NovelToon NovelToon
Magang Di Hati Bos Muda

Magang Di Hati Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Keluarga / Teen School/College / CEO / Romansa
Popularitas:10
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Satu kesalahan di lantai lima puluh memaksa Kirana menyerahkan kebebasannya. Demi menyelamatkan pekerjaan ayahnya, gadis berseragam putih-abu-abu itu harus tunduk pada perintah Arkan, sang pemimpin perusahaan yang sangat angkuh.
​"Mulai malam ini, kamu adalah milik saya," bisik Arkan dengan nada yang dingin.
​Terjebak dalam kontrak pelayan pribadi, Kirana perlahan menemukan rahasia gelap tentang utang nyawa yang mengikat keluarga mereka. Di balik kemewahan menara tinggi, sebuah permainan takdir yang berbahaya baru saja dimulai. Antara benci yang mendalam dan getaran yang tak terduga, Kirana harus memilih antara harga diri atau mengikuti kata hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Rahasia di Balik Ruang Kerja

Kepulan asap putih yang sangat pekat menyembur dari lubang udara di langit-langit aula besar, menghalangi pandangan Kirana dalam sekejap saja. Suara teriakan para pemegang saham yang panik bersahut-sahutan di tengah kegelapan yang mendadak menyerang saat aliran listrik diputus secara paksa. Kirana merasakan perih yang luar biasa pada indra penglihatannya, sementara paru-parunya mulai terasa sesak akibat gas air mata yang memenuhi ruangan tersebut.

"Kirana, pegang tangan saya sekarang juga, kita harus segera keluar dari sini sebelum pintu ini tertutup rapat selamanya!" teriak Indra sambil mencoba menarik lengan Kirana di tengah kekacauan.

Kirana menutup hidungnya dengan ujung jas hitam milik Arkananta, mencoba menghalau racun yang merasuki pernapasannya secara perlahan. Ia meraba-raba meja kayu jati untuk mencari buku catatan ibunya yang sangat berharga sebelum benar-benar kehilangan kesadaran sepenuhnya. Dengan langkah yang sangat gontai, ia mengikuti tarikan tangan Indra menuju ke arah pintu darurat yang tersembunyi di balik tirai beludru merah.

"Mbak Siska, tolong bantu saya membuka kunci pintu ini dari luar sekarang juga!" perintah Indra melalui alat komunikasi kecil di telinganya.

Pintu besi itu terbuka dengan suara derit yang sangat memekakkan telinga, memberikan jalan bagi mereka untuk lari menuju lantai lima puluh. Mereka tidak menuju lobi utama, melainkan kembali ke ruang kerja Arkananta yang selama ini menjadi pusat dari segala rahasia perusahaan Dirgantara. Kirana jatuh terduduk di atas lantai karpet yang tebal, mencoba menenangkan detak jantungnya yang berdebar-debar sangat kencang karena rasa takut.

"Kenapa kita kembali ke sini, Indra? Tempat ini pasti akan menjadi sasaran utama para petugas keamanan suruhan Clarissa!" tanya Kirana dengan nada bicara yang masih sangat tersengal-sengal.

Indra tidak menjawab, ia justru mendekati rak buku besar milik Arkananta dan menekan sebuah tombol rahasia yang tersembunyi di balik miniatur kapal emas. Rak buku tersebut bergeser perlahan tanpa suara sedikit pun, menampakkan sebuah ruang bawah tanah yang sangat modern namun sangat mencekam. Di dalamnya terdapat puluhan layar monitor yang menampilkan setiap gerak-gerik di seluruh penjuru gedung pencakar langit tersebut.

"Tuan Arkananta sudah menyiapkan tempat ini untukmu, Kirana, sebagai benteng terakhir jika sesuatu yang buruk benar-benar terjadi padanya," jelas Indra sambil menyalakan sistem cadangan daya.

Kirana terpaku saat melihat salah satu layar monitor yang menampilkan rekaman video dari sepuluh tahun yang lalu di dalam ruangan tersebut. Di dalam layar itu, ia melihat ayahnya sedang berjabat tangan dengan ayah Arkananta sambil memegang sebuah koper hitam yang sangat misterius. Ekspresi wajah mereka tampak sangat tegang, seolah sedang melakukan sebuah kesepakatan hidup dan mati yang tidak boleh diketahui oleh siapa pun di dunia ini.

"Apa isi koper itu sebenarnya, Indra? Apakah itu alasan kenapa Bagas dan Clarissa sangat bernafsu ingin menghancurkan keluarga saya?" tanya Kirana dengan tatapan yang penuh dengan rasa ingin tahu yang sangat besar.

Indra menghela napas panjang, ia membuka sebuah laci besi yang terkunci rapat dan mengeluarkan sebuah amplop cokelat yang sudah sangat kusam dimakan usia. Di dalam amplop tersebut terdapat lembaran saham asli yang belum pernah tercatat di dalam sistem komputer manapun di seluruh dunia. Kirana mengambil lembaran tersebut dengan tangan yang bergetar-getar hebat, menyadari bahwa nilai kertas tersebut jauh lebih besar daripada seluruh harta yang dimiliki oleh Clarissa saat ini.

"Isi koper itu adalah bukti pengkhianatan Bagas terhadap negara, dan ayahmu menyimpannya sebagai jaminan keselamatan untukmu sejak kamu masih kecil," ungkap Indra dengan nada suara yang sangat lirih.

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang sangat berat terdengar dari arah luar ruang kerja Arkananta, menandakan seseorang telah berhasil membobol pintu depan. Kirana segera menyembunyikan lembaran saham tersebut di balik buku catatannya, sementara matanya terus mengawasi monitor keamanan dengan perasaan was-was. Sosok pria yang mengenakan jubah hitam panjang muncul di layar lobi, wajahnya tertutup rapat namun tangannya memegang sebuah benda yang sangat familiar bagi Kirana.

"Pria itu... dia memakai jam tangan milik Tuan Arkananta! Indra, lihatlah jam tangan yang berkilauan di pergelangan tangannya itu!" jerit Kirana sambil menunjuk ke arah layar monitor dengan sangat antusias.

Pria misterius itu tampak sengaja menunjukkan jam tangannya ke arah kamera pengawas, seolah-olah ia sedang mengirimkan pesan rahasia kepada Kirana yang berada di dalam benteng tersebut. Ia mulai mengetikkan sesuatu pada panel kontrol lift dengan gerakan yang sangat cepat dan sangat profesional layaknya seorang ahli teknologi informasi. Kirana merasakan harapan yang tadinya sudah padam kini kembali menyala seperti api unggun yang berkobar sangat hebat di tengah salju yang dingin.

"Apakah mungkin Tuan Arkananta benar-benar berhasil selamat dari ledakan di muara semalam dan kembali untuk menyelamatkan saya?" bisik Kirana dengan mata yang mulai berkaca-kaca karena rasa haru.

Indra tidak berani memberikan janji yang pasti, namun ia segera mempersiapkan senjata apinya dan berdiri di depan pintu ruang rahasia tersebut dengan posisi siaga. Mereka berdua terdiam dalam keheningan yang sangat menyiksa, mendengarkan setiap suara dentuman jantung mereka sendiri yang saling beradu di dalam ruangan sempit tersebut. Suara lift yang berdenting di lantai lima puluh membuat suasana semakin mencekam dan dipenuhi oleh aura ketegangan yang sangat memuncak.

"Siapa pun yang datang, kita harus siap menghadapi kenyataan yang paling pahit sekalipun, Kirana," ujar Indra sambil mengokang senjatanya dengan bunyi klik yang sangat tajam.

Pintu ruang kerja terbuka dengan sangat perlahan, menampilkan bayangan tinggi besar yang memanjang di atas lantai karpet akibat cahaya lampu dari arah koridor. Pria berjubah hitam itu melangkah masuk dengan sangat tenang, namun dari balik jubahnya ia mengeluarkan sebuah benda bulat yang mulai mengeluarkan bunyi detik yang sangat cepat. Kirana terperanjat saat menyadari bahwa benda tersebut adalah sebuah alat pelacak lokasi yang juga berfungsi sebagai pemicu bom waktu yang sangat canggih.

"Kebenaran memang menyakitkan, namun pengkhianatan dari orang yang paling kamu cintai akan terasa jauh lebih membunuh daripada kematian itu sendiri," ucap pria misterius itu dengan suara yang sengaja disamarkan.

Pria itu melempar alat pelacak tersebut tepat ke arah kaki Kirana, sementara ia sendiri segera melompat keluar melalui jendela kaca yang pecah secara tiba-tiba. Kirana melihat angka merah pada alat pelacak tersebut mulai menghitung mundur dari angka sepuluh menuju angka nol dengan sangat cepat dan tanpa ampun sedikit pun. Di saat yang bersamaan, suara tawa Arkananta terdengar sangat jelas dari pengeras suara di dalam ruang rahasia tersebut, namun tawa itu terdengar sangat berbeda dan penuh dengan nada kebencian yang sangat dalam.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!