Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#16
Hari ini Yara menjaga toko seharian, sang daddy benar benar tak membolehkannya keluar sama sekali.
Menjelang sore, Yara bersiap siap akan pulang karena jadwal shift sore sampai malam akan dilakukan oleh pegawai laki laki.
"Yara..antarkan roti roti ini pada Bryce..dia ada di tepi danau pinggir kota..pakailah mobil daddy saja", kata Jade.
"Dad..kirim lewat kurir saja..aku malas bertemu dengannya", kata Yara malas.
"Yara..", kata Jade dengan nada yang tak mau dibantah.
Dan Yara pun akhirnya menuruti perintah daddynya meskipun dengan sangat berat hati.
Yara pulang ke rumahnya dan mengambil mobilnya. Dia tak memakai mobil daddynya.Yara lebih memilih memakai mobil antik kakeknya.
"Kak..kau mau kemana?", tanya Vira.
"Ke laki laki gila itu", jawab Yara.
"Kak Bryce?", tanya Vira.
"Kau lebih pantas memanggilnya uncle..dia sudah tua Vira..", kata Yara mengambil kunci mobil ke dalam rumahnya.
"Dia terlihat masih muda dan tampan", kata Vira.
"Muda dan tampan darimana? dia sangat jelek dan tua", kata Yara dengan wajahnya malasnya.
Lalu Yara pergi masuk ke dalam mobil dan pergi menuju campervan Bryce yang diparkir di pinggir danau.
Jarak dari rumah Yara ke danau lumayan jauh. Setengah jam kemudian, Yara baru sampai di pinggir danau.
Yara melihat campervan Bryce dan menghentikan mobilnya.
Setelah memarkirkan mobilnya, Yara menghampiri campervan Bryce dan tak melihat Bryce disana.
Yara menengok ke dalam campervan Bryce yang terbuka.
"Bagus sekali campervan ini..pantas saja dia betah tinggal di mobil ini", gumam Yara.
"Hei..ada apa?", tanya Bryce dari belakang Yara.
Dan sekali lagi, Bryce membuat Yara melompat kaget.
"Bisakah kau tak mengagetkanku terus?!!", teriak Yara kesal.
"Ini", Yara memberikan seplastik roti pada Bryce.
"Apa ini?", tanya Bryce menerima bungkusan plastik itu dari Yara.
"Daddy memberimu roti roti ini..dia tak ingin kau mati kelaparan", jawab Yara sekenanya.
Bryce tak memakai bajunya dan hanya memakai celananya saja. Hal itu membuat Yara sedikit tak enak melihatnya. Masalahnya, Tubuh atletis Bryce sangat sexy di mata semua wanita termasuk Yara.
"Terima kasih", kata Bryce.
"Hmm..aku pulang", kata Yara dan meninggalkan Bryce menuju ke mobilnya.
Yara masuk ke dalam mobilnya dan menstaternya. Tetapi mesin mobil tua itu tak menyala sama sekali.
"Ya Tuhan..apa lagi ini..huuffttt..seharusnya aku mengikuti saran daddy tadi", kata Yara kesal.
Yara bolak balik menstater mobilnya tapi tetap tidak menyala. Bryce hanya melihatnya dari jauh dan tersenyum usil.
Bryce duduk di kursi santainya yang ada di atas rumput sembari memakan roti yang diberi oleh Yara tadi.
Yara keluar dari mobilnya dan melihat ke arah wajah Bryce yang tersenyum menyebalkan.
"Sepertinya dia suka melihatku menderita", gumam Yara dan dengan sangat terpaksa mendatangi Bryce lagi.
"Ada apa?", tanya Bryce santai.
"Mobilku mogok..antar aku pulang..kau harus berterima kasih karena aku sudah mengantarkan roti itu padamu", kata Yara.
"Baiklah..tapi nanti malam saja", jawab Bryce dan masih memakan rotinya.
"Huuffttttt..aku tak bisa melakukan apapun selain menurutimu..karena disini tak ada kendaraan umum yang lewat", jawab Yara pasrah.
Yara duduk di kursi yang ada disebelah Bryce dan menikmati rotinya juga. Dia memandang ke arah danau yang tak sadar membuatnya merasa damai.
Dia bahkan lupa dengan rasa kesalnya pada Bryce. Tak ada percakapan di antara mereka. Mereka menikmati senja yang akan berubah menjadi malam.
"Aku iri padamu..sekali lagi aku mengatakan ini padamu", kata Yara pelan dengan mulut penuh dengan roti untuk pengganjal perutnya yang sudah merasa lapar.
Bryce melihat ke arah Yara dan tersenyum.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
kini jadi kenyataan..