Narendra Fatin Fahrezi. Seorang pemimpin perusahaan dan juga seorang ayah bagi putrinya. Memilih membuka lembaran baru bersama partner bisnisnya sendiri karena sebuah kesamaan.
Namun, setelah tujuh tahun menunggu, ternyata hati istrinya masih dengan penghuni yang sama.
Kecewa? Itu pasti. Karena selama ini yang selalu dia harapkan dari istrinya adalah cintanya. Tapi, selama itu juga, semua berakhir sama.
Lalu, apakah hubungan mereka akan putus atau terus? Akankah dia tega memutuskan suatu hubungan yang dibangun dengan susah payah? Lalu, apa dia tega memisahkan putrinya yang sudah menganggap istrinya sebagai ibu kandungnya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya, ya?
Yuk kepoin sekarang.
Jangan lupa like, vote dan hadiah.
Beberapa info akan di share di Ig.
Jangan lupa follow ya.
@zulf_alina.
Jadwal UP juga ada disana. Makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zulfa Laeli Ahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cukup
mata saling menatap tajam bagai elang yang siap menerkam mangsanya. Kaki melangkah dengan tegas. Mengikis jarak antara dua pria yang kini berstatus suami.
"Jadi, kamu yang Nara cintai?" Naren sekuat tenaga bersikap seakan bukan dirinya. Semua itu dia lakukan demi wanita yang dia cintai.
Dengan senyum mengejek, Naren memasukkan tangannya ke saku celana. "Lelaki ngga setia. Pergi tanpa pamit. Bertemu dengan memberi rasa sakit." sindir Naren dengan mata menatap tegas pria berjas hitam yang berdiri didepannya.
Sebelumnya, dia tak menyangka jika pria yang dicintai oleh istrinya adalah saudaranya sendiri. Saudara se ayah.
"Bukan urusan kamu." balasnya dengan cuek.
Naren menarik bibirnya setelah mendengar balasan dari saudaranya. "Itu adalah urusanku juga, Eligio Genta Raksa. Karena, wanita yang kamu tinggal selama hampir tujuh tahun, adalah istriku." tegas dan penuh penekanan. Naren mengucapkannya dengan fasih.
Jari telunjuknya menujuk ke arah pria yang sering disapa Gio. "Istri? Itu hanya dalam buku. Tapi, cinta istrimu adalah untukku. Bukan untuk dirimu, Narendra Fatin Fahrezi." Gio membalas dengan penuh penekanan.
Keduanya terlibat hawa panas di rooftop hotel. Angin malam pun tak bisa mendinginkan suasana. Emosi mulai memuncak ketika keduanya saling berbalas kata dengan penuh penekanan dan ketegasan.
"Kamu salah. Sekarang, dia mencintaiku. Bukan dirimu lagi, yang sekarang berstatus masa lalu."
Bugh!
Pukulan mendarat di wajah tampan Naren. Merasa tidak terima, Naren ikut membalas pukulan tersebut. Tak ada yang melerai dua pria yang saling merebutkan sesuatu yang tak nampak. Yaitu cinta.
"Sampai kapan pun, Nara mencintaiku. Bukan mencintaimu." disela pukulannya, Gio mengucapkan apa yang dia yakini dari dulu. Bahwa wanita yang dia tinggal begitu saja tanpa kabar, masih mencintai dirinya.
"Salah. Dia sudah mencintaiku." balas Naren tak mau kalah.
Dua wajah tampan itu sudah babak belur. Mereka tak ada yang mau mengalah sedikitpun. Suara wanita yang terdengar familiar pun tak mereka hiraukan.
"Cukup! Berhenti!"
"Mommy, kenapa daddy pukul-pukulan?" gadis mungil itu terlihat takut melihat daddy-nya yang terus memukul satu sama lain.
"Kamu disini aja ya, sayang. Jangan kemana-mana." ucap Nara yang langsung berlari untuk melerai dua pria penting yang telah mengukir sejarah dalam hidupnya.
"Cukup! Berhenti! Kalian berdua sudah besar! Kenapa harus dengan cara kaya gini?!" dua pria berstatus suami itu akhirnya berhenti saat tubuh Nara berada diantara keduanya.
Napas memburu membuat dada naik turun. Luka lebam terlihat jelas diwajah keduanya. Peluh mengalir deras melewati wajah mulus yang sekarang babak belur.
Gio langsung memegang tangan putih Nara, "Ra, tolong maafin aku. Aku sebenarnya ngga punya niat untuk pergi tanpa kabar seperti ini, Ra. Pliss Ra. Dengerin aku." ucapnya memohon, dengan wajah memelas.
"Lepas!" dengan tenaganya yang sudah berkurang, Naren melepas tangan yang tadi memukul wajahnya dengan kasar. Tak terima jika tangan istrinya disentuh oleh pria lain selain dirinya.
Nara memalingkan wajahnya. Tak mau melihat ke arah seseorang yang selalu dia harapkan. "Ra, dengerin aku sekali aja." kembali Gio memohon.
"Mau dengerin apa lagi?" Tanya Nara pada akhirnya. Karena Gio terus memohon.
"Aku benar-benar ngga berniat ninggalin kamu. Semua terpaksa aku lakuin." jawab Gio dengan sungguh-sungguh.
Yumna berlari memeluk mommynya. Dirinya takut setelah melihat wajah dua pria yang berubah akibat perkelahian mereka. "Mommy,Yumna takut." ucapnya menahan tangis.
"Apa benar dia anak kamu?" Gio menunjuk ke arah gadis kecil yang memeluk Nara. Memastikan siapa sebenarnya gadis yang kemarin dia temui di mall.
"Ya. Dia adalah anak ku dan Nara." Naren maju selangkah. Mensejajarkan tubuhnya dengan Nara dan menjawab pertanyaan dari Gio sebelum Nara sendiri yang menjawabnya.
*
*
*
Bersambung...
Alhamdulillah bisa UP 3. Jangan lupa dukung terus karya ini. Pokoknya makasih banyak buat para pembaca setiaku...
* semua kesalahan pemeran utama wanita selalu dibenarkan dengan berbagai alasan bahkan tidak dianggap salah (wajar author nya wanita jadi dia diposisi pemeran utama wanita jadi dia merasa dirinya tidak pernah salah
*pemeran utama pria dibuat jadi karakter bodoh dan tidak punya harga diri yang terus2 mengejar cinta pemeran utama wanita kayak tidak ada perempuan lain saja
SEPERTI KOMENKU DI ATAS, NARA LBH MMILIH PRGI BRSAMA GIO DI KEABADIAN, APALAGI DIDALAM TUBUHNYA ADA, PARU2 CANGKOK DRI GIO.. APALAGI GIO LKI2 YG DITUNGGUNYA...
SEKALI LAGI KECEWA DGN ENDINGNYA..
BERHARAP NAREN BISA BRBAHAGIA SAMPE MENUA BRSAMA NARA,, DN NARA BISA SPENUHNYA MNERIMA NAREN SBAGAI SUAMINYA, TNPA BAYANG2 GIO...
DAN KNP NAREN SAMPE DOWN HIDUPNYA, STELAH KPRGIAN NARA, KRN NAREN SANGAT MNCINTAI NARA, NMUN NAREN KECEWA, KRN NARA LBH MMILIH PRGI BRSAMA GIO, DRIPADA BRJUANG UNTUK HIDUP, SEMBUH DN HIDUP BRSAMANYA MMBESARKN ANAK2 MREKA, ITULH YG MMBUAT NAREN DOWN SLAMA 7 TH.. SUNGGUH TRAGIS KISAH CINTA PRIA SHOLEH, BAIK, PERHATIAN, PENYABAR DN PENYAYANG.. SBENARNYA BSA OTHOR BUAT KISAH INI HEPI ENDING, TPI KYKNYA OTHOR GK RELA LIAT TOKOH NAREN BAHAGIA...