemukan kebenaran yang tersembunyi di belakang sahabat dan saudara angkatnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Adegan berujung melukai
Masih menggunakan kostum sebelumnya yang dikenakan, Jessica berdiri di bawah sebuah pohon besar sembari memegang sebuah pedang, ia menatap seorang pria yang juga memegang pedang.
"Apakah pedangnya sudah diperiksa?" Asisten sutradara bertanya pada para kru saat syuting sudah siap untuk dilaksanakan.
"Kami sudah memeriksanya, dan semuanya dipastikan aman." Jawab salah seorang anggota kru langsung diangguki oleh asisten sutradara.
Asisten sutradara lalu menatap Jessica dijawab anggukan yang disertai senyum Jessica, lalu pria itu berjalan ke arah sutradara dan berkata, "semuanya sudah siap."
Sang sutradara mengangguk, lalu pria itu memperhatikan layar monitor di depannya yang mengambil sudut pandang dari belakang Jessica agar wajah Jessica tidak kelihatan.
"Action!!" Teriak sang sutradara langsung membuat Jessica mengayunkan pedangnya dengan kuat.
"A....!!"
Tang!! Tang!! Tang!!!
Irama permainan tidak direkayasa, karena kedua orang itu memang telah profesional dan berlatih sebelumnya, jadi ayunan pedang mereka terlihat begitu mantap saling beradu satu sama lain.
Tang!! Tang!! Tang!!!
Jessica begitu percaya diri mengayunkan pedangnya, meski wajah perempuan itu tidak kelihatan, namun orang yang melihatnya bisa mengetahui bahwa perempuan itu sungguh-sungguh berani melawan seorang penjahat.
Satu gerakan menghunus dari Jessica ditujukan pada lawan mainnya.
"Hais!!!" Pemeran pria yang beradu dengan Jessica dengan cepat berputar menghindarinya dan kembali menyerang Jessica.
Tang!! Tang!! Tang!!!
Semua orang begitu serius melihat adegan itu kalah pedang-pedang Itu tampak beradu dengan sengit.
"Rasakan ini!!!" Teriak Jessica mengangkat tinggi pedangnya dan menghunuskannya ke arah pemeran pria.
Sesuai dengan naskah, sang pria harus berpura-pura lenga di titik itu, sehingga pedang akan mengenai tubuhnya yang telah diberi perlindungan.
Tetapi ketika Jessica mengira pedang itu hanya akan terpental karena hanya pedang palsu, maka dia sangat terkejut saat Dia merasakan pedangnya seperti menembus tubuh pemeran pria di depannya.
Oleh sebab itu Jessica langsung menghentikan gerakannya dan dengan cepat menarik kembali pegangannya.
Tapi sayangnya sudah terlambat, sang pria telah jatuh dengan tubuh bersimbah darah.
"Apa yang terjadi?!!" Sang sutradara melempar naskahnya sembari berlari ke arah pria yang jatuh dengan Jessica yang telah berlutut di samping pria itu dan membuka pakaian sang pria.
"Dia terluka!!!"
"Astaga,, itu darah!!!"
Semua orang sangat terkejut, tak terkecuali Jessica yang langsung berkata, "kesehatan!!!"
Tim kesehatan yang bertugas langsung berlari ke arah mereka dan memberikan pertolongan pertama pada sang pria.
Sementara Jessica, perempuan itu langsung mundur dan membiarkan tim kesehatan menangani pria tersebut.
Sutradara begitu marah, dia berbalik menatap semua orang dan berteriak, "sialan!!! Apa yang terjadi?!!"
Jessica mengambil pedang yang tadi ia lempar lalu dia mengamati pedang itu, "ini bukan pedang yang kugunakan untuk latihan, ini adalah pedang asli." Ucap Jessica langsung mengejutkan semua orang.
Tetapi Ketika sang sutradara maupun asistennya sangat terkejut bahwa pedang yang digunakan Jessica adalah pedang asli, maka seorang perempuan tiba-tiba saja berkata, "kau yakin kau sudah mengambil pedang yang palsu dan meninggalkan pedang yang asli? Atau jangan-jangan kau sengaja mengambil pedang yang asli agar bisa melukai Kak Shiro?"
Ucapan salah satu pemeran itu langsung membuat Jessica mengangkat wajahnya dan menatap perempuan yang telah menuduhnya dengan sembarangan.
"Apa katamu?" Tanya Jessica sambil mengerutkan keningnya merasa tak percaya dengan tuduhan yang begitu kejam diarahkan kepadanya.
Mana mungkin dia tega melukai seseorang dengan berdali licik seperti itu?