FIRST LOVE LAST LOVE (Sekuel MENJADI YANG KEDUA)

VOTE YA 🙏

Keesokan harinya..

Arianna menelisik penampilannya. Ia baru saja memoleskan blush-on kedua sisi wajahnya. Dan memilih lipstik berwarna merah. Ia sengaja memilih warna cerah setiap kali sedang bekerja maksudnya agar bisa menonjolkan ketegasan dalam dirinya.

Sebagai seorang wanita, awal karirnya Arianna sering kali di anggap remeh pebisnis yang baru pertama kali melihatnya. Namun saat mengikuti meeting bersama, gadis itu akan menjadi singa betina pada saat menyampaikan presentasi dihadapan para lelaki yang meremehkan nya tersebut. Seketika tanggapan yang tadinya memandang sebelah mata menjadi decak kagum dan berakhir dengan tepuk tangan kekaguman.

Sekarang namanya sudah di sematkan sebagai pebisnis wanita yang patut diperhitungkan di tempat tinggalnya selama ini di kota New York. Seminggu di Jakarta pagi ini adalah meeting permata dengan para petinggi perusahaan yang akan di laksanakan di perusahaan Axel. Tentu saja Arianna akan menunjukkan jati dirinya dihadapan para pimpinan lainnya.

Sama seperti halnya dengan Arianna, meeting hari ini adalah yang pertama bagi Axel setelah menggantikan ayahnya. Semenjak ia memegang kendali penuh atas jaringan bisnis Wijaya.

Ting tong

Arianna berharap itu adalah sopir papanya yang memberikan kunci mobil. Walaupun pun ia tahu pastilah itu tidak mungkin karna sopir pasti menitipkan kunci mobil miliknya pada keamanan gedung.

Huhh...

Arianna menatap kamera pengawas pintu unitnya. Terlihat Axel berdiri tegap di depan pintu.

"Tenyata ia benar-benar datang".

Arianna membuka pintu.

"Ayo kita pergi, temani aku breakfast dulu", ucap Axel mengusap perutnya.

"Kenapa kau pagi sekali kemari, sekarang baru pukul setengah tujuh Axel. Aku belum siap", balas Arianna.

"Aku belum sarapan, kita sarapan dulu. Tentu akan memakan waktu", jawab Axel.

"Kau ingin sarapan apa, Sandwich? Aku akan membuatkannya untuk mu. Jadi kita tidak perlu sarapan di luar lagi", ujar Arianna.

"Good idea, aku akan menemani mu".

"Tidak perlu, kau duduk saja di disana, dalam lima menit sarapan mu akan datang", ucap Arianna menunjuk kursi dengan meja berukuran kecil di dekat jendela balkon.

Tidak ada sanggahan, Axel menuruti ucapan Arianna ia duduk di kursi. Kedua netranya menatap balkon, ternyata terdapat taman bunga dan kolam ikan berukuran kecil dengan bebatuan alam serta air mancur.

Axel menikmati suasana pagi di unit apartemen Arianna, sangat nyaman. Gemericik bunyi air mancur memberikan nuansa alam yang kental. Walaupun tinggal di apartemen dilantai empat puluh lima, ternyata Arianna tetap menginginkan suasana rumahan.

"Sarapan mu sudah selesai, nikmatilah. Aku tidak tahu kau suka minum apa jadi aku buatkan coklat panas saja, apa kau suka?", tanya Arianna.

"Ini sudah cukup, biasanya aku meminum kopi pahit kalau sedang bekerja. Mata ku harus terbuka dua puluh empat jam", ujar Axel sambil memasukkan sandwich buatan Arianna kedalam mulutnya.

"Kopi tidak baik untukmu Axel, kau harus mengurangi meminumnya", ucap Arianna spontan. Ucapan Arianna sontak membuat Axel tersenyum, entah sadar atau tidak buatnya itu adalah bentuk sebuah perhatian.

"Kau nikmati saja sarapan mu, aku harus merapikan diri ku".

Axel menganggukkan kepalanya sambil menatap lembut Arianna yang sudah membalikkan tubuhnya.

Huhh..

Axel menyandarkan punggungnya, sambil menatap punggung Arianna masuk kedalam kamarnya.

*

Axel mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, kemacetan sudah terlihat di sepanjang jalan. Karena sudah jam kerja yang menyebabkan kendaraan menumpuk. Beruntung jarak apartemen ke perusahaannya tidak terlalu memakan waktu.

Kecuali jarak apartemen ke perusahaan Arianna akan memakan waktu hingga satu jam jika kondisi jalan macet begini.

"Apa yang kau lakukan di Amerika, Arianna? aku belum sempat bertanya semalam", ucap Axel memulai perbincangan.

"Sambil menyelesaikan master ku, aku bekerja di perusahaan Informasi Teknologi yang di bangun papa puluhan tahun yang lalu. Bergerak di bidang software dan broadcast network", jawab Arianna menjelaskan dengan lugas.

Axel mengusap dagunya, terus terang ia sangat kagum melihat Arianna saat menjelaskan pekerjaannya. Gadis itu sangat menguasai bidang yang ditekuninya.

"Kau tahu Axel, semenjak aku memegang perusahaan itu, semuanya semakin membaik. Bahkan sumberdaya manusia yang bekerjasama dengan perusahaan ku semakin banyak".

"Awalnya sih memang tidak mudah, mereka menganggap remeh aku. Tentu saja karena aku seorang wanita sendiri diantara laki-laki yang menggeluti bidang itu. Namun lambat laun mereka mengakui kemampuan ku", ucap Arianna membanggakan dirinya dihadapannya Axel.

"Really ? kita lihat saja nanti aku juga akan menilai mu setelah meeting pagi ini", ucap Axel tersenyum.

"Ya, aku akan menyampaikan presentasi ku pagi ini dihadapan kalian semua. Ini yang pertama kalinya aku menggantikan papa.

"Aku sudah membaca jadwal kerja sama perusahaan kita di bidang programmer. Beberapa saat kedepannya kita akan menandatangani kontrak. Itu artinya kita akan lebih banyak bersama dalam kurun waktu sekitar tiga bulanan. Karena harus menyusun program secara langsung", ucap Axel nampak sumringah.

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

SERPIHAN HATI ELLENA

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT