PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERANGAN DARI CAMORRA
Mereka juga menggunakan identitas palsu dan lokasi palsu untuk mengelabui Zero.
Suatu hari, Alika sedang berada di sebuah kafe di Roma. Ia sedang bertemu dengan seorang informan yang memberikan informasi tentang lokasi salah satu gudang senjata Camorra. Tiba-tiba, ia mendengar suara tembakan. Sebuah peluru melesat melewati kepalanya dan mengenai lengannya. Alika tersungkur ke lantai, merasakan sakit yang luar biasa.
Orang-orang di kafe berteriak dan berlarian menyelamatkan diri. Alika melihat seorang pria berpakaian hitam berdiri di seberang jalan, memegang senapan sniper. Pria itu adalah salah satu pembunuh bayaran yang disewa oleh Don Alessandro. Ethan, yang sedang menunggu di mobil di dekat kafe, mendengar suara tembakan dan segera berlari menuju Alika. Ia melihat Alika tergeletak di lantai dan pembunuh bayaran itu melarikan diri. Ethan segera menembak ke arah pembunuh bayaran itu, tetapi ia berhasil menghindar dan melarikan diri dengan mobil. Ethan menghampiri Alika dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Alika segera mendapatkan perawatan medis. Dokter mengatakan bahwa peluru itu hanya mengenai otot lengannya dan tidak mengenai tulang atau saraf penting. Alika akan segera pulih, tetapi ia harus beristirahat selama beberapa minggu. Ethan sangat marah dan khawatir. Ia tahu bahwa Don Alessandro tidak akan berhenti sampai ia berhasil membunuh Alika. Ia memutuskan untuk meningkatkan keamanan di sekitar Alika dan memburu semua orang yang bekerja untuk Don Alessandro.
Sementara Alika sedang beristirahat di rumah sakit, seorang pembunuh bayaran menyusup ke kamarnya. Pembunuh bayaran itu menyamar sebagai perawat dan membawa suntikan yang berisi racun mematikan. Pembunuh bayaran itu mendekati tempat tidur Alika dan hendak menyuntikkan racun itu ke tubuhnya. Namun, Ethan muncul tiba-tiba dan menendang pembunuh bayaran itu hingga terjatuh. Ethan dan pembunuh bayaran itu terlibat dalam perkelahian sengit. Pembunuh bayaran itu sangat terlatih dan berbahaya. Ia menggunakan pisau dan pistol untuk menyerang Ethan.
Ethan, meskipun lebih besar dan kuat, kesulitan mengalahkan pembunuh bayaran itu. Ia harus berhati-hati agar tidak terkena pisau atau tembakan. Setelah perkelahian yang panjang dan melelahkan, Ethan berhasil melumpuhkan pembunuh bayaran itu. Ia merebut pisau dari tangannya dan menusukkannya ke jantung pembunuh bayaran itu. Pembunuh bayaran itu tersungkur ke lantai, tewas seketika. Ethan merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Ia melihat Alika terbaring di tempat tidur, menatapnya dengan tatapan lega dan penuh cinta. Ethan tersenyum dan menghampiri Alika. "Kau baik-baik saja ?" tanya Ethan cemas. Alika mengangguk. "Aku baik-baik saja. Terima kasih, Ethan. Kau telah menyelamatkan hidupku lagi". Ethan memeluk Alika dengan erat. "Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu, Alika. Aku akan selalu melindungi mu".
Ethan kemudian menghubungi polisi dan melaporkan kejadian itu. Polisi datang dan membawa jenazah pembunuh bayaran itu. Mereka juga meningkatkan keamanan di sekitar rumah sakit. Namun, Ethan tidak merasa aman. Ia tahu bahwa Don Alessandro akan terus mengirim orang untuk membunuh Alika. Ia memutuskan untuk membawa Alika pulang ke rumahnya di Zurich. Rumah Ethan memiliki sistem keamanan yang canggih dan dijaga oleh tim agen rahasia yang terlatih.
Di Zurich, Alika mendapatkan perawatan yang lebih baik dan bisa beristirahat dengan tenang. Ethan selalu berada di sisinya, menjaganya dan menghiburnya. Sementara Alika sedang memulihkan diri, Jodie terus bekerja untuk melawan Zero. Ia berhasil mendapatkan informasi bahwa Zero sekarang berada di Zurich. Ia tidak tahu apa tujuan Zero di Zurich, tetapi ia yakin bahwa itu ada hubungannya dengan Alika. Jodie memberi tahu Ethan tentang keberadaan Zero di Zurich. Ethan menjadi lebih waspada. Ia memerintahkan timnya untuk mencari Zero dan mengawasinya.
Di tengah situasi yang tegang, tim Ethan berhasil membuat virus yang sangat kuat. Virus itu dirancang untuk menghancurkan sistem "Cyberdyne Systems", sebuah perusahaan teknologi yang bekerja untuk Camorra. Cyberdyne Systems mengembangkan teknologi untuk membuat senjata pemusnah massal. Ethan dan timnya berencana untuk menggunakan virus itu untuk melumpuhkan operasi Cyberdyne Systems dan menghancurkan infrastruktur teknologi Camorra. Mereka tahu bahwa ini akan menjadi pukulan besar bagi Camorra.
Ethan memberi tahu Alika tentang rencana mereka. Alika senang mendengar berita itu. Ia merasa bahwa mereka semakin dekat untuk mengalahkan Camorra. "Ethan" kata Alika. "Aku ingin ikut serta dalam misi ini. Aku ingin melihat sendiri bagaimana Cyberdyne Systems dihancurkan".
Ethan tidak ingin Alika berada dalam bahaya. Namun, ia tahu bahwa Alika adalah seorang agen yang sangat terampil dan berani. Ia juga tahu bahwa Alika memiliki hak untuk ikut serta dalam misi ini. "Baiklah" kata Ethan akhirnya. "Kau boleh ikut, tapi kau harus berjanji untuk mematuhi semua perintahku dan tidak mengambil risiko yang tidak perlu".
"Aku berjanji" jawab Alika dengan mata berbinar. "Aku akan melakukan apa pun untuk menghancurkan Camorra". Ethan, Alika, dan timnya menyusun rencana untuk menyerang Cyberdyne Systems. Mereka mempelajari tata letak gedung, sistem keamanan, dan jadwal kerja para karyawan. Mereka juga mempersiapkan peralatan dan senjata yang dibutuhkan. Disini Alika juga meminta bantuan dari kantor CIA agar membantu penyerangan Cyberdyne Systems. Dan CIA mendukung sepenuhnya penyerangan tersebut.
Pada malam yang telah ditentukan, mereka menyusup ke gedung Cyberdyne Systems secara diam-diam. Mereka menghindari kamera pengawas, sensor gerak, dan patroli keamanan. Mereka berhasil mencapai ruang server utama, tempat sistem inti Cyberdyne Systems berada. Alika memasukkan virus ke dalam sistem. Virus itu mulai menyebar dengan cepat, menghancurkan semua data dan program. Layar komputer berkedip-kedip dan mati. Lampu-lampu padam. Sistem alarm berbunyi. Para karyawan Cyberdyne Systems panik dan berlarian menyelamatkan diri. Ethan, timnya dan CIA melawan para penjaga keamanan yang mencoba menghentikan mereka. Terjadi baku tembak yang sengit.
Alika, meskipun masih dalam masa pemulihan, menunjukkan keberanian yang luar biasa. Ia menggunakan pistolnya dengan akurat, melumpuhkan beberapa penjaga keamanan. Ia juga menggunakan keahliannya dalam teknologi untuk mengacaukan sistem keamanan dan membantu timnya. Setelah pertempuran yang panjang dan berdarah, Ethan, Alika, tim Ethan dan CIA berhasil mengalahkan para penjaga keamanan dan menghancurkan sistem Cyberdyne Systems. Mereka meninggalkan gedung itu sebelum polisi datang.
Cyberdyne Systems lumpuh total. Semua data dan program hilang. Perangkat lunak dan perangkat keras tidak berfungsi. Camorra kehilangan salah satu aset terpenting mereka. Don Alessandro sangat marah ketika mendengar berita itu. Ia bersumpah untuk membalas dendam kepada Ethan dan Alika. Ia memerintahkan semua orang yang bekerja untuknya untuk mencari dan membunuh mereka.
Sementara itu, Zero terus melacak keberadaan Alika dan Jodie. Ia semakin dekat untuk menemukan mereka. Ia menggunakan teknik pelacakan yang canggih dan sumber daya yang tak terbatas. Alika dan Jodie tahu bahwa mereka sedang dalam bahaya besar. Mereka harus berhati-hati dan selalu waspada. Mereka mengubah lokasi persembunyian mereka secara teratur dan menggunakan identitas palsu. Mereka juga meningkatkan sistem keamanan mereka dan memasang jebakan untuk mengantisipasi serangan Zero.
***