NovelToon NovelToon
SERENA (Aku Ingin Bahagia)

SERENA (Aku Ingin Bahagia)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Guru Jahat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

Doa Serena setiap waktunya hanya ingin bahagia, apakah Serena akan merasakan kebahagiaan yang dia impikan? atau malah hidupnya selalu di bawah tekanan dan di banjiri air mata setiap harinya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Tiga Puluh Dua

***

Pagi itu matahari belum terlalu terik ketika Serena melangkah memasuki gedung kantor. Seperti biasa, ia mengenakan seragam kantor yang rapi dengan ransel hitam yang digendong setia di punggungnya. Namun, ada yang berbeda dari cara berjalan Serena pagi ini—langkahnya lebih cepat, pandangannya waspada, dan ekspresinya sedikit tegang.

Ia tahu, cepat atau lambat, ia akan bertemu lagi dengan Hafiz. Dan sejak kejadian tadi malam—tepatnya saat Bu Farhana menemuinya dan dengan tegas memintanya menjauh—Serena memutuskan bahwa ia tak ingin lagi membuat masalah. Tidak untuk Hafiz, tidak untuk dirinya sendiri.

Serena tak ingin terjebak dalam hubungan yang hanya akan membuatnya terluka lebih dalam.

Di dalam hati, ia tahu ia menyukai Hafiz. Bahkan mungkin, sedikit lebih dari itu. Tapi perasaan saja tak cukup, apalagi jika orang tua Hafiz sudah begitu menolaknya bahkan sebelum mereka benar-benar dekat. Itu terlalu berat. Terlalu menyakitkan.

Di dalam lift, Serena memilih berdiri di pojokan, menunduk sambil memainkan ponsel meskipun tak ada pesan masuk. Hatinya gelisah. Tangannya dingin. Lift berhenti di lantai lima—lantai tempat kantor pusat Hafiz berada. Ketika pintu terbuka, matanya sempat melirik sekilas

Setibanya di ruangannya, Serena segera menyapa rekan-rekan satu divisinya. Senyumnya tipis, tapi cukup meyakinkan agar tak ada yang curiga ia sedang menyembunyikan sesuatu. Ia mengalihkan diri ke layar komputer, membuka spreadsheet, lalu tenggelam dalam pekerjaan.

Namun, suasana hati tak bisa ditipu. Sejak semalam, benaknya terus-menerus dihantui oleh suara Bu Farhana. Kata-kata yang menusuk seperti belati tajam, membuatnya merasa hina dan tidak layak. Padahal Serena tak pernah sedikit pun berniat mengambil Hafiz dari siapapun.

Apalagi jika itu berarti menghancurkan dirinya sendiri.

Jam menunjukkan pukul 09.40 ketika kabar dari lantai atas mulai terdengar. Fifi, yang sedang ke pantry untuk mengambil air panas, berbisik pelan saat kembali ke meja kerjanya.

“Pak Hafiz barusan masuk. Ganteng banget kayaknya hari ini. Pakai kemeja biru dong, Mbak Rina,” katanya dengan mata berbinar-binar.

Serena menegang seketika. Ia mencoba tetap menatap layar, seolah tidak mendengar apa-apa. Tapi dalam hati, rasa panik mulai muncul.

Sepuluh menit kemudian, Serena pura-pura berdiri dan berjalan ke arah ruang arsip. Padahal, ia tidak ada urusan di sana. Ia hanya butuh menjauh. Hanya ingin memastikan jika Hafiz datang ke lantai bawah, ia tidak akan bertemu muka.

Ia berdiri cukup lama disana, membalik-balik map dokumen sembarangan. Setelah memastikan suasana aman, ia kembali ke meja.

Namun siang itu, Hafiz benar-benar datang ke lantai mereka.

Mbak Rina dan Andra sedang makan bekal di meja bersama. Fifi mengoleskan saus ke roti isi. Serena baru saja kembali dari pantry membawa kopi sachet yang sudah ia aduk sendiri. Saat ia menoleh ke arah pintu masuk—di situlah Hafiz muncul.

Jantung Serena hampir berhenti.

Ia cepat-cepat menunduk, berpura-pura sibuk dengan kertas di meja. Saat Hafiz mulai mendekat, Serena bangkit seolah baru ingat ada dokumen yang harus ia antar ke bagian HRD. Ia berjalan cepat, tidak berani menoleh. Yang penting ia harus pergi dari sana.

Fifi dan Mbak Rina hanya saling melirik, bingung melihat tingkah Serena yang terlihat seperti sedang menghindari seseorang.

“Serena kenapa ya? Sejak kemarin kayak buru-buru terus,” bisik Fifi pelan.

Mbak Rina hanya mengangkat bahu.

Hafiz sempat memandang ke arah pintu, menahan napas. Ia tahu Serena melihatnya tadi. Dan ia juga cukup peka untuk sadar bahwa Serena sedang menjauh.

Tapi kenapa?

Sore harinya, saat waktu pulang mendekat, Serena kembali menunjukkan sikap yang sama. Begitu melihat Hafiz keluar dari ruangannya dan berjalan menuju lift, Serena malah berpindah ke tangga darurat. Ia rela turun tiga lantai lewat tangga agar tidak harus berada dalam lift yang sama.

Sesampainya di lobby, ia langsung memesan ojol. Sambil menunggu, ia berdiri jauh dari pintu masuk, menyembunyikan diri di balik tiang besar gedung. Ia menolak melihat sekeliling, menolak berharap Hafiz akan muncul dan menegurnya.

Karena jika itu terjadi, ia tak yakin bisa menghindar lagi.

Saat ojol tiba, Serena segera naik dan melambaikan tangan pelan pada satpam yang mengenalnya. Ia menatap jalanan di depan, seolah dunia hanya terdiri dari aspal, kendaraan, dan lampu jalan.

Tak ada Hafiz di matanya. Tapi bayangan Hafiz tak pernah benar-benar pergi dari benaknya.

Malamnya, Serena kembali menolak membuka ponselnya. Ia mengabaikan semua notifikasi, mematikan nada dering, bahkan menyembunyikan ponsel di bawah bantal. Ia hanya ingin menenangkan diri, menjauh dari semua yang bisa membawanya pada harapan kosong.

Karena ia tahu, tidak semua perasaan harus diperjuangkan.

Dan terkadang, menjauh bukan berarti membenci. Tapi bentuk lain dari menyelamatkan diri.

1
Yuliana Tunru
akjir x ada yg dukung hafiz ..nikah z dgn serena trus ikut opa mu keluar negri biarkan papa dan.mamamu.yg urus perudahaan dan airin
Yuliana Tunru
airin jikapun akhir x hafiz kau miliii tp kau hanya punya raga tanpa nyawa akan sia2 airin jgn jd obsesi gitu
Yuni Ngsih
Duh Author ada orang yg ky gtu pdhal masih klwrga ,hrsnya membimbingnya bkn memarahinya cerita kamu bafu nongol bikin ku marah & kezel Thor ,kmu sih yg bikin ceritra bgs banget jd yg baca kbw emozi ....he....lanjut tetap semangat
Nita: terima kasih kak, udah mampir.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!