NovelToon NovelToon
DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Kamu Malu?

Pagi itu, Rena sudah sangat sibuk membuat kue kering untuk acara hajatan Tika. Meskipun acaranya masih 3 hari lagi, Rena harus mencicilnya mulai dari sekarang agar lebih hemat biaya. Dela dengan sigap membantu Ibunya membuat kue, karena hanya Dela yang bisa diandalkan. Tika dan Eka mustahil membantu Ibunya.

Sementara itu, Tika sudah mengambil cuti dari kantor. Saat ini, Tika sedang fokus melakukan perawatan di salon agar tampil memukau di hari pernikahannya. Tidak hanya perawatan wajah, ia juga melakukan perawatan badan agar kulitnya halus, wangi, dan cerah.

"Mana uang yang Ibu minta? Ibu ini harus belanja dari sekarang buat acara hajatan Tika besok. Masa iya kamu gak menyumbang apa-apa untuk pernikahan adik kamu," pinta Ratna.

"Sabar kenapa sih Bu. Dela juga belum bilang sama Mas Arsen, memangnya harus 5 juta?" Dela merasa kasihan jika harus meminta uang sebanyak itu dari suaminya untuk sumbangan acara adiknya. Dela tau uang yang diberikan suaminya adalah uang tabungan yang selama ini susah payah dikumpulkan sedikit demi sedikit.

"Aku kasihan Mas Arsen Bu. Jika harus meminta uang sebanyak itu kita juga butuh untuk tabungan. Setidaknya turunkan 2 juta saja gitu," ujar Dela.

"Ya ampun Dela. Uang 2 juta buat acara nikahan bisa sampai mana? Itu palingan cuma bisa buat beli ayamnya saja di acara hajatan besok. Mbakmu Eka juga sama ngasih sumbangan 5 juta kok."

Dela langsung cemberut. Kemarin saat menerima uang 10 juta dari suaminya, Dela merasa punya banyak uang. Tapi, setelah Ibunya meminta 5 juta, uang itu terasa berkurang drastis. Uang itu juga sudah dipakai untuk membeli makanan, lipstik, dan juga bedak, karena Dela memang tidak punya kosmetik itu. Belum lagi ia sudah memberi Ibunya satu juta untuk tambahan uang belanja. Padahal Dela ingin sekali membeli baju baru dan skincare agar wajahnya tidak terlihat kusam dan kucel lagi, tapi sekarang Dela harus berpikir ulang. Dela merasa sayang jika uangnya hanya untuk membeli barang-barang yang tidak penting.

"Ya, beda dong Bu. Mbak Eka kan kerjanya di pabrik sebagai kepala gudang, dan Bang Rian juga kerja kantoran jadi gak masalah kalau mereka mau menyumbang 5 juta. Kalau suami Dela kan cuma kuli bangunan. Dela juga udah bantu tenaga loh, lihatlah Dela juga bantuin buat kue. Malahan yang punya acara enak-enak pergi jalan-jalan," protes Dela.

"Tika itu bukan pergi buat jalan-jalan. Tapi dia itu pergi ke salon untuk perawatan dan mempercantik dirinya, supaya di hari H-nya nanti dia bisa terlihat sangat cantik. Riki itu seorang manajer masa iya istrinya jelek malu dong," ujar Ibunya.

Di tengah-tengah kesibukan mereka membuat kue, tiba-tiba Arsen pulang. Hari ini Arsen libur, tidak datang ke lokasi proyek dulu, karena rencananya hari ini Arsen mau mengajak istrinya untuk jalan-jalan. Sejak menikah, Arsen belum pernah mengajak sang istri jalan-jalan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum salam," jawab Dela dan Rena serempak.

Melihat suaminya pulang, Dela langsung menghampirinya seraya mencium tangannya.

"Kok baru pulang Mas?" Tanya Dela.

"Iya ini aja aku sengaja libur jadi gak ke lokasi proyek," jawabnya.

"Wah bagus kalau kamu libur. Jadi kamu bisa bantuin Ibu ini buat kue," ujar Rena.

"Ya ampun Bu. Mas Arsen baru saja pulang sudah disuruh-suruh aja biarkan dia istirahat dulu. Dia pasti capek." Dela membela suaminya.

"Halah capek apaan sih? Lagian tadi katanya dia juga libur hari ini. Dari pada gak ngapa-ngapain di rumah ya mending bantu-bantu Ibu buat kue untuk acara hajatannya Tika. Ayo buruan kamu buat itu kue-kuenya supaya bisa langsung masuk oven," titah Rena.

Padahal tadinya Arsen berencana mengajak istrinya jalan-jalan keluar, tapi malah sampai rumah disuruh oleh Ibu mertuanya untuk membantu membuat kue.

"Yaudah gak apa. Biar aku bantu," pikir Arsen, dengan membantu membuat kue biar cepat selesai, dengan begitu nanti dia bisa langsung mengajak sang istri jalan-jalan.

"Tapi Mas. Kamu pasti capek."

"Sudah gak apa-apa, biar cepat selesai."

Menurut Dela, Ibunya itu sangat keterlaluan. Seharusnya suaminya bisa istirahat sebentar, bukan malah langsung disuruh-suruh membantu. Dela jadi merasa tidak enak atas perlakuan Ibunya yang seakan menganggap suaminya itu babu. Setiap kali di rumah, ada saja yang disuruh. Sedangkan menantunya yang lain diperlakukan seperti raja.

Melihat suaminya yang langsung menjalankan perintah Ibunya, Dela berinisiatif untuk membuatkan minuman.

Setelah selesai membuat kue, Rena langsung menyuruh Dela untuk mengantarnya ke toko-toko. Ya, kue yang dibuat memang sengaja sekalian untuk dijual, jadi sebagian untuk hajatan dan sebagian lagi untuk dititipkan di toko.

"Sudah sana kamu antarkan kue-kue itu ke toko," titahnya.

"Biar aku antarkan Sayang," ujar Arsen.

"Tapi apa kamu gak capek Mas?"

"Gak sudah ayo. Dari pada kamu pergi sendirian."

Dela hanya mengangguk setuju. Saat itu juga Arsen dan Dela langsung pergi untuk mengantarkan kue-kue itu ke toko-toko untuk dititipkan. Sementara Rena masih melanjutkan membuat kue, karena belum beres semua, dan kue untuk acara hajatan Tika cukup banyak.

"Mas tadi Ibu bilang kalau kita disuruh menyumbang buat acara pesta pernikahan Tika," beritahu Dela sewaktu mereka dalam perjalanan.

"Yaudah kamu kasih saja uang yang kemarin aku kasih ke kamu," jawab Arsen.

"Tapi, Ibu maunya 5 juta Mas. Apa gak kebanyakan itu? Kita juga perlu menabung loh untuk masa depan rumah tangga kita sendiri," ujar Dela.

Dela berpikir kalau nanti dia punya anak pastinya akan membutuhkan biaya yang banyak. Selain itu Dela juga ingin sekali membeli baju dan juga skincare supaya dirinya tidak diejek kusam dan kucel lagi. Dela juga ingin menjadi cantik, seperti Kakak dan adiknya.

"Sudah gak apa-apa Sayang. Nanti kalau ada rezeki aku kasih lagi," jawab Arsen dengan entengnya. "Apa kamu masih betah tinggal bareng keluarga kamu?" Tanya Arsen. "Kalau kamu udah gak betah kita bisa tinggal sendiri saja," lanjutnya.

Sebenarnya Dela sudah sangat tidak betah tinggal di rumah bersama Ibunya. Ia ingin sekali tinggal terpisah. Tapi mengingat jika dirinya akan tinggal di kontrakan, Dela jadi berpikir ulang karena nanti akan memikirkan biaya kontrakan setiap bulannya. Kalau tinggal di rumah orang tuanya bisa gratis, jadi tidak perlu memikirkan uang sewa kontrakan. Jika seandainya punya uang lebih, bisa buat ditabung.

"Ya mau bagaimana lagi Mas. Kita mau tinggal di mana?" Tanyanya.

"Ya, kita bisa tinggal sendiri. Kamu bisa ikut aku ke mana pun aku pergi," jawab Arsen.

"Gak lah Mas. Kalau punya uang lebih malah lebih baik ditabung saja."

"Ya sudah jika itu memang mau kamu, aku tidak masalah," ujar Arsen.

Sehabis mengantarkan kue itu ke toko, Arsen langsung mengajak Dela jalan-jalan menggunakan motor bututnya.

"Kita jangan langsung pulang ke rumah ya kita jalan-jalan dulu saja. Selama kamu menjadi istriku aku belum pernah mengajak kamu jalan-jalan," ajak Arsen.

Dela yang diajak jalan-jalan oleh suaminya merasa senang sekali. Selama ini hampir tidak pernah dirinya itu jalan-jalan. Waktunya hanya habis untuk membantu Ibunya di rumah.

"Boleh Mas. Tapi, aku kan gak bawa uang," ujar Dela.

"Sudah kamu tenang saja kan ada aku."

"Oke, memangnya kamu mau mengajakku jalan ke mana Mas?" Tanya Dela dengan antusias.

"Kita jalan ke Mall."

"Hah serius Mas? Pakai motor ini?" Tanya Dela dengan tidak percaya.

"Iya memangnya kenapa? Kamu malu?" tanya Arsen.

"Gimana ya. Tapi aku kan belum ganti baju yang lebih layak. Apa kamu gak malu jalan sama aku Mas?" Tanya Dela balik.

"Kamu sih tadi gak bilang, coba kamu bilang, aku pasti bakal ganti baju dulu," lanjutnya. Dela juga bisa memakai bedak dan lipstik dulu biar wajahnya gak kelihatan kucel-kucel banget.

"Kalau bilang dulu bisa-bisa kita gak jadi jalan," jawab Arsen, karena Ibu mertuanya gak akan mungkin mengizinkannya membawa Dela pergi jalan-jalan.

"Dan kenapa juga aku mesti malu? Kan gak nyuri, lagian kamu gak jelek-jelek banget kok pakai baju itu. Nanti aku belikan kamu baju yang bagus kalau kamu malu," ujar Arsen yang membuat Dela kaget. Pasalnya baju-baju di Mall itu harganya mahal-mahal semua.

"Memangnya kamu punya uang Mas? Bukannya uang kamu udah kamu kasih ke aku 10 juta kemarin?"

"Ada dong, kemarin aku kan disuruh menemui Klien penting jadi aku dapat bonus," jawabnya.

"Klien? Memangnya kuli bangunan ada ya yang disuruh menemui Klien? Kok kaya kerja di kantoran aja," tanya Dela.

"Sudah kamu gak perlu memikirkan itu, aku kerja itu sesuai perintah bos," jawab Arsen, sedangkan Dela hanya mengangguk-angguk saja karena tidak paham dengan pekerjaan suaminya.

Cukup lama Arsen berkendara, karena jarak dari rumah Dela ke Mall itu cukup jauh, Mall itu adanya di pusat kota. Sekitar 46 menit Arsen baru sampai di sana, mengingat motor yang Arsen kendarai itu motor tua, jadinya lajunya agak lambat.

Sesampainya di Mall, Arsen langsung mengajak Dela untuk ke toko baju. Di sana bajunya bagus-bagus sekali, dan Dela suka. Tapi begitu Dela melihat harganya, Dela dibuat spot jantung, karena harga baju paling murah di sana itu 500 ribu.

"Mas, kita gak usah beli baju di sini ya. Kita beli bajunya di pasar saja," ujar Dela.

"Loh kenapa Sayang? Di sini bajunya bagus-bagus kok, dan sepertinya sangat cocok untuk kamu."

"Iya bagus sih bagus tapi harganya sangat mahal Mas. Apalagi baju begitu harganya paling murah 500 ribu. Buat beli di pasar udah bisa dapat 6 atau 7 potong baju," ujar Dela.

"Sudah, kamu itu gak usah lihat harganya. Kamu pilih saja mana yang kamu suka, nanti aku yang bayar."

"Ih gak ah. Sayang uangnya kalau hanya untuk membeli baju yang tidak penting," tolak Dela. Pikir Dela, lebih baik uangnya ditabung dari pada hanya dibelikan selembar kain.

Arsen yang mendengar penolakan dari istrinya langsung memegang kedua bahu sang istri untuk menghadapnya.

"Sayang dengarkan aku. Kemarin sewaktu aku menikahi kamu, aku gak memberikan kamu seserahan atau apa pun. Bahkan aku hanya memberimu mahar yang tidak seberapa. Jadi sebagai gantinya kamu bisa pilih baju yang kamu suka," ujar Arsen.

Ya, sewaktu Arsen menikahi Dela, dirinya hanya memberikan mahar sebesar 100 ribu rupiah. Kebetulan hanya tinggal selembar itu yang berada di dompetnya.

Dari pintu masuk, datanglah Tika bersama dengan temannya. Ya setelah Tika dari salon, Tika memutuskan untuk jalan-jalan di Mall bareng temannya. Tika mau membeli baju haram untuk digunakan di malam pertamanya nanti. Kebetulan Riki tidak bisa menemani Tika karena Riki belum mengambil cuti. Kata Riki dirinya yang sebagai manajer sangat sibuk, dan hanya mengambil cuti mepet sehari sebelum hari H.

Dari kejauhan, Tika tidak sengaja melihat Kakak dan Kakak iparnya di dalam toko baju itu.

"Loh bukannya itu Mbak Dela ya? Kenapa dia bisa ada di sini? Mau ngapain dia datang ke sini sama suaminya? Gak mungkin dia mau beli baju, uang dari mana dia bisa beli baju," gumam Tika yang langsung mengajak temannya itu untuk menghampiri Dela.

1
Nani Haryatiyati
bolehkan aku bahagia Tika 🤣🤣🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ya gimana kemaren riki memperlakukan dela, begitu juga kamu diperlakukan 😂😂
Mimi Riza
keren
Mimi Riza
di tunggu update nya ya kak 😍
Nani Haryatiyati
nahhh gitu dong del
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Nani Haryatiyati
nahhhh gitu dong dela,tunjukkan pesonamu
Nani Haryatiyati
keluar dela,kluar. ngontrak
Mimi Riza
aku nungguin update nya kak
Nani Haryatiyati
bagus cerita nya 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!